NovelToon NovelToon
Bukan Lelaki Pilihan

Bukan Lelaki Pilihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:510.7k
Nilai: 5
Nama Author: Naira_w

Damar Prasetyo, lelaki yang berprofesi sebagai seorang ASN di suatu instansi. Damar dikenal sebagai lelaki yang baik. Namun sayang, hidupnya tak sebaik dengan sifatnya.

Istri yang dinikahi selama hampir tiga tahun, tiba-tiba meminta cerai. Padahal mereka sudah dikaruniai dua orang anak.

Damar pun dipindahkan ke daerah pelosok oleh atasannya yang tak lain adalah paman dari Rasita, mantan istrinya.

Ketika pindah ke daerah itu, Damar bertemu dengan Kasih seorang guru di daerah itu.
Perjuangan hidup Kasih dan juga beberapa orang yang dikenalnya di daerah itu, membuat Damar sadar, jika hidupnya masih lebih baik dibandingkan mereka.

Damar pun bangkit dan bertekad akan merubah hidupnya lebih baik dari sebelumnya. Bahkan Damar menggunakan warisan yang tak pernah dia gubris selama ini untuk membangun daerah itu.

Bagaimanakah kisah Damar? Apakah bisa dia mewujudkan keinginannya itu? Bagaimana pula reaksi Damar setelah tau alasan sebenarnya kenapa Rasita meminta cerai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Damar

"Jadi dari sini sampai ujung sungai tidak ada yang tinggal di sini ya, Pak?" tanya Rangga.

Saat ini mereka sudah berada di daerah selatan.

"Iya, mas. Di sini tidak ada yang tinggal, para penduduknya cuma sering datang ke sini untuk mengambil kayu saja." kata Pak Sapto.

"Malah lebih bagus pak, kita tak perlu lagi memindahkan warga yang tinggal di sini. Tinggal kita buka lahannya dan membangun jalannya." kata Gusti.

"Tapi siapakah pemilik tanah ini pak, karena kita juga harus meminta ijin pada pemilik tanah ini dan memberikan ganti rugi." kata Rangga.

Pak Sapto menatap Damar dan dua orang dari perusahaan YC itu.

"Daerah ini milik nenek saya juga Nur. Dulu nenek kami mendapatkan bagian daerah selatan. Karena para saudara banyak meninggalkan desa dan tak pernah kembali ke sini atau memberi kabar, orang tua nenek kami memberikan tanah mereka pada anak-anak perempuan yang masih menetap di desa ini." kata Pak Sapto.

"Jika begitu kita akan lebih mudah membuka jalan kalau pak Sapto yang memiliki daerah ini." kata Gusti.

"Tapi saya juga harus bertanya pada ahli waris lainnya. Karena kondisi Nur yang tak memungkinkan, jadi kita harus bertanya pada Kasih." kata Pak Sapto.

Damar pun mengangguk paham. Daerah selatan adalah daerah paling sempit dibandingkan daerah lainnya. Daerah itu tak berkembang karena dulu orang-orang lebih senang menjadi nelayan ataupun tinggal di kecamatan ataupun di kota.

Makanya penduduk desa Timur sangat sedikit dibandingkan daerah kecamatan.

Ini karena wilayah desa Timur yang terpencil dan tak ada akses jalan yang bagus.

Pak Sapto juga heran, dia sering mengajukan perbaikan jalan pada pemerintah daerah, namun bantuan itu tak pernah sampai ke daerah mereka.

Untuk jalan di dalam desa, pak Sapto meminta iuran dari warga desa. Dan mengajak mereka untuk gotong royong memperbaiki jalan

Damar dan yang lainnya pun pulang, mereka melewati jalan berbatu dan cukup sempit jadi harus berhati-hati.

Rangga dan Gusti yang harus menyampaikan laporan surveinya pun meminta untuk diantar ke lapangan.

Sampai di lapangan Rangga dan Gusti langsung mengeluarkan alat komunikasi mereka.

Damar pun ikut mengeluarkan ponselnya untuk mengecek pesan masuk.

Banyak sekali pesan yang masuk di ponselnya.

Dan di antara pesan itu ada pesan dari nomor telepon yang sudah lama tak pernah dihubunginya lagi.

Biasanya nomor itu sangat sulit di hubungi oleh Damar, namun tumben sekali Rasita mengirimkan pesan untuknya.

Damar membuka pesan itu dan membaca isi pesannya. Ternyata Rasita mengirimkan pesan berisi makian dan rasa tak terima karena mereka bercerai tanpa mendapatkan harta gono-gini.

Damar tak perduli dia pun menghapus pesan Rasita dan memblokir nomornya.

Damar membuka pesan dari salah satu teman kantornya, Bu Nia.

Bu Nia mengabarkan jika di kantornya sudah ada kepala dinas dan Kabag baru. Dan Bu Nia juga mengatakan jika mereka dicopot dari jabatannya karena diduga melakukan korupsi.

Bahkan Rio juga terkena imbasnya, anak itu tak pernah muncul lagi ke kantor.

Damar membalas pesan Bu Nia dan menitipkan salam untuk rekan-rekan kantornya.

Damar menghela nafasnya dengan panjang, dia melirik ke arah dua pegawai bang Rendi yang masih mengutak-atik laptop.

Damar pun menekan sebuah nomor yang sering dia hubungi akhir-akhir ini.

"Assalamualaikum." suara berat seorang laki-laki yang merupakan pengusaha muda yang sukses.

"Waalaikumsalam, lagi sibuk mas?" tanya Damar

"Kebetulan mas baru selesai rapat. Ada apa, Mar? Proyek nya aman?" tanya Sean

"Aman mas, ternyata tanah bagian selatan milik keluarga pak Sapto juga Kasih." kata Damar.

"Kalau begitu malah lebih mudah dan gak akan lama prosesnya." kata Sean

"Iya mas, mudah-mudahan jalan bisa segera dibangun." kata Damar

"Ada apa, Mar? Apa yang mengganggumu?" tanya Sean seolah-olah tau jika Damar sedang gusar.

"Mas, maaf kalau aku bakalan nanya sesuatu yang membuat mas mengingat masa lalu. Tapi aku juga bingung, mau tanya pada siapa tentang hal ini." kata Damar

"Apa itu, mar?" tanya Sean penasaran

"Dulu waktu almarhum kakak kembarnya mas sakit dan dirawat, apakah ada kemungkinan sembuh jika almarhum mbak Sena gak bunuh diri?" tanya Damar dengan hati-hati.

Terdengar helaan nafas di seberang sana. Damar tau jika ini pertanyaan berat untuk Sean yang sudah melupakan kejadian pilu di masa lalunya.

"Menurut dokter bisa. Bahkan sesaat sebelum bunuh diri, Sena sempat menyebut nama Praja, suaminya." kata Sean

"Aku berencana membujuk istriku untuk mengobati ibu mertuaku, mas. Karena aku yakin ibu mertuaku pasti bisa sembuh asalkan ditangani dengan tepat." kata Damar.

Tadi pagi dia sempat mendengar ibu mertuanya yang menangis minta tolong. Berbeda dari biasanya, ibu mertuanya hanya akan mengamuk jika sedang kambuh.

Damar merasa yakin jika tangisan ibunya Kasih adalah tangisan yang sama ketika dia dilecehkan dulu. Itu artinya ibu mertuanya masih bisa mengingat kejadian dulu. Dan kata istrinya selama ini ibunya tak pernah menangis seperti itu.

"Mas akan rekomendasikan rumah sakit dan dokter yang bisa menangani mertuamu. Tapi kamu harus membicarakan dulu dengan istrimu." kata Sean.

"Iya mas, malam ini akan ku bicarakan dengan Kasih. Tapi jika dia setuju, kami akan bingung membawa ibu ke kota mas. Kami dilarang oleh warga untuk melewati jalan kecamatan." kata Damar dengan lirih.

"Mereka tak akan berani, apalagi jika mereka tau siapa kamu. Bicarakan dulu dengan istrimu, nanti akan mas akan kirim orang untuk menjemput kalian." kata Sean.

"Jika kamu menunggu jalan baru, bakalan lama, mar. Bangun jalan gak semudah yang kamu bayangkan. Kasian istri dan ibu mertua mu kalau harus menunggu." kata Sean.

Damar pun memejamkan matanya, dia sebenarnya setuju dengan ucapan Sean. Hanya saja Damar takut Kasih akan mengingat kembali hinaan orang-orang itu.

" Kamu tenang saja, nanti biar mas urus masalah menjemput kalian. Yang penting istrimu mengijinkan." kata Sean meyakinkan Damar.

"Baik mas, akan malam ini aku akan berbicara pada Kasih. Aku yakin dia juga ingin ibunya sembuh." kata Damar

"Oke, kabari mas jika kalian mau ke kota." kata Sean

"Baik mas, terimakasih. Kalau begitu aku tutup dulu teleponnya. Maaf mengganggu waktu mas." kata Damar

"Jangan seperti itu, kamu saudara kami. Tentu mas akan menolong mu."

" Ya,mas. Assalamualaikum." kata Damar

"Waalaikumsalam." jawab Sean sebelum menutup panggilannya.

Damar menatap ke arah langit, entah kenapa dia bertekad ingin menyembuhkan mertuanya.

Ada rasa penasaran di hati Damar, dia ingin tau siapa orang-orang yang menghancurkan mertuanya. Apakah orang itu masih hidup atau sudah mati.

Apakah orang itu tau buah dari perbuatan bejat mereka hidup menderita menanggung bebannya sendirian.

Kasih, wanita baik yang dari perbuatan mereka yang bejat. Kasih wanita cantik yang bahkan memiliki noda sebagai anak haram dari seorang wanita gila.

Dan Damar ingin merubah semuanya, Kasih tak lagi dipandang sebelah mata oleh orang-orang di sekitarnya.

Dan Damar akan melakukan apapun demi mewujudkan hal itu. Karena dia sangat mencintai Kasih.

🍀🍀🍀

1
Nicky Nick
klu no asing jgn diangkt dong mar..
Nicky Nick
hahaaaaaa
Nicky Nick
bissmilah smoga lncar
Nicky Nick
alhamdulillah pak sapto slmt.. smoga mslh yg menimpa bu nur sgr terungkap
Nicky Nick
sekarang damar pinter ngegombal ya..
Nicky Nick
asyeeeeeik akhirnya belah duren
Nicky Nick
hadeeeh damar masa' wudhu diskip sih
Andini Hana Fakhirah
Luar biasa ceritanya. Saya sula cerita tentang perjuang hidup kayak gini.
Nicky Nick
semangat damaar...
Nicky Nick
hmmm ternyata bkn an damar...
Nicky Nick
hadir ☝
YuWie
yang lain pada pingin perusahaan..ehhh ini tinggal jalanin aja beratmen damar..
YuWie
oalah. salah pak komandan yg mementingkan kepwntingan anaknya ketimbang tugasnya ya
IR WANTO
kambuh lagi tololnya..
Susi Akbarini
apa kak author lagi ke desa timur lagi dan susah sinyal?
kok lama gak berlanjutttt????
Laila Umroh
Luar biasa
KUNCORO'S Days
Luar biasa... bagus sekali ceritanya
Ita Mariyanti
muantabb Lutfi 👍👍👍👍👍 MalFi be a couple 😘😘
Diah Ratna
pak gunturo cs kyknya yg memperkosa ibu kasih
Susi Akbarini
jadi ngehalu kalo jadi anak sean..
wahhhh..
sejahtera..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!