Incaran Para Beatles

" Ini untuk kalian "

Anak laki-laki itu meletakkan kantong plastik berisi makanan dan minuman. Setelah memastikan bahwa ia sudah memberikannya kepada orang yang tepat, segera dia beranjak dari sana tanpa pamit.

" Lo mesan makanan, clarr ?? "

" Nggak, kan tadi gw sembunyi terus dibelakang lo. Gimana caranya gw mesan makanan "

Mereka berdua keheranan karena ada anak kelas 1 yang tiba-tiba saja masuk ke kelasnya lalu menaruh kantong berisi makanan tersebut.

" Dari fans lo kali clarr "

" Sejak kapan gw punya fans, muka pas-pasan gini juga " sungut clarissa.

" Ohhhh atauu jangan-jangan dari fans lo lagi xaa. Gw yakin satu sekolah kenal lo, karena kemarin lo yang buat 2 geng tawuran " lanjutnya.

" Siapa coba yang mau jadi fans gw, yang ada orang-orang pada jauhin gw gara-gara hoax yang beredar "

Alexa tidak tau lagi harus berbuat apa untuk membersihkan nama baiknya. Berita buruk tentang dirinya terlalu cepat menyebar seperti virus.

" Tapii bodo amat deh clarr, kenapa harus pusing-pusing mikirin siapa yang ngasih. Mending kita makan aja, lo pasti lapar kan ?? " Sambungnya.

Dia memberikan kotak makanan dan botol air kepada clarissa, rezeki tidak boleh ditolak, soal sosok baik hati itu belakangan aja. Clarissa menghirup aroma makanan itu, makanan paling enak di kantin sekolah mereka. Penampilan memang biasa tapi rasanya luar biasa, mereka kini sedang asyik menikmati makanan yang ada dihadapannya. Mereka bersyukur karena hari ini mereka bisa makan tanpa harus mengantri lama-lama di kantin.

" Gw minta maaf " ucap seseorang menarik atensi alexa.

Alexa yang tadinya menunduk kini mengangkat kepalanya. Lagi-lagi dirinya dibuat bingung setengah melihat sosok yang berada disampingnya. Tadi adik kelas yang menghantarkan ia makanan, sekarang kakak kelas meminta maaf kepadanya sampai rela mendatangi dia di kelasnya.

" Gw gak halu kan clarr ?? "

Tidak mungkin monica mantan aksa yang belagu itu meminta maaf kepadanya. Clarissa malah dibuat melongo, sampai-sampai menampar pipinya sendiri untuk memastikan bahwa itu semua bukan mimpi.

" Aduhhhh...... Kayaknya bukan mimpi dehh xaa " ringis clarissa, kesakitan karena menampar dirinya sendiri.

Alexa kembali menoleh, memandangi wajah monica. Terlihat jelas dari raut wajahnya kalau dia tidak ikhlas meminta maaf, namun yang terjadi sampai-sampai ia harus membuat harga dirinya jatuh sendiri.

" Loo, ngigau yaa ?? "

" Udah lahh, mood gw lagi gak baik. Jangan cari masalah " monica berdecak kesal.

" Gw juga laparr, waktu istirahat gw lo ganggu lagi. Ngapain lo kesini ?? Mau cari masalah lagi ?? "

" Lo budek atau pura-pura gak denger hah ?? Gw bilang gw minta maaf !! "

" Hah ?? Minta maaf kata lo ?? Bukan gini caranya minta maaf !! " alexa terkekeh.

Wajah angkuh alexa menguji kesabaran monica. Baru kali ini dia bertemu adik kelas yang belagu sepertinya. Biasanya adik kelas patuh dan tidak mau cari masalah dengannya, tetapi berbeda dengan alexa. Andai bukan karena ancaman aksa, mungkin dia gak bakal sudi bertemu dan meminta maaf pada alexa.

" Terus lo maunya apaa ?? Intinya gw udah minta maaf ama lo, mau lo terima atau nggak itu urusan lo !! "

Aksa hanya menyuruhnya untuk meminta maaf, bukan mendapat maaf dari alexa. Karena tidak mau memperpanjang masalah, monica memutuskan untuk pergi dari kelas alexa. Alexa hanya terdiam, menatap punggung monica yang mulai menjauh. Kini dia sedang menebak-nebak siapa sebenarnya dalang dari semua ini. Apakah aksa yang memintanya untuk minta maaf ?? Hanya aksa yang berani memerintahkan orang, karena dia menganggap dirinya paling berkuasa di sekolah itu.

" Daebakk !! Ini pertama kalinya gw ngelihat kak monica meminta maaf "  clarissa bertepuk tangan, takjub dan merasa beruntung bisa mendengar kata itu keluar dari mulut monica.

" Kenapa tuh anak mendadak minta maaf yaa ?? "

Ia bertanya-tanya dan kembali duduk di kursinya, kelas yang tadinya hening karena kedatangan Monica kini kembali heboh. Mereka juga kaget melihat monica datang ke kelas mereka lalu meminta maaf kepada alexa.

" Hari ini sangat penuh kejutan " celetuk clarissa.

" Selera makan gw tiba-tiba hilang clarr "

" Jangan gituu dong xaa, penggemar lo udah effort buat ngasih kita makanan, masa ia lo gak habisin "

" Penggemar, penggemar, pala lo peyang !!! Sejak kapan gw punya penggemar, udah makan aja sana, gw lagi gak mood "

Alexa memilih untuk menenangkan dirinya, memejamkan matanya sejenak, tiba-tiba wajah aksa terbayang dipikirannya. Ia merasa aksa dibalik itu semua, kalau memang firasat alexa benar. Apa alasan aksa melakukan ini semua ??

" Pusing "

" Gak usah dipikirin xaa. Mending lo lanjut makan aja, bentar lagi bel berbunyi. Lo harus ngumpulin tenaga untuk menghadapi pak delvan "

Hanya anggukan pelan yang bisa alexa berikan. Benar apa yang dikatakan clarissa, belajar bersama pak delvan membutuhkan mental yang kuat. Apalagi hari ini hasil UH minggu lalu dibagikan, alexa tidak yakin dengan hasilnya sendiri. Alexa memang lemah dimapel matematika, andai bukan karena desakan kedua orang tuanya mungkin alexa tidak akan mengambil jurusan IPA.

...----------------...

Lingkungan sekolah mulai sepi, bel pulang telah berbunyi sejak beberapa jam yang lalu. Sekarang alexa berada di tribun, menonton aksa dan teman-temannya bermain basket. Cukup membosankan, tapi ada baiknya karena waktu istirahat dia tidak lagi menjadi babu aksa.

Alexa terdiam, merenungi pembicaraannya dengan pak delvan sebelum menemui aksa dilapangan basket. Berulang kali alexa menghela napas berat, dia mendapatkan nilai terendah di kelasnya.

" Bapak tidak menyalahkanmu, apalagi kamu kan siswi baru. Mungkin pembelajaran di sekolah baru dan sekolah lamamu berbeda. Kamu gak perlu ambil pusing masalah ini, untuk mengejar ketertinggalan, bapak punya saran untuk kamu "

" Saran apa pak ?? "

" Kakak kelas kamu ada yang jago matematika, dia langganan OSN. Namun sebulan ini dia nggak masuk sekolah karena mengalami kecelakaan, dan dia baru masuk beberapa hari ini. Bapak sarankan kamu belajar dengan dia, kalian bisa saling menguntungkan. Kamu bisa mengejar ketertinggalan, dan dia bisa mengulang kembali pelajarannya. Kalau kamu mau, bapak bisa memintanya untuk mengajarimu "

Alexa mulai mempertimbangkan tawaran pak delvan, dia tidak ingin ketinggalan materi. Mendapatkan nilai rendah memang bukan aib, tapi dia harus memperbaiki kesalahannya.

" Gw minta lo kesini buat jadi pesuruh gw, bukan malah bengong seperti orang bodoh " suara itu membuat alexa kaget dan membuyarkan lamunannya.

Aksa berdiri didepan alexa lalu menjitak kepala alexa. Melihat alexa melamun ia jadi penasaran, lalu memutuskan untuk berhenti bermain basket.

" Eh udah kelar ya ?? Perasaan baru 15 menit, kok cepat banget istirahatnya "

Pandangan alexa tertuju pada anak-anak basket yang menepi, mereka semua beristirahat di pinggir lapangan.

" Anak-anak yang minta istirahat " aksa berdalih, padahal dirinya yang meminta.

Aksa duduk disebelah alexa, tatapannya lurus ke depan. Memperhatikan teman-temannya yang sedang sibuk berbincang, ia bisa menebak bahwa mereka semua sedang membicarakan dirinya. Makin ke sini makin jelas bahwa aksa tertarik kepada alexa.

" Minum gw mana ? "

" Ini "

Alexa memberikan sebuah air botol mineral kepada aksa, ia juga mengambil handuk didalam tasnya lalu menyeka keringat aksa. Dulu alexa paling malas melakukan semua itu, tetapi saat ia mengingat kebaikan aksa yang telah menolongnya dari jebakan edgar, hatinya mulai melunak. Sementara itu aksa tersenyum tipis, karena alexa menyeka keringatnya tanpa diminta.

" Lo sakit ya xaa ?? "

" Hah ?? Gw baik-baik aja kok, emangnya kenapaa ? "

" Dari tadi gw ngelihat lo ngelamun mulu. Kalau lo sakit gak papa pulang ajaa "

Aksa tidak enak bila menyuruh alexa untuk tetap disana, dia tau betul alexa masih dalam tahap pemulihan. Alexa bingung apa yang sedang terjadi, semua orang bersikap baik padanya. Aksa yang terkesan cuek, dan tidak pernah memperdulikannya kini malah menyuruhnya untuk pulang.

" G-gw gak sakit kok, gw lagi mikirin sesuatu aja "

" Mikirin apaan ?? "

" Kayaknya gw gak bisa lagi deh nemenin lo setiap pulang sekolah, karena mulai besok gw harus ikut pelatihan gitu. Pak delvan yang minta dan gw gak bisaa nolak "

" Pelatihan apaan ?? "

" Yaa pelatihan gitu "

Alexa malu mengakui nilai matematikanya yang sangat buruk, terlebih lagi aksa adalah anak OSN. Pasti dia akan mengejeknya dan menertawakannya.

" Pak delvan memang terkenal galak, gw aja sering ngehindarin dia walaupun dia pembina study club. Hmmm.... kalau gitu kembali aja ke peraturan awal, setiap jam istirahat lo harus nemenin gw "

" Lo gak mau gitu ngasih gw kelonggaran ?? Hapus hukumannya kek, rasanya setahun bareng lo ituu lama bangett "

Aksa menyeringai, alexa belum tau apa yang direncanakan aksa. Mungkin seumur hidup alexa akan bersama aksa terus, salah sendiri karena dia sudah menarik perhatian aksa. Aksa juga akan melakukan segala cara untuk memiliki alexa.

" Mimpii !! "

" Ck, nyebelin banget sih jadi cowok "

" Bodo !! Udah sana lo balik aja, jangan sampai gw berubah pikiran "

Alexa bergegas mengemasi barang-barangnya, ia langsung menyandang tasnya lalu pergi dari sana. Selagi aksa baik, dia akan memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya.

" Ingat jangan buat masalah lagi " teriak aksa.

" Siap laksanakan " balasnya, sembari menaikan kedua jempolnya.

Susah payah aksa menahan agar tidak tersenyum. Saat alexa pergi, aksa lalu menghampiri teman-temannya. Ia menyeringai saat melihat wajah keempat sahabatnya, mereka sedang asyik latihan basket tapi terjeda karena aksa memintanya.

" Lo menghentikan latihan cuman buat bicara ama dia ?? " dengus zaidan kesal.

" Udahlah broo, ngaku aja kalau lo itu tertarik ama dia. Dari tadi gw perhatiin lo selalu nahan senyum lo ituu " ledek revan.

Aksa mencebik, ia tidak ingin mengakuinya sekarang. Semua butuh waktu, apalagi ini kali pertama dia jatuh hati duluan.

" Ayoo, lanjut latihannya "

Aksa lalu mengambil bola, dan mendribelnya. Keempat sahabatnya menggerutu, selalu saja aksa mengalihkan pembicaraan saat mereka membahas perasaan aksa pada alexa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...