NovelToon NovelToon
Cewek Galak Itu Milikku

Cewek Galak Itu Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Playboy / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: nlras

playboy x cewek bar bar x musuh jadi cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nlras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6 | Perdebatan

"Aarrgh sakit gaa," ringis Naura saat punggungnya dihantamkan ke dinding oleh Arga. Dia tertegun melihat wajah sangar Arga saat ini.

"Lo apaan sih gaa, sakit tau punggung gue!" bentak Naura dengan menepis kasar tangan Arga dari lengannya.

Sorot mata Arga memancarkan amarah, kali ini tidak ada kata maaf untuk Naura karena dia sudah berani bicara dengan musuh terbesarnya. Tepisan yang Naura berikan juga tidak mampu menyingkirkan tangan Arga. Tenaga Naura tidak mampu untuk melawannya.

"Maksud lo tadi apa ngobrol sama si bngst itu?" tanya Arga dengan nada tinggi.

"Yaa suka-suka gue lahh, lo gak ada hak sama sekali buat ngelarang gue mau ngobrol sama siapapun itu!" balas Naura dengan nada tinggi juga.

Arga paling benci jika dirinya dibentak oleh siapapun. Cengkraman yang di lengan Naura kini berpindah ke rahang bawah gadis itu. Seketika Naura melebarkan kedua matanya, dia harus jinjit agar tidak tercekik. Sampai detik ini Naura tak mengerti apa yang membuat Arga menjadi semarah itu kepadanya, dia hanya bicara santai dengan Zaidan,dan tidak ada hubungan khusus diantara mereka.

"Woii gaa lo mau bunuh anak orang, hah?" Aldo berlari menghampiri Arga, menarik kasar kerah baju Arga agar dia menjauh dari Naura. Untung saja Aldo datang diwaktu yang tepat untuk menolong Naura kalau tidak mungkin Naura akan dicekik Arga dan kehilangan nafas.

Naura menghelakan nafas lega, kakinya langsung melemah. Tidak percaya Arga akan semarah itu dengan dirinya.

"Dia itu pengkhianat dan gue paling benci sama orang yang penghianat kayak dia,' kata Arga dengan nafas memburu. Dadanya naik turun menahan emosinya.

"Penghianat apaan sih Ga?" tanya Aldo tidak mengerti dengan maksud Arga. Yang dia tau Naura hanya terikat perjanjian selama 4 bulan dengan mereka, lebih tepatnya terikat perjanjian dengan Arga.

"G-gue gak ngerti kenapa dia marah kayak gitu," ucap Naura dengan nafas yang tersenggal-senggal.

"Gue ngeliat dia! ngobrol bareng Zaidan di depan," kata Arga dengan menunjuk wajah Naura.

Aldo menghelakan nafas berat, dia menatap manik mata Naura, dari sorot mata gadis itu tersirat ketidaktahuan. Wajar saja kalau Naura tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara SMA Nusa Bangsa dengan SMA Bhakti, tidak seharusnya Arga semarah itu pada Naura tadi. Namun, sikap Naura yang keras kepala juga yang membuat Arga semakin emosi padanya.

"Apa salahnya coba gue ngomong sama Zaidan. Lo gak ada hak sama sekali yaa buat ngelarang gue!" bentak Naura setelah dia berhasil mengatur nafasnya.

"Lo lupa hah kalau lo itu terikat janji sama gue? Gue juga punya hak atas itu!" ucap Arga penuh penekanan.

Naura memutar malas manik matanya, tida ada yang berhak untuk mengatur hidupnya. "Enggak! Gue cuman ngikutin perintah lo ya, bukan jadi budak yang harus tunduk sama semua perintah yang lo minta!"

Arga melangkah mendekat, Naura mundur beberapa langkah. Aldo dibuat bingung dengan kelakuan Arga dan Naura. Mereka sama-sama punya ego yang tinggi, Naura bukan seperti gadis lainnya yang mudah tunduk dengan semua perintah Arga. Naura sangat berbeda dengan yang lain, dia mempunyai nyali yang besar untuk menghadapi Arga, seandainya dia punya uang 500 juta mungkin dia akan memilih membayar uang kerugian itu daripada harus mengikuti perintah Arga. Padahal banyak perempuan yang ingin dekat dan sukarela melakukan perintah apa saja yang Arga mau, tetapi berbanding terbalik dengan Naura.

"Sekalinya lo udah masuk dalam hidup gue lo jangan pernah mimpi bisa keluar dari kekuasaan gue!" bentak Arga dengan suara menggelegar. Untung saja sekolah sudah sepi, kalau tidak pasti akan mengundang perhatian banyak siswa dan siswi disekolah.

Naura menantang mata Arga, tidak ada ketakutan sama sekali yang terpancar dari manik matanya. "Gue enggak pernah takut sama lo dan jangan pernah berharap gue bisa tunduk sama lo Arga!" balas Naura dengan suara lantang.

Aldo berdecak kesal, suasana semakin memanas. "Kalian berdua ini kenapa sih hah?"

"Diam lo!" bentak Arga dan Naura serentak.

Aldo terkesiap, tidak percaya kalau dirinya terkena sasaran Arga dan Naura. Niat Aldo baik untuk memisahkan Arga dan Naura, tidak mau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, terlebih lagi Arga tidak mampu untuk mengendalikan emosinya. Tidak peduli baik pada perempuan maupun laki-laki.

"Shit, malah gue yang kena," sungut Aldo.

"Kalau lo berani ngomong lagi sama Zaidan, gue pastiin hidup lo gak tenang, Naura! Pegang ucapan gue," kata Arga penuh penekanan, kemudian pergi meninggalkan Naura dan Aldo.

" Apa Lo,Ngapain masih di sini?" tanya Naura sambil memelototi Aldo.

"Galak amat jadi cewek. Gue mau ngingetin aja sama lo supaya nggak main-main sama Arga, Arga selalu serius sama ucapannya. Lebih baik lo ngejauh aja dari Zaidan daripada hidup lo terus sengsara," saran Aldo.

Raya melipat tangan di dadanya, kesal tiba-tiba ada yang berani untuk mengatur hidupnya. " Ah, gue gak peduli! Gak ada seorang pun yang bisa ngatur-ngatur hidup gue. Bodo amat deh gue mau dia ngancurin hidup gue apa nggak. gue gak takut, gue bakal hancurin balik dia!"

Aldo menggaruk tengkuknya, bingung harus bicara apa. Naura benar-benar wanita yang sangat keras kepala.

"Yaudah deh terserah Lo kalau gak mau dengerin apa kata gue. Nanti jangan nyesel ajaa," ledek Aldo lalu pergi meninggalkan Naura, dia tidak berniat untuk berdebat dengan Naura. Setidaknya dia sudah berbaik hati untuk memperingati Naura atas ucapan Arga, untuk selanjutnya biarkan Naura saja yang menentukan pilihannya.

Naura ngedumel sendiri, makin menyesal jika dirinya pindah ke SMA Nusa Bangsa. Lebih tepatnya dia menyesal telah mengenal Arga dan teman-temannya. Naura memutuskan untuk pulang kerumahnya.

**

"Lhah kok sepi banget nih rumah,pada kemana?" tanya Naura bermonolog. Ini pertama kalinya ketika Naura pulang dan tidak menemukan keluarganya di dalam rumah. Naura bergegas keluar rumah, untuk menuju pos satpam.

"Mas, itu yang lain pada kemana kok enggak ada ?" tanya Naura pada Jaka, satpam rumahnya.

"Bapak, Ibu, Den Bara, dan Den Satya pergi ke rumah neneknya Non Naura. Tadi mereka mau nungguin Non Naura tapi karena Non kelamaan pulangnya,jadinya ditinggal. Kalau Non Naura mau pergi nyusul kerumah Neneknya Non bisa kok Mas anterin, tadi Pak Hadi berpesan seperti itu kepada saya."

Naura memanyunkan bibirnya, dia menggeleng pelan menolak untuk pergi ke rumah neneknya. Jarak rumah Naura dengan neneknya tidak begitu jauh, hanya sekitar 10 km saja. Naura bisa saja meminta Jaka mengantarkannya ke sana, tapi dia sudah terlanjur kesal ditinggal oleh keluarganya sendiri. Seharusnya mereka bisa lebih sabar lagi menunggu dirinya pulang atau bisa langsung menjemputnya ke sekolah.

"Bagaimana? Non Naura mau Mas anterin ke rumah Neneknya Non?" tanya Jaka.

"Emm enggak perlu mas, saya udah badmood duluan!" Naura melangkah meninggalkan pos satpam, setiap hari emosinya itu diuji terus. Baik itu di rumah maupun di sekolah.

"Ini semua gara-gara Arga, seharusnya yaa tuh anak gak datang buat narik gue pergi gitu aja. Nyebelin banget sih tuh anak," sungut Naura.

Naura menjatuhkan dirinya ke kasur, menatap atap kamar. Pikiran Naura menjauh melayang, membayangkan wajah Zaidan yang tampan,dan senyuman manis cowok itu mampu mengalihkan emosinya saat ini. Rasanya Naura sedang jatuh cinta, tapi sayangnya mereka berbeda sekolah dan tidak bisa setiap saat untuk bertemu.

"Duh kenapa yaa senyumnya tuh cowok manis banget. Kalau minum kopi gak pakai gula sambil ngeliat wajahnya mungkin tuh kopi rasanya udah manis banget kalik yaa," gumamnya. Naura menutup wajahnya menggunakan bantal, menahan diri untuk tidak berteriak.

"Aaaa lesung pipinya juga menggoda banget," kata Naura seraya tersenyum lebar. "Apa gue jatuh cinta ya sama dia?"Sibuk membayangkan Zaidan yang membuat Naura lupa waktu. Sesekali dia menguap menahan kantuk yang menyerang, hari ini dia mengeluarkan banyak energi karena telah berdebat dengan Arga. Beberapa menit kemudian Naura tertidur.

*

Tok... Tok... Tok... Suara ketukan pintu mengejutkan, membangunkan Naura yang sedang terlelap dan masih menggunakan seragam sekolahnya. Naura mengerjap-ngerjap, kemudian mengucek matanya. Saking lelahnya sampai tidak sadar kalau dia ketiduran.

"Non Naura," panggil seseorang diiringi dengan suara ketukan.

"Iya, sebentar!" sorak Naura.

Dengan kondisi setengah sadar Naura melangkah menuju pintu kamar, ada Bi inah yang menunggunya di depan pintu kamar Naura. Naura menyipitkan matanya melihat kehadiran Bi inah, dia rasa sekarang bukan waktunya untuk makan malam.

"Ada apa, Bi?" tanya Naura.

"Ada temannya Non Naura di depan, katanya mau jemput Non Naura."

"Hah teman?" tanya Naura. Matanya mendadak segar, seingatnya dia hanya berteman dengan Feni dan Feni pun tidak tahu dimana letak alamat rumahnya.

"Cewek?" tanya Naura.

"Cowok Non, dia tinggi, rambutnya gelap pekat, tatapannya tajam, dan tampan. Bibi aja sampai terpesona lihatnya Non hehe. Non Naura hebat juga ya bisa punya teman yang seganteng itu," kata Bi inah antusias.

Deg! Jantung Naura berdebar kencang, dia berlari menuju pintu rumahnya. Menuruni anak tangga dengan cepat untuk memastikan siapa yang sudah datang ke rumahnya. Ada dua hal yang membuat Naura terkejut, pertama ternyata sudah malam dan yang kedua cowok yang datang menjemputnya sekarang adalah Arga.

"L-lo ngapain ke sini malem-malem?" tanya Naura melotot tajam.

1
azalea
jangan lupa like gaisss:)
rfah
semangat thorrrr
Marry Pang
bagus
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
baguss
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
bagusss
Jannah Sakinah
semangat Thor nulisnya. rajin update ya🌺
ist_goliteratur
AAAAA jadi keinget teman aku, yang punya sifat yang hampir sama kayak Nau.
rfah
lanjuttt
azalea
bantu support yaa gaiss heheheh
rfah
lanjuttt
rfah
bagusss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!