"ugh,dimana aku!!.."gumam seorang gadis dengn melihat sekeliling ruangan.
"Alhamdulillah,kamu udah sadar nak..."seorang wanita paruh baya tampak bahagia melihat gadis kecil itu sadar.
tatapan gadis itu dingin tpi langsung cepat merubahnya dengn tatapan polos tanpa di sadari wanita itu.
"siapa nama mu nak?..knp kamu ada di pinggir jalan dengn kondisi yg sangat memprihatikan?..apa yg terjadi?."
"aku tak ingat apapun.."ujar gadis itu dengn tatapan polos dan imutnya.
"ha!!.. apakah kamu hilang ingatan?.."gadis itu nampak wanita paruh baya itu terkejut.
"aku hanya ingat nama ku!.."ucap gadis itu dengn polosnya.
"siapa namamu?.."
"Aqila!.."
.
.
.
gimana jadinya seorang mafia dengn wajah dingin,datar dan tak tersentuh itu,harus terjebak di pesantren karena keadaan yg tak mendukung nya untuk pergi dari sana.
seorang yg terkenal kekejaman nya dan berdarah dingin dengn pandai mengubah karakter nya dengn dirinya yg sesungguhnya,demi keamanan nya.
jangan lupa mampir...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
mobil Abi Usman memasuki gerbang yang di buka oleh security yang menjaga,saat mengetahui itu merupakan anggota keluarga sahabat majikan dia bergegas membukanya.
"terimakasih pak!.."umma tersenyum pada bapak security itu yang Tampak hormat padanya, seharusnya tak usah berlebihan juga.
queen melihat ke sekeliling yang tampak besar bahkan hampir sama besarnya dengan punya Abi Usman,setelah masuk lebih dalam ternyata banyak orang-orang yang tertutup yang pastinya saja seperti umma,orang yang di undang oleh tuan rumah.
"Alhamdulillah udah Sampek!.."baru juga turun sudah di sambut pelukan nyai Maryam yang tampak bahagia.
"Alhamdulillah, ternyata kami terlambat!.."canda umma melihat sekeliling yang sudah ramai, apalagi santri-santri juga membantu-bantu di sana.
"engk kok kak, sekeluarga berturut berduka ya kk atas kejadian di pesantren kakak.."
umma menggelengkan-gelengkan kepalanya sambil tersenyum dan berkata tidak papa itu merupakan ujian,mereka mengobrol singkat di tengah keramaian tapi nyai Maryam langsung tersadar klau ada wanita cantik di belakang umma.
"siapa kk?.."
melihat wanita itu mengarah pandangan pada queen membuat iya hanya tersenyum dan menyalim sebagai tanda hormat nya pada yang lebih tua.
"dia menantuku!..cantik kan?."pamer umma yang sebenarnya tak ingin ria tapi klau di depan wanita yang di anggapbya adek ini apa salahnya bukan?.
nyai Maryam tertawa melihat wajah sombong itu,tak cocok sekali dengn karakter yang lembut itu,tapi di iya ini ajalah karena takut panjang nantinya.
"wah Azmi beruntung sekali punya istri cantik ini,siapa namanya nak?.."
"Aqila nyai!.."dia cukup senang karena wanita di depannya ramah.
"nama yang bagus nak Aqila tapi panggil ummi aja biar akrab,apa lagi nanti kamu akan jadi saudaraan dengn anak ummi Asiah,."
kata-kata ummi Maryam membuat mereka tak mengerti,"tapi Azmi mau poligami?.."
deg
rasanya di samber petir di siang bolong seperti ini,mana terima dia harus di madu?.. mending cerai bukan?..dari pada makan hati tiap hari.
"hahaha..."
suara tawa ummi Maryam menyadarkannya lalu menatap dua wanita itu,yang satunya tertawa dan yang satunya tersenyum dengn geleng-geleng kepala.
"cukup lah Maryam kau membuat menantu ku sedih mendengarnya!.."umma tak tega melihat wajah menantunya itu tegang karena di kerjai Maryam,memang usil.
"ummi!!.."suara lembut dan halus membuat siapa saja yang mendengar akan merasa damai dan tentram, apalagi melihat wajahnya yang cantik dan tatapan teduh itu, membuat siapa saja tidak akan mengalihkan pandangannya darinya.
"assalamualaikum umma!.. yaampun Asiah engk nyangka bakal ketemu umma lagi?.."dengn hormat asiah mencium tangan umma yang tersenyum hangat padanya.
"waalaikumsalam nak,ya ampun kamu makin cantik aja nak,semakin bersinar.."ucapan umma membuat Asiah malu-malu.
"ummi knp tidak di suruh masuk ke masih berdiri di sini!.."anaknya menegur ummi dengn halus dengn menggelengkan-gelengkan kepalanya pelan karena umminya tak berubah klau jumpa umma pasti tidak tau tempa untuk bercerita.
"astaghfirullah ummi lupa nak,maaf kak,nak Aqila!.."tutur ummi Maryam sungguh tak enak hati.
"engk papa,.."umma hanya membalas dengn dengan senyuman.
Asiah melirik wanita yang berada di dekat umma yang berbalut gamis yang mahal tapi terkesan sederhana dan tidak mencolok tapi tetap saja menarik perhatian orang lain dengn bola mata yang berbeda warna dari mereka ini, Asiah meyakinkan itu bukan palsu.
"nak ini Ning Aqila dia menantu Abi Usman dan umma, istri azmi"
deg
penjelasan umminya membuat dada Asiah tiba-tiba sesak,ada sesuatu yang menghimpit seperti batu membuatnya susah bernafas tapi dengn cepat dia mengendalikan itu semua sebelum orang lain menyadarinya,tapi itu semua tidak mempan bagi queen yang sangat jelas melihat wajah yang tiba-tiba panik dan tegang itu.
"ehem..Hay nama saya Asiah!.."dia mencoba mengakrabkan diri pada istri Gus Azmi seseorang yang namanya iya sebut dalam sholat sepertiga malamnya,dia sangat bahagia saat dia lulus dan pulang ke asalnya, tujuan utamanya meminta kedua orang tuanya untuk melamarkan dirinya pada seseorang yang sangat iya idam-idamkan dari dulu tapi siapa sangka impian itu hancur ketika mengetahui wanita di depannya ini istri seseorang yang sangat iya cintai,sakit, hancur, frustasi dia tekan dalam hatinya dia mencoba ikhlas dengn kenyataan ini walaupun tau ikhlas itu adalah sesuatu yang paling susah di lakukan.