Cerita Novel Penjaga Kuil Naga.
Selamat Datang kepada Para Pembaca.. Kali ini saya menulis Cerita tentang seorang anak yang sangat Miskin, Kuliah disalah satu Universitas ternama dikota Gowe, Namun dia selalu diremehkan dan tidak dianggap oleh Mahasiswa lain anak-anak orang kaya. Pemuda Miskin dan kurus yang diperankan oleh Pemeran utama adalah Lemon. Ada banyak Wanita yang mengagumi Lemon keprinadiannya, karna dia memiliki kemampuan yang luar biasa.
Dewi merupakan salah satu pengagum Lemon, bahkan bukan hanya Dewi. Tiwi Song dan beberapa gadis cantik yang lain, mengagumi keprinadian Lemon.
Penasaran dengan Alur Ceritanya...??
Silahkan ikuti terus Ceritanya...!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeprism4n Laia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Pria Misterius
"Sepertinya Saya pernah melihat orang itu, dan suaranya juga sepertinya saya pernah mendengarnya, tapi siapa dia? Kenapa dia sangat Misterius" Dewi berbisik di dalam hatinya.
Pria itu masih tidak terlihat jelas karna kejauhan, hanya bayangannya yang masih terlihat.
Pria misterius itu adalah Lemon, Lemon dan Hasrat baru saja selesai mengobrol tentang rencana dan susunan organisasi, namun tiba-tiba Lemon merasakan ada seseorang yang meminta pertolongan, sehingga dia buru-buru berlari di tempat ini.
Lemon mengetahui masalah ini, karna kesadaran ilahinya yang sangat kuat, sehingga dia mengetahui bahwa ada seorang gadis dalam bahaya.
Jika dia menyebarkan Kesadaran ilahinya untuk menemukan sesuatu, maka kesadaran ilahinya mampu menerobos 2 kilometer persegi, dan mampu menembus dinding tebal meski 5 kali lipat ketebalannya.
"Tobatlah, sebelum nyawamu melayang" Lemon berkata dengan santai, kepada pria berjakung panjang.
Namun Suaranya terdengar bagaikan sambaran petir bagi yang mendengarnya.
"B*ngsat!.. Kau berani mengguruiku.. Rasakan ini!".
Pria berjakung panjang berkata menggertakan giginya, sambil mengarahkan pukulannya diwajah Lemon.
Lemon menangkis pukulan pria berjakung, namun pria berjakung ternyata sabuk dibawah Master Taekwondo, pria berjakung mengecoh serangannya.
Tiba-tiba dia menarik tangannya dia menggunakan tangan kirinya menyerang.
"Duaar" suara pukulan terdengar.
Pria berjakung pukulannya mengena dada Lemon, yang membuat Lemon mengernyitkan sedikit keningnya.
Dia tidak menyangka pria dihadapannya mampu ilmu bela diri, dan menerobos gerakan pertahananya.
"Hahahaa.. Ternyata kemampuan hanya seperti itu"..
Pria berjakung berkata dengan bangga, sambil menggelengkan kepalanya "Hari ini, kamu menjadi pahlawan yang sia-sia, cepat kamu berlutut dan minta maaf, maka saya akan sedikit berbaik hati padamu!... Dan biarkan kedua gadis itu mengikuti perintah kami dengan baik".
"Kemampuan seperti itu kamu sangat banggakan" Lemon berkata mencibir.
"Baiklah.. Kamu lebih suka mati" pria berjakung berkata dan langsung mengerahkan kekuatannya menyerang Lemon.
Namun kali ini Lemon tidak bisa lagi dikecoh oleh pria berjakung.
Lemon berlari bagaikan Angin, dan sebuah tendangan menghantam Dada Pria berjakung.
"Aakh"..
Suara pria berjakung terdengar, sambil memegang dadanya yang terkena telapak kaki Lemon barusan, dia terseret kebelakang dan dengan suara gedebuk, dia jatuh kelantai dan langsung tidak sadarkan diri.
Melihat teman mereka tak sadarkan diri, pria batu akik dan pria pendek dengan cepat mengangkat pria berjakung, memasukan kedalam Mobil dan langsung berlari pergi.
Melihat mereka sudah pergi, dalam sekejab Lemon berlari bagaikan Angin meninggalkan tempat itu. Lemon sengaja tidak menampakan wajahnya kepada Dewi.
"Kak..." Belum sempat berkata Dewi melihat sosok yang menyelamatkannya sudah berlalu pergi.
"Huuufft... Siapa dia, kenapa dia sangat Misterius?".
Dewi hanya bisa menghela Nafas melihat sosok misterius itu, yang sudah menghilang dikegelapan malam.
Dewi memapah Lea masuk kedalam Mobil, dan menginjak pedal gas langsung meninggalkan tempat itu.
Keesokan harinya, dipagi yang cerah burung-burung berterbangan diatas langit.
Lemon berjalan memasuki Gedung Kampus, tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggilnya.
"Haii.. Lemon...!!"
Lemon membalikan badannya kemudian dia terkejut seorang wanita cantik berdiri dihadapanya.
Lemon mengernyitkan dan menyipitkan matanya.
"Masih ingat dengan saya kan?"...
Gadis itu langsung berkata ketika melihat Ekspresi Lemon, yang seakan berusaha mengingatnya.
Kemudian dia melanjutkan "Saya Tiwi.. Tiwi Song, yang kamu selamatkan waktu itu bersama Ayahku"..
Tiwi masih belum selesai berkata.
"Oh iya? Saya ingat.. Saya ingat" Lemon berkata memotong perkataan Tiwi.
"Bagaimana Kabar Ayahmu" Lemon melanjutkan.
"Ayahku baik-baik saja, dia sekarang berada dirumah" Tiwi berkata santai dan melemparkan senyuman menggoda.
Lemon penasaran tempat kuliahnya tiwi, sehingga dia memberanikan diri untuk bertanya "Kamu Kuliah disini juga ya?".
"Oh, Tidak!. Saya kuliah di Universitas Kesehatan" Tiwi menjawab.
"Pantasan Wajahmu sangat Cantik, ternyata kamu sekolah di Universitas kesehatan" Lemon berkata menggoda.
Tiwi yang mendengar Lemon memuji dirinya, wajah sedikit memerah karena Malu. "Jangan terlalu memujiku seperti itu, saya takut kamu jatuh cinta padaku, saya takut pacarmu marah padaku".
Tiwi berkata sedikit menyinggung, supaya dia cepat mengetahui Apakah Lemon sudah punya Pacar atau belum.
Orang-orang yang melihat Lemon, terlebih para Lelaki buaya, merasa iri ketika melihat Lemon sedang bersama Gadis Cantik.
Tidak terkecuali Dewi, Dewi yang sudah berdiri sejak tadi menguping pembicaraan Lemon dan Tiwi. Dewi sengaja berdiri disamping bunga, supaya dia tidak kelihatan.
"Hahaha.. Kamu salah paham, siapa wanita yang menyukai Pria Miskin seperti saya ini?" Lemon berkata sambil tertawa sedikit.
Tiwi yang mendengar penjelasan Lemon perasaannya sedikit tenang, mengingat Lemon Masih Jomblo, dan Masih ada kesempatan untuknya mengejar Lemon sampai dapat.
"Oh saya pikir tadi Tuan sudah punya pacar, ternyata masih belum" Tiwi berkata sambil tersenyum bahagia, terlihat wajahnya merah merona ketika menatap Lemon.
"Oh iya.. Kenapa kamu datang kemari? Apa ada seseorang yang telah membuat Janji padamu?" Lemon berkata santai.
"Tidak! Saya datang kemari untuk menemuimu, Ayahku mengundangmu datang kerumah, untuk makan malam sekaligus meminta bantuanmu untuk melindungi kami, dari kejahatan Keluarga David Laiya" Tiwi berkata dengan memasang wajah sedih.
"Baiklah.. Minta Nomormu, saya akan menghubungimu 2 hari lagi, karna masih ada yang harus saya urus" Lemon berkata jujur kepada Tiwi.
Selesai bertukar nomor, Tiwi tersenyum bahagia karna Lemon mengiyakan permintaanya.
Tiba-tiba Tiwi memberikan sebuah Ciuman hangat dipipi kiri Lemon.
tp yg gratis.. dijakarta g ada susah nyarinya?
ko kalo naek ke langit terus kalo d tempat terbuka boleh lah kalo naek ke atas langit 😂😂😂
tanpa mengotori tanGAN mc
kadang2 author ini