"Lucy,kau harus mengambil minuman yang diberikan untuk papa ku. Jangan sampai papa meminum itu,tolong aku "
Bisik hendri saat hendri melihat Lucy sedang berdiri di balkon aula hotel itu dan menghirup udara malam dari sana, lucy terkejut melihat kehadiran Hendri tapi dia tak bisa mengatakan apa pun .
Lucy yakin kalau minuman itu pasti mengandung sesuatu yang bisa menjebak Pak Hadinata, hingga akhirnya lucy berjalan cepat ke arah pak hadinata dan mengambil gelas yang berada ditangan pria tua itu.
"Lucy,apa yg kau lakukan ? " tanya Hadinata
Lucy bingung,dia menatap semua orang yang berada didekat mereka saat ini . Lucy tidak menjawab dan langsung meminum nya ,kemudian dia pergi dari sana.
Hendri melotot melihat apa yg dilakukan oleh Lucy,lucy ngak perlu meminum nya sehingga saat ini terlihat tubuh lucy yang mulai kepanasan.
Hadinata yg melihat gelagat ngak benar dari lucy,dia pun mengikuti lucy hingga akhirnya dia melihat Lucy yang berjalan menuju lorong kamar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 34
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Hadinata menelan saliva nya berkali-kali saat mengoleskan salep dibagain sensitif milik Lucy, dia tak bisa menahan hasrat nya lebih lama lagi . Tapi hadinata baru sedikit mengoleskan nya ,kini salah satu tangan nya sudah masuk ke dalam bagian inti nya.
Memijat dan mengurut nya secara perlahan ,pandangan nya tak lepas dari daerah sensitif nya lucy yang terlihat merah. Hadinata tak mungkin menyerang lucy lagi ,dia melihat dengan jelas daerah sensitif milik Lucy yang merah dan pasti nya perih .
Lucy meringis pelan saat merasakan jari hadinata mengelus di bawah sana ,dia bukan hanya merasakan perih dan sakit tapi rasa lain yang ingin lebih lagi. Apalagi saat melihat tatapan mata dari hadinata yang sedari tadi tak lepas dari miliknya ,membuat nya merasa semakin menginginkan sesuatu.
"Ngghhh...."
Lucy melenguh saat merasakan salah satu jari milik hadinata yang kini memasuki daerah sensitif nya, dia melotot menatap kearah hadinata yang kini juga melihat ke arah nya.
"Maaf,aku hhmm aku ngak sengaja " jawab hadinata yang mengeluarkan jari nya dari sana
Hadinata langsung mengoleskan dengan cepat kemudian menutup salep yang dia pakai tadi,lucy pun bangkit dari tidur nya. Dia semakin membulatkan mata nya saat melihat batangan milik hadinata sudah berdiri tegak dan keluar dari sarang nya ,bahkan hadinata sedang mengurut nya.
"Kenapa ?" tanya Lucy dengan pelan, dia masih menatap batangan milik hadinata yang sangat besar tapi begitu memuaskan nya .
"Pantas saja milikku sakit,ternyata punya Nata besar banget " batin lucy dengan wajah yang memerah .
"Hhmmm....ngak apa apa,kamu pakailah pakaian nya . Aku mau ke kamar mandi dulu " jawab hadinata,dia harus menuntaskan sesuatu yang belum keluar .
Lucy menatap ke arah Hadinata yang sudah berjalan dengan cepat ke arah kamar mandi ,dia mengingat ucapan bu Maria mengenai pernikahan nya. Mengenai pria yang tak bisa menahan hasrat nya dan memilih mengeluarkan nya sendiri,kita sebagai istri harus bisa melayani nya dalam hal ini juga .
Bu Maria bahkan menjelaskan nya pada Regina dan dirinya,membuat lucy mengerti saat ini dan berusaha mengikuti nya . Sedangkan Regina,saat menikah dengan suami nya yang pertama. Regina tidak pernah melakukan nya ,suami nya selalu memaksa nya jika dia tidak ingin hingga saat dia melahirkan. Suami nya malah berselingkuh, dia yang tidak tau apa pun hanya bisa menerima nya.
Tapi Tuhan adil pada nya, Regina mengetahui perselingkuhan suami nya bahkan dukungan dari suami nya yang lebih memilih selingkuhan suami nya dan menceraikan nya . Kini Regina mendapatkan calon suami yang baik dan masih perjaka,dia akan melakukan apa yang dikatakan oleh bu Maria pada Hendri saat Hendri menjadi suami sah nya nanti .
Kini Lucy berjalan mengikuti hadinata yang sudah berada di kamar mandi,dia baru saja akan menutup pintu nya tapi lucy menahan nya .
"Kamu mau pake kamar mandi ? " tanya Hadinata yang mengira kalau Lucy ingin buang air kecil atau air besar ,lucy hanya menganggukan kepala nya saja sehingga Hadinata ingin kembali keluar dari kamar mandi tapi ditahan oleh Lucy
Hadinata mengernyitkan dahi nya cukup dalam,dia menatap mata lucy dengan tatapan bingung. Dia benar benar tak bisa menahan nya lagi,dia ingin segera menuntaskan sesuatu yang ada didalam tubuh nya .
Tangan hadinata masih menggenggam batangan milik nya dan mengurut nya ,dia sudah tak bisa berlama-lama lagi dekat dengan lucy karena lucy yang masih sakit daerah sensitif nya .
Lucy tak menjawab apa pun, dia menundukan tubuh nya dikaki hadinata membuat hadinata terkejut. Lucy membuka kancing celana jeans yang dipakai oleh Hadinata,kemudian menurunkan celana panjang itu membuat hadinata semakin membulatkan mata nya.
Lucy mengambil alih tangan Hadinata yang sedari tadi menggenggam batangan milik nya , Lucy pun melakukan seperti yang dilakukan oleh Hadinata, dia menggerakan tangan nya hingga hadinata terus menatap ke arah Lucy yang kini malah memasukan batangan milik nya kedalam mulut nya.
Hadinata memejamkan mata nya, suara lenguhan dan erangan keluar begitu saja saat batangan miliknya sudah berada didalam mulut lucy dan lucy mengeluar masukan benda panjang itu dengan pelan. Sesekali dia menenggelamkan batangan milik hadinata hingga dia hampir ingin muntah.
Hadinata terus men de sah tak percaya kalau Lucy bisa melakukan hal itu pada nya,dia menikmati apa yang dilakukan oleh Lucy. Sesekali mata nya menatap ke arah Lucy yang sudah hampir tersedak karena batangan miliknya yang tenggelam didalam mulut nya, hadinata menatap dengan lembut pada Lucy yang akhirnya dia bisa mendapatkan pelepasan nya.
"sayang,hhmmm....aku ssshhh aku mau keluar " ucap Hadinata dan ingin menarik batangan miliknya yang masih berada dimulut nya .
Lucy menggelengkan kepala nya dan membiarkan batangan milik hadinata muntah didalam mulut nya ,hadinata yang sudah tak tahan lagi akhirnya memuntahkan cairan miliknya didalam mulut lucy .
Nafas nya terengah-engah sambil menatap ke arah Lucy yang langsung menuju wastafel dan membersihkan mulut nya yang sudah banyak cairan milik hadinata, hadinata tersenyum melihat yang dilakukan oleh Lucy.
Lucy melakukan apa yang diajarkan oleh bu Maria,dia mengerti dan langsung paham saat berhubungan dengan batangan itu sendiri. Padahal selama ini dia bingung mendengar penjelasan yang diberikan oleh bu maria,dia malah mengatakan kalau dirinya merasa jijik harus melakukan hal itu.
Tapi kini lucy melakukan nya ,dia mengingat dengan jelas ucapan ibu maria yang mengatakan kalau " wanita yang ngak bisa di pake dan tidak bisa melayani nya dengan baik, maka pria itu akan mencari wanita lain nya " .
Karena itu lah lucy langsung berinisiatif membantu pak hadinata untuk mencapai pelepasan nya, jika ngak bisa menggunakan daerah sensitif milik nya makanya dia melakukan nya dengan cara lainnya.
"Terima kasih sayang,kamu kok pinter banget sih " ucap Hadinata yang sudah memeluk tubuh Lucy dari belakang, dia mengecup leher jenjang milik Lucy yang terlihat mulus disana .
"Hhmmm....mandi lah ,aku akan pakaian lebih dulu. Sekarang aku laper" ucap Lucy dengan pelan karena memang dia sangat lapar saat ini.
"ya....kita makan malam bersama,diluar ada hendri dan Regina juga citra " jawab hadinata yang baru sadar kalau dia masuk ke dalam kamar karena ingin memanggil lucy untuk makan malam bersama, tapi dia malah terpesona dengan milik Lucy yang legit dan nikmat.
Hadinata juga heran pada dirinya sendiri,dia tak pernah secandu ini pada wanita. Padahal dulu sama istri nya ngak terlalu ,mungkin karena sudah cukup lama dia tak bercinta.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘