My Crazy Phsyco Husband

Sebuah pertemuan kecil di ruangan privasi di kapal pesiar, terlihat beberapa orang mendatangi pertemuan itu, anehnya itu adalah pertemuan rahasia yang tidak digunakan untuk kalangan umum, pertemuan kecil, dengan pesta kecil-kecilan itu dihadiri beberapa orang ternama dan sukses.

Beberapa orang hadir, termasuk Ryan, tapi lelaki itu tidak membawa istrinya, karena pesta tersebut diadakan saat malam hari, dan lagi pesta itu diperuntukkan oleh orang-orang khusus yang memang diundang, dan yang mendapatkan undangan hanyalah Ryan. Awalnya lelaki itu hendak mengajak istrinya, tapi wanita itu menolak dengan lembut dan berkata ingin tertidur dikamar. Ya, Ryan tidak bisa memaksa istrinya, toh ini sudah hampir jam 10 malam, pesta baru akan dimulai.

Ryan melangkahkan kakinya hendak menuju ke arah ruangan yang dituju sebagai lokasi pesta itu, kakinya hendak memasuki sebuah lorong yang menuju ke arah ruangan, sebuah suara kembali menghadangnya.

“Menjilat ludah sendiri ?? Atau hinaanmu mengenai dirimu sendiri ??”

“Aku tidak tahu kau diundang kemari, aku mendengar pesta ini hanyalah untuk orang penting, ternama dan sukses.” Ujar Ryan dengan sinisnya itu, dia enggan membalikkan wajahnya karena dia mengenali siapa yang sedang berbicara dengannya. Ah sialan, baru tiga hari berlalu, kini Ryan harus kembali menghadapi Tom, yang berbicara dengannya. Andai Tom mengetahui betapa muaknya Ryan mendengarkan suaranya.

“Ah, tidak itu saja.. Ini adalah pesta kecil para mafia, bukankah kau menghinaku sebagai mafia yang rendahan kenapa kini kau menghadiri pesta ini ??”

“Kau salah, aku hanya menghina pemikiranmu yang sempit itu, lagipula seperti apapun statusku, kau tidak perlu tahu.” Ujar Ryan dengan sinisnya, lalu pergi berlalu dari sana. Meninggalkan Tom yang terlihat begitu kesal dengannya, tangan Tom mengepal kencang karena rasa emosinya, tapi entah kenapa lelaki itu sama sekali tidak bisa memukul atau memberikan serangan fisik secara langsung kepada Ryan ??

...

“Tuan Ryan Steven Manchelson, silahkan masuk Tuan.”

Beberapa lelaki di dalam menyambut Ryan dengan hormat dan sopan, membuat beberapa orang disana bingung, tak terkecuali Tom yang sedikit tidak tahu apapun mengenai status Ryan.

“Terima kasih.” Ujar Ryan dengan singkat dan dingin, dia kemudian masuk dan duduk di sebuah kursi yang sepertinya sengaja di siapkan berbeda seakan memiliki posisi yang lebih tinggi daripada lelaki lainnya.

“Tuan Ryan yang terhormat, terima kasih atas kapal pesiar pribadi, yang anda pinjamkan kepada kami.” Ujar salah satu lelaki mengucapkan salam dan terima kasihnya kepada Ryan, membuat Tom terkejut bukan main, jadi.. Ini kapal pesiar pribadi milik Ryan ?? Tapi kenapa Ryan sengaja memperbolehkan Kelly dan dirinya masuk ?? Apakah ini hanyalah akal-akalan dan rencana yang berbeda dari Ryan.

“Terima kasih sekali lagi, tapi sebenarnya aku tidak ingin statusku ditunjukkan secara langsung. Tapi aku tidak menolak ucapan darimu.” Ujar Ryan dengan dingin, dan terdengar begitu tegas dan berwibawa, mungkinkah perkataan Ryan yang dingin dan berwibawa itu yang membuat Tom tidak bisa berbuat seenaknya sendiri ??

“Aku senang dengan pertemuan hari ini. Aku harap pertemuan yang aku adakan, tidak mengganggu aktivitas ataupun jam kalian..” Ujar Ryan memandangi beberapa orang yang duduk mengelilinginya.

“Sama sekali tidak Tuan, justru kami senang dan kami berniat melakukan beberapa hubungan bisnis dengan anda.” Ujar lelaki lain menimpali ucapan Ryan dengan nada sopan dan terlihat senang, sementara Tom semakin memandang tidak suka ke arah Ryan.

“Begitukah, baiklah kita bisa memulai pertemuan ini dengan beberapa perjanjian bisnis.” Ujar Ryan mulai tersenyum kecil disana, tapi tetap seperti senyuman terpaksa, bagi Ryan hanya kepada Angie saja Ryan menunjukkan senyuman tulusnya itu.

Ryan mulai membacakan beberapa perjanjian miliknya mengenai kerjasama secara bisnis, dan cerdiknya Ryan mampu membuat aturan perjanjian yang tidak merugikan dirinya sedikitpun ataupun merugikan pihak lain, keduanya mendapatkan kesempatan dalam keuntungan tergantung kecerdikan partner kerjasamanya. Jika kau cerdik dan pintar, kau dan Ryan mendapatkan keuntungan besar, sebaliknya jika kau membuat kerugian maka Ryan juga akan menanggung kerugian yang sama, hanya saja Ryan mampu mengatasi kerugiannya sendiri, entah dengan partnernya.

Dalam kerjasama itu, banyak pihak yang setuju dan mau bekerjasama dengan Ryan. Tidak tanggung-tanggung orang-orang besar dan begitu sukses mau bekerja sama dengan Ryan, yang membuat nama Ryan semakin terpandang, sebaliknya besar juga rasa iri Tom kepada Ryan.

Setelah beberapa saat perjanjian bisnis dan kerjasama itu telah terjadi, Ryan kemudian melirik ke arah Tom, sembari berbicara kepada semua yang ada disana.

“Oh iya, dan satu lagi.. Entah kau melakukan kerjasama denganku ataukah tidak, tapi aku harap salah satu dari kalian tidak membocorkan masalah ini kepada pihak kepolisian, atau kalian akan tahu konsekuensinya.” Ujar Ryan seakan sedang mengancam Tom, yang memang sedari tadi berdiam diri dan enggan menanggapi apapun.

“Masalah itu, jangan khawatir.. Aku pastikan orang disini tidak akan membocorkan rahasia apapun, jikalaupun ada, maka kami juga akan ikut bertanggung jawab.” Ujar salah satu lelaki yang ada disana.

“Baguslah.. Kalau begitu sebagai hiburan, kalian boleh menikmati minuman apapun yang ada disini, aku juga memanggil beberapa pemain musik untuk menghibur kalian.” Ujar Ryan memandangi para pelayan, seakan memberikan kode untuk segera memanggil beberapa wanita atau lelaki pemain dj, untuk masuk memberikan mereka musik hiburan.

“Apakah akan ada perempuan yang menghibur kami ??” Tanya salah satu lelaki yang juga ada disana.

“Banyak perempuan penghibur, tidak perlu khawatir.”

Ryan tidak terkejut dengan dunia malam, mabuk, narkotika, s** bebas sudah menjadi kehidupannya sehari-hari, anehnya Ryan sama sekali tidak tertarik dengan perempuan penghibur, satu-satunya perempuan yang menariknya hanyalah Angie.

Ryan sengaja belum memperlihatkan sisi gelapnya kepada sang istri, entah seperti apakah reaksi Angie mengetahui gelar Ryan sebagai ‘Tuan Penguasa di Bisnis Gelap'. Dan tentu saja, Ryan mengenali semua itu dari ayahnya, yang memang bekerja di kehidupan bisnis gelap, sayangnya ayah Ryan terlalu cerdik sehingga orang tidak mencurigai Keluarga Manchelson. Karena Leonardo Bill Manchelson, ayah sekaligus kepala keluarga Manchelson itu memiliki perusahaan besar termasuk kapal pesiar ini.

Jangan salah, meskipun peninggalan orang tua, justru perusahaan ini semakin maju dan semakin meningkat setelah Ryan mengambil alih perusahaan itu, jadilah kau tidak bisa mengklaim jika Ryan adalah anak manja yang hanya mengandalkan uang orang tuanya.

Ya memang modal utama, dan perusahaan berasal dari orang tuanya, tapi peningkatan dan perkembangan besar perusahaan sepenuhnya berasal dari hasil kerja keras Ryan. Yang akhirnya hanya dinikmati oleh Ryan sendiri, dan keluarganya yang hendak dia bangun dengan Angie.

...

“Hmm ?? Eh ??” Angie sedikit terkejut saat mendengarkan sebuah suara yang cukup keras dan kencang, dia kemudian membuka matanya dan mengucek matanya sejenak, karena dirinya terbangun secara mendadak setelah tertidur.

Angie terkejut mendapati Ryan suaminya itu, tampak terjatuh di depan pintu, Angie segera bangkit dari kasurnya dan mendekati suaminya.

“Ryan.. Kau kenapa ??” Angie kemudian menundukkan tubuhnya mendekati Ryan yang masih dalam posisi duduk di atas lantai.

“Istriku.. Kau terlihat cantik sekali~”

Matanya memerah, pandangannya berbeda, wajahnya sedikit memerah dan gaya bicaranya juga berubah, ya Angie menyadari.. Ryan sedang mabuk.