NovelToon NovelToon
SANG PEBINOR

SANG PEBINOR

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:678.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: sendi andriyani

Tak semua perjodohan membawa kebahagiaan, hal ini terjadi pada Melisa Prameswari dan Dion Mahessa.


Keduanya menikah atas kesepakatan antara keluarga. Namun, setelah bertahun-tahun membina rumah tangga, tak ada kebahagiaan sama sekali.


Hingga satu hari, Dion dan Melisa pindah ke rumah baru dan saat itulah Melisa seolah menjadi sosok berbeda setelah bertemu dengan seorang pemuda bernama Arvino Sanjaya.


Puncaknya, saat Dion dengan mata kepalanya sendiri menyaksikan perselingkuhan istri dan tetangga nya itu.


Bagaimanakah nasib pernikahan Dion dan Melisa? Apakah akan berakhir atau sebaliknya, ataukah Melisa malah memilih Arvin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 - SANG PEBINOR

"Bakso nya enak gak?" Tanya Arvin di sela makan nya. 

"Enak banget ini mah, yang." Jawab Melisa sambil menyuap bakso nya dengan lahap, keringat mengucur dari kening nya karena bakso nya cukup pedas.

"Kamu suka?"

"Iya, suka." Jawab Melisa sambil tersenyum, Arvin mengacak rambut Melisa dengan gemas, juga mengecup kening Melisa. 

"Sayang, ihhh cium-cium aja dari tadi."

"Kenapa, gak boleh apa gak suka?" Tanya Arvin.

"Suka kok, cuma ya gak lagi makan juga dong yang." 

"Iya deh, sayang. Maaf ya." Arvin menatap wanita itu makan lahap sekali, dia suka melihat Melisa makan dengan lahap seperti ini.

"Kenapa liatin aku kek gitu?" Tanya Melisa merasa malu, wajah nya merona karena di tatap seintens itu oleh Arvin.

"Kamu cantik, itu saja." Jawab Arvin sambil tersenyum manis, hingga mata nya menyipit seperti bulan sabit.

"Kamu juga ganteng, hehe."

"Aku terbang ini yang, pegangin tangan nya." Arvin menyodorkan lengan nya agar di pegang oleh Melisa, katanya dia akan terbang hanya karena di puji oleh Melisa.

"Kamu ini ada-ada saja."

"Soalnya kapan lagi kan ya di puji sama cewek cakep." Jawab Arvin.

"Cakep apaan sih, yang? Aku biasa aja ini."

"Makanya, kamu harus rajin pake skincare yang aku beliin." Ucap Arvin, Melisa hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Besok dapet arisan kan? Rapiin rambut kamu ke salon, yang." 

"Memang nya kenapa, yang? Gak suka rambut aku?" Tanya Melisa, tiba-tiba saja dia merasa tak percaya diri dengan rambut nya. 

"Suka banget, apalagi wangi nya. Tapi, apa kamu gak mau keliatan lebih rapih? Semacam melakukan smoothing atau yang lain, di warnai misalnya."

"Di warnai? Aku gak pede kalo harus di warnai gitu, yang."

"Biar penampilan kamu berubah total, sayang. Selingkuhan suami kamu aja rambut nya warna warni kayak pelangi, masa kamu kalah sih?" Ucap Arvin membuat Melisa terlihat berpikir. 

"Aku lebih suka rambut aku hitam kayak gini, yang."

"Aku juga lebih suka warna rambut kamu hitam aja, tapi di rapiin dikit aja. Di kurusin biar kelihatan lebih rapih, mau? Kalau mau, aku anterin ke salon langganan aku." Ucap Arvin.

"Bayar nya berapa, ya?" 

"Gak usah mikir bayar berapa, aku yang bayar, yang. Kamu tinggal bilang mau atau enggak."

"Bukan nya uang nya harus nunggu arisan dulu, yang?"

"Uang arisan di beliin kalung atau gelang, sayang. Buat tabungan kamu di masa depan nanti, atau ada hal yang kepepet misalnya kan bisa di jual lagi." Ucap Arvin bijak, dia memikirkan kedepan nya bagaimana. Padahal, usia nya lebih muda dari Dion, tapi pemikiran Arvin lebih dewasa dari pria itu.

Hal itu menunjukkan bahwa tingkat ke dewasaan seseorang itu tidak di ukur dari berapa usia nya, tapi dari pemikiran nya.

"Jadi, mau apa enggak? Sekalian, aku juga mau cukur rambut." 

"Mau deh, hehe."

"Nah gitu dong, besok gimana?" 

"Heeem." Jawab Melisa sambil menganggukkan kepala nya. 

"Sayang, besok kamu tunggu aku di tempat biasa ya?"

"Siap, alesan nya apa lagi ya?" Tanya Melisa sambil terkekeh.

"Pikirkan besok saja, sekarang habiskan bakso nya terus kita main."

"Main apa?"

"Main anu." Jawab Arvin sambil menyelipkan jempol nya di antara dua jari. 

"Ya ampun, sayang. Bisa-bisa aku sakit perut pas habis main nanti, kemaren aja sakit perut aku. Apalagi sekarang, main nya habis makan bakso."

"Ya terus? Aku tetap mau jatah aku, sayang." Pemuda itu selalu tegas jika masalah jatah.

"Sehari aja ya, biarin aku istirahat. Plis?" Melisa menatap pemuda itu dengan tatapan memohon. Selama dua hari dia di hajar oleh Arvin membuat pinggang nya sakit, bahkan hingga saat ini. 

"Baiklah, besok ya? Aku gak mau tahu, pokok nya harus ngasih jatah." 

"Iya sayang, besok ya." Melisa tersenyum kegirangan, akhirnya hari ini dia bebas juga.

"Tapi, ingat gak main sama aku, bukan berarti kamu bisa main sama suami kamu itu." 

"Astaga, iya iya. Posesif sekali pria satu ini." Cetus Melisa sambil menggelengkan kepala nya dengan heran. Padahal suami nya saja tidak seposesif Arvin.

"Wajar lah aku posesif, soalnya dapetin kamu tuh susah. Kamu nya jinak-jinak merpati, kayak jinak tapi ternyata susah di tangkep nya." 

"Lagian, kamu tuh cantik jadi aku takut kamu di incer orang." Lanjut Arvin membuat Melisa tertawa. 

"Nyata nya, aku sudah menikah sayang."

"Ya bodo amat, pokok nya apa yang aku mau, harus aku dapat." Jawab Arvin tegas. 

"Jangan-jangan yang kamu rasain itu bukan cinta tapi obsesi ya?" 

"Cinta, aku yakin ini cinta sayang. Kalau hanya sekedar obsesi, aku tak mungkin memperlakukan mu sebaik dan selembut ini, sayang." Jawab Arvin.

"Hmm, baiklah aku percaya. Aku sudah selesai makan nya, kamu udah?"

"Udah nih." 

"Yaudah, aku cuci dulu mangkuk nya." 

"Iya, sayang." Jawab Arvin, dia pun membiarkan Melisa nya mencuci piring bekas tadi mereka makan. 

"Yang, aku ke depan dulu ya ngerjain kerjaan dulu bentar." 

"Iya, sayang. Semangat kerja nya." Ucap Melisa, dia pun membiarkan Arvin untuk bekerja di ruang tamu. Setelah selesai mencuci piring nya, juga menata nya ke dalam rak, Melisa pun menyusul Arvin ke depan.

"Masih banyak kerjaan nya, yang?" Tanya Melisa. 

"Dikit lagi kok, kamu bosan? Tuh ada ponsel, kamu bisa nonton drama." 

"Boleh?"

"Boleh dong, sayang. Apa sih yang enggak buat kamu." Arvin mengalihkan pandangan nya dari laptop ke arah Melisa yang duduk di samping nya. 

"Pake kode, biar gak ketahuan kalo kamu selingkuh ya, yang?" Tanya Melisa.

"Hisshh, gak gitu sayang! Mana ada aku selingkuh, dapetin kamu tuh susah. Masa pas udah dapet aku sia-siain sih? Kan goblook itu nama nya." 

"Yaudah deh kalo gitu, bukain." 

"Nama kamu." Jawab Arvin tanpa menoleh. 

"Maksud nya?"

"Ya kode nya nama kamu, sayang." 

"Ohhh.." Melisa pun berhasil membuka ponsel itu dan memainkan nya, dia benar-benar menonton drama yang sedang trend akhir-akhir ini. Namun, Melisa hanya bisa melihat cuplikan nya saja lewat televisi. Selebihnya, dia akan menonton nya hari ini.

"Seru ya?"

"Iya, seru yang." Jawab Arvin, dia pun hanya tersenyum kecil, lalu menggelengkan kepala nya perlahan dan kembali fokus dengan pekerjaan nya yang cukup banyak hari ini.

Padahal sebenarnya ini bukanlah pekerjaan biasa, tapi Arvin memantau saham nya di perusahaan. Meskipun Arvin berada jauh dari tempat kelahiran nya, tapi semua nya bisa di akses melalui website rahasia yang dia bobol secara langsung dengan kemampuan nya sebagai hacker. 

Untung nya, Melisa mungkin tidak menyadari nya. Selama ini pun, dia tidak pernah bertanya dirinya bekerja apa, yang dia tahu Arvin hanya bekerja secara online dengan hasil yang cukup menjanjikan. Maka dari itu, dia tak banyak bertanya lagi tentang pekerjaan nya, meskipun Arvin memberikan nya uang dia tak banyak bertanya lagi.

.......

🌻🌻🌻🌻🌻

1
Eka Awa
bu Ratmi dan emak2 anggota arisan kok gak di undang
Eka Awa
wah jgn2 gaun yg di pengen in si gia yg td arvin beliin untuk melisa
Imas Suryani
Luar biasa
Eka Awa
arvin nie selain meresahkan jg mencurigakan deh kek nya bkn pengangguran biasa
Anggikphonee
Lumayan
Eka Awa
lengkap amat thor, muka pas2an senjata mungil muncratan songong pula😂
Dewie Soeroyo
Luar biasa
Wagiyem Ibune Wilda
kenapa aq yg deg-degan
Wagiyem Ibune Wilda
modus😆😆
Wagiyem Ibune Wilda
bagus vin
Wagiyem Ibune Wilda
gasss vin
Wagiyem Ibune Wilda
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Wagiyem Ibune Wilda
kucng pembawah berkah
Wagiyem Ibune Wilda
awas Arvin bintitan nanti mataya🤣🤣🤣
Wagiyem Ibune Wilda
mampir aq
Doni Erwin
judul nya nyasar ini..
Nur Aidi Athi
Kecewa
Nur Aidi Athi
Buruk
Norleha Arsad
malas baca perempuan curang sama lelaki lain
Nining Chili
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!