Sebuah surga impian yang baru saja dibangun terpaksa hancur karena kehadiran orang ketiga. Nadia Mustika Wijayanto harus menelan kenyataan pahit jika sang suami pulang dengan membawa seorang wanita yang merupakan madunya. Pernikahan yang dia kira sebagai surga, nyatanya berubah menjadi neraka. Nadia yang sedari awal tidak ingin dipoligami memutuskan untuk bercerai daripada harus berbagi hati dan suami.
Mengasingkan diri ke luar negeri dengan alasan ingin melanjutkan pendidikan menjadi pilihan Nadia setelah perceraian. Hingga akhirnya dia bertemu dengan sahabat lamanya tanpa sengaja. Devano Kazim Ravendra, pria dengan senyum lembut yang bisa membuatnya tertawa lepas setelah sekian lama.
***
" Terima kasih sudah menghancurkan surga yang aku impikan, Mas " ~ Nadia Mustika Wijayanto.
***
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Jatuh Cinta
Selesai mandi dan mengenakan pakaiannya, Devan pergi ke dapur untuk membuat coklat panas untuk menghangatkan tubuhnya yang kedinginan dan sempat mengigil. Padahal Devan sudah menyalakan penghangat ruangan tetapi itu kurang menghangat tubuhnya yang baru saja diguyur hujan. Beberapa hari terakhir ini memang sudu udara sedang menurun dan angin juga berhembus lebih kencang, ditambah lagi dengan hujan yang turun dengan deras.
Saat sudah berada di dapur, Devan langsung mengambil gelas dan menuangkan air panas dari dispenser air. Tidak lupa juga dia memasukkan beberapa sendok coklat bubuk ke dalam gelas yang sudah berisi air panas itu dan mengaduknya hingga terlarut sempurna. Coklat panas menjadi pilihan Devan untuk menghangatkan tubuhnya, daripadanya teh ataupun minuman hangat lainnya. Mungkin karena sudah kebiasaan dari kecil kakeknya sering memberikan coklat panas saat sedang kedinginan sehingga dia menjadi menyukainya. Padahal Devan tidak menyukai makanan atau minuman lain yang terbuat dari coklat, menurutnya terlalu manis.
" Ah, hangatnya " ucap Devan meminum sedikit coklat panas yang dibuatnya.
Kemudian, Devan kembali ke kamarnya dengan membawa coklat panas itu. Akan lebih hangat jika dirinya tetap berada di kamar di bawah selimut tebal dan menikmati coklat panas yang bisa membantu menghangat tubuhnya.
Devan meletakkan gelas berisi coklat panas itu di atas nakas lalu naik ke atas tempat tidur dan menutupi tubuhnya dengan selimut hingga sebatas pinggang. Dia tidak ingin tidur lebih dulu karena belum mengantuk coklat panasnya itu harus dihabiskan terlebih dahulu.
Kedua matanya menatap ke sekeliling kamarnya yang terdapat beberapa foto kebersamaannya dengan Nadia selama tiga bulan terakhir ini saat mereka jalan berdua atau pergi ke suatu tempat di sekitar Oxford. Devan mencetaknya secara diam-diam tanpa diketahui oleh orang lain, termasuk Nadia sendiri. Bukan tidak ingin memberitahu Nadia, tetapi hanya takut saja jika wanita itu merasa tidak senang nanti. Apalagi di sana juga ada foto Nadia seorang sendiri yang sedang tersenyum dan itu Devan ambil secara diam-diam.
Ada juga foto-foto masa kecil mereka yang berhasil Devan dapatkan kembali. Sekitar satu bulan yang lalu, Devan meminta tolong ke pelayan di rumah kakeknya untuk mengirim semua foto yang terdapat di kamarnya yang ada di Indonesia. Semua foto-fotonya dan Nadia masih sangat lengkap di sana. Devan pun langsung memasang beberapa di dalam bingkai foto dan meletakkannya di kamarnya.
" Kamu benar-benar sangat cantik, Nadia. Sedetik pun aku tidak rela harus memalingkan wajahku dan melewatkan setiap senyum indah di bibirmu " ucap Devan sembari menatap foto Nadia yang sedang tersenyum menghadap ke arahnya.
Sebenarnya, banyak wanita yang ditemuinya yang mungkin lebih cantik dari Nadia, tapi entah kenapa tidak ada wanita yang bisa membuatnya tertarik dan ingin lebih dekat selain wanita dengan jilbab yang menutupi kepalanya itu. Nadia seperti memiliki daya tarik sendiri yang terus membuat Devan ingin lebih dekat setiap saat dengannya.
" Semakin hari, semakin aku rasakan perasaan yang aneh padamu, Nad. Aku memang masih sangat peduli dan menyayangimu seperti dulu, tapi untuk rasa peduli dan sayangku kini sudah berbeda. Bukan lagi sebagai sahabat, tetapi perasaan yang lebih dari sekedar sahabat dan aku sangat menginginkan itu. Jantungku selalu berdebar tidak menentu setiap berada di dekatmu, aku akan selalu bisa tersenyum saat bersamamu dan aku sangat bahagia bisa selalu ada di sampingmu " ucap Devan dengan semua yang dirasakannya pada Nadia.
" Aku sangat sadar ini adalah cinta dan kamu sudah berhasil membuatku jatuh cinta, Nadia. Mungkin sejak dulu aku sudah mencintaimu, tetapi aku baru menyadarinya saat kita sudah dewasa. Itu sebabnya, aku tidak pernah bisa melupakanmu walaupun bertahun-tahun kita tidak bertemu dan aku malah semakin mengingatmu di setiap detik yang aku lalui selama ini. Aku benar-benar jatuh cinta padamu, Nadia " lanjut Devan yang telah menyadari perasaannya pada sahabatnya itu.
Sahabat menjadi cinta? Itu bukanlah hal yang asing lagi karena cukup banyak yang mengalaminya, termasuk Devan sendiri. Entah sejak kapan perasaan cinta itu tumbuh, tetapi kini dia sangat yakin telah jatuh cinta pada sahabatnya sendiri, yaitu Nadia. Satu-satunya wanita yang dekat dengannya dan yang berhasil membuatnya sangat nyaman.
Walaupun begitu, Devan tidak akan pernah menuntut seandainya Nadia tidak memiliki perasaan yang sama dengannya. Tetapi selama Nadia tidak memikirkan seseorang yang dicintainya, Devan akan berusaha berjuang untuk cintanya. Dia tidak akan menyatakan perasaannya saat ini pada Nadia karena wanita itu akan merasa terkejut. Sebisa mungkin Devan akan membuat Nadia jatuh cinta juga kepada dirinya dengan semua yang dia lakukan untuk wanita itu.
" Aku akan berjuang untuk cintaku ini, Nad. Tapi, kalau suatu saat kamu telah mencintai laki-laki lain, maka aku akan melepasmu bersamanya. Kebahagiaanmu sangat penting untuk aku dan aku akan melakukan apapun supaya kamu bahagia " ucap Devan yang tidak akan egois untuk mendapatkan cintanya.
Untuk Devan, melihat orang yang dicintainya bahagia maka itulah kebahagiaannya. Dia juga tidak akan memaksakan perasaan cintanya dan baginya semua cinta tidak harus memiliki. Terkadang ada saatnya mengikhlaskan orang yang cintai, tetapi berusaha memperjuangkannya itu harus.
" Semoga kamu juga memiliki perasaan yang sama seperti aku ya, Nad. Aku akan selalu berdoa supaya Tuhan menyatukan kita berdua dan bersama untuk selamanya " ucap Devan masih menatap foto Nadia dengan senyum di bibirnya.
Devan pun mengakhiri kegiatannya yang terus menatap foto Nadia dan segera menghabiskan coklat panasnya yang sudah mulai dingin. Dia juga harus tidur karena tubuhnya sangat lelah karena seharian beraktivitas dan kepalanya sudah terasa pusing.
Setelah itu, Devan meletakkan gelas yang sudah kosong ke atas nakas. Dia mengatur posisinya agar nyaman untuk tidur dan menarik selimutnya hingga sebatas dada. Perlahan Devan mulai memejamkan kedua matanya dan berusaha untuk segera masuk ke alam mimpi.
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘