Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .
Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.
Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!
yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34 Feng Yie murka
Makan malam pun selesai.
''Hai'er, Ayah pergi ke ruang kerja dulu, masih ada tugas yang belum Ayah kerjakan.''
''Baiklah, tapi Ayah jangan tidur terlalu malam Ayah harus jaga kesehatan.''
''Hem, Putri Ayah memang sangat perhatian, Ayah hanya mengerjakan sebentar lalu akan istirahat,'' jendral Feng pergi ke ruang kerja untuk menyelesaikan tugasnya.
''Hai'er, apa kamu ingin ikut ibu untuk menemui anak sialan itu?''
''Tentu saja aku ingin melihat ekspresinya haha,'' Ibu dan anak tertawa jahat.
Nyonya Wang berjalan ke belakangan bersama Putrinya dan di ikuti empat pelayan.
''Sebentar lagi Ibu bisa menguasai semua kekayaan Ayah, dan Hai'er akan menikah dengan Kaisar Xiao Zhang,'' ucap Feng Hai dengan bangga.
''Tentu saja, setelah Anak sialan itu kita kirim ke pada Kakak sepupumu hidupnya pasti akan sangat menderita,'' Nyonya Wang tahu betul kelakuan keponakannya ini Karena Kakak iparnya selalu mengeluh tentang kelakuan Guo Li Ming laki laki yang suka bermain judi dan bermain dengan banyak wanita.
Guo Li Ming cucu kedua jendral Guo yang tidak berguna yang hanya bisa bersenang senang tanpa bisa membantu keluarga Guo, dengan jahatnya selir Wang melamar Guo Li Ming untuk Feng Yie.
Jarak dari mansion utama dengan paviliun yang di tempati Feng Yie lumayan jauh, karena yang Feng Yie tempati paling belakang setelah paviliun untuk para pelayan.
Pendengaran Feng Yie dan Feng Yun semakin tajam hingga mendengar suara langkah orang yang datang, Feng Yun dan Feng Yie sedang menikmati lezatnya makan malam, mereka saling memandang.
''Yie'er, Kakak akan pergi sekarang,'' dengan cepat Feng Yun keluar dari jendela samping.
''Nona ada apa?'' Ji Yu bingung melihat Tuan mudanya yang langsung kabur entah kenapa.
''Ada yang akan datang,'' ucap Feng Yie,
Ji Yu merasa heran karna ia tak mendengar suara apa pun.
Feng Yie mengibaskan tangannya separuh mangkuk menghilang hanya menyisakan mangkuk Feng Yie dan Ji Yu saja.
Ji Yu merasa heran.
'' Feng Yie, Feng Yie.'' teriak Nyonya Wang dari luar.
Pintu di buka dari luar, ''oh rupanya kamu sedang makan,'' selir Wang melirik ke arah mangkuk, di mana hanya ada nasi dan beberapa potong sayur saja.
''Feng Yie aku punya kabar baik untuk mu, Ayahmu sudah mengirimkan hadiah lamaran pada keluarga Guo, dan sebentar lagi kamu akan pergi dari mansion ku.''
Feng Yie mengepalkan tangannya ia begitu emosi saat mendengar secara langsung.
Selir Wang memperhatikan ekspresi Feng Yie yang terlihat sangat kesal, ''kamu harusnya bersyukur masih ada yang mau menerimamu sebagai istri, karena tidak akan ada yang mau menerimamu karena mereka semua tahu bahwa kamu hanya Putri yang di abaikan tidak ada untungnya menikah dengan wanita sepertimu, kamu harus berterima kasih padaku,'' tangan selir Wei menarik rambut Feng Yie, tapi Feng Yie sama sekali tidak bicara atau meringis.
Ji Yu berdiri dan mendorong Nyonya Wang dengan kuat, ''brug''.
''Ah'' para pelayan menjerit melihat Nyonya Wang di dorong oleh Ji Yu Hinga terjatuh di lantai.
''Pelayan sialan, akan ku bunuh kau,'' Nyonya Wang bangun di bantu oleh pelayannya.
Nyonya Wang bersiap untuk menampar wajah Ji Yu, tapi dengan cepat Feng Yie menendang Nyonya Wang hingga jatuh lagi, ''brug''.
''Ah, dasar Anak sialan Anak durhaka,'' Nyonya Wang mengumpat sambil meringis.
''Ibu,'' teriak Feng Hai.
Feng Hai menatap tajam Feng Yie. ''berani kamu melukai Ibu ku hanya karna pelayan sialan mu itu,'' dengan jari telunjuk menunjuk wajah Feng Yie.
''Plak'', Feng Yie menampar wajah saudara tirinya dengan keras, hingga ujung bibir Feng Hai berdarah, para pelayan mematung melihat Feng Yie yang berubah menakutkan.
''Kamu harus menjaga sikap, kamu dan Ibumu hanya menumpang hidup disini, jadi jangan menganggap dirimu adalah pemilik mansion ini.''
''Wanita sialan beraninya kamu menampar Putriku,'' Nyonya Wang bangun dengan susah payah.
Nyonya Wang mengangkat tangannya untuk menampar Feng Yie, dengan cepat Feng Yie menghindar, dan menendang punggung Nyonya Wang ''brak'' Nyonya Wang jatuh menimpa kursi hingga hancur.
Nyonya Wang jatuh pingsan, Feng Hai ketakutan melihat Feng Yie yang sangat murka, tubuhnya bergetar.
''Kalian semua, bawa Tuan kalian pergi dari sini, sebelum Nona ku semakin marah juga memukuli kalian!'' Ji Yu dengan semangat mengusir mereka, ia merasa kagum dengan Nona mudanya.
Perlahan mereka membawa Nyonya Wang yang pingsan dan menuntun Feng Hai untuk kembali ke mansion utama.
''Tapi Nona, Tuan besar pasti murka melihat ke adaan mereka.''
''Hem, aku tidak takut sekarang aku sudah kaya,'' jawab Feng Yie dengan tenang.
gak ada perlawanan gitu
slalu anak selir lebih dipandang ketimbang anak sah, padahal anak sah yg lebih unggul.