Bianca seorang gadis yang bekerja sebagai kasir di sebuah supermarket di jodohkan oleh seorang wanita paruh baya yang baik hati yang dia tolong saat ia selesai bekerja.
entah hanya bercanda atau beneran serius yang di katakan Ibu itu tapi entah lah membuat Bianca membayangkan akan menjadi bagian dari keluarga di rumah besar itu. "Ah Halu lo Bi, mikir apa sih haha emang lu siapa berharap yang gak mungkin, menghayal aja kerjaan otak lu ini" Gumam Bianca dalam hati sambil menggelengkan kepala nya
namun omongan itu selalu terngiang2 di kepala nya membuat nya berandai andai jika suatu saat ia bisa menikah dengan pria kaya
ah entah lah pacar saja tidak punya apalagi mikir di nikahin pria kaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amih Er, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terdiam
Semakin lama Bianca semakin nyaman berteman dengan Jenaro, ia pun sering bercerita apa saja pada sahabat nya itu melepaskan penat nya setelah bekerja serta menceritakan keluh kesah nya, tapi untuk saat ini memang hanya sebatas teman dekat bagi Bianca, karna hati nya masih belum bisa berpaling dari Agam, walaupun hubungan nya dengan Agam bisa di bilang belum jalan satu langkah pun.
Kini Mereka berdua sedang berada di sebuah mall. kedua nya memang sudah berencana ingin menonton film, sebenar nya mereka mengajak Shena, namun mendadak Shena berhalangan hadir karna ada pekerjaan mendadak yang harus ia handle.
Tiba di bioskop Jenaro yang berjalan membawa Bianca memasuki bioskop Premiere untuk memesan tiket malah di tahan oleh Bianca
"Jenar, Kita nonton di studio biasa aja ya" pinta Bianca
"Kenapa Ca ?" Tanya Jenaro sambil menoleh ke arah Bianca
"Aku merasa lebih nyaman aja di studio biasa, aku... " Bianca mengatupkan kedua bibir nya sambil menghela nafas panjang "aku jadi mengingat nya"
Ya Bianca memang telah menceritakan pada Shena dan Jenaro tentang perasaan nya pada seorang pria yang telah mengambil hati nya.
"Baiklah, kita pilih studio biasa" ucap Jenaro sambil menggandeng tangan Bianca mengarah ke loket tiket
Sambil menunggu studio di buka, Jenaro melihat wajah Bianca yang masih murung
" Hei Ca, sudah jangan galau, kita kesini untuk Bersenang - senang bukan, tersenyumlah, belajar lah melupakan nya" Pinta Jenaro sambil tangan nya mengelus rambut Bianca
Bianca pun memutuskan untuk bersenang senang hari ini
Sehabis nonton bioskop mereka berdua berkeliling mall membeli camilan berbeda beda sambil tertawa bersama
Jam sudah menunjukan pukul 8 malam
Jenaro mengajak Bianca pulang dan mengantar nya sampai gerbang kosan
"Thanks Je buat hari ini" Ucap Bianca lalu membuka pintu mobil
"Ca, nanti aku telpon ya"
Bianca menganggukkan kepala nya tanda setuju sambil melambaikan tangan nya
*
Bianca yang baru saja mulai terlelap di kagetkan dengan dering telpon
"Ca, aku udah sampai yaa, kamu udah mau tidur? tanya Jenaro yang tadi berjanji akan menelepon Bianca
" Baruuu banget merem eh kaget denger suara telpon" Protes Bianca Namun sambil terkekeh
"Maaf maaf, sekarang mau lanjut tidur nya ?"
"Gak, jadi seger nih mata ku, untung besok kerja masuk siang"
Jenaro terkekeh mendengar perkataan Bianca
"Ca" Jenaro memanggil nama Bianca dengan suara rendah "seneng gak hari ini?" tanya nya penasaran
"Hmmm" Jeda Bianca melirik ke atas sambil berpikir "Haha Seneng lah masa gak seneng makan camilan banyak" Jawab Bianca terkekeh
"Besok besok lagi ya pas kamu libur" Jenaro berharap ia akan lebih sering jalan berdua dengan Bianca agar ia bisa maju selangkah menjalani hubungan nya bersama Bianca
"Jangan lah, nanti uang kamu cepet habis loh" Ucap Bianca sambil tertawa lepas
"Ih mana ada cuma jajanin kamu bikin uang ku habis" Sahut Jenaro, tidak tahu saja Bianca bahwa Jenaro pun termasuk pria yang sukses di usia muda "Next time aku ajak kamu belanja mau ya, biar duit aku berkurang nih" ucap Jenaro dengan enteng nya
"Gak mau! Next time aku yang traktir kamu!" Jawab Bianca yang merasa tidak enak karna ia tahu hari ini Jenaro sudah banyak membelikan berbagai macam camilan di Mall tadi
"Je, bentar aku ke... " Bianca melirik ponsel nya melihat panggilan terputus
"Baru mau ijin ke toilet dulu" kata Bianca pada diri nya sendiri sambil mengangkat salah satu bahu nya menuju toilet
Ting - suara pesan masuk
Bianca yang kembali naik ke tempat tidur sambil mengantuk melihat pesan masuk, tanpa memperhatikan nama pengirim pesan Bianca langsung membalas nya
🟢 Pak Dokter
"Sudah tidur Bi? "
^^^"Kok telpon nya dimatiin Je? ^^^
^^^Belom juga selesai ngomong" ^^^
Bianca berpikir Jenaro lah yang mengirim nya pesan, Bianca meletakan ponsel nya lalu memejamkan mata sambil menunggu pesan balasan Jenaro sahabat nya itu
"Bi...???? " Sadar Bianca pada panggilan itu lalu mengecek kembali nama pengirim pesan
Benar saja pesan yang baru masuk menampilkan nama Pak Dokter yaitu Agam
Dag Dig Dug begitu lah suara degupan kencang Jantung Bianca melihat nama yang ia rindukan
Agam yang penasaran langsung bertanya
"Je ?? Telpon ?"
^^^"Maaf Pak Salah kirim" ^^^
- Panggilan Masuk dari Agam -
Bianca yang melihat Agam menelepon nya terkejut histeris, sedih marah atau kangen entah kata apa yang menggambarkan perasaan nya saat ini. Dengan ragu-ragu Bianca mengangkat telpon nya itu
"Halo Bi" sapa Agam yang sedang duduk di dalam mobil nya
"Bi... kok diem ?" lama tak mendengar jawaban Agam kembali bertanya
"Bi... Kamu marah sama aku?? " tanya Agam dengan suara rendah nya
Agam mendengar suara tangis kecil di ujung telpon nya
"Hey Bi kamu nangis ??? Are you Ok? " Tanya Agam yang khawatir mendengar suara tangis Bianca dan kembali mendengar suara sesegukan
Agam yang cemas bergegas turun dari mobil nya
ia masuk ke dalam gerbang kosan Bianca
Yaaa Agam yang sudah dapat menghandle pekerjaan nya dari jauh langsung memantapkan hati nya menemui Bianca untuk memulai hubungan mereka berdua yang tertunda.
"Bi.. Buka pintu nya" Pinta Agam
Bianca yang kaget mendengar ucapan Agam langsung berdiri melihat ke arah pintu