Viola pranindhita(29) seorang perempuan independen yang sukses di segala bidang usaha hingga berhasil menjadi CEO perusahaan ternama.terpaksa menerima perjodohan nya dengan Evan Erlangga(27). seorang pembisnis muda yang sekaligus saingan bisnis nya yang terkenal angkuh dan dingin terhadap wanita..
akankah keangkuhan, keras kepala, dan sifat individulis dari ke duanya bisa menciptakan sebuah ikatan rumah tangga yang manis dan romantis???Jika ada trauma di masa lalu tentang pernikahan...bagaimana cara mereka untuk berusaha memahami tentang arti pernikahan yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persahabatan
Viola berjalan dengan anggun memasuki restoran bernuansa Jepang yang berada dekat dengan kantornya.. sebenarnya jika tidak di paksa neneknya untuk pertemuan ini, Viola mungkin masih duduk di meja kerja untuk memikirkan beberapa tender yang harus segera dia kerjakan.
"Selamat sore.. " Ucap Viola datar mencoba bersikap sopan di antara beberapa orang yang hadir.. mereka menjawab salam Viola dan mempersilahkan Viola duduk..
Viola berusaha mengitari ruangan itu dengan pandangan mata nya.
Viola tersentak melihat sorot mata tajam yang juga sedang menatap nya
"Ini cucuku yang ku bicarakan tempo hari... dia seorang gadis yang sangat baik dan cerdas.. aku harap mereka berdua bisa menerima dengan baik perjodohan ini.. " nenekku memberi isyarat agar aku segera memperkenalkan diri
"Saya Viola Praninditha saya CEO.. dari perusahaan WIDIA UTAMA.. saya harap ke depan nya kita bisa berkerjasama dengan baik.."
Nenek langsung mencubit kaki nya
"Maaf mungkin cucuku ini biasa menangani bisnis jadi tidak tau caranya berkenalan dengan baik.. " sesal nenek sambil tersenyum kikuk ,dan segera menyuruh Viola duduk dengan isyarat mata nya yang tajam.
Mereka pun tertawa dengan sikap kaku viola
"Tidak apa-apa.. cucuku pun sama, tidak pandai Basa-basi.. biar aku saja yang kenalkan.. dia EVAN ERLANGGA.. Pemilik perusahaan PRATAMA GROUP.. selain berkerja keras memajukan perusahaan.. dia tidak punya kelebihan apa-apa lagi.. " ujar kakek DHITO yang ternyata adalah pemilik dari perusahaan paling besar di kota ini.
Viola melirik sekilas ke arah laki-laki yang segera berdiri saat di kenalkan kakek tua itu.. tanpa senyum, dengan wajah datar.
Tapi Viola mencari nilai plus dari laki-laki itu
"TINGGI, PUTIH,KAYA,TAMPAN.. lumayan.. itu point penting untuk jadi suami aku.. " Bathin Viola .
"Pernikahan akan kita rayakan secara meriah satu bulan lagi.. "merekapun bertepuk tangan menyetujui ucapan kakek dhito di selingi tawa bahagia dari para petinggi perusahaan yang berpengaruh besar di negri ini.
Begitulah pernikahan itu di tetapkan. tanpa meminta persetujuan Viola ataupun Evan sebagai calon pengantin. kemajuan perusahaan dan ikatan kerja sama yang menguntungkan lebih berarti dari soal perasaan.
...****************...
Viola melempar tas nya sembarang ke atas sofa dimana ada bella sahabat karibnya yang tertidur di sana.
"Heeei.. apaan nih main lempar aja..! " teriak bella kaget tiba-tiba tas mewah mendarat darurat di wajah nya.
"Minggir sana.. aku mau istirahat.. " Viola menggeser tubuh bella dengan paksa hingga bella terjatuh
"aduuuh... vio.. Kira-kira dong.. kenapa sih.. " rengek bella. dia menatap wajah sahabat nya
"kenapa.. bad mood lagi..?"
Viola tidak menjawab
"Bulan depan.. "kata Viola datar
"Bulan depan.? kenapa bulan depan..?? tanya bella bingung
"aku menikah bulan depan.. 'Jelas viola acuh
" Haaaah.. serius..? VIOLA PRANINDHITA.. akan menikah??? Waaaah... berita besar ini.. Wanita independen.. yang tidak butuh siapapun di dunia ini... akan menikah??? "teriak bella heboh.
"Berisik!! " Viola melempar bantal sofa ke wajah bella.. tapi bella malah terus mengejek nya.
"ISABELLLAAAAA... DIAAAAMMM..!! teriak Viola.
Seketika bella diam menahan tawa nya. dia paham betul jika Viola sudah teriak.. tanda semua akan berubah ke mode serius..
Bella menghampiri Viola yang sudah duduk dengan wajah yang serius..
"Cari Bridesmaid yang cantik -cantik.. nggak perlu dari lingkungan ku ,jangan ada satu pun yang berasal dari sekolah yang sama dengan kita.. " Viola terlihat serius dengan ucapan nya.
Bella hanya menatap sahabat nya itu dengan wajah datar nya.
"Ok.. ntar aku cari.. " jawab nya singkat
"aku serius.. "tegas Viola
"aku juga serius,.. Bridesmaid yang cantik.. jangan teman kita.. tapi, aku kan teman kamu vio.. aku mau jadi Bridesmaid... " rengek bella
"Nggak kamu jadi pendamping aku aja.. jangan jauh-jauh.. " jawab Viola masih dengan nada datar.
Sesaat kemudian Viola beranjak dari duduk nya..
"aku mau pulang.. capek.. "
"nggak tidur di sini..? " tanya bella lagi
"Nggak.. " singkat dan cepat Viola pun pergi dari apartemen bella
"Bukan Bridesmaid.. juga nggak akan jauh-jauh dari pengantin.. ya..? " tanya bella pada diri nya sendiri..
Dari kecil memang Viola tidak dekat dengan teman-teman nya yang merupakan golongan elit.
Viola hanya bisa dekat dengan Bella.. putri dari asisten rumah tangga nya yang sudah berkerja dengan keluarga mereka selama puluhan tahun.
Mereka berteman sejak kecil. di lingkungan yang sama meski status yang berbeda.
...****************...
Seperti biasa setiap pagi Viola sudah sibuk dengan kebiasaannya.. joging di pagi hari, sarapan, dan berkemas untuk berangkat ke kantor nya.
"Bella.. hari ini temani aku ke suatu tempat.. " ujar Viola menelepon bella
"Aku ada pertemuan dengan Evan.. "lanjut Viola dingin
"Bukan nya Evan itu calon suami kamu... kenapa harus sama aku... " jawab bella sambil menguap
"Kita kesana sebelum jam 4 teng.. !" keputusan sudah di buat. .dan bella hanya bisa pasrah dan melempar ponsel nya ke kasur. dia tidak pernah bisa menolak keinginan sahabat nya itu. bagaimana dia bisa menolak, sedangkan apartemen mewah yang dia tempati sekarang ini , adalah Hadiah yang di berikan Viola atas kontribusi nya sebagai sahabat terbaik.
Bella mengucek mata nya dan melihat jam dinding di kamar nya
"Haah .. gila sudah jam 3..!! "pekik bella melemparkan bantal ke sembarang tempat, dia setengah berlari menuju kamar mandi yang juga ada di dalam kamar nya.
Handphone nya terus berdering saat bella mulai mengenakan pakaian nya.
"Iya,.. sebentar lagi aku meluncur.. siap nona..! " jawab Bella meskipun biasanya dia tidak memanggil Viola begitu.. tapi dia sadar sekarang Viola sedang berperan sebagai nona besar yang memerintah nya untuk cepat datang.
Tergesa Bella menutup pintu apartemen nya setengah berlari menuju parkiran. dan mulai melaju cepat menjemput sahabat semata wayangnya..
...****************...
Viola melihat jam di tangan nya ketika mobil Bella sudah tepat ada di hadapan nya
"Mmm.jam 4 teng.. " ujar Viola sambil tersenyum manis masuk ke mobil Bella yang berusaha tersenyum dengan wajah pucat seperti di kejar hantu.
"Kenapa harus sama aku sih vi,.. kan bisa kamu datang sendiri.. "
Viola tidak menjawab dia sibuk memoles lipstik berwarna nude ke bibir nya yang sexy
"Ketemu calon suami tuh pake lipstik yang lebih cerah gitu warna nya.. pink kek, merah.. jangan warna yang gitu.. "
Viola menoleh ke Bella.
"Emang warna ini kenapa ,bagus kok di bibir aku...? " Viola memonyongkan bibirnya
Bella menatap Viola takjub
"Kok bisa warna itu cocok di kamu..,jadi merah alami..kalau aku yang pake malah pucat banget.. " keluh Bella sambil matanya sesekali melihat ke jalan raya
Viola tersenyum bangga
"Menurut aku itu tergantung shade kulit kamu, bentuk bibir kamu.. dan.. Harga lipstik kamu.. " ujar Viola sambil terkekeh melihat ekspresi wajah Bella yang tersenyum smirk.
Tapi Bella tidak pernah tersinggung dengan ucapan Viola.. karena semua yang di ucapkan Viola adalah kenyataan..
Bella memasukkan mobil nya ke area parkiran restoran bintang lima. tempat Viola akan bertemu dengan Evan calon suami nya
"Vi,.. aku tunggu di sini saja.. lagian kamu nggak bakalan lama kan.. aku malas jadi nyamuk.. "
Viola menatap tajam ke arah Bella
"Ok.. kamu boleh pulang sekalian,.. tapi lihat saja aku nggak akan bayarin uang kuliah kamu semester depan.. " jawab Viola sambil memicingkan mata nya mengancam Bella
"Haduuuh... begini banget sih nasib orang miskin.. tapi inget ya jangan lama-lama... " pinta Bella sambil bergegas turun dari mobil nya di ikuti Viola yang tersenyum puas.
Tapi, sebenarnya meskipun sering mengancam Bella dengan kekuasaannya. Viola adalah sahabat yang selalu menyayangi Bella. meskipun kadang dia mengambil kesempatan untuk memanfaatkan Bella untuk menuruti permintaannya.
...----------------...