Diana Larasati, harus rela mengorbankan masa mudanya karena menikah dengan cucu dari keluarga konglomerat, Dion Abraham. Diana pikir setelah menikah ia akan mendapatkan nasib hidup yang lebih baik. Namun ternyata sehari setelah mereka menikah, Diana baru menyadari jika dirinya hanyalah istri kedua.
Lantas bagaimana nasib Diana setelah menikah dengan Dion ? Simak ceritanya dalam novel "ISTRI KE DUA" karya Dewi KD, jangan lupa berikan dukungan kalian berupa like dan komentar 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
“Ibu belanja lagi ?” tanya Maya yang melihat begitu banyak belanjaan yang Ibunya beli.
“Hem…lihat bagus kan ?” Helmia menunjukkan sebuah tas mewah pada putrinya. Ia begitu senang karena seharian menghabiskan waktunya pergi berbelanja barang-barang yang ia suka.
“Tapi Ibu apa tidak berlebihan Ibu selalu berbelanja setiap harinya.” Kata Maya memperingati Ibunya.
“Memangnya kenapa Maya ? Ibu hanya melakukan hal yang Ibu suka !” kata Helmia, ia hanya tahu cara menghabiskan uang tanpa tahu bagaimana cara mencarinya.
Maya kemudian tak ingin berdebat dan duduk meminum tehnya. Namun ternyata tiba-tiba asistennya datang dengan membawakannya beberapa lembar tagihan yang harus Maya bayar dan lebih lagi matanya melotot dengan sempurna saat tahu kekasihnya membeli sebuah kapal pesiar seharga 100 milyar.
“Kapal pesiar ?!” pekik Maya.
“Kanapa terkejut, Nino hanya ingin pernikahan Kalian berkesan Maya. Nino ingin kalian menikah di kapal pesiar.” Kata Helmia menjelaskan, tentu saja ia sendiri yang mengizinkan Nino untuk membeli kapal pesiar tersebut.
“Uang perusahaan Abraham tidak akan habis tujuh turunan ! Tenang saja, tidak perlu difikirkan !” kata Helmia dengan mudahnya.
Maya hanya bisa menghela nafasnya, memang benar pendapatan perusahaan Abraham begitu banyak bahkan tak heran jika keluarga Abraham juga memiliki pesawat jet pribadi.
“Terserah Ibu saja, Aku lelah ingin beristirahat !” kata Maya kembali masuk ke dalam kamarnya.
Lain hal di rumah Dion, malam ini Riana dan Benu berkunjung kerumah mereka. Diana mengeluarkan kartu dan kunci yang pernah Kakek Frans berikan untuknya.
“Aku tidak tahu apa ini, dan untuk apa serta bagaimana cara menggunakannya.” Kata Diana bersuara.
“Kamu adalah orang yang dipercaya oleh Tuan Frans untuk menjaga amanatnya.” Kata Benu pelan.
“Tapi akan lebih baik bukan Aku yang mengelolanya, Aku serahkan pada Mas Dion dan juga Ayah !” Diana menyodorkannya di hadapan Dion dan Daniel.
“Aku yakin Kalian bisa mengembalikan keadaan keluarga Abraham seperti dulu lagi.” Kata Diana pelan dan penuh keyakinan.
“Apa Kamu yakin, Nak ?” tanya Daniel
“Iya Ayah, Aku yakin Ayah dan Mas Dion bisa.” Jawab Diana begitu mantap dengan keputusannya.
“Jika Diana sudah memberikan keputusannya, maka kita harus bergerak cepat merebut kembali perusahaan Abraham Company.” Kata Benu meyakinkan, tidak mudah bagi Benu untuk menjatuhkan Maya dan membuatnya tak berkutik asalkan mereka memiliki amunisi maka semuanya akan begitu mudah dilakukan.
“Tapi Aku seperti sudah menemukan jati diriku, Ayah. Aku tidak akan terjun di dunia bisnis dan meneruskan perusahaan Kakek.” Kata Dion
“Apa maksud mu, Dion ?” tanya Daniel cepat
“Ayah, setelah Aku melewati begitu banyak masalah dan melewati semuanya bersama istri Ku, ternyata yang ku inginkan dalam hidup ku bukanlah harta yang berlimpah tapi kasih sayang yang tulus.” Kata Dion kemudian menatap istrinya.
“Kamu tidak bercanda kan, Nak ?” tanya Shella
“Tidak Ibu, rasanya Aku begitu nyaman hidup sederhana seperti ini bersama istri Ku.” Kata Dion lagi.
Semua terdiam mendengar keputusan Dion yang begitu mengejutkan bagi mereka. Namun apa boleh buat, Dion sudah memberikan keputusannya. Jika ia tidak akan terjun lagi di perusahaan mendiang Kakeknya.
“Tapi Ayah tenang saja, Aku pasti akan membantu Ayah. Namun setelahnya izinkan Aku tetap menjadi seperti ini.” Kata Dion meminta dengan sorot mata memohon.
Lain hal dengan Ibunya, Shella merasa jika Dion benar-benar sudah dewasa. Semua perubahan yang terjadi pada putranya pastilah karena pengaruh dari Diana yang bisa merubah Dion menjadi orang yang lebih baik.
Shella menganggukkan kepalanya dengan melihat suaminya, berharap suaminya setuju dengan keputusan putra mereka. Daniel tentu saja harus bijaksana, putra mereka sudah menikah dan memiliki kehidupan sendiri. Tentu saja Daniel akan mendukung niat Dion, dan telepas dari itu semua, ia tentu saja sebagai seorang Ayah tidak akan membiarkan hidup putranya dan keturunannya kesusahan. Ia akan diam-diam tetap membantu Dion bagaimana pun caranya.
“Baik, Ayah setuju !” kata Daniel tersenyum pada Dion dan Dion merasa senang akan hal tersebut.
Benu yang sejak tadi mendengarnya pun merasa bangga pada Dion, pada akhirnya apa yang di harapkan oleh mendiang Tuan Frans sesuai dengan keinginannya jika Diana bisa merubah Dion.
...****************...
