Bayu tanpa sengaja melakukan nikah kontrak dengan seorang CEO perusahan BOF beauty of fashion, perusahaan terbesar di Negaranya. Awal kehidupan Bayu yang rumit saat memasuki keluarga Naya Tungga Dewi, yang kekayaannya masuk daftar 10 besar di Asia.
Bayu yang hanya seorang tenaga tehnisi perusahaan, tamatan SMA swasta menjadikan dia terhina di hadapan keluarga Naya.
"Dasar tidak berguna, lelaki gembel. Apa yang bisa kau andalkan selain tampangmu itu, atau jangan-jangan kau mengguna gunai anakku ya?! Kalian harus bercerai, aku tidak sudi memiliki menantu sampah sepertimu".
Apakah Bayu bisa membuktikan kepada keluarga Naya, bahwa dia bukan lelaki yang tidak berguna???
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. MSSM
Naya sangat bahagia dengan apa yang Bram lakukan, Naya menatap meja makan mereka dengan takjub, dining set tertata rapi dimeja makan dan beberapa lilin yang terletak di tengah meja makan. Bram kemudian tersenyum melihat mata Naya yang berbinar. Bram kembali berjalan dan menyalakan lampu redup di ruangan tersebut dan memutar lagu romantis favorit mereka.
Naya tersenyum lebar dengan mata yang berkaca-kaca. Bram kemudian duduk dan membuka penutup yang menyembunyikan setiap menu makanan yang terdapat di meja tersebu, ada; steak yang di lengkapi dengan sparkling juice, dan juga spageti carbonara.
Naya menutup mulutnya karena takjub, "Sayang...."
"Selamat makan malam sayang"
"Ini terlalu romantis" timpal Naya dengan mengusap ujung kelopak matanya yang menjatuhkan sedikit air bening dari matanya.
Bram menarik tangan Naya, mengusapnya dan mengecup pundak tangan Naya, "This is for you sayang, mommy dari anak-anakku" balas Bram
Makan malam yang romantis, Naya dan Bayu menghabiskan hidangan dengan sesekali bersenda gurau dan saling memuji, setelah itu mereka berdansa dan saling mengecup, mengesap bibir yang perlahan lembut kemudian berubah menjadi saling menuntut, mereka saling mengeratkan pelukan membuat Bram tidak bisa mengontrol diri lagi dan menggendong Naya tanpa melepaskan tautan bibir tersebut.
Erangan, ******* kembali terdengar di ruangan tersebut, layaknya pengantin baru, mereka menuntaskan hasrat mereka dengan penuh glora dan birahi apa lagi Bram yang sangat candu dengan tubuh Naya tanpa terkecuali Naya yang saat itu tengah mengandung.
...***...
"REY?!, kamu Rey kan?"
Rey yang saat itu berjalan dengan sempoyongan masih memiliki tingkat kesadaran walau tidak begitu normal. Rey berusaha menilisik wajah yang berada di hadapannya itu,
"Rey, ini aku Alea, dimana Bram?"
Rey hanya terdiam dan berjalan melewati Alea dengan sempoyongan, Alea tidak ingin menyerah, dia berlari meraih pergelangan tangan Rey membuat langkah Rey terhenti,
"Rey, aku mohon, beri tahu aku dimana Bram"
Mendengar itu, Rey hanya menyunggingkan senyumnya dengan tatapan yang merendahkan kemudian berlalu. Alea masih tidak menyerah dan mengikuti langkah Rey ke parkiran mobil, Rey yang mengetahui itu menghentikan langkahnya dan berbalik,
"Untuk apa lagi kau mencari Bram,"
"Aku menyesal Rey"
"Kalau kau menyesal, lupakan dia. Dia sudah bahagia"
"Aku hanya ingin meminta maaf Rey"
"Sudahlah, bagi Bram kau tidak lebih dari seorang wanita ******" timpal Rey dengan senyum penuh penghinaan dan meninggalkan Alea.
Alea tidak terima apa yang Rey katakan, dia mengepalkan tangannya dan berjanji pada dirinya sendiri akan menemukan Bram melalui Rey, karena mereka berdua tidak pernah terpisahkan sejak dulu.
Alea adalah mantan kekasih Bram di Inggris saat mereka berdua masih status mahasiswa. Bram sangat mencintai Alea, memanjakan Alea dan memberikan semua apa yang Alea inginkan, walau Bram akan mengerobankan banyak waktu istrahat untuk menuruti semua keinginannya dan membantunya. Bram pun menjauhi semua pertemanan dengan semua wanita karena Alea melarangnya, cinta Bram begitu besar membuat Bram menuruti Alea begitu saja.
Mereka menjalin hubungan selama dua tahun. Di mata Bram Alea adalah wanita yang baik, sopan dan juga pintar. Alea sangat menjaga budaya dengan pakaian yang Alea gunakan khas Asia jauh dari kata ketat di tubuh dan tidak mengikuti pergaulan mahasiswa Eropa yang biasanya melakukan having **** dengan teman sendiri saat party.
Bram tahu bahwa cinta Alea juga tulus karena itu, Bram tidak pernah mempermasalahkan saat Bram tidur bersama dengan Alea untuk pertama kalinya, Alea sudah tidak perawan lagi. Bram pun tidak ingin mencari tahu lebih jauh tentang masa lalu Alea, bagi Bram keperawan bukan sesuatu yang wajib ada dalam hubungan, walau saat itu bagi Bram, Alea adalah wanita pertama dia sentuh.
Suatu hari, Bram memiliki tugas dari kakek Brahma untuk mewakilinya menghadiri sebuah pertemuan di Liverpool, sedangkan saat itu dia berada di London. Bram meninggalkan Alea beberapa hari tanpa memberi tahu tujuan Bram yang sebenarnya. Selama mereka menjalin hubungan, Bram pun menyembunyikan identitasnya.
Bram mengakui bahwa sama halnya dengan Alea yang menjadi mahasiswa di kampus tersebut karena beasiswa, begitupun Alea yang menyembunyikan identitasnya dan berpura-pura menjadi wanita yang sederhana dan tidak bersembunyi dibelakang nama keluarganya yang termasuk konglomerat dan terkenal di Negaranya.
"Sweetie, aku akan cepat kembali, tugas penelitian dari Mr. Jhosep hanya membutuhkan waktu paling lama seminggu tapi aku usahakan secepatnya"
Mereka saling memeluk dan akhirnya Bram meninggalkan kota tersebut bersama Rey. Bram dan Rey melaksanakan tugas pertama mereka dari Kakek Brahma dan berhasil bekerja sama dengan salah satu perusahan besar di Inggris membuat Kakek Brahma bahagia, mereka hanya mampu bernegosiasi selama tiga hari dan itu artinya Bram akan secepatnya bertemu dengan Alea,
"Siapkan semuanya, kita pulang malam ini"
"Apa segitu bucinnya kamu sama alea?"
"Tiga hari rasanya tiga abad Rey"
Mendengar itu, Rey menggelidik, seakan roh nenek moyangnya melintas di belakang Rey. Sikap dingin yang Bram tujukan di hadapan para rekan bisnis akan berbading terbalik jika Rey akan bertanya tentang hubungan Bram dan Alea, Bram akan menjadi seekor anak kucing yang menggemaskan.
Malam hari, Rey dan Bram tiba menggunakan mobil di halaman rumah minimalis berlantai dua itu, Bram seperti biasa masuk dengan membawa banyak paper bag di tangannya, hadiah untuk Alea, sedangkan Rey hanya menunggu di ruangan tamu.
Bram berlari menaiki anak tangga dan samar mendengar suara ******* wanita, tiba-tiba jarak ruangan yang terdengar ******* tersebut semakin jelas, paper bag yang di tenteng Bram terjatuh. Alea yang berada dalam kamar bersama dengan lelaki lain panik, dia menyuruh lelaki tersebut bergegas mengenakan celananya dan melompat lewat jendela, karena jarak rumah Alea lantai dua dan tanah bagi seorang skateboard handal akan terasa biasa saja, Alea menutupi dirinya dengan selimut dan memukuli dirinya sendiri agar terlihat memar di bagian tubuhnya.
"Ah brengsek, kenap bisa terjatuh" gumam Bram dengan meraih kembali gantungan paper bag itu dan kembali fokus dengan suara rintihan tagisan meminta tolong yang snagat jelas
"Alea?!"
Bram berlari dan menyimpan semua paper bag di tangnnya di lantai, Bram mengetuk pintu kamar Alea yang tanpa ada sahutan hanya ada terdengar suara rintihan dan permintaan tolong, akhirnya tidak ada jalan lain, Bram mendobrak pintu tersebut dan kaget melihat kamar Alea berantakan, pakaian yang berserakan di lantai terlihat terkoyak, tubuh Alea di penuhi memar dan rambut Alea sangat berantakan,
Bram memeluk Alea yang sedang menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Baby, ada apa?" tanya Bram panik
Alea hanya menangis sesegukan dan memeluk Bram, "Baby ada apa? cepat katakan!"
"A-aku di perkosa Bram, hiks hiks hiks"
pesawat tempur bisa... bukan jet pribadi