Bagaimana mungkin pria yang ia hormati sebagai ayah dari sahabat nya tiba-tiba menikahinya karena sebuah permintaan yang cukup berat diterima Serena.
---
Nayla, sahabat Serena sejak SMA gadis itu menderita sebuah penyakit dan berakhir meninggal dunia sebelum menghembuskan nafas terakhirnya nya Nayla mempunyai satu permintaan kepada Serena dan Ethan, ayah Nayla.
Karena sebuah permintaan itulah yang mengharuskan Serena dan Ethan menjadi terikat satu sama lain dan mempunyai tanggung jawab besar dalam kehidupan baru mereka.
Terlepas dari adanya cinta atau tidak itu akan menjadi urusan belakang yang mungkin akan menjadi penyesalan atau sebuah kebahagiaan diakhir kisah mereka.
MURNI KARYA AUTHOR MOHON MAAF JIKA ADA KESAMAAN DENGAN KARYA ORANG LAIN YANG TIDAK DI SENGAJA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 33
Ethan menatap seluruh ruangan Apartment yang akan ia tempati selama kuliahnya di Amsterdam, Ya pemuda itu baru saja mendarat di Amsterdam 2 jam yang lalu selama menempuh perjalanan menuju Apartemen barunya pemuda itu menatap malas dan sekarang Ethan menjatuhkan bokongnya di sofa apartemen.
" Maafkan gue kak, gue gak bisa hadir dihari pernikahan lu. " gumam Ethan lirih ia memperhatikan foto Kak Ed dan foto dirinya yang potret saat pemuda itu kelulusan masa SMA.
" Gue gak boleh sedih, gue harus bangkit dan menyelesaikan pendidikan gue di Amsterdam. Semangat Ethan!!! " ucap Ethan menyemangati dirinya sendiri.
Lelaki itu segera bangkit dari kursinya ia menyusun barang-barang miliknya yang beberapa saat yang lalu telah sampai dikirimkan definisi holkay satsetsatset langsung sampai.
1 BULAN BERLALU....
Tiba saat nya hari pernikahan Edward dan Maura tiba...
HOTEL STRAIGHT SKY
Edward tampak memperhatikan foto dalam ponselnya menampilkan foto keluarga mereka 2 tahun yang lalu saat lelaki itu wisuda di New York.
Maura memperhatikan suaminya yang sudah beberapa waktu lalu menatap jengah, sepanjang acara pernikahan mereka lelaki itu hanya mengutarakan wajah sendu dan sedihnya.
HELO!!! hari ini hari pernikahan mereka, lelaki itu harus bersedih sih. Maura mendekati suaminya mengelus punggungnya pelan seolah-olah Maura memberikan dukungan dan menguatkan lelaki itu.
" Sudah Ed jangan bersedih terlalu lama, aku juga pernah ada diposisi mu saat itu dan itu memang pasti menyakitkan tapi hari ini hari kebahagiaan kita lembaran baru kehidupan kita telah dimulai Ed, jadi berbahagialah. " ucap Maura.
" Kau benar, harusnya aku tidak bersedih dihari bahagia kita maafkan aku membuatmu kecewa Ra. " ucap Edward tersadar dari rasa termenung nya.
" Ayo kita sambut para tamu dibawah sana ada beberapa rekan bisnis mu yang datang kata Pak Segaf. " ucap Maura.
" Ayo. " ucap Ed menggandeng tangan Maura yang sudah sah jadi istrinya.
Saat tiba di panggung pelaminan Pak Segaf mendekati Tuan nya.
" Tuan Ed, ada beberapa rekan bisnis anda menunggu anda. " ucap Pak Segaf setengah berbisik.
" Sebentar. " ucap Ed menoleh pada Maura yang tampak penasaran.
" Ada apa? " tanya Maura pura-pura bodoh.
" Aku harus pergi dulu sayang, ada beberapa rekan bisnis ku datang apa kau tidak apa ku tinggal sendiri? " tanya Edward.
" Tidak masalah, pergilah dia rekan bisnis mu kan? jangan membuatnya kecewa sayang. " ucap Maura meyakinkan suaminya.
" Aku pergi dulu kalau butuh sesuatu telepon Segaf saja. " ucap Edward ia menuruni anak tangga pelaminan di ikuti Pak Segaf yang menuntun nya.
Dari kejauhan dapat Maura lihat Edward tengah bercengkrama sesekali tertawa dengan rekan bisnisnya, sebahagia itu kah lelaki itu menikahinya?
Maura tampak tersenyum sinis otak cantiknya tengah memikirkan beberapa rangkaian rencana yang tersusun rapi di otaknya.
" Sekarang sudah berhasil nikahin orang nya, tinggal tunggu tanggal mainnya doang deh. " batin Maura tersenyum penuh arti saat tatapan nya ke arah Edward yang juga menatapnya.
Malam harinya, acara pernikahan Edward dan Maura sampai jam 17.00 saja saat ini kedua manusia yang tengah menikmati masa romantis pengantin baru sedang bergumul diatas kasur saling berpelukan.
" Kamu yakin mau sekarang? " tanya Maura.
" Kalau kau tidak lelah aku tidak mempersalahkan nya. " jawab Edward menatap dalam.
Tanpa mengatakan apapun Maura menyambar bibir suaminya duluan selanjutnya hanya mereka dan tuhan yang tahu sisanya.
Ke esok kan harinya, Edward dan Maura berencana bulan madu di Swiss. selama 1 minggu ke depan betapa senangnya hati Maura mendengar nya. tidak berlama-lama mereka berdua bergegas packing baju menuju bandara setelah check-out.
Waktu demi waktu, hari demi hari, tahun demi tahun pun berlalu pernikahan yang dijalankan Edward dan Maura tidak terasa memasuki tahun ke 4. pernikahan yang dikarunia kebahagiaan canda dan tawa suka duka mereka lewati.
Tapi hanya satu yang kurang, mereka belum dikarunia momongan. Edward dan Maura terus berusaha Edward berpikir tuhan belum mempercayakan pada mereka.
Tapi tidak bagi Maura, wanita itu berharap jangan pernah ada anak di antara pernikahan nya dengan Edward, dasarnya dia memang ingin menguras habis harta lelaki itu.
" Sayang... " panggil Maura wanita itu menuruni anak tangga menghampiri suaminya yang menyiapkan sarapan pagi mereka.
" Ada apa? kenapa pakaian mu rapi sekali? kau ingin ke kantor jam segini? " tanya Edward heran.
" Aku lupa mengatakan nya pada mu semalam, bos ku meminta ku untuk menemaninya perjalanan bisnis di Amsterdam. " ucap Maura mencoba meyakinkan.
" Huh! kau selalu meninggalkan ku sendirian dirumah sayang, seharusnya berhenti saja kau kerja. " ucap Edward memelas.
" Gak bisa dong say! kamu lupa beberapa perusahaan mu hampir jatuh bangkrut? kalau aku tidak membantu keuangan sekarang bagaimana? " tanya Maura mengingatkan.
" Ya sudah deh, aku kalah dari kamu. " ucap Edward menghela nafas.
" Aku berangkat dulu ya pesawat ku 1 jam lagi akan berangkat. " ucap Maura.
" Mau ku antar? " tanya Edward.
" Tidak perlu sopir perusahaan bos ku akan menjemput ku, kau istirahat aja dirumah ingat kondisi mu memburuk jangan stress berlebihan. " ucap Maura.
" Kau tidak perlu mengingatkan nya sayang! " ucap Edward mendengus kesal.
" Aku pergi dulu, jaga dirimu dirumah. " ucap Maura menyalami suaminya.
" Berapa lama kau akan di Amsterdam? " tanya Edward.
" mungkin 2 sampai 3 bulan? maaf aku tidak memberitahumu lebih awal perjalanan bisnisku. " ucap Maura tampak menyesal.
" Jangan khawatirkan aku, aku bisa menjaga diriku sendiri. tapi bisnis apa sampai berbulan-bulan baru pulang? " tanya Edward tampak curiga.
" Ah... Ehm... itu katanya bos ku ada proyek besar yang baru dibangun disana jadi harus turun lapangan selama masa pembangunan memantau keadaan nya. " ucap Maura cepat.
" Lalu kenapa kau diajak? kalau untuk memantau kan bisa saja boss mu dan asisten nya bukan sekretarisnya, kerja sekretaris harusnya bukan kerja lapangan. " ucap Edward.
" Kau tidak tahu apa-apa Edward, kau dulu juga seorang CEO masa tidak tahu untuk urusan begitu. makanya jangan suruh perwakilan terus yang mengecek. " ucap sarkas Maura.
" Baiklah, kali ini aku kalah darimu pergilah kabarin aku jika kau sudah sampai disana. " ucap Edward.
" Cup, sampai jumpa. jangan khawatirkan aku. " ucap Maura mengecup bibir itu singkat.
" Hati-hatilah. " ucap Edward tersenyum hambar.
Maura melambaikan tangan nya pada Edward saat istrinya sudah memasuki mobil. mobil semakin menjauh meninggalkan pekarangan rumah megah dan mewah Edward.
Maura menaikan kaca mobilnya saat benar-benar sudah melewati komplek perumahan elite.
" Kau berencana akan tinggal disana berapa lama? " tanya seorang pria memakai setelan jaz dengan kacamata hitam dan lambang tato di punggung tangan nya begitu terlihat jelas.
" Semauku saja, selagi aku mendapatkan mangsa baru mungkin aku tidak akan pulang. " jawab Maura mengambil sebatang nikotin dari dalam dashboard mobil.
" Apa kau akan mencampakkan suami mu lagi? " tanya pria itu melalui pantulan kaca.
" Mungkin, aku sudah tidak membutuhkan nya lagi. seluruh hartanya hampir ku kuras semua pastinya dia akan jadi korban selanjutnya. " jelas Maura menyeringai pelan menatap jendela luar.
" Kau benar-benar monster berwujud manusia Maura. " ucap pria itu tersenyum menggelengkan kepalanya.
" Kau tau sendirikan tabiat ku Ken. " ucap Maura menatap Kenneth sesaat.
tadi baca cuma angka 3 . itu mksdnya usia papa Nayla 3 thn gitu
tadi bacanya kq cuma angka 3 aja mksdnya usianya 3 thn gitu