NovelToon NovelToon
Cinta Annisa

Cinta Annisa

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:193.6k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Fia

Cerita ini hanya khayalan Author semata ya...

Menerima kritik dan saran ya namun yang membangun bukan menjatuhkan.

Bercerita tentang Cinta Annisa (36 tahun) harus menikah dengan Rafael Ibrahim (27 tahun) karena sebuah keadaan.

Keadaan seperti apa yang mengharuskan mereka menikah?.

Apa saja yang harus mereka lalui untuk bisa hidup bahagia bersama?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Fia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 Episode 30

"Kenapa tidak dibawa ke dokter?." Rafael mengikuti Annisa sampai ke kamar tamu karena kedua anaknya ada di sana.

"Tadinya begitu, tapi Tante melarang saya." Annisa menjawab sambil tangannya tidak diam. Ia membuat susu untuk si kembar.

Mama datang ke kamar tamu dengan membawa air panas yang telah dimasukkan ke dalam termos.

"Iya, Mama yang melarang Annisa membawa Hasan dan Husein ke dokter. Kenapa? Kamu mau marah sama Mama?. Orang kemarin juga mereka begini dan hanya mau dipeluk sama Annisa saja." Mama meletakkan termos tersebut di atas nakas yang kini dipenuhi perlengkapan si kembar.

"Ini buktinya, Raf. Hasan dan Husein selalu tenang setiap kali sudah dipeluk Annisa. Padahal tidak lama loh, cuma lima belas menit."

"Bukan begitu, Ma." Rafael menatap sang Mama yang berdiri di depan Annisa guna menerima Hasan yang sudah tidur pulas. Anak itu mau dibawa kembali ke kamar Renata namun Rafael memintanya dibawa masuk ke kamar Nesha.

Mama memicingkan mata, sejak anak-anak tidur bersama Nesha. Mereka tidak pernah bisa tidur dengan tenang dan nyenyak. Ada saja yang membuat kedua anak itu rewel. Entah demam lah, tidak bisa tidur, menangis sepanjang malam dan banyak lagi. Makanya Mama meminta Renata berbagi kamar dengan si kembar dan untungnya cocok.

"Apa kamu sudah tidur di kamar itu lagi? Kamu dan Nesha sudah baikan?."

Rafael mengangguk namun tatapannya sendu mengarah pada cincin yang melingkar pada jari manis Annisa. Cintanya pada Annisa harus layu sebelum berkembang.

Namun ada benarnya juga kalau mulai sekarang si kembar tidur bersama kedua orang tuanya. Karena Renata akan melanjutkan kuliahnya ke luar negeri. Jadi tidak bisa bergantung padanya lagi.

"Ya udah, Nis. Kita bawa si kembar ke kamar orang tuanya saja." Mama mengajak Annisa yang sudah berdiri di belakangnya sambil menggendong Husein.

Annisa mengangguk lalu mereka berjalan menuju kamar Rafael dan Nesha. Kamar yang pernah ditempatinya juga namun hanya untuk menjaga Hasan dan Husein.

Rafael berjalan mengiringi kedua perempuan itu. Detak jantung Rafael bekerja lebih cepat ketika Annisa berada sangat dekat dengannya seperti saat ini. Namun ia sadar, mungkin ia dan Annisa memang tidak akan pernah bersama.

Mama yang lebih dulu masuk ke kamar Rafael dan di sana menemukan Nesha sedang merias dirinya di depan cermin.

"Kenapa dibawa ke kamar aku, Ma?." Nesha tidak tahu kalau paling belakang ada Rafael.

"Iya, Nes. Mereka harus terbiasa dengan bau kamar ini lagi. Karenakan Renata mau ke laur negeri, urus lah Hasan dan Husein, Rafael akan membantu kamu."

Mama dan Annisa meletakkan Hasan dan Husein pada tempat tidur terpisah.

Rafael pun masuk dan menatap Nesha yang sepertinya keberatan kalau si kembar satu kamar dengan mereka. Sangat berbeda dengan Annisa yang justru lebih senang dekat dengan anak-anak karena setiap detik bisa tahu perkembangan mereka berdua.

"Kamu mau bantu aku, Raf?." Nesha beranjak dari tempatnya. Ia langsung memegangi tangan Rafael dan meletakkan wajahnya pada lengan atas sang suami dengan manja. Rafael hanya mengangguk sambil menatap Annisa yang tidak menghiraukannya.

"Ok, aku akan belajar menjadi Mama yang baik untuk mereka." Nesha bersemangat karena ada Rafael.

Annisa dan Mama keluar dari kamar, mereka berjalan menuju ruang tengah.

"Kamu dan Dokter Faisal sudah serius ternyata ya?."

Annisa mengangguk mengiyakan.

Mama pun melihat ke arah tangan Annisa. "Kapan kapan akan melangsungkan pernikahan?."

"Belum tahu, mungkin tidak lama lagi, Tan."

"Iya, kalau sudah ada jodohnya jangan ditunda-tunda lagi. Apalagi umur sudah tidak lagi muda."

Annisa mengangguk.

Ia pun duduk sebentar di ruang tengah, meminum seteguk air putih yang dihidangkan mbak Lastri padanya. Setelahnya ia pamit dan segera pulang menaiki taksi online.

...----------------...

Rafael berada di ruang kerjanya setelah memberikan susu pada si kembar. Memang tidak salah dengan apa yang dikatakan Mama nya tentang si kembar yang rewel saat tidur di kamar mereka. Padahal dulu tidak. Hasan dan Husein tidur dengan sangat nyenyak tanpa rasa cemas atau kurang nyaman.

Hampir satu jam lamanya si kembar rewel, setelah dipeluk olehnya mereka kembali tenang dan bisa tidur nyenyak. Sedangkan Nesha hanya berdiam diri. Perempuan itu tidak memiliki keinginan untuk belajar lebih dekat dan mengerti tentang si kembar. Seharusnya itu akan mudah dilakukan Nesha karena ia yang telah melahirkannya. Namun ini seolah ada jarak yang membentang diantara Nesha dan si kembar padahal Annisa selaku bercerita yang baik-baik tentang Nesha.

Rafael mengusap kasar wajahnya, ia melirik jam yang melingkar pada tanganya. Saat ini sudah pukul satu malam. Ia meraih handphone lalu segera menghubungi Darwin. Biasanya jam segini sahabatnya itu masih terjaga.

Benar saja, baru dua kali berdering teleponnya sudah dijawab oleh Darwin dari seberang sana.

"Iya, Raf. Ada apa?."

"Bagaimana? Apa sudah ada informasi yang kamu dapatkan tentang siapa mereka?."

"Mungkin kamu harus kecewa, Raf. Kata orang terdekat dokter Faisal, kedua perempuan yang kamu lihat itu kakak dari dokter Faisal. Jadi Annisa berada pada orang yang tepat. Tapi kalau kamu masih belum percaya, aku bisa mencari informasi lagi pada orang yang berbeda."

Rafael menarik nafas berat, tatapannya jauh pada langit-langit ruangannya. "Kamu cari informasi lagi dari orang lain. Setelah ini aku akan merelakan Annisa kalau pria itu pria yang baik."

"Oh ok, besok aku akan cari informasi lagi."

"Ok, terima kasih, Darwin."

"Hmmm, sama-sama."

Sambungan telepon pun berakhir.

Rafael kembali ke kamarnya untuk anak-anaknya. Ia ingin memastikan si kembar tidur nyenyak tanpa adanya gangguan.

Pria itu berdiri menatap di kembar yang mulai bergerak-gerak. Memang terlihat seperti tidak nyaman dan mencari seseorang yang biasa memeluknya dan memberi mereka ketenangan.

Rafael menepuk-nepuk si kembar hingga mereka tenang kembali. Itu berlangsung cukup lama, tanpa Rafael sadari sampai pagi dan Rafael pastinya tidak sempat tidur walau sejenak.

Nesha benar-benar tidak ada bangun walau hanya untuk mengecek keadaan si kembar. Ada banyak ruang kosong yang tidak lagi diisi oleh Nesha. Entah kenapa Rafael berharap kalau pria itu memilih cacat dan ia tidak akan berpikir lagi untuk secepatnya menikahi Annisa.

Rafael yang sedang asyik dengan pikirannya tentang Annisa, tiba-tiba dari arah belakang ada yang memeluknya sangat erat.

"Selamat pagi, sayang." Nesha memberikan kecupan pada leher Rafael namun kali ini Rafael menghindar. Rasa kecewa di dalam hatinya mengikis keinginannya untuk bermesraan lagi dengan Nesha.

Saat ini prioritasnya ada anak-anak yang sempat diabadikannya.

"Kenapa, sayang?." Nesha menatap kecewa pada Rafael yang benar-benar menghindar darinya.

Bersambung

1
Novi Fajarsusianti
hasan Husain sama siapa ya
Rono Kustomo
perjalan hidup usahakan akad nikah untuk pertama kali nya untuk laki laki akan mendapatkan perempuan jodoh nya.
Sugiarti
Luar biasa
mahira
terima kasih kk di tunggu cerita selanjutnya
Atik Rahma
nggak ada ekstra part ka,udah Ending aja.....
mahira
siapa ya🤔
Endang Supriati
kenapa ya anisa diam aja tdk klarifikaai!
bodohhh
Endang Supriati
kenapa anisa tdk mati aja ya,, ketabrak container saking tololnya.
Endang Supriati
bisa batal pernikahan itu, klu faisal dan anisa blom melaksanakan ritual suami istri!!! goblog nih penulis!
Retno Harningsih
up
Watinih
selmt atas pernikahannya darwin dan fauziyah samawa sell
Maz Andy'ne Yulixah
Alhamdulilah,semoga bahagia selalu ya Fauzia😇😇
Maz Andy'ne Yulixah
Rina banyak yang suka juga Kakak Adik juga,sama Fero😅😅
Lala Fitriana
Luar biasa
Watinih
salsa bahgia punya papa seperti darwin
Retno Harningsih
up
Atha 😘😘
💪💪💪💪💪👍👍👍👍👍😘😘
Asri Anna
lanjut kk jgn lama"👍👍
Riska Desi
bagus banget ceritanya ,,,
Watinih
sama fauziya aja darwin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!