NovelToon NovelToon
Khodam Leluhur

Khodam Leluhur

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Mata Batin
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: qsk sri

Seorang gadis yang terlahir di malam istimewa (malam satu suro)di warisi sebuah khodam dari leluhurnya tepat di usianya yang ke tujuh belas. Hal yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Mampukah gadis itu menjalani hari-hari nya dengan kemampuan yang baru dimilikinya...
Sinopsis yang sangat singkat ya,...tapi cukuplah buat yang baca jadi penasaran 🤭
Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dan alur cerita. Sebab cerita ini aku buat murni dari imajinasi ku sendiri alias karangan bebas. Jadi jika ada kesamaan itu merupakan suatu ketidak sengajaan🙏🏼
Soo... ikuti cerita ku, dan jangan lupa tinggalkan jejak jempol dan komentar ya☺️
Jangan lupa juga bintang lima jika cerita ku bisa bikin baper 😁🤭🙏🏼

Yuk dukung karya terbaru ku ...!
Selamat membaca ...! 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qsk sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendengar suara batin Saras

Sebelumnya ...

Arshy yang tengah berjalan hendak menaiki tangga seketika langkah nya terhenti. Di tangan nya terdapat nampan berisi makanan untuk sarapan Pandu. Netra nya menatap sosok pria yang juga tengah menatapnya sambil melangkah ke arah nya dengan sebuah senyuman.

Tubunya yang jangkung sedikit kurus itu kini terbungkus kemeja yang terlihat rapih. Rambut gondrong nya diikat rapih ke belakang. Pria itu kini berdiri tepat di depan Arshy, menatapnya dalam dengan sorot mata yang penuh dengan kerinduan.

Arshy menatap tak percaya, pandangan nya kabur karena air mata hanh menggenang. Kedua tangan nya yang memegang nampan itu bergetar dan lemas uang akhirnya nampan itu pun jatuh ke lantai.

Praaangggg...

Namun Arshy tak menghiraukan nya, kedua tangan nya terulur menyentuh wajah cucunya yang sedikit tirus.

"Oma..." Ucap Pandu yang menyentuh punggung tangan Oma nya di wajah nya.

"Masya Allah... cucu ku..., kau beneran Pandu cucu ku ?" Tanya Arshy dengan suara bergetar

"Iya Oma, ini aku Pandu cucu Oma. Maafin Pandu ya Oma selama ini Pandu sering membuat Oma sedih " Ucap Pandu lirih

"Tidak nak,... Oma yang seharusnya meminta maaf, karena telah lalai menjaga mu " Arshy tak kuasa menahan air matanya.

Perempuan yang usianya tak lagi muda itu pun segera memeluk cucu nya dengan penuh rasa syukur di dada. Tak putus-putusnya ia mengucapkan rasa syukur atas kesembuhan cucu nya.

"Alhamdulillah Ya Allah,... Kau telah kabulkan permintaan ku, Kau sembuhkan cucu ku...." Lirih Arshy

"Sudah lah,Oma...jangan nangis lagi aku kan sudah ada di depan Oma. Sekarang aku lapar pengen makan disuapin Oma " Ucap Pandu sambil menghapus air mata Oma nya

"Iya. Ayo kita makan ! Kebetulan Oma sudah masak makanan kesukaan kamu"Ucap Arshy sambil tersenyum namun air matanya tak pernah benar-benar surut.

"Lalu ini bagaimana Oma ?" tanya Pandu menunjuk ke bawah menatap piring dan gelas yang sudah pecah berserakan dan tumpahan makanan yang berceceran.

"Biar bibi yang beresin" Arshy segera memanggil art nya

Butuh tiga kali panggilan akhirnya art nya datang. Bibi art membelalakkan mata melihat Pandu di sana.

"Masya Allah...den Pandu ...!"

"Tolong bereskan ini ya !" pinta Arshy

"Siap bu ! Biar saya yang bersihkan !" Seru bibi art sambil tersenyum

Pagi itu,Arshy pun menyuapi Pandu dengan penuh kasih sayang. Sesekali ia usap kepala cucunya.

"Oma,...sudah jangan nangis terus...aku jadi makin merasa bersalah ..." Ucap Pandu lirih

"Oma menangis karena Oma merasa bahagia nak,Oma senang kamu sudah bisa keluar dari dalam kamar,Oma senang kamu sudah sembuh ..." Ucap Arshy yang masih saja berlinangan air mata

"Aku gak sakit Oma,aku cuman..." Pandu menghentikan ucapan nya,seolah ia lupa dengan apa yang terjadi sebelum nya,ia mencoba mengingat nya.

"Sudah lah,Oma sekarang kan aku sudah ada di sini. Oh iya,Oma nanti setelah sarapan aku mau pergi ke barbershop,mau cukur rambut dan rapihin penampilan aku,abis itu aku mau ke sekolah jemput Saras ,dia pasti akan senang melihat ku datang " Ucap Pandu sambil membayangkan wajah ceria adik kesayangannya itu.

"Iya nak. Boleh, sebentar Oma telpon dulu pa Oding" Ucap Arshy lalu segera menelpon sopir nya Saras . Sebelum nya sopir Saras mengatakan jika dirinya menunggu di sekolah padahal kenyataannya sopir itu berada di rumah sakit.

Beberapa saat kemudian,sopir pun datang dan segera mengantar Pandu ke barbershop,sementara Arshy segera mengabari Alam. Dengan penuh semangat ia menceritakan kesembuhan Pandu yang tiba-tiba. Di sebrang sana Alam langsung melakukan sujud syukur telpon masih terhubung. Pria itu menangis bahagia, tanpa berpikir panjang Alam langsung meminta asisten nya untuk menyiapkan santunan untuk diberikan pada anak-anak yatim dan yang kurang mampu. Pria itu juga meminta asisten nya untuk membeli seratus ekor kambing dan lima puluh sapi untuk disumbangkan ke masjid-masjid di setiap penjuru meski hari raya qurban masih lama ,tapi apa salahnya untuk memberikan nya dari sekarang,pikirnya. Hal itu ia lakukan sebagai bentuk rasa syukur atas kesembuhan cucu laki-lakinya.

"Terima kasih Ya Allah...." Lirih nya

Kembali ke masa sekarang.

Saras menatap sekali lagi pada kakak nya,rasa tak percaya membuat nya sulit berkata-kata.

"Hey...sudah jangan liatin aku seperti itu !" Ucap Pandu sambil mencubit hidung mancungnya Saras, kemudian pria itu menoleh pada teman-teman Saras.

"Mereka teman-teman mu ?" Tanya nya

Saras menoleh ke arah teman-teman nya laku menangguk.

"Iya kak. Mereka teman-teman aku. Ayo aku kenalkan pada mereka !" Saras menarik lengan Pandu lalu menggandeng nya.

"Semuanya...! Kenalin ini kakak aku ,kak Pandu " Ucap Saras dengan bangga nya memperkenalkan sang kakak

Airin,Audi, Claudia,Dimas,Tio,dan Evan terkejut.

Sebelumnya Airin memang pernah melihat Pandu tetapi dalam versi rambut gondrong acak-acakan, tetapi hari ini ia melihat Pandu yang begitu berbeda. Terlihat tampan...Tidak...! Sangat tampan.

Tio,Evan dan Dimas nampak lemas,tadi mereka mengira jika pria yang dipeluk Saras merupakan kekasih nya tetapi hal yang tak mereka duga sama sekali ,karena rupanya pria itu adalah kakak nya.

"Kak ,kenalin ini Airin...Audi... Claudia...Evan dan Dimas " Ucap Saras namun kemudian Tio datang dan segera menyambar.

"Aku Tio ,teman Saras juga " Ucap nya

Pandu mengangguk lalu tersenyum menatap teman-teman adiknya,namun seketika tatapan nya jadi tajam tertuju pada Tio ,Dimas ,dan juga Evan. Ketiga pria itu menelan ludah mereka,melihat tatapan tak bersahabat tersebut membuat mereka merasa sedikit khawatir.

"Ah ya ampun Saras,kamu kok gak bilang kalau kakak kamu ganteng bingit...mau dong dikenalin " Cetus Audi sambil tersenyum-senyum menatap Pandu.

Saras mengerutkan kening nya ," Kan tadi udah aku kenalin ,masa lupa ?" Tanya nya

"Oh,...udah ya ? Hehe...aku lupa " Cengir Audi malu-malu

Saras menggeleng,tingkah teman nya itu begitu konyol dan lucu.

"Ya sudah kalau begitu kita pulang! Atau kamu mau kemana dulu ? Biar kakak antar " Tanya Pandu

"Ke rumah sakit " Jawab Saras

"Rumah sakit ? Ngapain ? Kamu sakit ?" tanya Pandu terkejut

"Enggak ! Bukan aku,tapi aku mau jenguk seseorang. Nanti aku ceritakan " Jawab Saras lalu menatap teman-teman nya.

"Semuanya maaf ya,aku duluan !" Ucap nya

"Iya Saras gak apa-apa. Kita juga mau pulang kok. Kamu hati-hati di jalan !" Ucap Airin

"Iya,kamu dan kalian juga hati-hati di jalan,aku pulang ya ....daaa..." Saras melambaikan tangan nya , sedangkan Pandu hanya tersenyum tipis.

"Oh my God ! Kamu kok gak bilang kalau kakak nya Saras ganteng banget ?" Tanya Audi pada Airin

"Buat apa, cerita-cerita. Orang aku juga baru tahu kok kalau kak Pandu secakep itu .Soalnya ...."

"Soalnya apa ?" Tanya Claudia

"Waktu kakak nya Saras sakit , penampilan nya gak begitu" Jawab Airin

"Gak begitu gimana ?" Tanya Audi menimpali

" Ya beda banget sama yang sekarang. Waktu itu aku lihat kakak nya Saras penampilan nya berantakan,rambut nya gondrong acak-acakan,wajah nya kuyu dan pucat,mata panda nya itu loh bikin serem,tapi kalau sekarang ....." Airin menggantung kata-kata nya

"Ganteng dan keren " Sambung Audi

"Nah ...itu !" Sahut Airin

Tio mendengus sebal," Dasar cewek ! Kaya gak pernah lihat cowok ganteng saja " Ucap nya mencebik

"Duh telinga aku kok mendadak gatel ya. Merinding lagi, jangan-jangan ada hantu " Airin nampak mengusap kedua lengan nya .

"Wah ngajak ribut nih ..." Tio meremas-remas tangan nya merasa gemas pada Airin.

"Guys...aku duluan ya,ada banteng ngamuk " Airin segera berlari menuju mobil yang baru datang menjemput nya.

Kasus ayah nya yang dituduh korupsi sudah selesai,dan terbukti tidak bersalah. Seseorang telah sengaja memfitnah ayah nya karena rasa iri.

"AIRIN...TUNGGU ! AWAS YA KAMU NGATAIN AKU BANTENG NGAMUK !" Teriak Tio ketika mobil Airin sudah melaju

Sementara itu,Saras sudah menceritakan kejadian tadi pagi. Pandu sempat terpancing emosi mengetahui jika mobil adik nya ditabrak. Beruntung hanya mobil nya saja yang penyok,kalau sampai adiknya kenapa-kenapa dia tidak bisa memaafkan orang itu begitu saja.

"Terus kamu yang biayain perawatan nya ?" Tanya Pandu yang seperti kurang setuju dengan keputusan adiknya

"Iya kak. Gak apa-apa lah,anggap saja itu sebagai bentuk rasa syukur aku karena aku masih baik-baik saja. Aku hanya ingin membantu meringankan beban keluarga nya saja,mana tau kalau mereka orang gak mampu " Ujar Saras

Pandu tersenyum menatap adiknya, menurut nya adiknya itu begitu baik dan berhati malaikat. Tak pandang bulu untuk membantu sesama,meski yang dibantu nya itu hampir membuat nya celaka.

"Kakak bangga sama kamu " ucap nya seraya menyentuh kepala Saras. Di belakang mereka duduk Bianca yang terus menatap ke arah Pandu.

"Coba saja aku masih hidup..." lirih nya

"Kalau saja aku tidak tergoda untuk bertemu dengan bajingan itu,mungkin saat ini aku masih hidup,bisa bertemu dan berkenalan dengan kakak nya Saras yang ganteng,pasti hidup aku akan sangat bahagia bisa dekat apalagi sampai memiliki hubungan dengan nya " Tambah nya

Saras hanya melirik nya sekilas, namun dalam hati ia berkata ," Awas saja kalau berani macam-macam sama kak Pandu " Rupanya Saras dapat mendengar kata-kata Bianca meski ucapannya begitu pelan hampir berbisik. Namun tak disangka ucapan batin nya Saras justru bisa didengar oleh Bianca.

"Kak Pandu baru saja sembuh dari sawan,masa sawan lagi gara-gara lihat dia" Lanjut Saras

Bianca terkesiap merasa bingung," Bagaimana bisa aku bisa mendengar suara batin nya " Gumam hantu itu

Di tempat nya,Saras pun terkesiap.

"Maksudnya ?"

.....

1
Khoirun Nisa
lanjut ka ceritanya makin menarik
Sekti Ibue'BilFa
ko blm up?
Asri: iya kak makasih 😊🙏
total 4 replies
Sekti Ibue'BilFa
keluarga Dimas pemuja setan kah atau guna2?

lanjut....
Asri
Takut kena sawan,yang serem mulu 😅 🙏
Asri
Hehe... takut aku kalau visual tokoh nya,takut ada yang protes 😅
Sekti Ibue'BilFa
tumben hantunya cantik 🤭
Saha Weh
kenapa gambarnya hantu mulu sih ka coba pisual ya saras dan teman,, nya kan jd kaget 😁🙏🙏
Saha Weh
kira,, siapa ya apa,, itu musuh ya Vinaya kenapa anak,, ya arsi meninggal terus makin penasaran ini dan keman om wowo 🤔
Asri: Makanya ikutin terus ya ceritanya biar gak bikin penasaran 😁
total 1 replies
Saha Weh
👏👏👏lama banget kk muncul ya padahal aku udah gk sabar pingin liat keluarga ya Vinaya kangen aku 🥰🥰
Asri: hehe... iya maaf kak 🙏
total 1 replies
Sekti Ibue'BilFa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sekti Ibue'BilFa
kalo bacanya malam, pasti takut plus kaget ini/Sob//Sob/
Sekti Ibue'BilFa
kasihan banget si arsyi/Sob//Sob/
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
Ya Allah penampakannya 🙀👻👻
Ai Emy Ningrum: tp harus dinikmati dan dijalani walo sepahit gambar mbak kun 👻👻👻👻
total 5 replies
Sekti Ibue'BilFa
ini keturunan vinaya, akhirnya yg horor muncul lg🤭
Asri: mni gercep pisan 😁
Bismillah semoga suka 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!