NovelToon NovelToon
Nafkah Lima Belas Ribu

Nafkah Lima Belas Ribu

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mama nayfa

"Mas,minta uang boleh gak tiga ratus ribu,untuk beli kebutuhan dapur dan sabun sudah pada habis! " ucap ku lembut

" Uang aja kamu nih,gak mikir apa yang cari susah,kamu kan tau sekarang nih sulit cari uang taunya minta aja, mana banyak lagi." omel mas Riyan sambil membanting gelas di hadapannya.

" Tapi ini tanggung jawab mu mas,mama juga jarang minta minta uang segitu kalo gak bener-bener habis semua mas." jelasku, agar mas Riyan berfikir kebutuhan habis semua.

Ranita putri dulu adalah seorang janda mempunyai anak satu laki-laki bernama Anwar, ranita putri mengenal Riyan ketika ranita merantau kekota dan menikah.niat hati merubah nasip namun naasnya kehidupannya sangat jauh ketika dirinya masih sendiri apakah ranita mampu melewati semua dan meraih kebahagiannya kelak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama nayfa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emosi ranita

" Nah itu yang di tunggu-tunggu akhirnya pulang juga." omel reni yang melihat ranita berjalan dengan membawa tentengan plastik yang cukup besar menurut pengelihatan reni.

Dan itu membuat ibu ratmi langsung menoleh ke mana pandangan anaknya, wajah ibu ratmi langsung bertambah memerah saat melihat ranita yang baru datang belum lagi dengan pandangan ibu ratmi yang melihat ke arah bawaan ranita semakin emosi lah ibu ratmi.

Pikir ibu ratmi sangat jelek terhadap menantunya, apa lagi ketika dia tau keluarga besannya pulang tanpa dia tau.

Biasanya keluarga ranita kembali kekampung pasti pamit dan menitipkan sesuatu untuk ranita namun titipan itu tak pernah sampai ke pada ranita melainkan ibu ratmi dan anak-anaknya lah yang menikmatinya.

Mungkin karena tak di beri tau kepulangan keluarga besannya ibu ratmi langsung berfikir ranita ingin menguasai semua pemberian keluarga besannya yang seharusnya di berikan ke ibu ratmi seperti biasanya sifat tamak dan serakah ibu ratmi yang melekat di diri ibu ratmi hingga membenci ranita saat ini.

" Bagus...dari mana kamu enak banget kamu borong,hah!" suara lengkingan ibu ratmi tak lupa tangan yang di lipat di depan dadanya sambil melotot ke arah ranita membuat anwar yang melihat yang ada di samping ranita berdiri langsung bersembunyi di belang tubuh ibunya.

" Assalamualaikum bu." ucap ranita sopan dan sedikit cuek dengan pandangan di hadapannya.

" Gak usah basa basi itu apa yang kamu beli, bagus ya kamu habiskan sendiri pemberian keluargamu tanpa ingat ibu,heh?" suara bentakan ibu semakin meninggi ketika ranita tak menjawab pertanyaannya.

" Maksud ibu apa?" tanya ranita polos padahal ranita tau maksud dari ucapan ibu ranita yang mengomel-ngomel begitu.

" Kamu itu ya, gak mikir apa kamu belanja segini banyaknya mentang-mentang keluargamu memberi uang yang seharusnya itu punya ibu bukan kamu yang ambil dan menguasainya sendirian!" ucap reni emosi sambil mentoyor kepala ranita dengan sedikit keras dan itu membuat ranita terhuyung kebelakang hampir aja ranita jatuh jika tak seimbang.

" Maksud kamu apa ren?kamu bilang itu punya ibu? gak salah dengar aku,yang di tinggalkan pakde dan emak itu hak anakku tapi kalian yang menikmati kan, tapi itu dulu, sekarang maaf itu gak akan ada lagi yang namanya punya ibu karena itu memang hak anakku.

Pemberian mbah kakungnya dan budenya itu tidak ada hak kalian, kalian bilang akan memberikan nya kepadaku di hadapan keluargaku tapi apa berulang kali loh bu,ibu mengambil hak anwar ingat bu itu hak anakku yang dititipkan dengan ucapan ibu yang akan memberikannya nanti tapi apa kalian berbohong ke keluarga ku

Berapa kali kalian bilang ke keluarga ku katanya aku kesulitan uang disini padahal tidak jika aku di berikan nafkah yang layak oleh mas riyan, tapi apa ibu gak lupakan jika anak ibu memberiku nafkah berapa dan itu dari saran ibu kan.

Tapi maaf kali ini hak anakku yang memang di berikan oleh mbahnya tidak akan aku berikan ke ibu lagi." ucap ranita tenang namun dalam hatinya sudah kelewat dongkol.oleh karena itu ranita meluapkan semua yang iya pendam.

Saat ranita cekcok denga ibu mertuanya tanpa di sadari ranita mengobrak-abrik semua isi di dalam plastik besar itu dan ternyata isinya membuat ranita dan yanti kegirangan karena isinya dari susu, gula tepung dan beberapa toping. Susu ada beberapa jenis dari susu uht,kental manis dan yang bubuk kotakan belum lagi coklat batang yang cukup besar ada beberapa batang.

Ranita yang melihat pun langsung merampasnya kembali namun naas ranita kalah cepat karena reni langsung membawa kabur plastik itu dan yanti pun tak tinggal diam langsung menghalangi ranita dari reni agar reni bisa membawa barang-barang itu menjauh.

" Reni....balikin yang kamu bawa itu." teriak ranita namun masih di halangi oleh yanti dan ucapan yanti membuat emosi ranita tak bisa lagi menahannya.

" Itu balasan karena kamu mengunakan uang yang seharusnya jadi milik ibu, jadi yang ada di dalam plastik itu sebagai gantinya." bentak mba yanti ke ranita.

"Mba bilang apa tadi membelanjakan uang ibu? Uang yang mana lagi kamu maksud mba hah?" tanya ranita masih menahan emosi.

" Balikin gak itu belanjaanku." teriak ranita emosi dan itu membuat tetangga berkerumun di dekat mereka termasuk dina dan suaminya.

" Gak akan," ucap yanti dan reni bersamaan.

" Ren bawa pulang itu semua sekalian itu telurnya." ucap yanti memerintah adiknya agar cepat namun sial saat yanti memberi komando reni ranita sudah berjalan cepat dan tepat Langsung menendang motor reni hingga jatuh termasuk plastik belanjaan yang sudah setia di atas motor.

Yanti dan reni yang berdiri tak jauh di dekat pintu rumah ranita termasuk ibu ratmi langsung melihat ke arah motor reni yang sudah ambruk karena tendangan ranita, ranita yang gak bisa lagi menahan emosinya langsung mendekati reni dan yanti saat itu sudah berdiri tak jauh dari etalase dan tepat saat sudah berhadapan tangan ranita sudah menghantam wajah cantik mba yanti hingga tersungkur, sedang kan reni mendapatkan hal yang sama namun tangannya reni di injak injak oleh ranita.

Sorot mata ranita menuju ke ibu ratmi dengan emosi yang sudah tak bisa lagi di tahan olehnya iya hendak mendekati mertuanya namun sudah di pegangi oleh suami mba dina.

Dina langsung mengambil barang di motor itu dan melindungi anwar karena dina melihat emosi ranita sudah tak terkontrol dan meminta suaminya agar menahan ranita agar tidak mendekati ibu ratmi karena hasil dari pukulan ranita bibir yanti berdarah dan itu membuat seluruh orang yang melihat pun terkejut termasuk ibu ratmi sedikit marah bercampur takut walau ranita sedang hamil buktinya yanti di buat babak belur oleh ranita.

" Kalian pergi atau saya tambahi jangan pancing saya bu untuk berbuat lebih karena kalian sudah kelewatan." teriak ranita saat itu sudah di pegangin oleh suami dina.

" Bu sakit bu." rengek reni saat itu sudah di bantu oleh ibu ratmi berdiri.

" Sudah kit pergi aja dulu kita laporkan ini ke riyan biar riyan yang membalasnya." ucap ibu ratmi ke pada reni dan setelah itu membantu yanti tapi yanti sudah berdiri tegak dan langsung mengancam ranita.

" Aku akan bawa kasus ini ke jalur hukum karena kamu sudah menganiaya aku Hingga begini lihat aja nanti ku laporkan kamu." ancam yanti teriak.

" Heh, yang ada kalian yang akan aku laporkan balik karena saya punya bukti kalian lihat kan cctv itu dan kalian melihatkan warga yang ada di sini semua? Kita lihat siapa yang akan menginap di penjara." ucap ranita santai Namun membuat ketiga wanita itu langsung melihat ke arah yang di tuju ranita dan itu membuat nyali mereka langsung menciut.

" Kalian masih mau memperpanjangnya ayo aku terima mba?" tantang ranita kesal.

Yanti yang di tantang balik oleh ranita langsung memilih pergi bersama ibu dan adiknya mereka melewati para warga yang masih berkumpul di dekat rumah ranita.

Saat reni, ibu ratmi dan yanti pergi pak RT baru tiba di depan rumah ranita dan saat itu juga tubuh ranita langsung merosot dan menangis karena kejadian tadi.

" Maaf ada apa ini ramai-ramai kenapa pada berkumpul di sini semua?" tanya pak RT yang melihat sekeliling penuh dengan warga.

" Itu pak... biasa keluarga mertuanya mba ranita bikin onar lagi kasihan mba ranitanya pak." ucap ibu-ibu yang sudah sering banget melihat ibu mertua ranita dan ipar nya datang pasti cekcok dengan ranita dengan sedikit gugup.

"Ya ampun pak, tolong bantu bawa masuk mba ranitanya kasihan itu sampai begitu." teriak ibu RT saat melihat keadaan ranita yang duduk di lantai dengan di temani suami dan mba dina serta anwar.

" Kunci rumahnya mba." ranita yang sudah tak mampu berdiri lagi pun hanya menyodorkan kunci ke suami mba dina sedangkan mba dina dan ibu RT membantu ranita berdiri.

" Mereka kesini bikin ulah apa lagi mba?" tanya ibu RT yang sudah membantu ranita duduk di kursi depan rumah.

" Mereka mau menjarah belanjaan ranita lagi bu." ucap dina dengan sedikit dongkol.

" Astaghfirullah jadi mereka bikin ribut lagi." ucap ibu RT ke ranita namun bukan ranita yang menjawab melainkan dina.

" Ya bu, mereka kesini selalu bikin ulah kasihan mba ranita sedang hamil besar di zalimi terus." omel dina melihat sikap ibu mertua ranita dan itu membuat dina dan beberapa tetangga ranita pun dongkol.

" Bu, cctv di depan itu aktif kan?" tanya ranita sepontan.

" Ya mba aktif." balas ibu RT.

" Boleh gak bu saya minta bukti yang terjadi barusan pasti kesorot soalnya tadi mba yanti mau membawa kasus ini ke jalur hukum karena tadi saya khilaf menghantam wajah mba yanti dan reni." ucap ranita memohon ke ibu RT.

" Nanti bapak bantu ,mba ranita gak usah khawatir soalnya kan ini sudah sering terjadi." ucap pak RT.tanpa mereka tau bahwa dari rekaman cctv itu pun bisa membongkar prilaku suami ranita yang sering membawa jesika menginap sewaktu ranita masih di kampung 3 minggu lalu.

"Terimakasih pak." ucap ranita tulus.

Setelah semua beres ranita di tinggal sendirian bersama anwar dan para warga tadi yang berkerumun di depan rumah ranita pun sudah membubarkan diri peserta dina,suaminya dan ibu RT dan pak rt .

1
Tiasni Nellu
riyan sepertinya kamu sudah sadar.....,semoga kedepannya hidupmu lebih baik lagi.
dewi rofiqoh
Parah... Parah...
Chairisna
Lumayan
Osie
waduuhh mak sm anak sm aja..sama sama pencuri n muka beton
Dinda Indah
bukan masalah baju atua perhiasan.. kalau milik pribadi pembelian pribadi g masalah.. ini pemberian mertua dan suami .. siapa yg tidak marah.. dasar keluarga benalu🤭
Sulfia Nuriawati
org kyk gt jgn pernah d ks kesempatan, udah maling g pny malu lg
Dartihuti
Saudara"...tp kl dah gk ada itika adab abad ya ogah main ambil pk yeee...gak permisi asal ambil ky milik lo sendiri
샤롷툴 밯디얗
bener Ranita jangan terlalu baik jadi orang lanjut Thor semangat untuk karya2 kerennya 🫰🫰🫰
Arin
Memang anak sama ibu gak punya rasa malu sama sekali. Dan merasa benar sendiri. Merasa berhak ikut memiliki apa yang di miliki oleh Ranita. Kok ada orang kayak gitu ya???? 🤔🤔🤔
Fitria Arifianto
mantab ranita
eliya wati
mulai tersikksa
lizah meon
ya bagi pelajaran pd orang yang kurang ajar
Eliyah
bagus
Osie
keren ranita..maunya gampar dulu tuh muka si rindu sp penyang baru dah usir
arniya
ketahuan salah masih gk mau ngaku
Fitria Arifianto
mantab ranita...
bsk2 harus nya qm begini jgn cm sabar2 aj cz ad org yg sekali dikasih tau langsung paham ad jg macam rinda yg ud g punya malu hrs dikerasin br paham
Titik Supadmi
next thor...👍👍👍👍
dewi rofiqoh
Jangan berpikir orang yang diam saat disakiti tak bisa marah ya....!
Arin
Orang diam sekalinya marah lebih seram lo......
yelmi
komentarnya sepi banget nih... padahal ceritanya bagus loh... ayolah ramekan
🙋‍♀️👍😊
semangat berkarya terus y tor👍❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!