Menjadi Wanita Impian

Setelah beberapa jam beberes akhirnya mereka beristirahat.

" Maaf ya jadi merepotkan kalian ". Kata Rara.

" Ngga kok. Kan kita temenan sekarang". Ya nggak Nin". Kata Dera.

" Bener tuh , jadi nggak usah sungkan". Jawab Nindi.

" hmm, gini deh gimana kalau aku traktir makan gimana ?" Lagian aku sudah lapar banget". Kata Rara.

Dera dan Nindi saling berpandangan. "hmm, boleh deh, pesen online saja ya". Kata Rara.

" Boleh!" Jawab Dera dan Nindi serempak.

Rara akhirnya memesan makanan via online sesuai dengan request masing masing. Rara sengaja memesan makanan online dan tidak pergi keluar karena Rara baru mendapatkan kabar bahwa orang yang mengawasi mereka masih disana. Dan Rara tidak mau mengambil resiko.

Rara juga wa Nindi secara diam diam dan memberitahu hal itu.

Rara dan Nindi memang ditugaskan untuk menjaga Dera .

Setelah beberapa saat menunggu pesanan makanan mereka datang. Yang sebenarnya pun Rara memesannya melalui Bagus.

Sehingga Bagus yang berpura pura sebagai kurir makanan.

Karena Bagus ingin melihat Dera

Karena sudah satu Minggu lebih mereka tidak bertemu.

" Dera bisa minta tolong ngga". Kata Rara.

' Bisa apa?' tanya Dera

' Tolong kamu ambil makanan kita ya. Orangnya sudah di depan. Kata Rara.

" Oke!" Jawab Dera yang tidak curiga sama sekali.

" Permisi, mas ini makanan yang di pesan Rara?" Tanya Dera memastikan kepada sang kurir.

" Sementara Bagus yang dari tadi hanya diam . Bagus begitu menikmati pemandangan di depan. Dimana dia bisa melihat Dera dari dekat. Walaupun hanya melihat saja Bagus sudah bahagia.

" Mas,,,, mas"! Panggil Dera mengulangi panggilan nya.

' Eh iya mbak". Kata Bagus.

' Seperti kenal suara ini, batin Dera.

" Masnya yang anter makanan atas nama Rara ?" Tanya Dera kembali mengulang.

" Iya mbak atas nama Rara ". Kata Bagus.

Kenapa begitu mirip dengan Bagus ya. Ahh, apa aku begitu merindukan nya hingga berhalusinasi begini. Monolog Dera.

' ini mbak makanan nya". Kata si kurir menyerahkan paket makanan. Dan sebuah amplop diatasnya.

" Yang ini mohon dibaca ya mbak". Kata si kurir.

" Dera masih diam dan mengangguk.

Setelah menyerahkan makanan tersebut Bagus langsung pergi. Dia benar-benar sangat berhati hati.

Setelah si kurir pergi Dera masuk kedalam.

" Dera bertanya dalam hatinya.kenapa aku dikasih surat sana mas kurir tadi?" Tanya Dera dalam hati nya.

" coba aku tanya kan Rara saja". Akhirnya Dera memutuskan menanyakan nya kepada Rara karena takut salah pendengaran.

" Ini Ra makanan nya" kata Dera.

" Dan in , mas kurir tadi menitipkan surat ini". Dera menyodorkan amplop surat kepada Rara.

" Makanan ini untuk kita, tapi surat ini buat kamu". Kata Rara.

' Buat aku?" Tanya Dera bingung.

" Iya. Coba kamu baca siapa pengirimnya ". Rara menjelaskan.

Akhirnya Dera membaca nama si pengirim. Di surat itu tertera nama Bagus.

Sesaat Dera blank. Apakah ini Bagus pacarnya atau Bagus yang lain

" Di surat ini pengirimnya namanya Bagus." Kata Dera.

" Iya itu dari Bagus pacarmu. Kata Rara santai sambil mulai memakan makanannya.

" Kok bisa kamu kenal ?" Tanya Dera.

" Aku sama Bagus itu tetanggaan dulu. Beberapa hari lalu secara tidak sengaja kami bertemu. Dan akhirnya aku bercerita mau kuliah di sini. Akhirnya kami bertukar nomor telepon. Dan

Dia bilang bisa minta tolong nitip surat buat Dera. Ya udah tadi aku wa saja dia." Kata Rara menjelaskan.

" Udah yuk makan dulu. Keburu dingin ". Kata Nindi.

" Oke!" Dera pun memasukkan surat itu kedalam saku piyamanya

Dan mereka bertiga pun makan dengan tenang.