NovelToon NovelToon
TAWURAN

TAWURAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: BellaBiyah

Novel ini bercerita tentang Gita dan kawan-kawan yang merantau ke Ibu Kota untuk menempuh pendidikan. Siapa sangka? Gita yang sewaktu SD pernah membuli seorang pria culun, kini dipertemukan kembali dengan pria itu dalam situasi yang berbeda. Tawuran merupakan gerbang pertemuan mereka.

Sean, nama pria itu. Gita tak ingin membuka kisah lamanya, namun Sean terus mengganggu gadis tersebut. Hingga akhirnya Gita membuka suara mengenai kejadian di masa lalu. Gita mengakui bahwa Ia tertarik pada Sean di waktu kecil. Sayangnya, Gita yang sejak itu sedang menghadapi ketidakharmonisan keluarga, tidak mampu mengekspresikan rasa sukanya terhadap Sean. Sehingga, ia lebih memilih untuk membuli pria itu dan menciptakan trauma berat yang sulit disembuhkan untuk keluarga Sean sendiri.

Haruskah Sean memaafkan Gita? Ataukah cinta Gita akan bertepuk sebelah tangan selamanya?

Baca kisah lengkapnya di dalam cerita ini 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BellaBiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4

Di saat mengantri tiket masuk bianglala, Sean dihampiri seorang gadis.

"Sean?!" jerit gadis yang bekerja sebagai pengurus wahana bermain tersebut.

"Siapa ya?" tanya Sean.

"Njir, udah lama nggak ketemu. Lo udah lulus?" tanya gadis itu.

"Belum, lo siapa ya?" tanya Sean lagi.

"Gue, Indah! Dulu kita pernah sekelas pas SMP! Cuma, gue nggak lanjut SMA, soalnya langsung diajakin kerja di sini," ucap gadis itu.

Gita melihat kejadian itu dan kembali memasang wajah masam.

"Ow, gue udah lupa. Sorry," ucap Sean.

"Nggak apa-apa. Ini buat lo!" balas Indah sambil memberikan sebuah buket bunga.

"Buat apa?" tanya Sean.

"Nggak apa-apa, terima aja!" paksa Indah dan Sean menerimanya. "Lo sama siapa ke sini?" tanyanya.

Sean kembali merangkul Gita dan membuat gadis itu terkejut. "Cewek gue," jawab Sean.

"Oh .... Ya udah, happy weekend ya!" Indah pergi begitu mengetahui bahwa Sean sudah memiliki kekasih.

Gita melihat ke arah Sean dan mempertajam matanya. "Happy weekend!" tegas Gita.

"Aduuh, gue aja lupa dia siapa!" ucap Sean.

"Ya intinya, Happy weekend!" balas Gita.

"Ya ampun!" pekik Sean.

"Dapat bunga tuh!" ejek Gita lagi.

"Iya, ini dikasih dia! Nggak tau kenapa!" jelas Sean sambil memberikan bunga tersebut kepada Gita.

Mereka menaiki bianglala dan diawali dengan perdebatan.

"Masa iya lo nggak tau maksud dan tujuan dia ngasih itu apa!" bantah Gita.

"Nggak tau, suer! Tiba-tiba aja dia ngasih!" jelas Sean lagi.

"Bilang aja kalo lo suka 'kan?!" balas Gita.

"Nggak, biasa aja!" bantah Sean.

"Ngaku lo! Lo aja sampai senyam-senyum gitu! Lo baper dikasih bunga gitu dari cewek?!" ucap Gita lagi.

"Ya, ini cuma bunga loh, Git!" bantah Sean.

"Ya, mau bunga, mau kue, mau tai sekalipun! Intinya tetap satu, lo dikasih sesuatu dari cewek!" tegas Gita.

"Astaga, kok jadi panjang gini urusannya. Gue aja nggak kenal sama itu cewek! Gue juga nggak tau alasan dia ngasih gue bunga!" ucap Sean.

"Ya, mungkin dia suka sama lo! Lo mau dipelet pake bunga, atau apa gitu. Bisa aja!" ucap Gita.

"Tunggu-tunggu, bentar! Ini lo lagi akting atau apa sih?" tanya Sean.

"Menurut lo? Ngarep banget lo gue omelin beneran?" jawab Gita.

"Tapi, di sini nggak ada Jenna sama Gio!" bantah Sean.

"Ya, gue latihan aja," jawab Gita lagi.

Sean tersenyum geli dan menoleh ke luar jendela.

Gita melihat senyuman tersebut. "Kenapa lo senyam-senyum?!" bentaknya.

"Oh, lo masih kebayang sama cewek tadi?" lanjut Gita.

"Nih!" Gita menghempas bunga itu di pangkuan Sean. "Lo makan tuh bunga! Jadi jin sekalian!" omel Gita dan membuang wajah ke arah lain.

"Bentar-bentar! Gue nggak tahan." Seketika itu tawa Sean pecah di dalam box bianglala. Tawa renyah itu membuat emosi Gita semakin meningkat. Ia merasa sedang dipermainkan oleh seorang pria dan ia tak memyukainya.

"Lo tuh bisa fokus bentar nggak sih, Sen?!" teriak Gita. Sean malah semakin terbahak-bahak. "Seaaaannn!!" teriak Gita membuat pria itu terdiam.

Mata mereka bertemu, Gita benar-benar marah akan kejadian itu.

"Lo kenapa sih?" tanya Gita.

Sean malah bingung dibuatnya. "Gue? Gue nggak kenapa-kenapa. Harusnya gue yang nanya, lo kenapa marah-marah mulu cuma gegara ada cewek yang gue nggak kenal ngasih bunga?" ucap Sean.

"Lo tuh .... Udahlah! Lupain aja!" bentak Gita.

Sean menggigit bibir bawahnya. Pertanda bahwa ia bingung dibuat gadis yang duduk di hadapannya itu.

"Masih lama nggak sih ini muternya?! Mau lompat aja deh gue lama-lama! Nggak betah gue di sini!" omel Gita.

Tiba-tiba Sean menggenggam kedua tangan Gita dan membuat gadis itu terkejut. "Jangan lompat! Ntar lo mati, gue nggak sanggup jadi jomblo lagi. Mana Gio sama Jenna udah makin deket. Lo tega liat gue jadi obat nyamuk?!" ucap Sean.

"Jomblo?! Kan banyak cewek yang suka sama lo! Lo tinggal milih! Nggak usah milih deh. Lo tinggal nunjuk, sambil merem! Langsung punya pacar!" ucap Gita.

"Aduuh, masiiih aja bahas cewek itu. Segitu jelesnya lo sama dia?!" balas Sean.

"Iya! Lo 'kan pacar gue! Lo kira gue bakalan diem, ngangguk-ngangguk senyam-senyum gitu sama cewek yang sok kecantikan ngasih lo bunga kayak gitu?! Dih, dikira lo udah mati apa pake acara ngasih bunga segala!" omel Gita.

Sean terkekeh geli.

"Gue lagi akting! Lo jangan baper!" lanjut Gita.

"Iya, gue paham. Lo lagi akting! Gue suka! Akting aja tiap saat!" ucap Sean sambil terkekeh. "Lucu juga liat lo ngomel-ngomel gini," lanjutnya.

"Suka?! Lo suka liat gue ngomel kayak gini?! Lo nggak ngotak apa gimana sih, Sen?!" pekik Gita.

"Ehh nggak-nggak, maksudnya—"

"Jadi lo mau gue ngomel terus?! Lo mau bikin gue kesel terus?! Lo tuh niat nggak sih bantuin gue?! Lo tuh ngerti konsep pacaran nggak sih?! Ya pastinya lo udah pernah pacaran ribuan kali, secara 'kan banyak cewek yang suka sama lo! Tapi, emangnya cewek lo nggak pernah marah?! Nggak pernah ngomel?! Setidaknya lo tuh bisa ngebujuk kek apa kek gitu! Nggak ada inisiatifnya banget jadi cowok! Lo nggak niat ya bantuin gue?! Kalo nggak niat, ya udah! Gue bakalan bilang kalo kita udah putus, biar lo nggak terbebani sama ini semua! Lo kita gue nggak capek apa ngomel-ngomel kayak gini?! Enak aja gue disuruh ngomel tiap saat!" omel Gita.

Sean sampai termangu mendengar semua ocehan tersebut. Ia benar-benar bingung dan tak tahu harus melakukan apa. Terlebih-lebih, ada beberapa kalimat yang Gita ucapkan dan hendak ia bantah kebenarannya. Tapi, demi tidak memperpanjang masalah, Sean memilih untuk mencium punggung tangan gadis itu.

"Iya-iya, maaf ya? Lain kali, gue nggak bakalan terima apa-apa lagi dari cewek lain. Maaf," ucap Sean.

Gita hanya berdiam diri dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Udah dong marahnya," bujuk Sean.

"Serah gue! Mau gue marah sampai besok, sampai kiamat kek! Terserah gue!" omel Gita.

"Aduh, pacarku. Udah dong marahnya, Sayang. Kan naik bianglala biar bisa romantis-romantisan, bukan buat berantem," ucap Sean.

"Lo yang bikin berantem!" tegas Gita.

"Iya, maaf dong. Masa nggak dimaafin," ucap Sean lagi.

"Ya udah sih! Kenapa juga minta maaf? Gue cuma akting!" bentak Gita.

"Tapi gue nggak akting, Git! Jangan marah dong! Jangan akting marah-marah! Jangan akting ngomel-ngomel kayak gini! Gue nggak mau lo marah beneran!" ucap Sean.

"Emangnya kenapa kalo gue marah beneran?!" tanya Gita.

"Gue takutnya lo jadi kesel beneran dan nggak mau ketemu gue lagi," ucap Sean.

"Dan kenapa lo mau ketemu gue lagi?" Gita terus berusaha memancing apa yang ada di hati Sean.

"Kan lo pacar gue!" tegas pria itu.

"Kan cuma pura-pura!" bantah Gita.

"Ya, intinya gini! Intinya gue nggak mau lo marah! Udah dong ngambeknya! Gue buang aja deh nih bunga! Dari pada lo marah-marah kayak gini. Berasa berantem beneran gue!" ucap Sean yang melempar buket bunga ke luar jendela bianglala.

Gita menyaksikannya dan memafkan semua yang Sean lakukan.

"Lagian, kenapa sih cewek-cewek ganjen banget sama lo?! Padahal muka lo biasa aja. Nggak lebih ganteng dari Abang S!" ucap Gita.

Nggak lebih ganteng dari Abang S? Apa itu maksudnya, Abang S itu bukan gue? (ucap Sean dalam hati).

"Gue mau nanya, Abang S itu siapa?" tanya Sean.

"Mulai kepo!" balas Gita.

"Jelas dong! Gue mau tau, kenapa lo bisa suka sama dia!" tegas Sean.

"Karena dia ganteng!" ucap Gita.

"Dia orang mana? Gue samperin!" Sekarang, Sean yang merasakan cemburu.

"Dih, mau ngapain lo?! Nggak jelas!" tegas Gita.

"Ya mau liat orangnya!" Sean melepas genggamannya dan menatap wajah Gita dengan serius.

"Lo mau liat orangnya?" tanya Gita.

"Mana?!" tegas Sean.

Gita mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah foto.

"Ini?!" pekik Sean pada foto tersebut.

1
JChennn
baru mulai udh bgs jdi pngn bca trsss
Nabila
makin menarik
Nabila
ceritanya menarik banyak tokohnya jadi gak bosan
Rina Juwita JuEr
aku baca ulang lagi ceritanya bagus Thor semangat 💪💪
Tara
kayaknya Wira suka Ama febi tapi malu utk ucapin tapi getahnya kena kesemua orang he3😱🤗🫢😅🤔🫣
Tara
ini siapa yg bucin sich..Gita or Sean🫣😱🤗🫢😅🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!