BIANKA DAN MAFIA KEJAM

Langkah kaki Bara memasuki sebuah restoran, dia mengetuk sebuah pintu khusus VIP. Setelah dipersilahkan masuk Bara langsung memberikan hormat kepada seorang wanita cantik.

"Siang Tante Bunga." Bara masih berdiri karena belum dipersilahkan untuk duduk.

"Apa mau kamu?" Bunga menatap tajam wajah Bara yang akhirnya duduk sedikit menjauh darinya.

"Tante tidak mengigat Bara, tapi Bara sangat mengerti jika Bara hanyalah sebuah lintasan perjalanan Tante." Senyum manis Bara terukir melihat wajah tenang dari wanita hebat di hadapannya.

"Kamu anak kecil yang pernah menjadi bagian dari penjualan anak ilegal, sekarang kamu tumbuh menjadi pria kuat." Bunga mengigat wajah bara yang sangat dia kenali, anak kecil yang dulunya terlihat menyedihkan menangis dipojokan.

"Tante masih mengenali Bara?" Bara sungguh tidak menyangka seorang mafia perempuan yang pernah menyelamatkannya masih mengigat dirinya.

Suara ketukan dari luar membuat Bara menoleh, masuklah seorang pria tampan tidak lain Haikal Chrispeter.

Mata Haikal tajam melihat Bara tapi dia tidak takut sama sekali, sangat berbeda jauh dari kebanyakan orang. Bara lebih mirip orang yang tidak punya perasaan atau lebih tepatnya mati rasa.

"Siapa dia Bun?" Haikal menatap Bunga yang terlihat santai meminum herbal yang dia pesan.

Bara memulai pembicaraan soal ingin menikah Bianka, Bara juga menceritakan siapa dia, tidak ada yang Bara tutupi. Semua tentang dirinya dia ceritakan bahkan masalah balas dendamnya.

"Mengapa mafia kejam seperti dirimu menceritakan sebuah kejujuran." Haikal tersenyum sinis dengan pemuda kuat dan tenang seperti Bara.

"Karena aku menganggap kalian pasangan hebat dan kuat. Tidak ada gunanya aku berbohong kalian pasti akan tahu. Bara bukan berurusan dengan orang bodoh." Senyum Bara masih terukir, dia siap dengan semua respon Haikal dan Bunga.

"Kamu, hanya ingin menjadikan putriku tawanan untuk melawan Kristan." Bunga bicara dengan nada tenang.

"Entahlah! apa Tante pikir dalam hidup Bara ada cinta? pertanyaan ini bukan untuk Bara tapi Kristan, dia ingin menikah Bianka hanya untuk berlindung dan melawanku."

Haikal diam sesaat, dia sangat mempercayai putrinya. Bi sudah menjelaskan tentang Bara memang tidak ada yang ditutupi, Haikal menatap tajam Bunga yang hanya tersenyum lembut. Bara bisa membaca tatapan mata Haikal yang sudah mengetahui detail tujuannya.

"Semua keputusan kami serahkan pada Bianka, dia yang akan memilih menikah Bara atau Kristan." Haikal bicara sambil tertawa.

"Bara! Tante ingatkan, jika Bi memilih kamu berhati-hati. Dia memang wanita dingin tapi di dalam hatinya terdalam ada kasih sayang yang tulus. Jangan sampai kamu jatuh cinta, jika kamu tidak tulus maka kamu akan terluka."

"Baiklah Tante, Bara akan mengigat pesan Tante. Jika Bianka memilih Bara, janji Bara yang bisa Tante dan om pegang, sebagai janji laki-laki. Bara berjanji tidak akan menyakiti Bianka, tidak akan membuatnya terluka. Bara akan bertanggung jawab penuh terhadap Bi."

Setelah perbincangan panjang dan perjanjian, Bara pergi meninggalkan restoran dengan tatapan dingin. Bunga memandangi Haikal yang langsung memeluk lengannya.

"Putri kita!" Bunga mengkhawatirkan Bianka yang tidak akan bahagia dengan pilihan pernikahan yang dipaksakan.

"Sayang! Bianka wanita tangguh, akan menjadi tantangan tersendiri untuk menaklukkan Batu panas seperti Bara." Haikal melihat sisi baik dari Bara yang terkubur lama, laki-laki yang siap mengucap janji melindungi tapi tidak berjanji untuk mencintai.

"Kamu akan menyesali keputusan kamu Bara, sekejam apapun seorang lelaki pasti akan takluk di hadapan wanita yang dia cintai. Cinta akan menjadi senjata mematikan." Batin Haikal sambil tersenyum.

***

Bianka sudah mendapatkan kabar soal Bara yang menemui orang tuanya, mata Bi bertemu dengan Rindu yang menatapnya lembut.

Rinda bisa melihat kekhawatiran di balik mata Bianka. Kei juga mendekati Bi yang diam menatap air hujan tanpa berkedip.

"Bara atau Kristan?" tanya Kei.

"Jika aku memilih Bara maka Rinda akan terluka, tapi jika aku memilih Kristan Nayla dan Rinda menjadi milik Bara. Bara datang baik-baik menemui Bunda dan ayah untuk menikahiku tanpa kebohongan."

"Maka pilihlah Bara Bi! dia tidak akan menyakiti kamu. Buatlah Bara berubah menjadi lelaki lebih baik lagi."

"Rinda, aku tidak punya bakat memperbaiki akhlak orang. Bara mencintai kamu! dan kamu juga tertarik dengan Bara. Jangan kibarkan bendera perang dalam keluarga kita."

"Berjanjilah kak Bi! tidak akan ada pertengkaran persaudaraan antara kita semua. Menikahlah dengan Bara." Rinda melangkah pergi meninggalkan semuanya.

Bianka terdiam dia sangat mengerti perasaan lembut seorang Rinda. Dirinya menggunakan emosi, ambisius untuk memperkuat diri tapi tidak dengan Rinda yang lembut dan penuh kasih sayang.

Bi berada dalam dilema, menikah dengan dua pilihan yang keduanya tidak dia inginkan. Bianka berlari keluar merasakan tetesan air hujan dan terus berlari, tubuhnya terbaring di pinggir jalanan sambil menatap langit dengan derasnya air hujan.

"Apa pilihan kamu Bianka?"

Senyum manis yang sangat Bianka kenali, berapa jauh Bi berlari sampai bisa bertemu dengan manusia setengah api.

"Entahlah!" Bi duduk di pinggir jalan yang diikuti Bara.

Mereka berdua diam di bawah rintikan hujan, Bara melepas jaketnya menutup tubuh Bi yang memperlihatkan pakaian dalamnya.

"Bara! kita bikin perjanjian."

Bara menoleh melihat Bianka yang wajah cantiknya basah diguyur hujan. Bara bisa melihat kecantikan Bi di atas Chrispeter lainnya tapi sayang sifat karakter Bi terlalu jauh dari impian Bara.

"Apa?" Bara membaringkan tubuhnya menikmati air hujan yang membasahi wajahnya.

"Kamu mencintai Rinda?" Bianka menatap tajam Bara yang tertawa kecil.

"Cinta! aku tidak tahu cinta itu apa? tapi Rinda menjadi wanita yang membuat aku nyaman."

"Kenapa kamu tidak menikah dia saja? dia bisa mengubah kamu menjadi pria baik."

"Nanti! setelah kita bercerai."

Bianka langsung menatap tajam Bara yang juga menatapnya. Menikah saja belum tapi Bara sudah menyiapkan perceraian dan calon pengantin selanjutnya. Tawa Bianka terdengar membuat Bara duduk dan merasa heran.

"Persyaratannya! jangan pernah sentuh diriku, apalagi dalam hubungan suami-istri, dan kamu tidak bisa memerintah diriku. Kita akan mengakhiri pernikahan kita setelah 6bulan." Bianka tersenyum.

"Kamu dilarang berhubungan dengan pria manapun, dan jangan pernah ikut campur dengan Bisnisku dan cara kerjaku. Aku akan menghancurkan markas Kristan jangan pernah membantunya, dan aku berjanji tidak akan menyakiti Nay lagi. Pernikahan kita selama satu tahun. Jika kamu melanggarnya aku akan membalikkan persyaratan kamu."

Bianka dan Bara berjabatan tangan tanda sepakat, Bi tidak perduli dengan markas Kristan yang terpenting Nayla tidak tersakiti lagi.

Bara berdiri dan melangkah pergi, Bi juga berdiri berjalan di belakang Bara. Mereka terus menyusuri jalanan tanpa ada yang bicara.

Janji Bara pada dirinya sendiri juga kedua orang Bianka, melindungi Bianka dan tidak menyakitinya. Bara akan menyingkirkan Kristan dan komplotannya yang baru saja Bara temukan kebenarannya.

Satu hal yang baru Bara sadari, Kristan hanya memanfaatkan Bianka untuk mendapatkan kekuasaan.

***

JANGAN LUPA LIKE COMENT DAN VOTE YA