Kirani Adzkia murid murid kelas 12 di nikahkan dini dengan Abian Kemal Mahardika murid kelas 12 juga berdasarkan pertanggungjawaban nya pada malam dimana kesucian seorang Kiran di renggut paksa oleh Abi karena mabuk.
Mereka berdua yang hidup tanpa cinta pada awalnya namun,atas dasar tanggung jawab.
Hingga Abi meninggalkanya tanpa pamit dan ternyata Kiran sedang hamil.Rasa kecewa pada Abi membuatnya pergi menjauh dari kehidupan Kota dan ikut dengan seseorang yang selalu ada buatnya untuk memulai hidup barunya.
Namun,takdir yang membawa Kiran kembali bertemu kembali dengan Abi di waktu yang cukup lama.Namun,kekecewaan Kiran tetap tertanam dalam jiwa nya.
Bagaimana kisahnya jika sang buah hati menginginkan seorang ayah.
Ikuti kisahnya dalam Menikah Muda sampai selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Pendarahan
Hampir sebulan berlalu semenjak kepergian Abian tak ada kabar berita apapun tentangnya.Kiran pun ke Bogor menemui bi Darmi dan Mang Sapto pun tak ada disana.Tetangganya bilang dia pergi setelah seseorang datang ke rumah mereka.
Kiran yang sedang hamil muda pun saat ini tak bisa bekerja part time seperti biasa.Dia hanya di rumah dan dia terus menghubungi Abian namun,sampai saat ini tak ada kabar berita apapun.
.
.
.
"Kandungan ibu Alhamdulillah baik-baik saja ,namun..harus ekstra hati-hati karena faktor umur pun anda masih terlalu muda untuk mengandung,masa kandungan saat ini delapan Minggu ,ini obat dan juga vitamin untuk Bu Kiran ." ucap sang dokter
"Terima kasih dokter." ucap Kiran.
"Tidak perlu sungkan Buu..karena memang sudah tugas saya sebagai dokter kandungan." ucap Sang dokter.
"Baik,terima kasih sekali lagi,saya permisi dulu.." ucap Kiran dan melangkah keluar dari Rumah Sakit itu.
Kiran berjalan dengan perlahan menyusuri trotoar dan wajahnya yang terlihat pucat dan tubuhnya lemas membuat dia istirahat di sebuah halte.
Di halte itu terlihat ada seorang wanita paruh baya yang sedang memegang perutnya seperti menahan sakit.Kiran yang melihat hal itu sontak membuat dia kasihan.
"Permisi Buu..ibu kenapa,apa ibu sakit?"tanya Kiran dengan hati-hati.
"Eeehhh..nggak nak,ibu sudah tiga hari nggak makan,ibu..lapar tapi,ibu sudah usaha cari kerjaan nggak dapet..niat ibu ingin pulang ke kampung halaman ibu nak.." ucap wanita paruh baya itu.
"Anak ibu,maaf jika saya bertanya seperti itu.." ucap Kiran.
"Nggak papa nak,saya di buang oleh anak menantu saya setelah suami saya meninggal,harta peninggalan suami saya sudah di tangan anak saya dan saya sudah di buang begitu saja oleh anak saya..hiks hiks.." ucap Sang ibu itu dengan tangisan pilu.
"Astaghfirullah..tega sekali mereka bu,saya Kirani.. panggilan saya Kiran ." ucap Kiran
"Nama ibu Sholeha biasa di panggil Mak Leha." ucap Mak Leha.
"Mak..apa Mak bersedia untuk ikut Kiran,tinggal sama Kiran.Kebetulan Kiran pun sebatang kara.Suami Kiran pergi entah kemana sudah sebulan ini nggak ada kabar sama sekali,padahal Kiran sedang mengandung anak dia Mak.." ucap Kiran dengan mata yang sudah berkaca-kaca
"Ya..Allah nak,kamu kan masih terlihat muda sekali dan kamu sudah menikah sebentar lagi akan punya anak." ucap Mak Leha tak percaya.
"Mak mau yaaa..ikut Kiran ,biar Mak jangan di jalanan begini,anggap saja Kiran anak emak.Untuk yang lain nanti kita akan membahas nya nanti saja ,sekarang Mak ikut Kiran yaa..?!" ucap Kiran dengan wajah memohon.
"Apa tidak merepotkan kamu nak?" tanya Mak Leha tak enak hati.
"Nggak kok Mak,yuk...mumpung belum malam kita mampir ke pasar juga buat beli keperluan emak,tapi.. sebelum itu kita makan dulu." ucap Kiran.
Setelah dibujuk oleh Kiran akhirnya Mak Leha pun ikut dengan Kiran.
Mak Leha yang dulunya juga wanita mandiri dan juga baik kini menjadi wanita yang lemah dan penuh dengan luka hatinya karena ulah anak dan menantunya.
Setelah membeli beberapa keperluan Mak Leha dan juga makan akhinya mereka sampai di apartemen milik Abian.
"Masyaallah Ra..tempat tinggal kamu nyaman sekali nak." ujar Mak Leha yang sudah masuk dalam apartment.
"Walaupun nyaman tapi,nggak ada kehidupan Mak." ucap Kiran dengan memberikan minum pada Mak Leha.
"Sekarang apa yang akan kamu lakukan nak?" tanya Mak Leha.
"Mak..kata emak tadi kalau emak mau pulang kampung,memang kampung emak dimana?"tanya Kiran
"Ada di malang,tapi Mak juga mau ke Semarang dulu sebelum ke Malang siapa tahu,adik emak suatu saat ketemu anak menantu emak dan menanyakan emak,jangan sampai dia memberitahukan daerah itu,setahu anak emak kampung emak di Semarang tapi,mereka tak tahu jika ayah mereka berasal dari malang,karena sedari dulu ayah mereka tinggal dilampung sama emak."jelas emak Leha.
"Maksudnya anak emak tahunya suami emak asalnya dari Lampung dan emak dari Semarang dan asli suami Mak ada di malang."terang Kiran
"Iya benar nak." ucap Mak Leha.
"Mak..seminggu lagi Kiran akan tunggu Abian pulang jika seminggu ini dia nggak ada kabar juga,Kiran ikut emak ke kampung emak dan hidup disana."ucap Kiran dengan mantap.
"Nak..kamu punya suami,nanti kalau dia pulang dan nyariin kamu bagaimana?"
"Mak,aku nggak akan melakukan kayak gini kalau dia baik sama aku,apalagi aku sekarang yang sedang hamil dia sudah melarang Kiran buat hamil dulu,karena keluarga dia pun belum tahu soal pernikahan kita.Pernikahan kita hanya pernikahan siri." ucap Kiran
Mak Leha tentu terkejut dengan kisah Kiran yang bagi Mak Leha menyedihkan.Mak Leha pun mengiyakan perkataan Kiran.
Dalam seminggu ini Kiran masih tetap menghubungi tiga nomer yang dia tahu orang yang terdekat dengan Abian.
Dan Abian pun tak ada kabar sama sekali.
.
.
.
"Makk..Mak ..Mak Lehaaa..!!"teriak Kiran dari dalam kamar.
"Ra..kamu kenapa?"tanya Mak Leha pada Kiran yang terlihat kesakitan
"Perut Kiran sakit Mak..hiks hiks.." ucap Kiran dengan wajah pucat dan tangis
"Astaghfirullah Raa..kita harus ke Rumah Sakit,emak takut kenapa-kenapa..tapi...
"Mak..Tolong,Mak buka lemari Kiran disana ada laci..dalam laci ada uang cash,kita bawa kira-kira cukup buat berobat mak."ucap Kiran
Dengan cepat Mak Leha membuka lemari yang di bilang Kiran dan membuka laci nya ,Mak Leha terlihat kaget dengan gepokan uang cash yang ada di dalam sana.
"Kiran,Mak ambil berapa..nggak mungkin di bawa semua ." ucap Leha dengan wajah khawatir.
"Kira-kira saja Mak." ucap Kiran
Dengan cepat Mak Leha membawa satu gepok uang pecahan 100rb anak senilai 10jt rupiah.
"Mak bawa, sepuluh juta Raa...yuk kita cepat ke Rumah sakit." ucap Mak Leha dan memapah tubuh Kiran.
"Mak..ini darah apa mak..!!" pekik Kiran
"Ya Allah...kamu nggak perlu khawatir,kamu berdoa terus semoga nggak ada apa-apa sama kandungan kamu yaa.." ucap Mak Leha yang seperti nya juga khawatir dengan keadaan Kiran
"Sakit makkk..."ringis Kiran memegangi perutnya.
"Iya sayang Mak tahu..kamu bertahan yaaa..!!" ucap Mak Leha berusaha untuk tenang.
Setelah berhasil memberhentikan taxi mereka menuju Rumah Sakit terdekat supaya cepat di tangani.
Sekitar sepuluh menit mereka sampai di Rumah Sakit dan langsung di bawa IGD dan langsung di tangani oleh Dokter jaga.
Mak Leha yang di depan IGD berdoa semoga Kiran dan kandungannya baik-baik saja
Bersambung..
Jangan lupa Vote dan Like yaaa..
Duarrrr.....terkejut semua