MINIMAL KOMEN LAHHHH...
Arshlan, seorang murid dari SMA Tanah Abang yang ditemukan tak sadarkan diri dengan kepala yg pecah disebuah gang sempit dekat dg sekolahnya. dan ternyata yg telah menyerangnya ialah sahabatnya sendiri.
Usai kejadian itu terjadi sang sahabat bersama keluarganya menghilang dari kota dan diduga kabur dari kejaran polisi.
Saat Arshlan di larikan ke rumah sakit dokter telah mengusahakan untuk menyelamatkan nya, tetapi takdir berkata lain.
Ingin tahu lanjutannya?
yuk baca bersama di "Novel SYSTEM PENGUASA DAN BALAS DENDAM" karya Scorpio hanya di Noveltoon-Mangatoon
NOTE: NOVEL INI ADALAH LANJUTAN DARI AKUN PERTAMA KU YAITU "0701:)"
JADI KALAU ADA NOVEL YG SAMA SELAIN DI AKUN INI DAN "0701:)" ITU ADALAH JIPLAKAN DAN AKAN TERKENA SANKSI!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Scorpion's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 :"Mempermalukan kedua kali"
"Hei apakah kalian tahu tentang mobil sport di tempat parkir bawah tanah itu?" tanya seorang gadis pada teman temannya di koridor sekolah.
"Iya aku tahu, katanya mobil itu seharga 2 Milyar loh." Timpal temannya.
"Bagaimana kalau kita kesana untuk foto foto?" tanya temannya lagi.
"ahh kamu udah ketinggalan, aku tadi siang sudah kesana. Dan kamu tahu gak, disana rame bener." Ucap temannya membanggakan diri.
"Ihh kamu kok gak ajak ajak sih?" tanya temannya.
"Kamu nya yang gak mau gitu, karena asik sama pacar barumu itu." Ucap temanya nya sambil mengerucutkan mulut nya kesal.
"Hei ayolah, masa kamu begitu sih sama sahabat sendiri." Bujuk temannya karena memang kalau diingat ingat lagi ia memang sempat diajak ke suatu tempat oleh temannya.
Namun karena memberatkan keadaan pacar barunya itu akhirnya ia pun menolak ajakan temannya.
...----------------...
Arshlan saat ini ia sedang bermain ponselnya, karena sekarang sudah jam pulang sekolah maka ia berniat untuk pergi mengunjungi perusahaan tekstil.
"Amel, kenapa ia diam di gerbang?" Tanya Arshlan saat menoleh ke arah gerbang sekolah terdapat Amel yg sedang berdiri seperti menunggu seseorang.
Akhirnya Arshlan pun membelokkan langkahnya yg sebelumnya ingin ke arah parkiran mobil, kini ia berjalan menuju Amel.
"Amel apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Arshlan yg membuat Amel menoleh.
"Eh itu, aku sedang menunggu papa ku sedari tadi namun tidak datang datang." Ucap Amel setelah mengetahui jika yg dibelakangnya adalah Arshlan.
"Sudah kamu telfon?" Tanya Arshlan lagi.
"Sudah, namun nomornya tidak aktif." Ucap Amel lagi.
"Emmm sudah kamu coba menelpon nomor rumah mu?" Tanya Arshlan sejenak berfikir.
"Belum, aku akan mencoba nya." Ucap Amel lalu ia pun mengeluarkan smartphone miliknya dan mulai menelpon.
"Halo ini siapa?" Tanya seorang wanita dari seberang telpon.
"Halo Bi, apakah ayah ada di rumah?" Tanya Amel langsung.
"Eh nona, setahu saya tadi ada teman kerja tuan yg mengajak bertemu non." Ucap wanita yg dipanggil bibi itu.
"Oh yasudah" Ucap Amel terlihat kecewa lalu mematikan smartphone nya.
"Bagaimana?" Tanya Arshlan, walaupun ia tadi mendengar percakapan Amel namun ia ingin mendengarnya langsung dari Amel.
"Emm ayah sedang sibuk dengan pekerjaan, sepertinya aku akan memesan ojek online saja." Ucap Amel dengan senyum yg dipaksakan.
"Emm begini saja, apakah kamu setelah ini ada acara?" Tanya Arshlan menghentikan Amel yg ingin memesan ojek online.
"Emm tidak ada sih, aku biasanya hanya di rumah juga" Ucap Amel.
"Yasudah ayo ikut aku, aku tadi naik mobil kok." Ucap Arshlan yg langsung menggandeng tangan Amel.
Amel yg diperlakukan seperti itu pun langsung terkejut, walaupun tanpa sadar ia mengikuti langkah Arshlan.
"Eh jangan begini, banyak yg melihat." Ucap Amel malu.
"Biarkan saja mereka tahu, biar para siswa laki laki tidak mendekatimu lagi. Bukankah kamu merasa risih karena ditatap mereka bukan?" Tanya Arshlan sambil melirik ke arah Amel yg hanya terdiam sambil menunduk malu.
saat Arshlan sedang melangkah bersama dengan Amel, tiba tiba ia dihadang oleh Kiki.
"Apa lagi anak manja?" Tanya Arshlan sekaligus mengejek, karena ia sungguh merasa kesal dengan anak itu yg tak ada lelah lelahnya untuk mengganggu dirinya.
"Kauu..!!" Teriak Kiki marah karena merasa tersinggung dengan ejekan Arshlan.
"Apa lagi maumu?" Tanya Arshlan lagi.
"Cih kau, setelah kau mempermalukanku bisa bisanya kamu mendekati pacarku hah!?" Ucap Kiki marah karena gadis incarannya kini bergandengan tangan dengan musuhnya.
Mendengar cacian dari Kiki malah membuat Arshlan mengerutkan keningnya.
"Apakah itu benar Amel?" Tanya Arshlan sambil menatap ke arah Amel yg entah sejak kapan terlihat seperti bersembunyi di belakangnya.
"Itu tidak benar, dia adalah orang yang selalu mengganggu ku mulai pertama kali aku masuk ke sekolah ini." Ucap Amel sambil menggeleng.
Melihat jika Amel seperti takut pada Kiki, membuat Arshlan menatap ke arah Kiki dengan kesal.
"Lalu apakah kamu mengenal dia?" tanya Arshlan lagi pada Amel.
"Tidak, namun yang kutahu hanya dia anak dari wakil kepala sekolah saja." Ucap Amel lagi sambil menggeleng.
"Kau dengar anak manja, bahkan pacarku saja tak mengenalimu." Ucap Arshlan menatap sengit ke arah Kiki.
"Sialan kau anak miskin." Ucap Kiki.
"Amel ikut denganku saja, jangan kau sia siakan kecantikanmu dengan anak miskin ini." Ucap Kiki sambil memamerkan kunci mobil BMW.
"Palingan jika kau ikut dengan anak miskin ini, dia hanya bisa memberimu makan sisa dan naik kendaraan butut belaka. Oh atau mungkin kau akan berjalan sepanjang hidupmu." Ucap Kiki sambil tertawa.
"Aku tak peduli, bahkan kalaupun aku harus berjalan itu lebih baik daripada bersama orang cabul sepertimu." Ucap Amel mencoba memberanikan diri.
"Berani sekali jalang sepertimu menghinaku, lihat saja nanti kau akan berlutut di depanku dan memohon untuk ikut denganku." Ucap Kiki geram sambil menunjuk Amel.
Setelah mengatakan itu Kiki pun berbalik menuju parkiran untuk mengambil mobilnya.
"Ayo kita lihat sampai mana kesombongan anak itu bertahan" Ajak Arshlan sambil berjalan ke arah parkiran pula.
"Sudahlah biarkan saja." Bujuk Amel mencoba untuk membuat Arshlan mengurungkan niatnya.
"Kenapa?, toh mobilku juga ada di parkiran juga." Ucap Arshlan tetap meneruskan langkahnya.
Saat memasuki tempat parkir bawah tanah terlihatlah Kiki yg menaiki mobil BMW miliknya lalu berjalan menuju arah Arshlan dan Amel.
"Bagaimana, apakah kau masih akan keras kepala?" Tanya Kiki dengan wajah penuh kemenangan.
"Hmphh.." Terlihat jika Amel memalingkan wajahnya sambil mempererat pegangan nya pada Arshlan.
"Kau, bukankah kau terlalu cepat sombong?" Tanya Arshlan yg membuat Kiki mengerutkan keningnya.
"Apakah kau pikir bisa menyaingi mobil mewahku ini?" Tanya Kiki sambil mengejek.
Mendengar itu Arshlan hanya tersenyum ringan lalu menoleh ke arah sebuah kerumunan yg letaknya lumayan jauh darinya.
"Apa yang mereka lakukan?" Pikir Arshlan namun ia pun tidak memikirkannya lagi dan segera mengeluarkan kunci mobilnya dan memencet tombol Auto pilot.
"Bbrruuummm..." Suara deru mobil tiba tiba langsung membuat Kiki, Amel, dan para gerombolan siswa itu kaget.
Para siswa itu pun kaget karena mobil mewah yg digunakan untuk objek foto tiba tiba menyala.
Mobil itupun berjalan perlahan, dimana para gerombolan itupun membuka jalan untuk mobil itu berjalan.
Mobil itu terus berjalan disaksikan mata para siswa yang kaget karena mobil itu menghampiri Arshlan.
Apalagi Kiki, kini ia hanya bisa bengong dengan mulut terbuka lebar, jika ada komodo tidak sengaja lewat mungkin saja ia akan masuk ke mulut Kiki karena dikira rumahnya hahaha.
Mobil itupun berhenti di samping Arshlan lalu mengeluarkan deru mobil yg tak terlalu keras, seolah olah mobil itu mengatakan jika ia sudah sampai.
"Jangan terlalu lebar jika membuka mulutmu itu, baunya sangat semerbak kau tahu itu?" Ucap Arshlan mengejek Kiki.
"Kau kira sudah menang?, lihat saja besok di aula." Ucap Kiki lalu langsung menginjak pedal gas mobilnya dengan keras.
...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...
jangan tidur yooo...!!!