Disarankan untuk membaca novel Emak yang kedua berjudul For 365 sebelum membaca novel ini .
Sepenggal kisah tentang gadis biasa yang memberanikan diri untuk meraih mimpinya hingga sekolah di luar negeri . Bertahan dengan semua tempaan demi tempaan yang sedikit demi sedikit membuatnya menjadi gadis yang kuat . Berkali kali terluka nyatanya tak menyurutkan tekadnya untuk membuat bangga keluarga dan orang orang yang telah menolongnya . Di bumbui kisah cinta yang manis walau awalnya terasa pahit .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Abbio sengaja membawa mobilnya sendiri pagi ini dan kebetulan gadis yang ingin di ajaknya berbicara masih menunggu bus jemputan .
Tentu saja bius itu tidak akan datang karena semalam ia sendiri yang mengatur agar bus kampus itu tidak lagi menjemput Anna . Apapun bisa dia lakukan agar tujuannya tercapai .
" Naik ... " kata Abbio datar dengan sedikit menurunkan kaca jendela mobilnya .
" Tidak , terimakasih tuan ! Saya menunggu bus jemputan , sebentar lagi mungkin sampai !! "
" Setengah jam lagi kelasmu akan di mulai , jika kau tak segera naik kau mungkin akan bolos hari ini "
Anna sejenak terdiam , sepertinya pria menyebalkan itu ada benarnya . Sudah dari tadi ia menunggu bus jemputan tapi sepertinya bus itu tidak datang hari ini . Tapi jika ia naik mobil mewah itu mungkin ia akan menjadi pusat perhatian nanti di kampusnya .
Orang orang mengenalnya sebagai gadis miskin , hanya dia dan Safa yang setiap siang makan bekal di taman kampus sementara teman teman mereka menghabiskan uang di kantin kampus yang menyediakan makanan makanan mahal .
" Ehmmm ... tapi ... "
" Ckk gadis bodoh !!! Kenapa selalu berpikir lambat ... jika tidak mau ya sudah !! "
Walau berkata ketus tapi nyatanya pria itu belum juga pergi dari hadapan Anna . Hingga sudut bibirnya terangkat ketika perlahan Anna masuk ke dalam mobilnya .
" Duduk di depan !! Kau pikir aku supirmu "
" Hissshhh bawel !! Katanya di suruh naik , giliran sudah naik tetep saja salah lagi " rutuk Anna dalam hatinya .
Wajahnya yang merajuk dengan mulut mengerucut membuat pria disampingnya susah menelan salivanya . Pria itu menahan diri agar tidak lagi lepas kendali seperti malam sebelumnya ketika ia nekat mencium bibir gadis itu .
Dalam perjalanan sejenak mereka tenggelam dalam pikirannya masing masing . Sampai akhirnya Abbio membuka suaranya .
" Dari kecil aku di didik keras untuk menguasai bisnis dan untuk menjaga adik adikku , Zahid dan Violetta ! Tidak ada kesempatan.untukku bersosialisasi ataupun mempunyai teman baik seperti anak anak yang lain . Sampai akhirnya aku mengenal Sheera , perhatiannya padaku lama lama membuat aku nyaman "
" Kenapa bercerita seperti itu kepadaku.? Aku tidak mengenalnya jadi aku tidak punya kepentingan dengannya . Apalagi dengan kisah cinta kalian , apa urusanku !?? "
" Ckk ... diamlah !! Jangan rusak moodku untuk bercerita !! " tukas Abbio yang merasa Anna selalu saja tidak mau mendengarnya . Setelah gadis itu diam Abbio meneruskan ceritanya .
" Aku terlalu terlena waktu itu .. dan aku menyentuhnya . Kau tahu maksudnya kan ? Aku lepas kendali dan itu akan menjadi penyesalan terbesarku ! Aku melanggar janji pada Daddyku bahwa aku tak akan menyentuh wanita sebelum pernikahanku . Aku memang brengsek tapi sungguh aku sangat menyesalinya . Bayi itu bukan anakku jadi jangan pernah berani berpikir macam macam tentang aku !! "
Anna tetap saja diam , pandangannya ke arah luar jendela . Walau sedang kesal tak ia pungkiri bahwa ia lega mendengar semua itu .
" Aku tahu sebenarnya kau ingin berterimakasih padaku karena sudah menceritakan semua ini . Tapi simpan itu anggap saja hari ini aku sedang berbaik hati padamu "
Jika ada hal yang ingin di lakukan Anna saat ini adalah mencakar cakar wajah pria arogan yang duduk disampingnya . Abbio membuatnya seolah olah mengemis penjelasan padanya .
Benar saja yang ia duga , mereka menjadi pusat perhatian di area depan kampus tempat Abbio menghentikan mobilnya . Hampir semua mahasiswa yang lewat melirik kagum mobil yang sedang mereka kendarai .
Dia yakin jika mereka melihat mahasiswi miskin seperti dia turun dari mobil sport mewah ini pasti nantinya akan ada kabar kabar yang tak mengenakkan di kupingnya .
" Ini sudah sampai , aku tahu kau masih ingin bersamaku tapi sebentar lagi aku ada meeting penting ! Zahid masih di lndonesia jadi akulah yang harus menghandle semuanya "
" Ya Tuhan ... berikan hambaMu kesabaran " batin Anna , padahal dari tadi dia sudah ingin keluar tapi pria itu belum juga membuka pintu otomatis mobilnya .
" Mulai besok jangan lagi menunggu bus jemputan karena bus itu tidak akan pernah lewat di depan mansion lagi . Aku tidak keberatan jika harus mengantarmu ke kampus setiap paginya "
" Apa !!! Pasti ini ulahmu ... kenapa anda selalu seenaknya sendiri !! " pekik Anna .
" Tidak usah berterimakasih padaku , dan mulai sekarang jangan lagi sungkan padaku ! Kau wanitaku ... kau bisa minta apapun padaku "
" Wanita apa ??? Ya Tuhan ... aku ingin keluar !! Cepat !! "
Turun dari mobil Anna tak henti hentinya merutuki apa yang dilakukan Abbio pagi ini padanya . Tak ada angin tak ada hujan pria itu menceritakan kisah pribadinya dan entah apa yang ada dipikiran pria itu hingga tiba tiba saja menyebutnya sebagai wanita miliknya .
Ada sebuah kebahagiaan yang sebenarnya terselip di hatinya , tapi dia tidak siap jika harus mendengar atau mengetahui kejutan kejutan lain dari putra mantan mafia itu . Apalagi ia tahu persis wanita sederhana sepertinya bukan tipe dari pria super kaya itu .
BRUGGHHH ...
Mungkin karena berjalan dengan melamun ia menabrak seorang mahasiswa yang kebetulan melintas di depannya hingga mereka sama sama terjatuh .
" Maaf ... " cicit Anna merasa bersalah .
" Hei santai saja , aku tidak apa apa . Seharusnya aku yang bertanya seperti itu , apa kau baik baik saja "
" Aku baik ba ... " sebelum menyelesaikan kata katanya ia di kejutkan dengan kejadian yang tiba tiba terjadi di depannya .
BUGHHH ... BUUGGHHHH
" Aaaaaaa ... hentikan !!!! "