NovelToon NovelToon
KETULUSAN CINTA SEORANG POLISI (VERSI BARU)

KETULUSAN CINTA SEORANG POLISI (VERSI BARU)

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: poppy susan

Queen adalah anak seorang pengusaha kaya, tapi kehidupannya tidaklah bahagia saat kedua orangtuanya lebih sayang kepada adiknya dikarenakan sang adik menderita penyakit.

Queen pun memilih tinggal di desa bersama Neneknya, dan di sanalah awal Queen bertemu dengan seorang polisi tampan yang sederhana.


Akankah cinta tumbuh diantara mereka dengan kehidupan sosial yang sangat jauh berbeda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 Mendirikan Sebuah Klinik

Acara makan malam pun selesai, Queen sampai mengusap perutnya saking kenyangnya.

"Masih mau nambah?" ledek Rifki.

"Memangnya kamu pikir, perut aku perut karet apa?"

Tiba-tiba ponsel Queen bergetar tanda ada sebuah pesan masuk dan ternyata Nenek Arini yang sudah mengirimkan pesan.

Seketika Queen membelalakkan matanya saat melihat pesan dari Neneknya itu yang mengatakan kalau Putri saat ini sedang hamil.

"Astagfirullah."

"Ada apa, sayang?"

"Putri hamil, Rif."

"Hamil? anaknya Alfa?"

"Iyalah, anaknya siapa lagi."

"Terus bagaimana? bukanya si Alfa sekarang sudah tinggal di Malaysia dan dalam masa pengobatan?"

"Iya, dan mereka juga sudah bercerai."

"Kenapa raut wajah kamu seperti itu?"

"Aku kasihan aja sama Putri, di saat mereka sudah bercerai, ternyata dia hamil."

Rifki menggenggam tangan Queen. "Kamu memang wanita yang sangat baik, padahal menurut cerita Putri adalah biang masalah dari semuanya tapi kamu justru merasa kasihan kepadanya."

"Rif, bagaimana pun Putri adalah adikku walaupun dia selalu jahat sama aku tapi tetap saja aku merasa kasihan sama dia."

"Sudah ah, jangan bahas adikmu dulu sekarang aku mau bahas tentang hubungan kita."

"Kamu mau bahas apa?"

"Kita nikah yuk!" ajak Rifki.

Queen mencubit perut Rifki dengan sangat kencang membuat Rifki mengaduh kesakitan.

"Kenapa kamu hobi banget nyubit perut aku sih, sayang?" keluh Rifki.

"Habisnya kamu bercanda Mulu kerjaannya, bisa tidak sekali-sekali bicara serius gitu."

"Hai Bu dokter, siapa juga yang bercanda? seorang polisi tidak pernah bohong dengan ucapannya," tegas Rifki.

"Rif, kita baru pacaran satu bulan loh, masa kamu mau ngajak nikah aja. Kamu belum tahu siapa aku dan bagaimana sifat aku begitu pun sebaliknya, kita saling mengenal dulu lah jangan terburu-buru seperti ini kaya yang dikejar setoran aja, grasak-grusuk."

"Tapi aku sudah yakin sama kamu, dan aku takut kamu pergi meninggalkanku."

Queen tersenyum dan menangkup wajah Rifki. "Pak polisi, aku tidak akan meninggalkanmu selama kamu tidak melakukan hal yang aneh-aneh. Aku hanya ingin kita saling kenal dulu satu sama lain, karena pernikahan itu bukan untuk 1 bulan atau pun 1 tahun, tapi aku ingin pernikahan kita langgeng sampai ajal menjemput kita, jadi semuanya harus dipikirkan secara matang-matang."

"Tapi kamu jangan terlalu lama memikirkannya, karena aku ingin secepatnya menjadikan kamu wanitaku seutuhnya."

"Siap laksanakan," sahut Queen dengan memberikan hormat kepada Rifki.

Rifki sangat gemas dengan tingkah wanitanya itu.

"Sebentar lagi jam istirahat berakhir, sepertinya aku harus kembali ke rumah sakit."

"Ya sudah, ayo aku antarkan kamu."

"Tidak usah, rumah sakitnya di seberang sana kok ngapain mesti di antar-antar."

Rifki tidak mendengarkan ucapan Queen, dia pun menarik tangan Queen dan pergi dari rumah makan Padang itu setelah sebelumnya membayar makanannya terlebih dahulu.

Rifki dan Queen menyebrang bersama-sama, sedangkan motor Rifki masih terparkir di depan rumah makan.

"Terima kasih ya."

"Oke, nanti aku jemput kamu."

"Siap."

"Ya sudah, aku juga harus kembali bertugas, kamu hati-hati ya kerjanya jangan banyak melamun," seru Rifki.

"Iya, kamu juga sama harus hati-hati."

"Siap Bu dokter."

Rifki pun melambaikan tangannya ke arah Queen dan tentu saja Queen pun membalasnya. Setelah Rifki pergi, Queen pun segera masuk ke dalam rumah sakit.

Queen segera masuk ke dalam ruangannya dan duduk dengan hati yang was-was.

"Putri hamil," lirih Queen.

Queen mengusap wajahnya dengan kasar, bagaimana mungkin Putri hamil sedangkan Alfa begitu sangat membenci Putri.

"Apa Putri menjebak Alfa, ya?"

Queen sangat tahu bagaimana watak adiknya itu, dia akan melakukan segala macam cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

***

Waktu pun berjalan dengan sangat cepat, Queen segera membereskan meja kerjanya soalnya Rifki sudah menunggu di bawah.

Queen benar-benar bahagia saat ini, entah kenapa saat bersama Rifki hati Queen semakin bahagia dan ceria mungkin karena Rifki tulus mencintai dan menyayangi Queen.

"Maaf sudah lama menunggu," seru Queen.

"Tidak kok, mau selama apa pun itu kalau yang aku tunggu kamu, aku rela."

"Gombal terus, ayo kita pulang."

Rifki memakaikan helm kepada Queen. "Mau mampir dulu ke mana?" tanya Rifki.

"Enggak ah, langsung pulang saja."

"Oke."

Queen pun segera naik ke atas motor Rifki, dan Rifki mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Hingga tidak lama kemudian, mereka pun sampai di depan rumah Nenek Arini.

"Mau masuk dulu?"

"Gak usah, aku lihat kamu sepertinya kelelahan, lagipula aku juga sudah sangat lelah ingin cepat-cepat istirahat," sahut Rifki.

"Ya sudah, kalau begitu aku masuk dulu ya."

"Oke."

Queen pun masuk ke dalam rumah, dan Rifki juga meninggalkan rumah Nenek Arini.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Queen duduk di samping Nenek Arini, kemudian merebahkan tubuhnya dan pangkuan Nenek Arini menjadi bantal untuk Queen.

"Kenapa? capek ya."

"Lumayan Nek."

"Info yang tadi Nenek beri tahu kepadamu, semoga tidak akan mempengaruhi apa pun di diri kamu."

"Tidaklah Nek, Queen baik-baik saja kok. Oh iya Nek, yang di ujung jalan kampung ini bukanya itu bangunan bekas balai desa ya?"

"Iya, kenapa?"

"Queen sebenarnya ingin mendirikan klinik di sini, soalnya di rumah sakit juga Queen gak banyak kerja, justru banyak diamnya jadi kalau Queen membuka klinik di sini, pasti semua warga akan senang. Lagipula Queen ingin membantu warga di sini, selama ini mereka kalau ada yang sakit harus jauh-jauh pergi ke kampung sebelah, setidaknya kalau warga di sini sakit mereka tidak perlu jauh-jauh pergi ke kampung sebelah."

Nenek Arini mengelus kepala Queen. "Nenek bangga sama kamu Queen, apa perlu Nenek membeli gedung bekas balai desa itu untuk klinik kamu?"

Queen bangun dan langsung memeluk Neneknya itu. "Terima kasih ya Nek, Nenek memang selalu perhatian sama Queen."

"Sama-sama, sayang."

"Ya sudah, Queen masuk kamar dulu ya soalnya sudah gerah ingin cepat-cepat mandi."

Queen pun mencium pipi Nenek Arini, lalu dia pun masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan tubuhnya.

Tidak membutuhkan waktu berjam-jam untuk Queen menyelesaikan ritual mandinya, dia pun segera memakai bajunya dan duduk di kursi yang berada di samping jendela kamarnya.

Entah kenapa perasaannya tidak tenang dan merasa gelisah, dia memikirkan keadaan Putri yang tidak lain adik yang selama ini sudah sangat membenci dirinya.

"Aku tidak yakin, Putri bisa melewati kehamilannya kali ini, kondisi ginjalnya sudah semakin parah dan aku sangat khawatir dengan keadaan Putri dan janinnya juga," batin Queen.

Queen benar-benar merasa khawatir dengan keadaan Putri kali ini, bagaimana pun Putri adalah adiknya sendiri.

"Semoga Putri bisa kuat melewati semua ini," batin Queen.

1
Ravel Lio
Luar biasa
Ravel Lio
Lumayan
Ariesta 💜
Itu seorang ayah atau dajj*al... Kejam amat jadi orang...
Hindun
berarti guen wanita solehah dan bijaksana dalam segala hal apapun
Hindun
bagus ceritanya sangat menyenangkan sekali
bunda DF 💞
good to read
Anonymous
keren
Musdalifa Ifa
bagus sekali
Akun Konsumen
thor kasihan alfa,jadi korban ke egoisan klrga,,menikah dengan org sakit,habis tuh siputri metong jadi duda,gak bisa sama queen juga,krna jodohnya queen babang polisi
Timi Sutimi
biasa aja
Cie Cece
Luar biasa
guntur 1609
lah sama kayak aku lahirnya oas adzan shubuh
guntur 1609
begh..kepedean loe x
guntur 1609
kau yg membuat keadaanya sepwrti tu. jadi tanggung aendiri resikonya
guntur 1609
rasakan akibat ke egousan kalian. hancyr semuabya kan
guntur 1609
kau tu yg gak tahu diri dasar B O D A T
guntur 1609
jadi mewek kan
guntur 1609
mampus kau. orang tua kayak kau gak perlu di maafkan. biarkan sj kau tengvelam sm penyesalanmu dan hartamu yg kau banggakan
guntur 1609
hahha. brengsej juga nya kau. seorang ibu. sanggup kau buat seperti tu sm anakmu. kalau alasan hanya karna suamimu. knp kau pu tega berbuat seperti tu sm anakmu juga
guntur 1609
sma ja kau gak kau gak suaminu dasar kalian biadab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!