Semua terjadi karena kesalahan ku sendiri yang tergiur akan uang taruhan, tanpa aku menyadari, kalau aku sedang mempertaruhkan masa depan ku!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Zeera Menghilang
Glek!
Akira bahkan sampai tak sadar ia menelan saliva berpikir sepertinya hidupnya mulai bermasalah jika berurusan dengan Abnan.
Semakin lama cengkraman Abnan di bahu Akira semakin menyakitinya.
Akira berusaha menghindar agar tangan pria itu terlepas. Tapi bukannya terlepas, Abnan malah semakin mengerat pegangannya.
"Anda menyakiti saya, Tuan!" Akira melepas kasar tangan Abnan tapi masih tak ingin melihat ke belakang.
Abnan tersenyum dingin melihat wanita berambut ikal di depannya yang tak ingin mengangkat pandangan untuk melihat dia meski wanita itu sudah tahu siapa yang berbicara dengannya.
"Bagaimana rasa sakitnya? Apa sama dengan rasa sakit yang kau tinggalkan 10 tahun yang lalu?" Bisik Abnan memeluk Akira dari belakang. Lebih tepatnya, memeluk Akira sehingga tubuhnya terasa seperti remuk.
"Lepas! Jangan lancang, Anda!" Akira berusaha bergerak, tapi tenaga Abnan bukanlah tandingannya.
"Kenapa? Kau tidak ingin aku memelukmu? Lalu kau mau yang seperti apa? Kau ingin aku melakukan perlakuan 10 tahun yang lalu?" Ucap pria itu dengan tangan nakal.
"Berhenti! Kau harus ingat! Kau masih punya adik perempuan! Bagaimana kalau laki-laki lain memperlakukan adikmu, sama seperti kau memperlakukanku!" Teriak Akira menghentikan Abnan yang sengaja melecehkannya.
Abnan berhenti dan melepas tubuh Akira, wanita itu langsung menjauh dari Abnan.
Akira mengangkat pandangan, kedua manik mata indahnya bertemu pandang dengan mata dingin Abnan yang penuh dendam.
10 tahun, akhirnya mereka berdua kembali bertemu. Keduanya saling menatap dalam dan terdiam antara satu sama lain.
Akira tidak pernah menduga kalau dia akan kembali dipertemukan dengan Abnan, laki-laki yang sudah menciptakan sejarah baru dalam hidupnya 10 tahun yang lalu.
"Wanita murahan yang munafik!" Sinis Abnan berlalu pergi meninggalkan Akira.
Perlahan bulir bening, mulai berjatuhan di kedua mata Akira menatap punggung Abnan yang berlalu pergi meninggalkannya.
Akira semakin menangis mengingat dulu betapa laki-laki itu sangat mencintainya. Akira tentu saja tahu kenapa Abnan berubah, itu pasti karena rekaman yang Yumi buat 10 tahun yang lalu.
Tak beda jauh dengan Abnan yang berjalan dengan langkah panjang berusaha menegakkan tubuh dan hatinya untuk tidak bersedih mengingat wanita yang begitu dia cintai, tapi malah membalas cintanya dengan luka.
Matanya tak bisa menahan bulir bening yang sudah membendung di kelopak mata.
Bodoh! Kau memang bodoh Abnan! Setelah apa yang dia lakukan padamu, dengan cintamu yang hanya senilai 10 juta di matanya. Kau masih bisa bersedih dan menangisi wanita matre seperti itu! Batin Abnan membenci dirinya sendiri karena dia tidak bisa membuang Akira dari dasar hatinya.
Akira adalah cinta pertama, dan juga cinta terakhir dalam hati Abnan. Sehingga sulit bagi pria itu untuk melupakan Akira begitu saja.
***
Akira sudah tiba di rumah dengan langkah lemah.
"Akira! Apa tadi kau pergi bersama putrimu?" Tanya Auliya terlihat cemas.
Akira mengerut, "Tidak, tadi kan Zeera di rumah bersamamu, Auliya," wanita itu mulai tampak khawatir.
"I-iya, tapi aku juga tidak tahu ke mana Zeera pergi, Akira..." Auliya mulai semakin cemas.
"Apa! Kau benar tidak tahu kemana perginya putriku?" Panik.
"T-tidak Akira, aku memang tidak tahu kemana perginya Zeera."
"Ayo kita segera cari Zeera." Akira dan Auliya pun bergegas mencari keberadaan Zeera.
Tapi kedua wanita itu sudah mencari di mana-mana. Akan tetapi hasilnya tetap nihil, mereka tidak menemukan di mana Zeera berada.
Akira mulai menangis takut kalau terjadi sesuatu pada putrinya.
"Ya Allah, kemana kamu Zeera." Akira jadi buntu kehabisan akal berpikir di mana lagi dia ingin mencari putrinya.
Tiba-tiba Akira teringat dengan Abnan, laki-laki yang baru saja dia temui.
Tunggu! Apa semua yang terjadi ini, ada hubungannya dengan Abnan? Aku baru ingat, tadi di pertemuan, Abnan sempat menyambut tentang benih yang aku kandungkan! Jangan-jangan.........
Akira segera berlari keluar rumah berniat ingin datang ke kediaman Abnan.
Di lain sisi, terlihat Zeera yang duduk di sebuah taman bersama seorang laki-laki asing yang sengaja menahannya pulang dari tadi.
Siapa lagi laki-laki itu kalau bukan bawahan Abnan.
"Pulang lah." kata Abnan tiba-tiba yang sudah berdiri di belakang punggung Zeera dan bawahannya.
"Anda sudah tiba Tuan. Kalau begitu, saya pamit pergi dulu."
.😁😁
yumi sewot aja liat abnan tertawa klo km tau bahwa akira istri abnan lgsg kena serangan jantung km🤣🤣🤣🤣