NovelToon NovelToon
Man Jadda Wajada

Man Jadda Wajada

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:37k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Bagi Hasan, mencintai harus memiliki. Walaupun harus menentang orang tua dan kehilangan hak waris sebagai pemimpin santri, akan dia lakukan demi mendapatkan cinta Luna.

Spin of sweet revenge

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MJW 6

Untung abinya tidak menuntut jawabannya setelah menyampaikan kecurigaannya saja. Mungkin bagi abinya, sudah tau apa yang ada di dalam kepalanya sudah cukup.

Lagi pula tubuhnya sudah terasa sangat capek. Tenggorokannya juga terasa perih lagi. Tubuhnya agak hangat. Sepertinya dia kurang istirahat. Tanpa melepas jasnya dia membaringkan tubuhnya di tempat tidur.

Matanya terpejam dan tubuhnya langsung terlelap, ngga sempat memikirkan hal hal yang akan terjadi nanti.

Beda dengan Hasan, abinya malah belum.bisa tidur.

"Sudah pulang, bi?" Istrinya terjaga ketika pintu kamar mereka terbuka.

Ali Wahab mengangguk.

"Iya. Tadi Abi ketemu Hasan. Dia juga baru pulang."

"Ooh iya, bi." Siti Azizah segera bangkit dan duduk di tempat tidur. Wajahnya tampak resah, seperti ada yang dia pikirkan.

"Tidurlah, hari sudah larut,' ucap suaminya sambil mengganti pakaiannya.

Istrinya masih menimbang nimbang apa harus mengatakannya sekarang. Tanpa sadar Siti Azizah menghela nafas panjang.

"Ada sesuatu yang terjadi?' tanya suaminya sambil mengancingkan piyama tidurnya.

"Tadi Bu Maimun menelpon. Menanyakan waktu kapan Hasan ada di rumah."

Gerak tangan Ali Wahab terhenti. Ini yang cukup dia takutkan.

"Mereka ingin bertemu, sekaligus memastikan perjodohan Laila dan Hasan," sambung istrinya lagi.

"Memang perjodohan ini tidak dipaksa, tapi orang tuamu dan orang tua Pak Yahya pernah bercanda soal ingin menjodohkan cucu cucu mereka."

Suaminya mengusap pelan wajahnya dan duduk di samping istrinya yang tampak ngga tenang.

"Kita tau Hasan sudah punya pilihan yang sulit untuk digoyahkan. Anak itu bahkan kali ini sulit untuk dibujuk. Sementara pilihannya mungkin akan sulit beradaptasi di pondok," ungkap Siti Azizah mengeluarkan kegundahannya.

Ali Wahab tersenyum maklum. Walaupun belum tau siapa gadis dari Airlangga Wisesa yang disukai Hasan, tapi memang siapa pun gadis itu nantinya, memang akan mendapat kesulitan beradaptasi di pondok.

Gadis itu mungkin akan canggung karena akan menjadi istri pimpinan pondok. Belum lagi restu orang tuanya yang ngga mungkin turun. Karena mereka memang sudah mempersiapkan Laila sejak lama.

"Apa yang harus aku katakan? Gadis yang disukai Hasan belum tentu menyukainya. Sementara Laila sudah direstui pihak keluarga," keluh istrinya lagi.

Ali Wahab menghela nafas berat. Setelah kedatangan keluarga Yahya, orang tuanya sudah meminta jawaban tegas dari Hasan tentang perjodohannya dengan Laila.

"Besok kita bicarakan lagi. Sekarang lebih baik kita tidur."

Istri mengangguk.

"Iya, kamu juga sangat lelah."

*

*

*

Dia pulang selarut ini, batin Luna. Dia baru saja melihat pesan Hasan pagi ini. Abiyan akan menikah, jadi dia dan sepupu sepupunya yang tersisa cukup sibuk. Hingga jam sepuluh malam dia baru terlelap saking lelah dan ngantuknya.

Nathalia dan Naresh juga sudah berangkat ke Swiss. Begitu juga Sepupunya yang lain Nevia dan Milan.

Luna tidak membalas pesan Hasan, tapi hatinya merasa senang mendapat pesan dari Hasan. Setelah sekian lamanya.

Senyum tidak bisa dia sembunyikan dari bibirnya.

Mau menemui orang tuanya?

Dia beneran berani? decak Luna dalam hati. Tidak percaya.

Secepat ini berubah dan dulu secepat itu pergi.

"Aku mau kuliah ke Kairo," ucap Hasan seolah pamit padanya ketika acara perpisahan sudah selesai. Acara itu diselenggarakan di salah satu hotel keluarga Luna.

"Ya." Luna berjengit karena saat itu dia sedang menunggu Ayra di lobi hotel. Kembarannya itu ketinggalan ponselnya.

Dia memang selalu ceroboh, batin Luna saat itu ketika Ayra memintanya menunggunya.

"Kamu akan melanjutkan kemana?" Hasan menatapnya sekilas sebelum mengalihkannya .

"Rahasia." Setelah semua hal yang menyakitkan terjadi, ngga mungkin Luna mengatakan rencananya dengan mudah.

Hasan tersenyum miring waktu mendengarnya.

"Good luck."

Luna tidak menyahut, tidak juga balas menatap mata teduh di depannya.

"Kalo nanti kita bertemu lagi, ada dua kemungkinan."

Luma tetap tidak mau menatap Hasan walau sebenarnya hatinya ingin.

"Kita akan tetap sebagai orang asing, atau aku akan mengejarmu."

DEG DEG

Luna berusaha menganggap ucapan Hasan tidak berarti apa apa untuknya.

"Aku tetap tidak mau masuk ke lingkunganmu. Sebaiknya kita tetap seperti orang asing saja," tolak Luna. Siapa yang mau menyeberang ke lingkungan yang berbeda jauh darinya. Luna tidak yakin akan ada kehangatan keluarga besar. Yang ada hanya sambutan sinis.

Hasan tersenyum samar.

"Kita putuskan nanti," ucapnya sebelum melangkah pergi.

Luna melihat di depan laki laki yang tadi berjanji yang tak pasti, berdiri perempuan bercadar yang selalu menatap ngga suka ke arahnya.

Kemudian keduanya berjalan beriringan bersama.

Menyebalkan sekali jika mengingatnya. Tapi sekarang Luna malah mau mentertawakan gadis itu jika nanti mereka bertemu.

*

*

*

"Hubungan kamu dengan Hasan sudah sejauh apa?" tanya Sri Maimun-uminya Laila pagi ini ketika anak tunggalnya sudah bersiap berangkat ke kampus, tempatnya mengajar.

"Baik baik saja, umi," jawab Laila.

Abinya Yahya Salim menatap dalam wajah putrinya yang ditutupi cadar. Putrinya menunduk, seolah menyembunyikan pancaran sinar matanya.

Setelah lulus kuliah, orang tuanya menolak niatnya yang ingin mengikuti Hasan ke Amerika. Padahal dia sudah diterima di salah satu kampus di sana.

Terpaksa dia pulang dan melamar pekerjaan di tempat kelahirannya.

"Kamu tidak perlu mengikuti Hasan. Kalau memang dia jodohmu, dia akan menjadi milikmu." Kata kata abinya sangat menamparnya waktu itu.

Selama empat tahun di Kairo, progres hubungannya dengan Hasan biasa saja. Hasan yang sibuk dengan kuliah dan usaha rintisannya, tidak terlalu memberinya kesempatan untuk masuk ke dalam hatinya. Sama seperti saat SMA.

Awalnya Laila berpikir wajar kalau Hasan berbuat begitu. Dia dan Hasan sama sama anak kyai yang cukup terkenal. Segala tingkah laku mereka pasti akan menjadi perhatian banyak orang. Hasan juga akan menjadi pimpinan pondok nantinya, tentu dia menjaga pandangan dan sikapnya terhadap lawan jenisnya.

Tapi hari itu, di tahun kedua masa SMAnya, barulah Laila merasakan bagaimana itu perasaan benci dan iri yang amat sangat terhadap seseorang.

Siang menjelang sore, seperti biasa Hasan dan teman temannya sedang bermain basket. Hasan yang akan melakukan tembakan ke arah ring, terdorong lawan mainnya, hingga bola basketnya meluncur deras ke tempat lain.

Bola itu mengenai Luna, anak sekaligus cucu pemilik yayasan tempatnya bersekolah.

Gadis itu tidak pingsan, tapi terjatuh bersama beberapa sepupu sepupunya yang lain.

Laila melihat Hasan berlari mendekat. Dan yang membuat jantungnya berhenti berdetak, Hasan menggendong Luna dan membawanya pergi, diikuti beberapa sepupunya.

"Laila, kamu ngga apa apa?" Janna menatapnya khawatir karena tetap berdiri seperti patung. Bilqis dan Namia juga khawatir saling pandang dengan bingung.

Hasan menggendongnya! Mengapa dia lakukan? Gadis itu sama seperti dirinya, bukan mahram. Bukan sosok halal yang bisa disentuh sebelum akad.

Laila tidak bisa menerima kenyataan ini. Hasan tau dosanya menyentuh gadis lemah itu. Tapi kenapa dia lakukan?!

1
Lailatunnasihah Nasihah
maaf ya umi.Harusnya umi bisa merasakan ketulusan hasan trhadap seorang wanita.jangan malah mencari kesalahan di diri luna.stop jangan macam2 ya umi.Jangan sampai nyenggol keluarga luna ya. kalo udh berani nnti kasian hasannya yg jadi korban🤭
Zea Rahmat
harusnya umi liat dr sisi hasan dan luna sm Laila dong... bijak dalam bersikap
maret
gregetan bgtttt.... kakek nenek Monggo Dateng... di selesaikannn.. q pusing ikut mikirin... 😅🫰
🟡 ◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻
Semangat Hasan Memperjuangkan Luna
Tri Handayani
next thorrr'semoga ada triple up'semangat thorrr
Tri Handayani
umi siti seharusnya udah bisa menilai laila seperti apa dr obsesinya mendapatkan hasan.
Tri Handayani
tak kenal maka tak sayang fariz'mungkin kalau kamu udah kenal luna dan keluarganya'kamu jg akan mengerti kenapa kakakmu bertahan mencintai luna dr dulu sampe sekarang.
Tri Handayani
umi siti azizah bilang sama laila'hasan g mau menikahi gadis manapun selain luna'biar laila tau.
Tri Handayani
pede banget kamu laila'mau mendepak luna'yang ada kamu itu yg d depak k luar angkasa...
Tri Handayani
bukan karena luna hasan jadi keras kepala dan membangkang umi,dulu hasan g punya modal dan keberanian untuk mendapatkan luna'selain cinta.sekarang dia punya semua dan g mau kehilsngan luna.
Ray Aza
ga usah cari kambing hitam deh umi. km bs liat hasan keras kepala utk luna tp tdk bisa melihat obsesi laila terhadap hasan. dr segi kejiwaan laila itu sdh bermasalah umi. anda lupa hasan sdh pernah menolak laila dan menutupi hal tersebut dr semua? ga takut pny menantu sakit jiwa? gejala npd akut loh mi
Yana Phung
Jgn2 ummi hasan malah berpikiran negatif dg luna
jujur aku penasaran kenapa hasan menolak laila??
ataukah dulu kasus luna dilabrak laila,, hasan tau??
Yana Phung
aku bingung dg pemikiran orang tua laila
udah ditolak hasan kok malahan mendukung tindakan laila??
dwi ka
Uminya hasan jg aneh, sehrsnya wkt ukhti munafik nelp & blg rela di poligami, umi hrsnya bs menilai wanita spti apa laila itu.. Wanita yg cm luarnya aja tertutup tp dalamnya luar biasa busuk.. Mana ga ada harga dirinya lg, udh kyk j4l4ng aja
Bunda Keisha
cinta yg di pendam selama 8 tahun abi Ali.. plisss ngertiin Gus Hasan yg sudah menahan cinta selama 8 tahun dgn belajar dan bekerja keras demi mendapatkan cinta Ning Luna 😍
Laila nya aja yg gak tahu diri, 2x ditolak msh aja ngejar²😡
Ray Aza
defini beragama tapi tidak berakhlak, berotak tapi tidak berpikir, berilmu tp tdk berhati. benar kamu beragama tapi kamu sama sekali tidak berTuhan jd nafsu yg lbh menguasaimu. katanya kl blm berhijab belum dpt hidayah, belum naik haji krn belum dipilih sbg tamu Allah, kalo macam laila gini disebutnya apa ya? kebaikan apalg yg belum diksh kedia?
Tri Handayani
laila...hasan jg mikir seribu kali kalau mau poligami,d samping dia cintanya sama luna'mana dia berani macem"sama luna pingin habis sama keluarga airlangga wisesa.
Tri Handayani
bisa-bisa nanti ada ratna kedua nich yg berakhir d rumah sakit jiwa
Tri Handayani
ya ampun...kok ada y cwe begitu'g punya malu atau memang obsesimu yg terlalu besar'laila
Lusi Hariyani
emang org2 kolot sich para ortu y hasan&laila g spt kluarga besar y luna yg welcome sm siapa aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!