NovelToon NovelToon
CEO Masuk Desa

CEO Masuk Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:63.8k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

"Aku tidak mau menikah!" Teriak seorang petani miskin tidak dapat menerima segalanya.

Dalam hatinya masih yakin, jika ini hanya perangkap.

Namun...

"Sayang, aku hamil anakmu..." Kalimat sang gadis desa membuat dirinya terpojokkan. Gadis yang melekat bagaikan lem, tidak ingin menerima pernikahan dengan juragan Burhan. Hingga membuat perangkap untuk tetangga barunya.

Namun sang tetangga baru yang terkenal sebagai petani miskin, berusaha tersenyum."Kalian sudah gila! Saat pulang nanti desa kotor ini akan ku ratakan dengan tanah!"

Teriakan dari Jefri (Joseph Northan Fredrik), CEO anti bakteri. Yang terjebak di desa akibat melanggar aturan taruhan dengan saudaranya.

Menikah dengan gadis paling jorok di desa ini? Tentu saja dirinya tidak akan pernah sudi. Walaupun ada kalanya, ketika batu kali diamplas maka berlian akan muncul.

🍀🍀🍀🍀

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hot News

...🌾🌾🌾CEO Masuk Desa 🌾🌾🌾...

Menghela napas kasar perawan tua, itulah yang dikatakan orang-orang tentang dirinya sang anak sulung. Tapi memang benar bukan? Dirinya tidak seberuntung adik-adiknya. Bahkan kulitnya sama sekali tidak bersih mengingat dirinya yang hanya bekerja mencari uang.

Matanya sedikit melirik ke arah pemuda yang berjalan sejajar dengannya. Kulitnya bagaikan tidak berpori-pori, putih tanpa goresan, seperti porselen.

"Aku iri..." Gumam Dewi.

Sedangkan Jefri menghela napas kasar."Iri dengan apa?" Tanyanya menutup hidung dan mulutnya sendiri menggunakan tangan.

"Kamu begitu licin dan mulus tanpa noda. Sedangkan aku, seperti daki. Padahal aku anak gadis yang imut." Jawaban aneh dari sang gadis berusia 30 tahun.

"Kalau aku jadi kamu aku akan jijik pada diriku sendiri. Mengamplas seluruh tubuh, mandi 10 kali agar daki tebal itu menghilang!" Jefri semakin menjauh bergidik ngeri.

"Yang paling bersih!" Gumam Dewi menghela napas menghilangkan suntuknya. Masih bingung antara mengikuti keinginan orang tua atau menunggu kekasihnya pulang.

Jefri menghindari kotoran sapi yang bercampur kubangan lumpur. Melangkah di pinggirnya.

Hingga!

Srash!

Cipratan mobil pick up yang melaju di jalanan tanah membuat sekujur tubuhnya berbau kotoran sapi.

Dewi hanya tertawa, kemudian melangkah mendahuluinya."Makanya aku bilang jangan terlalu menghina---"

Brak!

Suara benda jatuh terdengar dari arah belakangnya dan benar saja.

"Jefri!" Teriaknya melihat sang pemuda sudah kembali tidak sadarkan diri, tergeletak di tanah. Ingat! Ini mysophobia yang sulit disembuhkan.

"Gila bau!" Gumam Dewi bingung harus bagaimana. Matanya menelisik menatap ke arah troli pasir yang ditinggalkan petani untuk mengangkut pupuk.

Menghela napas kasar, tapi bagaimana caranya memindahkannya ke dalam troli pasir?

Hingga ada seorang pemabuk lewat."Tarmo! Bantu aku naikan orang ini! Dia pingsan!" Ucap sang gadis menghela napas berkali-kali.

"Dia siapa? Aku tau, pacarnya Dewi ya?" Tarmo tertawa, dalam kondisi mabuk. Mengangkat tubuh Jefri ke dalam troli pasir.

"Bukan! Tetangga baru! Ingat! Jangan mengadu pada Deni dia cemburuan!" Gerutu Dewi memperingatkan.

"Siap!" Tarmo memberi hormat seperti upacara bendera.

Namun.

Ueeek!

Tubuh manusia anti bakteri yang sudah ada di dalam troli pasir dimuntahkan, oleh Tarmo.

"Aaaa! Sial! Kalau Jefri tau, bangun dari pingsan, bisa bunuh diri dia!" Teriak Dewi menjambak rambutnya sendiri frustasi. Sementara Tarmo berjalan sempoyongan, pergi meninggalkannya.

Gila bukan? Melangkah di tempat sepi seorang diri. Mendorong troli pasir beroda tiga yang baru saja digunakan mengakut pupuk kandang. Jujur! Dewi saja jijik melihat kondisi mengenaskan Jefri saat ini.

Hingga sampai di rumah tetangga, atau lebih tepatnya rumah Jefri. Anehnya walaupun kecil, rumah itu begitu bersih dan rapi. Berbeda dengan rumah kosong sebelumnya yang begitu berantakan.

Walaupun agak apek, yang pasti sirkulasi udara di tempat ini begitu lancar. Apa pemuda ini yang membersihkannya seorang diri? Gila! Benar-benar takut kotor.

Dirinya kembali membayangkan bagaimana jika Jefri tau tubuhnya diangkut dengan troli bekas pupuk kandang. Bagaimana jika Jefri tau tubuhnya terkena muntahan pemabuk. Karena itu dirinya berusaha keras memindahkan tubuh itu perlahan ke tempat tidur.

Satu persatu pakaian pemuda itu dilepaskan olehnya. Tidak apa-apa, dirinya pernah merawat kakeknya yang sakit bukan? Anggap saja tubuh bagaikan malaikat ini adalah tubuh seorang kakek-kakek.

Lekukan otot, wajah, semuanya ditelusuri handuk basah yang dibawanya. Menghela napas kasar, mengapa dirinya begitu peduli?

Kemeja kotor, melepaskan celana panjang. Syukurlah boxer itu aman dari kotoran. Jika tidak maka dirinya harus melihat pemandangan yang, entah indah, menggoda atau memuakkan?

Namun, setelah dibersihkan tubuh itu terlihat sempurna. Kecuali ada beberapa luka goresan di bagian punggung.

"Sekarang tugas terberat!" Gumamnya melihat noda lumpur di lantai serta seprei yang kotor.

Hal pertama yang dilakukannya adalah mengembalikan troli pasir. Kemudian mencuci setelan pakaian Jefri, barulah menggelindingkan tubuh pria itu agar bisa mencuci seprei. Tugas yang tidak mudah, tapi ini demi rasa tanggung jawabnya yang membawa makhluk anti bakteri ini ke dalam jalanan dipenuhi kubangan lumpur.

Hingga tepat pada dini hari pukul tiga pagi, barulah tugasnya selesai. Berjalan mengendap-endap keluar dari rumah Jefri.

Tidak menyadari salah seorang warga desa melihat dirinya yang baru keluar.

"Bukannya itu Dewi?" Tanya pemilik warung yang hendak membeli dagangan ke pasar. Pada tukang ojek langganannya.

"Iya! Itu anak sulungnya pak Kades! Kok bisa keluar dari rumah tetangganya!" Gumam sang tukang ojek, yang memang belum mengetahui rumah itu telah memiliki penghuni.

"Stop! Tunggu disini! Ini bisa jadi bahan gosip baru!" Gumam ibu-ibu pemilik warung. Turun dari ojek, merayap di area sekitar luar rumah bagaikan cicak.

Benar-benar berbakat reporter amatir satu ini. Dirinya mencari setiap celah untuk mengintip. Hingga dirinya membulatkan matanya.

Seorang pemuda rupawan tertidur hanya menggunakan boxer. Seketika otaknya terkoneksi dengan cepat, walaupun sinyal di desa ini buruk. Namun dirinya dapat mencerna apa yang terjadi.

"Dewi punya pacar baru! Lalu menginap di rumah pacar barunya. Me... mereka baru ekhem... ekhem kan?" Hal yang dapat ditangkap.

Apa lagi yang dapat dilakukan seorang gadis dengan pria lajang hingga pagi, selain membuat anak? Apalagi sang pria masih tidur hanya dengan menggunakan boxer.

Gila! Dirinya menangkap basah scandal anak sulung pak Kades. Dirinya melangkah mengendap-endap."Anak-anak sekarang! Nikah dulu baru kawin! Ini malah kawin dulu! Pantas saja lamaran juragan Burhan ditolak. Menunggu Deni apanya..." Gerutu ibu-ibu pemilik warung.

Namun dirinya tidak bisa serta merta menyebarkan isu ini melibatkan anak pak kades, calon istri ketiga juragan Burhan. Orang terkaya di kampung ini.

"Mudah-mudahan hamil duluan..." Itulah kalimat dalam hatinya menyimpan rahasia. Kembali menaiki ojek. Pemilik warung yang tersenyum cerah bagaikan mendapatkan uang dua ratus ribu yang jatuh di jalanan. Padahal hanya mendapatkan bahan gosip, walaupun belum punya bukti. Tapi kalau sudah hamil, dirinya bisa speak up.

*

Hari ini hari yang baru, Dewi memutuskan untuk berangkat ke ibukota nanti sore. Hanya untuk bertemu ayang memastikan hubungannya.

Menghela napas kasar, sang ayah menatap ke arahnya."Kenapa tadi malam tidak pulang?"

"Mengantar teman yang sakit, ini darurat." Jawaban dari putrinya tersenyum. Sedangkan sang ayah mengangguk percaya-percaya saja. Mengingat putrinya tidak pernah macam-macam.

"Sakit apa?" Tanya sang Kades.

"Mala rindu sayang kangen." Candaan Dewi, membuat ayahnya yang menyeruput kopi tersedak.

Hingga beberapa saat kemudian terdengar teriakan dari rumah tetangganya."Gila! Kotor dimana-mana! Aku ingin pulang! Ada kecoa! Badanku bau b*ngkai!" Teriakan disertai tangisan seorang pemuda.

"Aku berangkat kerja dulu. Pasienku sudah sadarkan diri..." Dewi tertawa, melangkah pergi meninggalkan rumah.

"Kamu menginap di rumah tetangga!?" Teriak ayahnya.

🌾🌾🌾

...Bau tanah yang menyeruak. Mata menatap lurus, ke arah derasnya hujan....

...Mengetahui penantianku sia-sia. Hanya tangisan yang tersisa....

...Tangan yang memelukku dalam tangis. Haruskah aku belajar mencintainya......

Dewi.

1
anita
thor kok lma bnget up nya
Heti Supriyati Laela
lanjuuut
Ufi Yani
kak ko......
D̶͔̭̪̻Hͥ̽ͣ̃̔A̷͙ͭͫ̕N̺̻̔̆ͅI̍̅̀̎̊
ini blm tamat kan Thor......
anita
thor ayo dong up lg..jgn lma2
endang sri sejati
yuk gas ke MK sampai disahkan negara 😆😆😆
Mom Yara
udah gk lanjutkah kak?
Carsih Bt
kpn mw update lagi ini,la d gntung aku
Yani Setyani
kangen dewi thor...
RahaYulia
ini si dewi kmnaaaaaaa g muncul2
kamu tenggelem wie....???
Heni Mulyani
lanjut donk thor
anita
thor jgn lama2 dong upnya
Ufi Yani
dewi&joshep ngumpt kmn aja nih,
abong penganten lawas yg brasa baru,, jdi ngumpet trs bwaanya...😂😂🤣🤣🤣
anita
thor sgera up dong jgn lama2 klo bs shari 5 part
anita
q sampek gk pernah komen tiap part sll ngakak ya alloh thor2...jiiian sampek perutku kram🤣🤣🤣🤣
Heni Mulyani
thor mana ke lanjutanya
anita
ya alloh thor...thor..bnar2 q terpingkal2 sampek nangis,novelmu ini dpt inspirasi dr mn coba...hadduuuuh sakit perutku🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😍😍😍🤣🤣🤣
anita
jgn2 gadis d masa kcilnya yg d pnggil lily adalah dewi
Senjaa💞
up up up
Eli Safriani
kapan UP nya kakak kangen sama cerita dewi dan jeffri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!