Bisu Tawanan Hartawan

"Selain tenggorokannya, yang lain normal-normal saja," jawab Dokter itu.

"Apa maksudnya?" tanya Aaron.

"Seperti yang dikatakan nona Angelina bahwa dia merasakan tidak nyaman. kami mendapati bahwa ada lemak yang tumbuh di dalam kerongkongannya sehingga dia merasa tidak nyaman. selain itu kami harus menghilangkan virus dari cairan yang dia minum sebelumnya," jelas Dokter itu.

"Apakah bisa di operasi?" tanya Aaron.

"Tidak perlu operasi, nona Angelina hanya butuh minum obat secara rutin. pita suaranya tidak terluka. cairan yang dia minum sebelumnya mengandung virus yang bisa membuat seseorang menjadi bisu," jawab Dokter itu.

"Apakah aku bisa bicara lagi? kalau memang benar aku bisa hidup seperti orang lain, bekerja dan bicara seperti semula," batin Angelina.

"Dokter, berikan obat yang paling berkualitas, dan pastikan tidak ada efek sampingnya!" kata Aaron.

"Tenang saja! kami akan menyarankan obat terbaik dan berkualitas agar nona Angelina bisa bicara kembali," jawab Dokter itu.

Setelah beberapa menit kemudian Aaron dan Angelina meninggalkan rumah sakit.

Angelina yang duduk di dalam mobil sambil melihat obat-obatan dan vitamin yang diberikan oleh dokter tadi. harapan terbesarnya adalah ingin bicara seperti semula.

Aaron yang duduk di sampingnya memperhatikan gadis itu yang hanya fokus pada obat yang dia pegang.

"Apakah kamu gembira karena kamu bisa bicara lagi?" tanya Aaron.

Angelina mengangguk dengan tersenyum.

"Kelihatan sekali dirimu sangat bahagia sehingga memperlihatkan senyumanmu," batin Aaron.

Tidak lama kemudian Louis menghentikan mobil di depan butik gaun pengantin.

Angelina yang tadinya sedang tersenyum kini wajahnya menjadi murung.

"Keluarlah!" seru Aaron yang keluar dari mobil.

Angelina yang juga keluar dari mobil ia kemudian menghentikan langkahnya.

"Ikut aku!" seru Aaron yang memegang telapak tangan Angelina.

Gadis itu langsung melepaskan tangan pria itu dan kemudian memundurkan langkahnya.

"Angelina...," seru Aaron yang mendekati gadis itu. akan tetapi Angelina semakin menjaga jaraknya

"Kenapa? apa ada yang ingin kamu katakan padaku?" tanya Aaron.

"Gunakan ini!" ujar Aaron yang memberikan handphonenya kepada gadis itu.

Angelina menerima handphonenya dan mengetik sesuatu. setelah beberapa saat kemudian ia menunjukan apa yang dia tulis.

"Aku tidak ingin menikah, tolong biarkan aku pergi!" ucap Aaron yang membaca ketikan gadis itu.

"Kau menolak menikah denganku?" tanya Aaron.

"Aku hanya tidak ingin menikah atau terikat dengan pernikahan yang tidak seharusnya," sebut Aaron yang membaca balasan gadis itu.

"Terikat dengan pernikahan yang tidak seharusnya? apa maksudmu?" tanya Aaron.

"Lupakan kejadian malam itu, kita tidak saling berhutang lagi, biarkan aku pergi! aku mohon padamu!" balas Angelina yang sedang mengetik.

"Angelina Hamilton, apakah kau mengira bisa begitu mudah untuk pergi sesuka hatimu? jangan lupa, aku yang membawamu keluar neraka itu, kau mengatakan ingin melupakan kejadian malam itu? dan apakah kau mengira karena kejadian itu aku merasa bersalah...."

"Maka kau sudah salah, aku melakukannya karena aku menyelamatkanmu. jadi, mana mungkin aku harus bertanggung jawab ataupun merasa berhutang padamu," jawab Aaron.

"Bos ini selalu saja jual mahal, lain di hati di hati mulut. sudah tahu gadis itu masih belum sembuh dari hati dan fisiknya masih saja bicara dengan nada tidak enak di dengar," batin Louis.

"Kalau kau menolak menikah, maka kita tidak perlu menikah," ucap Aaron yang kemudian masuk ke dalam mobil.

"Aneh sekali! kenapa harus marah? seharusnya dia gembira karena tidak perlu menikah denganku," batin Angelina.

Perjalanan

Selama perjalanan Aaron hanya diam dan melihat ke arah luar jendela.

"Gadis ini berani sekali menolakku, selama hidupku baru kali ini ditolak. apa lagi ini juga pertama kali niatku untuk menikah tapi malah ditolak," batin Aaron.

Louis yang sedang menyetir melihat atasannya dari cermin di atas kepalanya.

"Bos pasti kesal dan malu karena ditolak oleh gadis ini," batin Louis.

Malam hari

Jam dinding menunjukan pukul 01.00.

Aaron sedang melihat monitor yang sedang mengawasi para pekerjanya di sebuah pabrik. terlihat sejumlah para pekerja yang sedang lembur hingga larut malam. pria itu memang sangat jarang muncul di tempat kerjanya karena ia memiliki orang terpercaya yang mengurus semua bisnisnya.

Saat matanya sedang berfokus pada monitor, pria itu mengingat dirinya yang ditolak oleh gadis itu di siang tadi.

"Kenapa aku harus mengingatnya lagi, lagi pula hanya tidak menikah dan bukan masalah besar sama sekali," ucap Aaron.

"Di-dunia ini begitu banyak wanita, kalau saja aku ingin berumah tangga aku bisa memilih yang lebih cantik dan baik. untuk apa aku harus sakit hati dan sedih saat ditolak gadis itu," gumam Aaron.