Suami Pilihan Orang Tua Ku
Sebuah pesan yang masuk ke layar ponsel Android nya membuat Jihan menghentikan langkah kaki nya yang ingin menuju ke kantin kampus.kedua alis Jihan menyatu erat ketika membaca pesan tersebut yang datang dari nomer yang tidak dia kenal.
" Sekarang juga datang lah ke mall Olansari."
" Kamu akan menyesal jika mengabaikan pesan ini."
Ingin rasa nya Jihan mengabaikan saja pesan tidak jelas dari nomer yang juga tidak dia ketahui ini.namun sayang nya rasa penasaran nya lebih besar dari kata malas itu sendiri.tanpa berpikir panjang lagi Jihan langsung menghubungi sang kekasih yang sudah begitu lama menjalin hubungan dengan nya.
"Ya udah deh nggak papa.Aku mau cari makan sendiri aja." jawab Jihan lesu ketika mendengar bahwa Akandra tidak bisa menemani dirinya karena sedang sibuk dengan kuliah nya.
Setelah mematikan sambungan telepon.Jihan berjalan gontai menuju ke parkiran mobil nya.meskipun Akandra sudah berjanji akan menemani dia besok siang sampai sore menjelang.tetap saja Jihan merasa sedih karena Akandra yang dia harapkan bisa memberi bantuan ternyata malah sibuk dengan urusan nya sendiri.
Ingin rasa nya dia berteriak di depan wajah Akandra yang selalu sibuk akhir -akhir ini dengan kuliah sebagai alasannya.tapi Jihan juga bukan tipe wanita pengekang yang selalu ingin berada di bawah ketiak sang pacar.
" Jihan Sayang..." teriak seorang wanita dengan satu teman yang berada di samping nya.
" Kamu mau kemana sih? Kok kayak nya buru-buru sekali?" tanya Salah satu di antara mereka yang tidak lain adalah sahabat dekat dari Jihan.
" Aku mau ketemu seseorang di mall Olansari." jawab Jihan dengan raut wajah santai nya menutupi rasa kesal nya terhadap sang kekasih hati.
" Mau shopping?" tanya wanita tersebut yang bernama Ajeng.
Jihan membalas dengan gelengan kepala lalu memperlihatkan pesan singkat tersebut kepada kedua teman nya.
Ajeng dan Nia hanya mengangkat kedua bahu nya karena merasa tidak kenal dengan nomer asing tersebut.
" Kamu beneran nggak kenal sama nomer tersebut?" tanya Nia lagi.
" Nggak sama sekali.tapi aku cukup penasaran dengan alasan dari pesan ini." balas Jihan santai.
" Mungkin itu nomer nya Akandra yang pengen kasih surprise buat Kamu kali." sahut Ajeng yang memang lebih suka mendramatisir keadaan.
" Nggak tau juga dan bisa jadi bukan." Jihan memilih cuek walaupun sebenarnya hati nya sedikit berbunga.dia tidak ingin menunjukkan ekspresi yang lebih besar lagi karena takut kecewa di akhir cerita nanti.
" Kalau tebakan kita benar,jangan lupa traktir kita makan seafood sampai sepuasnya ya kawan." seru Nia malah mengajak sahabat nya bertaruh di saat sedang di landa rasa penasaran besar.
" Iya kita lihat nanti aja ya.kalau kalian salah jangan lupa penuhi permintaan Aku besok.Aku berangkat dulu ya." pamit Jihan langsung masuk ke dalam mobil bersamaan dengan kedua sahabat nya yang juga sudah masuk ke dalam mobil Ajeng.
"Jihan jangan lupa ya taruhan kita hari ini." teriak Ajeng sengaja membuka sedikit kaca mobil nya dengan suara kencang berteriak di depan mobil Jihan yang sudah ingin keluar dari parkiran kampus.
Jihan hanya membalas dengan suara klakson mobil sebanyak dua kali lalu melajukan mobil ke tempat yang cukup jauh dari kampus nya ini.
" Woyy...Kenapa Aku malah di tinggal sih!" gerutu Egi dengan nafas ngos-ngosan.
Huft...Huft..Huft..Peluh keringat membasahi wajah Egi yang harus berlari sekuat tenaga demi bisa menyusul ketiga sahabat perempuan nya yang sudah berjalan keluar dari kampus.
" Maaf...Kita kira Kamu udah pulang loh Gi! Maaf banget loh ya." mohon Ajeng dengan mengatupkan kedua tangan di dada.
" Lagian Kamu dari mana aja sih? Masa di toilet sampai satu jam begini.ya kita tinggal aja dari pada nungguin orang yang udah pulang duluan." sambung Nia lagi lalu memberikan botol mineral yang memang tersimpan di mobil Ajeng sebagai persediaan di saat genting.
Glekk..Glek...Egi meminum separuh isi botol tersebut lalu mengusap wajah nya dengan menggunakan kaos hitam yang dia kenakan sekarang.
" Ini mobil AC nya nggak nyala ya Jeng! Percuma saja mahal kalau hanya segini kemampuan AC nya." ucap Egi polos mengabaikan wajah tidak terima yang di perlihatkan oleh Ajeng ketika mendengar ucapan nya barusan.
" Udah sana keluar.ngapain Kamu malah masuk ke dalam mobil ku." teriak Ajeng murka .
" Kenapa sih berisik kali.Aku hari ini nggak bawa motor jadi numpang sampai simpang rumah ku ya.kan jalan pulang ke rumah Kamu searah dengan rumah Aku dan juga Nia." Egi malah sibuk mengipas wajah nya menggunakan buku yang dia ambil dari dalam tas nya.sehingga membuat Ajeng semakin bertambah kesal karena di jadikan sopir oleh sahabat dekat nya itu.
" Jihan mau kemana tadi? Nggak mau nongkrong dulu gitu?" tanya Egi tanpa merasa bersalah.
" Dia mau ketemu seseorang di mall Olansari." kali Nia yang menjawab karena Ajeng memilih diam ketimbang harus meladeni sahabat laknat nya itu.meskipun begitu mereka berempat sudah lama bersahabat sejak masih duduk di bangku SMA favorit. Dan hal ini sudah terbiasa terjadi dan nanti akan baik dengan sendirinya.
" Kenapa nggak di temani saja? Kita kan bisa memantau dari jauh seperti biasa nya.kali aja orang itu berniat jahat sama Jihan."
" Apa orang itu adalah Akandra?" sambung Egi tiada henti.
" Nggak tahu juga.udah lebih baik kita pulang aja.badan Aku udah gerah banget nih." Nia yang memang sedang merasa tidak enak dengan tubuh nya karena berkeringat.langsung meminta Ajeng untuk menjalankan mobil menuju ke arah rumah mereka bertiga.bukan karena tidak perduli dengan nasib dan juga keselamatan sahabat nya.tapi Nia yakin jika kedua orang tua Jihan tidak mungkin melepaskan Jihan tanpa ada pengawal yang hebat.cukup lama bersahabat membuat Nia paham dengan keluarga sultan Pamungkas.
Di tempat yang berbeda.saat ini Jihan sudah sampai di mall tersebut setelah menghabiskan waktu setengah jam di perjalanan yang sepi tanpa ada hambatan.
Jihan lalu turun dari mobil setelah membenarkan wajah dan juga rambut hitam nya.bola mata teduh serta wajah yang begitu cantik membuat semua orang selalu menatap kagum kepada dia.bukan hanya pria saja melainkan para wanita juga ikut memuji kecantikan yang di miliki oleh gadis cantik ini.
" Naik lah ke lantai dua dan Lihat lah di meja pojok restoran Mawar." begitu lah pesan ketiga yang masuk ke dalam ponsel Jihan membuat Jihan yang hendak duduk di kursi kosong langsung berjalan mencari tempat yang di maksud oleh pengirim pesan misterius tersebut.
Dada Jihan berdetak lebih cepat dari biasa nya.entah kenapa dia merasa ada yang tidak beres yang sudah terjadi di belakang nya selama ini.Jihan terus melangkah kan kaki sambil mengedarkan pandangan nya ke seluruh penjuru mall.begitu masuk ke dalam restoran mawar.Jihan semakin mempercepat langkah kaki nya hingga tanpa sadar dia mendengar sebuah suara yang cukup familiar di telinga nya.
Membuat dada Jihan semakin terhimpit sesak dengan emosi yang sudah membuncah tinggi.
Suara tersebut adalah milik Akandra yang sedang duduk berdua dengan wanita berambut sebahu dengan baju kurung bahan nya.Akandra yang kata nya sibuk dengan urusan kuliah nyata nya malah berdusta dan saat ini tengah menyuapi wanita nya spaghetti lalu mengelap ujung bibir mata itu mengunakan jari nya sendiri.
Dengan rasa kecewa nya.Jihan menghampiri meja tersebut lalu mengambil semangkuk sop buah yang ada di atas meja lalu menyiram kan ke kepala Akandra.
" Honey...Kamu..." Akandra sungguh syok melihat Jihan yang sudah berada di hadapannya saat ini.dia pikir Jihan tidak akan mau memasuki mall yang kecil ini dan juga jaraknya terlalu jauh dari kampus serta tempat tinggal Jihan sendiri.namun semua dugaan nya itu salah besar dan Jihan saat ini sudah melihat semua yang di lakukan oleh Akandra.
" Ini yang Kamu maksud sibuk kuliah? Yang kata nya ingin lulus cepat supaya bisa menikahi Aku? Begitu?" hardik Jihan begitu tegas.
" Honey! Kamu sudah salah paham.Aku bisa menjelaskan semua nya." Akandra berusaha keras ingin menjelaskan semua nya agar Jihan tidak marah dan membuat hubungan mereka akhirnya merenggang.
" Mau menjelaskan apa lagi? Kamu pikir Aku ini bodoh yang nggak bisa menyimpulkan sendiri apa yang sudah terjadi di depan mata Aku sendiri antara Kamu dan perempuan ini? Hah?" teriak Jihan semakin emosi melihat wajah tanpa berdosa dari sang kekasih hati yang begitu dia puja selama ini.
" Aku mau putus dari Kamu.mulai sekarang kita sudah tidak punya hubungan apapun lagi." sambung Jihan begitu tegas dan berani tanpa ada rasa takut sedikitpun.setelah mengucapkan kata putus di hadapan Akandra dan juga selingkuhan nya.Jihan langsung berlari keluar dari restoran tersebut mengabaikan tatapan mata iba dari pelanggan restoran tersebut.
" Honey tunggu dulu Honey..Aku mau..." belum sempat Akandra menyelesaikan ucapan nya itu, tangan kanan nya sudah terlebih dahulu di cekal oleh wanita yang bersama nya tadi.dengan tidak tahu malu nya wanita tersebut malah bergelayut manja di lengan Akandra sehingga membuat semua orang semakin menatap jijik kearah mereka berdua.
" Aku heran ya! Kenapa setiap lelaki yang berselingkuh itu pasti wanita selingkuhannya selalu berada di bawah level kekasih nya." ucap salah satu wanita yang duduk paling dekat dengan meja yang di tempati oleh Akandra dan juga perempuan tadi.
" Padahal pacar nya cantik parah banget.Aku sebagai wanita aja minder melihat nya." sahut yang lain nya lagi.
" Bodoh banget laki-laki ini malah memilih wanita bedak tebal ketimbang spek bidadari."
" Udah kena pelet lubang basah kali tuh cowok.lihat aja baju yang dia pakai wanita nya kayak yang biasa mangkal tepi jalan aja."
" Benar juga ya! Bodoh..Bodoh..."
Akandra yang sudah merasa sangat malu sekali dengan kejadian tadi dan juga hinaan kepada diri nya.langsung memilih pergi dari restoran tersebut dan meninggalkan beberapa lembar uang ratusan untuk membayar makanan yang sudah dia pesan.
Meskipun sang wanita nya sempat memberontak ingin menjambak rambut orang yang sudah menjelekkan dirinya.Akandra tidak perduli dan langsung menyeret paksa wanita tersebut masuk ke dalam mobil mewah nya.
Jihan terus melajukan mobil nya hingga tanpa sadar sudah membawa dia sampai ke perusahaan milik sang Ayah.
" Aku nggak mungkin nyetir dalam kondisi seperti ini." gumam Jihan menghapus kasar air mata nya lalu turun dari mobil yang sudah di ambil alih oleh security perusahaan.
Semua karyawan tentu saja kenal dengan sosok putri sulung dari Arlis Luis Pamungkas.meskipun berasal dari keluarga kaya raya tapi Jihan selalu tersenyum manis kepada karyawan yang dia temui sepanjang jalan.tidak jarang banyak sekali orang yang mengagumi kecantikan serta kebaikan hati yang di miliki oleh seorang Jihan Pamungkas.
Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Alanunyu Alan
mampir ah
2024-02-07
1
Bastard_🗡️
kyknya seru
2024-02-05
1
Rita Riau
hayy,,, Thor aku mampir,,,
seru nih kayaknya,,,
suka dgn tokoh cewek yg begini tegas dan jelas berani,,mantap Jihan 👍🏻👍🏻🥰🥰🥰
2023-12-29
3