Jihan tidak menyangka jika penantian serta kesetiaan nya selama 4 tahun ini untuk sang kekasih hati harus kandas lantaran calon suami nya itu ketahuan berselingkuh di belakang nya dengan wanita lain dan perselingkuhan ini adalah untuk yang ke sekian kali nya sehingga membuat Jihan sangat kecewa lalu memutuskan hubungan mereka saat itu juga.
Jihan menuju ke kantor sang Ayah dengan wajah sembab nya. hingga dia memutuskan untuk menceritakan masalah nya kepada kedua orang tua nya dan melalui mereka lah Jihan bisa bertemu dengan seorang pria gagah tinggi dan juga bertanggung jawab.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Tepat pada pukul 10 kurang 5 menit mobil Erlan sudah sampai di depan fakultas manajamen bisnis tempat dimana istri nya menuntut ilmu.ini adalah kali pertama bagi Jihan terlambat datang ke kampus setelah kegiatan panas nya bersama sang suami yang akhirnya membuat dia harus serba buru-buru.namun betapa baik nya nasib Jihan hari ini ketika dosen killer yang bernama Bu Ayuk belum masuk ke dalam kelas sehingga membuat wanita ini masih bisa tetap mengikuti kuis yang rencana nya akan di laksanakan hari ini.
Jihan berusaha mengatur deru nafas nya dengan ketiga sahabat yang masih menatap mengejek ke arah nya.punggung tangan nya di gunakan untuk menyeka keringat yang mulai mengucur deras di dahi nya lalu merapikan rambut nya yang sudah berantakan karena hembusan angin kencang.
" Kak Erlan ternyata sangat buas sekali ya Ji?"ucap Nia membuat Jihan menatap tajam ke arah sahabat nya.
" Memang nya buas seperti apa maksud mu?"tanya Jihan mengernyit heran lalu Nia tanpa pikir panjang langsung berbisik di telinga Jihan.
" Buas di atas ranjang sampai membuat dada Kamu masih merah dan terlambat seperti ini." bisik Nia membuat Jihan semakin membulat kan mata nya.Nia langsung menatap bagian dada Jihan yang terekspos karena baju yang dia gunakan sedikit mengendur ke bawah.Jihan yang tahu kemana arah mata sang sahabat pun dengan cepat merapikan baju nya sebelum Ajeng dan Egi ikut melihat tanda merah itu.
" Kamu nggak ada pertanyaan lain apa?" elak Jihan mengatur detak jantung nya yang hampir copot karena ulah Nia yang random.
" Kalian lagi bisik apaan sih? Bikin orang jadi iri aja lihat nya." sahut Ajeng ikut merapat kan barisan.
" Tau nih si Nia masih kecil tapi udah bahas masalah suami istri." Jihan kembali ke posisi semula dan membiarkan Nia dan Ajeng yang masih betah membahas tentang hubungan suami istri.
" Ji,Kamu kan belum Jawab pertanyaan Aku tadi.lebih baik kita sharing karena nanti kita berdua pasti akan mengalami nya."ucap Nia menatap Ajeng yang sudah mengangguk sebagai tanda setuju.
" Nanti kalian akan tau sendiri kalau sudah menikah.udah jangan berisik lagi tuh Bu Ayuk sudah jalan ke sini." titah Jihan duduk lurus dengan tatapan mata ke depan mengabaikan kedua sahabat nya yang masih berbincang heboh dengan topik yang masih sama.sedangkan Egi saat ini sedang mengobrol serius dengan mahasiswa lain nya mengenai hobi mereka yang sama.
Jam kuliah pertama dan kedua akhir nya selesai juga. Kuis yang sudah di agenda kan dari Minggu kemarin akhirnya berjalan dengan lancar untuk Jihan tapi tidak untuk ketiga sahabat nya yang lebih suka berada di posisi paling belakang.kini ke empat sahabat ini sedang duduk di kantin sambil menikmati pesanan mereka masing-masing.saat sedang bercanda dengan ketiga sahabat nya.Jihan merasa ada orang yang sedang memperhatikan nya.dan benar saja saat Jihan mencari -cari ternyata Akandra sedang memandang tajam ke arah nya membuat Jihan semakin heran dan juga cemas .ketika pandangan mata mereka bertemu Akandra malah sengaja membuang pandangan mata nya ke arah lain.padahal sudah cukup lama sekali mereka tidak pernah bertemu lagi dan Jihan pun masih ingat jelas bagaimana pesan yang di berikan oleh suami nya beberapa hari yang lalu.
" Aneh." gumam Jihan lirih tapi masih di dengar oleh ketiga sahabat nya
" Apa nya yang aneh Ji?" tanya Ajeng mematikan ponsel nya dan kembali fokus kepada sang sahabat.
" Itu si Bapak Akandra sejak tadi merhatiin Aku pas Aku lihatin balik malah sok-sokan buang pandangan nya ke arah lain." jawab Jihan sambil mengaduk-aduk makanan nya.
" Aku juga merasa seperti itu.sejak tadi dia terus ngeliatin Kamu seperti ada yang berbeda gitu." sambung Nia menimpali.
" Udah nggak usah di ladeni lagi si cowok tukang selingkuh itu.mending Kamu mikirin Mas suami kalau nanti malam pulang nya mau di sambut pakai baju apa." ucap Nia sambil cengengesan dan di ikuti oleh Egi yang seperti nya mulai ketularan keanehan kekasih hati nya.
" Dih nggak jelas banget sih kalian berdua." Jihan mencebik kesal kepada Nia dan juga Egi.sedangkan sepasang kekasih itu malah saling melempar kan senyum dengan satu tangan yang saling bertautan mesra.
Jihan yang merasa risih dengan kelakuan Akandra mantan kekasih nya itu memilih menyibukkan diri dengan ponsel nya sambil bertukar pesan dengan suami tercinta yang saat ini sedang sibuk di kantor nya.inilah yang di sukai oleh Jihan dari suami nya yang lebih dewasa dari dia baik dari segi umur ataupun sikap.pria yang sudah resmi menjadi suami nya itu selalu menyempatkan waktu untuk membalas pesan yang dia kirim tanpa harus menunggu lama.
" Jangan makan yang pedas-pedas sayang. kuliah nya yang rajin biar cepat wisuda." Erlangga.
" Siap Paksu.nanti pulang nya jangan malam-malam ya sayang.Aku kesepian kalau di rumah sendirian." Jihan mood manja.
" Iya sayang.nanti Mas usahakan pulang lebih awal ya. tapi nanti Kamu pulang nya di jemput sama sopir dan pengawal ya sayang." Erlangga.
" Iya Sayang.semangat kerja nya dan jangan jelalatan lihat kiri kanan." Jihan di sertai emoticon love.
" Nggak bisa melirik wanita lain karena semua sudah tertulis nama Kamu.Jihan Almahira Pamungkas! I love sayang." Erlangga.
" I love you sayang ku.udah suhu dalam menggombal sekarang ya." Jihan langsung menutup obrolan nya dengan senyuman manis nya.
Ketiga sahabat nya hanya bisa menatap penuh tanya kepada Jihan tanpa bisa melihat isi chat tersebut.
" Senyum-senyum terus kayak pengantin baru aja." ledek Nia tak suka.padahal selama ini dia sendiri yang suka bermesraan dengan Egi di depan kedua sahabat nya.
" Syirik bilang bos! Orang kita memang pengantin baru kok." bela Jihan untuk diri nya sendiri.
" Pengantin baru apaan? Udah tiga bulan ya pernikahan kalian ." sanggah Nia tak terima.
" Udah diam jangan berisik terus.ayang ku nelpon nih." teriak Ajeng dengan suara tertahan agar tidak menjadi pusat perhatian semua mahasiswa yang berada di sana.
" Kamu sama aneh nya sama Akandra itu." Nia bersuara lalu kembali bungkam setelah mendapatkan lirikan maut dari sahabat nya.
Ajeng yang tidak ingin menjadi bahan ledekan ketiga sahabat nya.akhir nya memutuskan untuk menerima telepon dari Roy sedikit menjauh dari kursi yang mereka tempati tadi.Ajeng hanya membawa serta minuman dingin nya dan malah sengaja membiarkan makanan nya dingin tanpa di sentuh.
" Gini nih kalau udah bucin.padahal tadi kata nya lapar berat tapi malah sibuk telponan dan mengabaikan makanan nya." seru Nia kembali protes.
" Kayak situ nggak bucin aja sama yang di sebelah nya." ledek Jihan cuek pura-pura tak melihat sepasang kekasih yang ada di depan mata nya.
Nia yang kesal dengan ucapan Jihan malah semakin menjadi-jadi memperlihatkan keromantisan nya bersama Egi.kedua nya bahkan makan dalam mangkok yang sama dengan Egi yang setia menyuapi Nia sampai isi mangkok tersebut habis tak bersisa.
Selesai jam kuliah Jihan berjalan keluar bersama ketiga sahabat nya.namun di saat mereka akan lurus ke arah gerbang tiba-tiba saja Jihan merasa sesak di bagian bawah nya dan harus segera menuntaskan nya di kamar mandi.
" Aku ke toilet bentar ya.kalian duluan aja ke depan nya." titah Jihan sambil berlalu menuju toilet bagian mahasiswa.
" Mau di temani nggak Ji?" teriak Ajeng dari jarak yang cukup jauh.
" No! Kalian duluan aja.Aku bukan bayi yang harus di temani sampai ke kamar mandi." balas Jihan tergesa-gesa karena semakin tidak tahan lagi dengan rasa sesak itu.
10 menit berada di toilet akhirnya Jihan keluar juga dengan wajah plong nya.di saat wanita ini hendak berjalan ke arah luar tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang membengkak mulut nya sampai membuat Jihan lemah tak berdaya dan akhirnya hilang kesadaran dengan tubuh yang sengaja di tahan oleh lelaki tersebut.
" Akhirnya Aku berhasil juga membawa Kamu,Jihan." gumam Pria tersebut dalam hati nya lalu menggendong tubuh Jihan melewati pintu gerbang samping tempat di mana mobil milik nya sengaja dia parkir kan di sana.lelaki ini sengaja memanfaatkan kesempatan emas ini karena tidak sengaja melihat Jihan yang masuk ke toilet mahasiswa seorang diri tanpa di dampingi oleh sahabatnya.jalan samping kampus ini cukup aman dari para pengawal yang dia ketahui selalu mengawasi Jihan dan setiap hari setia menunggu di depan gerbang sampai Jihan keluar dari kampus.
" Kamu sangat cantik sekali Jihan! Aku masih nggak rela Kamu menjadi milik orang lain.terlebih lagi orang tua ku selalu mendesak Aku untuk segera merebut Kamu dari lelaki itu . kehadiran mu sungguh kami nanti kan." Gumam pria tersebut yang tidak lain adalah Akandra. iya terus menatap wajah Jihan yang sudah tidak sadar kan diri duduk di samping nya.
Sudah 40 menit berlalu.namun sayang nya Jihan yang di tunggu - tunggu oleh ketiga sahabat nya nyata nya tak kunjung keluar dari toilet sehingga membuat ketiga nya merasa cemas dan berlarian menyusul Jihan ke dalam toilet.
" Jangan sampai terjadi sesuatu kepada Jihan! Tamat lah riwayat kita bertiga jika itu sampai terjadi." ucap Nia gemetaran.
Satu persatu pintu-pintu toilet mereka geledah tapi sampai di pintu paling ujung Jihan tidak kelihatan juga dan hanya menyisakan tas nya yang masih tergantung di dinding toilet yang memang khusus di sediakan untuk menggantung tas.
" Jihan.." teriak Ajeng membekap mulut tak percaya.
" Siapa yang berani mencuri Jihan." seru Egi menyugarkan rambut nya ke belakang.
Nia hanya mengangkat kedua bahu tanda tidak tahu.selanjut nya mereka memeriksa ruangan kelas sambil membawa tas Jihan yang ketinggalan di bilik toilet.mulut ketiga sahabat Jihan terus komat-kamit berharap orang yang sedang mereka cari ada di sana sedang mengambil sesuatu yang ketinggalan.namun nyata nya harapan itu tidak bisa terwujud karena kelas yang mereka tinggali tadi dalam keadaan kosong tanpa penghuni.
" Jihan...Jihan." teriak Nia sekuat mungkin.ingin menelpon Jihan pun percuma saja karena ponsel milik wanita itu ada di tas nya yang sedang di tenteng oleh Ajeng.
" Jihan...Jangan bercanda dong Ji! Ini beneran nggak lucu...Sumpah Aku bakal marah besar kalau sampai Kamu berani ngerjain kita seperti ini." sambung Ajeng dengan suara keras nya juga.
" Jihan...Balik yok Ji...Jangan biarkan kami bertiga berada di ujung tanduk karena kehilangan Kamu." kini giliran Egi yang berteriak mengelilingi setiap ruangan yang ada di dalam kampus besar ini.
Rasa lelah serta nafas yang ngos-ngosan tidak mereka peduli kan lagi demi bisa bertemu dengan Jihan yang merupakan sahabat serta putri kesayangan dari Pamungkas. terlebih lagi baik Erlan dan Pak Arlis sudah menitipkan Jihan saat mereka berada di dalam area kampus.
" Tamat lah riwayat kita bertiga." gumam Nia lirih.
" Harus nya tadi Aku yang berlari menemani dia ke toilet.tapi Aku malah tetap jalan keluar sehingga Jihan berada dalam bahaya." Ajeng merasa sangat bersalah dengan terduduk lemas di atas lantai.
Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys 😍🥰😍🥰
romantis banget sih massssss😁😁😁😁