NovelToon NovelToon
9 Pintu Perunggu

9 Pintu Perunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Time Travel / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

Anila mencoba meraba disekitarnya hingga dia merasakan ada dinding di sebelah kirinya. Dia berjalan melangkah ke depan.

Tapi dia tersandung oleh sesuatu membuat dia jatuh ke tanah.”Ini dimana sih kenapa semua gelap. Seharusnya ini masih siang. Kenapa gelap sekali,”ucap Anila dengan wajah binggung. Tapi dimana saat itu Anila berada akan dia bisa keluar dari kegelapan itu dan kembali ke tempat asalnya. Anila akan bisa menemukan teka-teki yang dia dapatkan?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Di saat Harits ada di ruangan yang didatangi Anila. Sedang mencari pintu masuk di ruangan itu hingga salah satu bawahan Belisama membuat kekacauan. Guci yang ada di tengah di ambil dari tempatnya membuat serangga keluar dari sana.

Suara tembakan terdengar di ruangan Harits karena tentara merasa gelisah dengan serangga itu.”Kalian hati-hati ini adalah serangga pemakan daging,”ucap tentara yang tahu tentang jenis serangga yang mereka lawan saat itu.

Setelah mendengar itu mereka berusaha dengan keras untuk melawan. Harits yang juga diserang mencoba mencari tempat untuk bisa terhindar dari serangga pemakan dagingnya. Salah satu dari tentara yang berusah membuka pintu dengan paksa dengan bom yang masih mereka bawah. Tiga bom sudah di pasang di dinding keluar hingga terdengar ledakan. Ada lubang yang cukup untuk mereka kabur.

Harits melihat mereka sibuk untuk kabur dari ruangan Harits sudah membuka pintu ke sisi ruangan lain. Belisama yang sedang duduk karena tidak bisa melanjutkan perjalanan mendengar ledakan dari sisi lain.

“Apa itu,”ucap semua orang yang bersama dengan Belisama.

“Kamu cepat pergi ke sumber suara untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi,”kata Belisama.

Anila yang juga mendengar itu sedikit menoleh ke belakang pintu yang mereka lewati.”Apa itu dari pintu sebelumnya,”kata Babon.

“Kurasa iya,”ucap Anila dengan santai.

“Kalau mereka sampai disini bukan kita dalam bahaya Anila,”kata Babon.

“Aku rasa mereka tidak akan sampai di sini juga sih,”kata Anila. Setelah melihat lukisan yang mengisahkan cerita yang berbeda dari ukiran batu diluar. Anila termenung,”Kalau mereka bersahabat kenapa mereka harus bermusuhan hanya dengan kehadiran satu wanita.”

“Apa yang kami pikiran Anila?,”kata Babon yang melihat lukisan didepannya juga dengan wajah serius.

“Aku merasa perjuangan Abdar dan Amir yang melawan musuh. Ini sangat membuat kita bersemangat Babon,”kata Anila sambil mata melihat ke lukisan didepannya.

“Itu benar mereka pejuang yang tangguh. Tapi mereka tampak senang bersama. Apa lagi saat  melawan musuh mereka saling melengkapi satu sama lain,”kata Babon yang juga dengan hati-hati memahami lukisannya.

“Itu benar setelah aku perhatikan dengan sekasam lukisa ini tampak berbeda dengan wajah yang satunya. Tapi kenapa aku merasa ada yang salah dengan wajah dua orang berdampingan ini ya,”ucap Anila setelah menganalisis semua lukisan yang ada di ruangan.

“Apa yang aneh Anila?,”kata Babon yang menurutnya tidak ada yang salah dengan gambarnya.

Anila kembali mengamati lukisan dengan wajah serius. Dia juga menujukan semua gambar Abdar dan Amir yang sangat berbeda itu kepada Babon yang ada disampingnya. Sehingga Anila berpikir kalau keduanya memiliki perasan lain selain persahabatan. Tapi dia menolak pikirkan itu. Karena dia berpikir,”Itu tidak mungkin kedua pria saling menyukai bukan.”

“Tapi mereka dihancurkan oleh satu wanita,”kata Anila yang dengan suara kecil.

“Anila kamu tidak berpikir aneh-anehkan soal lukisan ini. Kamu jangan membuat aku takut ya,”ucap Babon yang melihat wajah serius Anila.

“Mana mungkin aku memikirkan yang aneh. Kamu jangan aneh-aneh ya,”kata Anila yang menghela nafas.

Anila melihat satu lukisan lagi yang menunjukan kisah keduanya saling membunuh satu sama lain di tengah ada seorang wanita yang tersenyum bahagia karena pertikaian keduanya.

“Hai Anila kenapa aku merasa lukisan ini tampak mengerikan ya. Seperti ini adalah jebakan saja,”ucap Babon yang tampak merinding setelah melihat dengan seksama.

“Kamu benar ini seperti jebakan yang membuat kedua sahabat ini saling bermusuhan,”ucap Anila dengan perasaan tidak percaya dengan keduanya.

“Tapi apa peyebab mereka bermusuhan. Apa ini ada kaitan dengan wanita yang tersenyum ini,”kata Babon menunjuan gambar wanita yang tersenyum. Anila hanya mengangguk saja  dan kembali berpikir tentang  semua lukisan yang dia lihat.

Babon yang menggelengkan dengan lukisan itu hanya bisa berkata,”Persahabatan bisa hancur karena wanita. Itu dari dulu juga pernah ada seperti ini, tidak aku sangak di dunia yang penuh perperangan juga ada yang seperti ini juga ya,”guman Babon.

Anila menolah dengan gumanan Babon hanya bisa tersenyum.”Ada apa Anila kenapa kamu melihat aku seperti itu?,”ucap Babon yang melihat senyuman Anila yang tampak aneh.

“Tidak ada aku hanya merasa kamu ini bisa berpikir seperti itu yang terhadap lukisan ini,”kata Anila yang  kembali menuju peti di tengah.

“Apa kita akan membuka petinya,”kata Babon.

“Tidak,”ucap Anila masih melihat semua lukisan keseluruhan ruangan.

Anila melihat dari lukisan pertama tentang perjuangan kedua sahabat. Lukisan kedua menujukan pandangan yang berbeda antara kedua sahabat lukisan terakhir menujukan perpisahan dan perpecahan karena wanita. Anila yang sudah menganalisis semuanya mulai berpikir kembali hingga dia mendengar suara mekanisme pintu mulai bergerak. Anila menolah ke belakang.

“Ada apa Anila?,”ucap Babon melihat sikap yang waspada dari Anila. Anila tidak menjawab dan mencari tempat untuk mereka berdua bisa bersembunyi bersama.

“Ayo kita pergi dari sini,”kata Anila.

“Pergi kemana,”kata Babon yang mulai gelisah karena sikap dari Anila yang tergesah-gesah. Anila melihat ada tempat yang bagus segera menarik tangan Babon.

“Kamu diam jangan bersuara,”kata Anila. Setelah mereka berdua bersembunyi pintu terbuka dari luar. Babon melihat pintu terbuka hanya diam saja bersama dengan Anila disampingnya. Tapi disisi lain setelah ledakan anak buah Belisama segera mencari sumbernya.

“Kurasa kita kembali di lorong sebelumnya saja,”ucap Baki. Apa lagi setelah mendengat ledakan tadi. Belisama yang juga setuju mereka mulai berkemas untuk kembali ke lorong sebelumnya.

“Kalian apa yang sedang terjadi?,”ucap tentara yang menemukan kelompok yang bersama dengan Harits.

“Kami bertemu dengan serangga pemakan daging. Sebagian kawan kita semua mati karena serangga itu,”ucap tentara yang bersama dengan Harits.

“Apa yang sedang terjadi disini?,”kata Belisama yang ada di belakang mereka semua.

“Bos,”ucap tentara yang melihat bersama.

Belisama melihat luka itu sempat terdiam baru dia berkata,”Obatan mereka sebelum menanyakan apa yang terjadi.” Semua segera melaksanakan perintah dan mulai membantu kawan mereka untuk membalut luka.

Baki yang melihat ke kelompokan tentara tidak menemukan Harits.”Dimana Harits bukan dia bersama dengan kalian?,”ucap Baki. Tentara semua menolah ke sisi lain dan kemudian mereka menggelengkan kepalanya.

“Sebenarnya apa yang terjadi dengan kalian hingga bisa berpisah dengan Harits,”ucap Bani yang mulai bicara.

“Kami terkurung di satu ruangan yang penuh lukisan di tengah ada guci juga. Tapi saat satu kawan kita mengambilnya muncul serangga pemakan daging itu juga bersamaan dengan pintu tertutup secara tiba-tiba. Saat itu kami sibuk melawan serangga pemakan daging dan tidak melihat Harits hingga pintu bata bisa kami jepol dengan peledak. Kami segera keluar dari ruanan karena ada dari serangga mengikuti kami,”kata salah satu tentara yang bersama dengan Harits.

“Jadi kalian meninggalkan Harits sendirian didalam ruangan,”ucap Baki yang hendak ingin pergi ke ruangan itu. Tapi ditahan oleh Bani,”Tenanglah Baki. Dia kakak kecil kita dia akan baik saja kalau sendirian.”

“Itu benar Harits itu kuat dan tangguh. Dia pasti masih hidup. Lebih baik kita buat rencana untuk ke ruangan itu dengan aman,”kata Hanan Baki mendengar kata kawan mereka sedikit tenang. Belisama yang sudah mulai bertindak menggunakan pesawat kecil untuk melihat situasi di lorong untuk penjegahan. Tapi akan Harits bisa bertemu dengan Anila dan Babon, lalu bagaimana dengan Baki dan yang lain?.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!