Linda adalah adik kandung dari Rani. Linda di boyong Rani ke rumahnya untuk melanjutkan pendidikan di kota tempat tinggalnya sekarang.
Rani sudah berkeluarga tapi belum kunjung di karunia anak. Rumah tangga Rani awalnya adem ayem,tapi semenjak kedatangan sang adik suaminya mulai berubah.
Kebohongan demi kebohongan terus suaminya ucapkan untuk menutupi perselingkuhan denga sang adik ipar.
Apakah Linda tega menghancurkan rumah tangga kakaknya sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Pagi ini mentari bersinar dengan gagahnya menyinari bumi pertiwi. Langit biru tanpa ada awan yang menghalangi. Indah cukup satu kata untuk menggambarkan.
Hari ini adalah hari terakhir ujian akhir Linda. Linda merasa lega perjuangannya sudah berakhir. Tinggal menunggu pengumuman kelulusan.
Linda berkumpul dengan teman - temannya. Ada Wati dan Mia. Mereka sudah bersahabat dari semenjak SD. Ketiganya selalu berada disekitar yang sama karna ketiga - tiganya termasuk anak - anak cerdas.
"Kamu jadi kuliah ke kota,Lin?" tanya Wati yang tengah meminum es nya.
"Kayanya iya,habisnya kakak aku maksa aku ikut tinggal dengannya." ujar Linda tidak bersemangat.
"Ya kita pisah dong. " sahut Mia sedih.
"Tapi kita masih bisa komunikasi kok,jika libur aku usahain pulang kesini." hibur Linda pada sahabat - sahabatnya.
Ketiganya larut dalam pikiran masing - masing,hingga lamunan mereka buyar saat makanan yang mereka pesan diantar ke meja mereka.
"Silahkan di nikmati adek - adek,kalau ada yang kurang panggil saja saya ada di sana." ujar pelayan itu.
"Makasih,kakak." ujar Linda sopan.
"Kayanya ini enak,ayo makan nanti keburu dingin ga enak." Mia mengajak Linda dan Wati segera menikmati ramen yang masih panas terlihat dari asapnya yang mengepul.
Ketiga sahabat itu makan dengan lahapnya. Sesekali terdengar canda tawa diantara mereka. Setelah selesai makan ramen mereka memutuskan pulang kerumah masing - masing.
Mereka berpisah di pintu keluar restauran dan menaiki angkot yang kebetulan lewat. Senyum bahagia terpancar dari wajah mereka karna beban pikiran berkurang. Tidak perlu lagi belajar,untuk sementara bisa mematikan otaknya ke mode off.
Linda turun duluan dari angkot karna memang rumahnya yang pertama dilalui angkot.
"Duluan ya,sampai ketemu lagi." Linda langsung turun meninggalkan teman - temannya sambil melambaikan tangan.
"Assalamualaikum, bik?" Linda memasuki rumah dengan mengucap salam.
"Waalaikumsalam, sayang. Gimana tadi ujiannya?" tanya bibik.
"Alhamdulillah, bik. Akhirnya aku bisa rehat,tinggal tunggu pengumuman aja." Linda langsung bergelayut manja pada sang bibik yang sudah ia anggap sebagi penganti ibunya.
"Alhamdulillah ,sana gih ganti seragamnya bau asem." bibik pura - pura menutup hidungnya.
"Iya." Linda pergi tapi dengan bibir monyong pertanda merajuk.
Bibik tersenyum melihat tingkah ponakannya yang sebentar lagi akan pergi meninggalkan dirinya. Walau bukan anak kandung tapi semenjak bayi sudah sering di asuh karna ibunya Linda yang tak lain adalah iparnya pergi bekerja.
"Pak,kok aku sedih ya."tanya bibik pada suaminya yang tengah menonton berita di Tv.
"Sedih kenapa toh,bu?" tanya suaminya sambil menoleh pada istri yang duduk disebelahnya.
"Itu lho, pak. Linda sebentar lagi akan lulus sekolah. Berarti sebentar lagi kita juga akan berpisah dengan dirinya." uajr Bibik sedih.
"Ya itu juga demi masa depannya,bu. Lah yang ngajak pindah kakaknya kok." ujar Bapak lembut.
"Tapi,pak. Kok kayanya ibu berat melepas Linda. Karna Linda sudah kaya anak kita sendiri. Dari kecil hampir tiap hari kakak mu menitipkan Linda pada kita. Jadi aku berat berpisah dengan anak itu." bibik tiba - tiba terdengar terisak.
"Sudah toh,bu. Relakan dia pergi,toh kita masih bisa bertemu dengan dirinya. Kalau kita kangen kita tinggal pergi ke kota menemui dirinya atau ia yang akan kemari menemui kita. Lagian ya bu,hape sekarang sudah canggih kita bisa bicara langsung melihat wajah orangnya.
knp jadi dendam ke ari?
malah lbh jahat rani, tega sama adiknya sendiri