NovelToon NovelToon
JANGAN KELUAR MAGRIB

JANGAN KELUAR MAGRIB

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Spiritual / Duda / Tumbal
Popularitas:158.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Desy kirana

Lintang yang baru pulang ke kampung halamannya setelah 2 tahun merantau ke kota menjadi baby sitter merasakan kampungnya sangat mencekam. Ia melihat sosok mahluk menyeramkan saat Maghrib karena tidak percaya dengan cerita Doni bahwa kampungnya sedang terjadi teror oleh hantu Seruni.
Siapa Seruni sebenarnya, mengapa ia meneror warga kampung Sedap Malam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Perasaan Lintang sedikit tak enak sejak mendengar dari ibunya bahwa Doni sedang sakit, ia langsung menuju kamar mandi untuk mandi wajib dan berpakaian, ia memakai lagi pakaian nya tadi setelah itu berdandan tipis-tipis lalu keluar kamar dan mengambil rantang yang ibunya siapkan diatas meja untuk di berikan pada Doni.

"Buuk, ibuk. Lintang pergi sekarang ya." seru Lintang dari dalam dapur karena ibu nya sedang mencuci di sumur.

"Iya nduk, jangan lupa obatnya di bawa sekalian." triak Darmi dari luar. Lintang menuju ke depan rumah dengan perasaan galau, dengan langkah terburu-buru Lintang menuju ke rumah milik Doni, rumahnya dan Doni berjarak sekitar 200 meter.

Saat sedang berjalan menuju ke rumah Doni, dirinya bertemu dengan bapaknya dan Andre yang berjalan dari arah kantor kelurahan.

"Bapak!" panggil Lintang dengan wajah heran, ia pikir bapaknya sedang berada di kebun memetik kopi. Andre dan Surya mendekat kearah Lintang.

"Lintang, kamu mau kemana?" tanya Surya dan melihat rantang yang ditenteng Lintang.

"Sama ibu suruh anter sarapan ke Doni pak, katanya Doni sakit. bapak sama Andre dari mana?" tanya Lintang dengan raut penasaran.

Lintang merasa heran dengan tatapan Andre yang ditujukan padanya, terasa berbeda dan aneh hingga membuat dirinya risih.

"Dari kelurahan, terjadi pembunuhan di gedung belakang kelurahan nduk." ucap Surya. mendengar perkataan Surya, Lintang sontak mendelikkan matanya. "Apa! Pembunuhan? Siapa pak?" tanya Lintang dengan nada terkejut.

"Polisi yang sedang menangani kasus pembunuhan istrinya Andre." jawaban Surya kembali membuat Lintang kembali terkejut. "Apa! Pembunuhan istrinya Andre. Maksudnya, istri Andre,,," Lintang menggantung pertanyaan nya dan menatap iba kepada Andre. Andre mengangguk dan tersenyum getir. "Iya Lintang, saat kamu pergi ke kota, malamnya istriku menjadi korban pembunuhan. kami sekeluarga memutuskan untuk mengotopsi jenazah Shita, dan pihak kepolisian yakin jika Shita tewas karena di bunuh, semalam polisi mengusut desa ini untuk mencari bukti yang mungkin tertinggal, tapi ternyata polisi yang bertugas semuanya tewas karena di bunuh. Dan aku yakin pembunuhnya adalah orang yang sama yang membunuh istriku." jawab Andre dengan wajah memerah dan mata berkaca-kaca. Lintang benar-benar syok mendengar kabar bahwa istri Andre meninggal, teringat kembali pertemuannya dengan istri Andre yang pertama kali dan ternyata itu juga yang terakh kalinya mereka bertemu.

"Yang sabar ya Ndre, aku berharap para pembunuh itu cepat tertangkap." ucap Lintang menepuk bahu Andre dan dengan suara serak menahan tangis.

"Terimakasih Lintang. Kalo gitu aku mau pulang dulu ke rumah. Mari pak." Andre membungkukkan badannya pada Surya. Surya tersenyum dan mengangguk.

"Iya ndre, kamu yang sabar ya. Yakin Allah akan membantu kita menemukan pelakunya." Andre tersenyum dan mengangguk. "Terimakasih pak!"

"Ya sudah, bapak mau pulang dulu ya. Kamu langsung pulang kalo udah selesai, nggak enak kalo orang lihat anak perawan di rumah pria lama-lama." ucap Surya dan mengusap pucuk kepala Lintang.

"Iya pak, cuma anter ini aja udah gitu pulang kok." jawab Lintang dengan senyum hambar. Ada rasa nyeri di hatinya mendengar ayahnya menyebut nya perawan.

Mereka bertiga berjalan dengan arah yang berbeda.

Saat Lintang sudah berjalan agak jauh, Andre berjalan mengendap-endap menyusul Lintang. Ia ingin mengetahui hal apa yang Akan Lintang lakukan dirumah Doni.

Saat Lintang sudah berada di depan pintu rumah Doni, Lintang mengetuk pintu rumah Doni.

Tok tok tok.

"Don." panggil Lintang. Tak butuh waktu lama, Doni keluar tersenyum melihat Lintang dengan wajah pucat.

"Astaga Doni, kenapa kamu bisa kaya gini?" Lintang terkejut melihat wajah Doni yang pucat dan langsung menyentuh dahi Doni yang suhunya tinggi.

"Astaga Doni, badan mu panas banget." ucap Lintang lalu menggiring Doni untuk masuk ke dalam rumah.

"Tunggu disini dulu ya, aku ambil air untuk kompres kamu." Lintang berjalan menuju ke dapur Untuk mengambil air kompres bagi Doni.

Di luar Andre merasa gamang melihat Lintang yang sangat perhatian pada Doni.

"Wajarlah, mereka kan berpacaran. Bahkan hubungan mereka sudah sangat jauh." gumam Andre pelan. Ia lalu pergi meninggalkan tempat persembunyiannya menuju rumah ibunya.

Doni melihat Andre keluar dari balik pohon jambu menyeringai, ia tau jika Andre menyukai Lintang, Doni juga tau jika semalam Andre menguping aktivitas nya dan Lintang. "Aku tidak akan pernah menyerahkan Lintang padamu." ucap Doni.

Terdengar langkah kaki dari arah belakang. Doni kembali berpura-pura sakit, karena memang ini adalah rencananya. Doni berpura-pura sakit agar Andre tidak mencurigai nya bahwa dirinya adalah dalang terbunuhnya ke 5 polisi itu. Dengan mantra yang ia kuasai, Doni bisa melakukan apa saja.

"Don, sarapan dulu ya. Udah gitu minum obat. Sini aku suapin, sekalian kompres." dengan cekatan Lintang mengurus Doni. Jika Lintang tau kebusukan Doni entah bagaimana hubungan mereka. Doni tak sanggup membayangkan hal itu, saat ini ia hanya ingin menikmati perannya.

Setelah menghabiskan makannya, Lintang memberikan tablet Paracetamol pada Doni.

"Diminum obatnya, udah gitu tidur ya. Nanti siang aku Dateng kesini lagi bawain makan siang. Sekarang aku anter ke kamar ya." lintang memapah Doni menuju kamar. saat sampai di kamar Doni langsung menyerang bibir ranum Lintang yang membuatnya candu dan mengungkung tubuh kecil itu di bawah tubuhnya diatas ranjang.

"Doni, apa-apaan sih, kamu kan lagi sakit." protes Lintang. Doni menyeringai dan mencium pucuk kepala Lintang.

"Layani aku, maka aku akan langsung sehat." ucap Doni.

"Omong kosong. Sudah lah, lebih baik kamu istirahat saja. Kamu pasti kelelahan karena semalam kan." Lintang mencoba mendorong tubuh Doni diatasnya namun tak bisa, Doni menghisap leher Lintang dan membuat Lintang mendesah.

"Don, ssshhh."

"Layani aku, aku pasti langsung sehat. Aku janji tidak akan lama. Kamu tunggu disini aku tutup pintu dulu." ucap Doni lalu bangkit dari atas tubuh Lintang dan keluar kamar untuk menutup pintu.

Pagi ini suasana di sekitar rumah Doni ada beberapa tetangga yang sedang menjemur kopi. Doni mengedipkan matanya pada tetangga yang sedang menjemur kopi. Orang tersebut yang merupakan seorang laki-laki mengacungkan jempolnya pada Doni dan menyunggingkan senyumnya.

"Doni, di luar banyak tetangga kamu. Aku takut kita di grebek." ucap Lintang. Doni tersenyum dan melepaskan seluruh pakaiannya.

"Tenang saja, mereka tidak akan mengetahuinya." ucap Doni.

Pagi ini Doni kembali menye tubuhi Lintang dengan puas, karena sungguh, Doni tidak bisa menahan untuk tidak menyentuh Lintang.

"Lintang, aku ingin kita menikah secepatnya." kata Doni ketika mereka sudah selesai bercinta. Lintang meletakkan kepalanya diatas dada bidang Doni mendongakkan wajahnya. "Aku masih ingin kuliah Don, aku masih ingin mengejar cita-cita ku, aku takut jika nanti menikah, itu akan menghambat ku untuk mengejar cita-cita ku." ucap Lintang dengan mengusap rahang tegas Doni. Doni menahan tangan Lintang dan kembali mengungkungnya.

"Aku janji tidak akan mengekangmu." ucap Doni tulus.

Lintang tersenyum dan mengangguk. "Aku tau, tapi aku yang belum siap untuk menikah Don. Kamu mau kan menungguku sampai aku siap." kata Lintang lagi dan mengecup bibir Doni.

"Hhhh, baiklah, aku akan menunggumu sampai kamu benar-benar siap untuk aku nikahi." jawab Doni singkat. "Janji jangan meninggalkanku ya Don." pinta Lintang dengan mata memohon. Doni tersenyum dan terkekeh. "Aku berjanji sayang, aku sangat mencintaimu, aku tidak akan bermain gila dengan wanita manapun lagi, aku sudah memilikimu yang memiliki segalanya dan bisa memuaskan hasrat ku. Aku sudah tidak menginginkan wanita manapun lagi." ucap Doni. Doni mencium kembali bibir Lintang dan mencumbuinya. Lintang meremas rambut di kepala Doni pasrah menerima sentuhan yang memabukkan darinya.

Ketika mereka akan memulai ronde ke dua. Tiba-tiba mereka di kejutkan dengan panggilan dari Darmi.

Tok tok tok.

"Doni, ada Lintang di dalam?" triak Darmi. Lintang di buat kalang kabut mendengar suara ibunya mencarinya. Lintang mendorong tubuh Doni tapi Doni menahannya. "Ibu Don!" ucap Lintang panik

"Hei, tenang sayang.".Ucap Doni santai. Ia mencabut miliknya yang baru masuk lalu bangkit dari atas tubuh Lintang. Ia memakai pakaiannya tanpa dalaman dan menatap Lintang yang terlihat pucat.

"kamu tunggu disini ya, aku akan menemui ibumu. Tenang sayang, semua akan baik-baik saja. tidak perlu khawatir oke, aku keluar dulu. Jangan berisik." ucap Doni dan mengedipkan matanya lalu keluar kamar dan menutup kembali kamar itu rapat-rapat. Lintang yang ketakutan mencoba tenang sesuai perintah Doni, dia yakin bahwa Doni bisa mengatasinya. Lintang mencoba tenang dan berdiri di belakang pintu dengan hanya memakai selimut untuk menutupi tubuh polosnya. Tak ia hiraukan cairan milik Doni yang mengalir ke paha hingga kakinya.

1
Hamliah Lia
mantap
Zara Rahmi
kok bisa, edannnn
Ajeng Sripungga
Luar biasa
Suci Fatana
apakah pak surya tdk curiga ya..
Ekayadi
ternyata oh ternyata umi fatiah adalah pemain juga udah pro malah
Ekayadi
apakah rumi juga salah satu dri anteknya...
Ekayadi
ternyata benar dugaan ku emang ustadz Danu ...d episode yg membahas org itu sudah mengambil rambut Surya, Doni dan Andre d situ lah hanya ad ustadz danu yg dekat dengan mereka..
arniya
luar biasa kak
arniya
sama Doni aj lintang
arniya
apa pak lurah ya??!
arniya
doni gentle dan tanggung jawab....
arniya
takut tapi penasaran
arniya
pak lurah yang pesugihan??!
Ekayadi
terkuak sudah
Ekayadi
hncur sudah perasaan orang tua mu lintang.. anak nya sibuk d gagahi sedangkan orang tuanya ketakutan
Ekayadi
bapaknya percaya bnget sama anak dan org baru itu... semoga doni gk akan mengecewakan lintang
Ekayadi
Buruk
Ekayadi
semoga aj endingnya andre dan lintang bersama
xylaa.
keren uy/Sweat/
Ekayadi
nah loh dondon ternyata ad udang di balik bakwan kannnn.... aduh lintang kelar dah lu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!