NovelToon NovelToon
Gejolak Cinta Tuan Erick

Gejolak Cinta Tuan Erick

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Diam-Diam Cinta
Popularitas:531.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: Park alra

"Berapa uang yang harus saya keluarkan untuk membeli satu malam mu?"

Erick Davidson, pria tajir dengan sejuta pesona, hendak menjebak seorang gadis yang bekerja sebagai personal assistan nya, untuk jatuh ke dalam pelukannya.

Elena cempaka, gadis biasa yang memiliki kehidupan flat tiba-tiba seperti di ajak ke roler coster yang membuat hidupnya jungkir balik setelah tuan Erick Davidson yang berkuasa ingin membayar satu malam bersama dirinya dengan alasan pria itu ingin memiliki anak tanpa pernikahan.

Bagaimana kisah cinta mereka? ikuti bersama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Park alra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GCTE | Bab 34

"Hai ... bisa kita bicara sebentar, Mrs. Davidson," lirih Clarissa berujar. Wanita itu nampak terlihat pucat, menggunakan hoddie kebesaran dan bawahan rok pendek. Jauh dari kata glamour yang selalu melekat pada dirinya.

"Silahkan masuk dulu," kata Elena, membuka pintu lebar.

"Tidak. Aku ingin kita bicara di luar saja, ada cafe terdekat di sini," ucap Clarissa menolak halus ajakan gadis yang kini sudah menjadi istri Erick tersebut. Posisi yang selalu menjadi impiannya sejak dulu, namun kini Clarissa harus menelan pil pahit untuk menerima kenyataan yang ada.

Elena meski bingung dan terkejut karena kedatangan Clarissa yang tiba-tiba akhirnya hanya menyanggupi. "Baiklah, tunggu sebentar saya akan mengambil tas dulu."

...***...

Suasana kafe lumayan remang dengan arsitektur gaya klasik dan instrumental music yang mengalun lembut membuatnya semakin syahdu terasa.

Clarissa dan Elena duduk berhadapan di meja pojok yang berhadapan langsung dengan dinding kaca besar menampilkan hiruk pikuk jalanan kota yang sudah mulai padat.

"Aku kesini ingin mengucapkan selamat pada pernikahan kalian," ucap Clarissa memulai percakapan, ia hanya terlihat mengaduk- ngaduk isi minuman yang di pesannya dengan sedotan tanpa berniat mau menyentuh.

"Terimakasih." hanya kata itu yang bisa Elena lontarkan. Karena jujur pengalaman terakhir nya dengan Clarissa yang tak mengenakkan membuat ia agak segan dengan wanita itu.

"Kau tahu Elena ... aku sangat terkejut ketika mendapat kabar Erickson meninggalkan rumahnya demi dirimu. Jujur,aku merasa sangat iri padamu."

"Iri?" Elena mengulang perkataan terakhir.

"Ya. kau tak salah dengar, aku menaruh rasa iri terhadap mu. Karena betapa Erickson sangat mencintai mu hingga dia bisa melakukan apapun untuk mu,bahkan jika itu mengorbankan dirinya sendiri."

Elena termenung mendengar nya. Jujur ia memang merasa sangat beruntung, namun di satu sisi ada kekhawatiran yang mungkin tidak di ketahui Clarissa. Tentang apa alasan Erick begitu mencintai gadis biasa-biasa sepertinya. Yang bahkan Clarissa pun tak akan menduga.

Clarissa membuang karbondioksida perlahan. Wajahnya yang tanpa make up nampak terlihat jelas berbeda ketika wanita itu menggunakan make up membuat Elena sedikit pangling melihatnya.

"Maaf non--"

"Jangan memanggil ku dengan sebutan itu." potong Clarissa. "Kau sekarang adalah isteri Erickson. Tak pantas bagimu untuk mengucapkan itu."

"Baiklah Clarissa." Elena mengoreksi panggilan nya. "Maaf jika ini lancang. Apakah kamu mencintai mas Erick?"

Clarissa sedikit terhenyak dengan panggilan Elena kepada Erick. 'Mas' betapa so sweet nya itu. Ah, lagi- lagi ada perasaan sesak yang menghimpit dadanya. Betapa Clarissa begitu tersiksa dengan cinta tak berbalas ini.

"Jika kau bertanya demikian, maaf jika aku harus mengatakan Ya, aku mencintainya." Clarissa menjeda ucapan demi melihat wajah air muka Elena yang berubah.

Wanita itu terkekeh. "Kau tenang saja tidak usah tegang begitu," ucap Clarissa kemudian.

Ia mengesah pelan menatap langit- langit dengan menerawang. "Apa yang terjadi di antara aku dan Erick hanya ada di masa lalu. Yang terpenting sekarang, dia adalah milik mu dan aku tidak akan mencoba untuk merebutnya. Karena aku tahu itu akan sia-sia saja."

Elena terperangah, betapa ia kagum dengan pemikiran bijak wanita cantik itu. Biasanya bagi kaum atas apalagi seorang putri kolongmerat yang selalu di manjakan dia akan menggunakan seribu acara untuk membuat keinginannya terpenuhi. Tapi Clarissa tidak. Wanita itu begitu lapang dada menerima kenyataan yang terjadi padanya, bahwa semua yang dia inginkan tak melulu akan menjadi miliknya.

"Alright. Cukup basa-basi, Elena aku hanya ingin berpesan pada mu, tolong jaga Erickson. Dia meninggalkan keluarganya juga perintah ayahnya hanya demi dirimu. Pengorbanan yang menurut ku tidak akan bisa di lakukan oleh banyak pria di luar sana. Itu membuktikan bahwa dia sangat mencintai mu, dengan segenap jiwa nya.. Jadi kumohon bahagia kan dia, jangan pernah mengecewakan cintanya."

"Baik,aku akan mengingat pesan mu ini," ujar Elena dengan mengulum senyum.

Entah kenapa hal itu membuat hati Clarissa menjadi sejuk, seperti ada kelegaan luar biasa yang membuat dadanya sedikit ringan.

"Oh ya, waktu pertama bertemu kita tidak memperkenalkan diri dengan baik. Jadi aku ingin mulai berkenalan dengan dirimu, anggap saja ini awal pertemanan kita." kemudian wanita itu menjulurkan tangannya pada Elena.

"Aku Clarissa mawar de smit. Teman yang sudah seperti adik bagi Erickson."

Elena menerima juluran tangan itu. "Aku Elena cempaka, istri mas Erick."

"Good. Kita temenan sekarang? ... "

Elena ragu untuk mengeluarkan kata-kata nya lalu kemudian Clarissa kembali berucap. "Istri sahabat ku adalah kakak ipar bagiku."

"Jadi ... apa kita bisa mulai hubungan baik, kakak ipar?"

Kini, Elena mulai tersenyum. "Baiklah. Teman."

Keduanya semakin melebarkan senyum lantas berubah menjadi tawa bahagia.

"Oh my Gosh. Pesawat ku akan tiba sore ini, maaf Elena aku harus pergi untuk bersiap-siap sekarang."

"Pesawat? kamu mau kemana?" tanya Elena menahan Clarissa untuk beranjak.

"Aku akan pergi ke London, ke tempat ku semula."

"Well, aku tidak ada alasan lagi untuk berada di sini. jika di London aku tidak akan sepi job dan bisa mengembangkan bakat akting ku."

Sebenarnya ada satu alasan lain. Yaitu Clarissa ingin menghilangkan perasaannya untuk Erick, agar tak semakin terkembang dan membuat semuanya akan semakin sulit.

"Mmm, baiklah. good luck untuk mu," ucap Elena tersenyum manis memberikan semangat.

"Thanks. Kalau begitu aku pergi, bayy!" Clarissa melambaikan tangan begitupun dengan Elena.

Setelah kepergian wanita itu, Elena menghela nafas lega. Betapa ia merasa plong sekarang.

"Teman ... " gumam Elena menelisik telapak tangannya mengingat jalinan pertemanan yang baru saja di bangun bersama wanita yang dulu sempat menganggapnya sebagai pesaing.

Tuhan memang mempunyai caranya sendiri yang bahkan tak hamba-Nya duga.

...***...

Elena kembali ke apartemen dengan di antar supir pribadi Erick. Yang selalu setia stand by ketika ia membutuhkan nya.

Masuk ke dalam kamar, tak banyak yang gadis itu lakukan. Mengingat ia masih terlalu canggung dengan keadaan sekitar, sampai akhirnya ia ke meja ruang tamu, menemukan sebuah paket di atasnya yang di bungkus paper bag bermotif kartun lucu.

Penasaran ia menelisik setelah melihat jelas jika paket itu tertempel kertas dengan tulisan untuk nya bersama dengan berbagai bentuk pola bunga memanjang yang terlihat sangat cantik.

Ia kemudian duduk di salah satu sofa melihat apa isi yang ada di paket itu. Dan netra Elena sontak berbinar ketika menemukan sebuah dress dari dalam sana.

Gaun merah dengan potongan leher rendah dan renda yang mengelilingi sekitar lengannya nampak terlihat begitu cantik dan menakjubkan.

Ia lantas menemukan sebuah note kecil yang tertempel di dalam paper bag itu.

[Nanti malam bersiap lah, pakai gaun itu dan dandan lah yang cantik, meski kau sudah terlihat sangat cantik bahkan ketika tidak berdandan. Ingat, jam 7 harus sudah siap, aku akan menjemputmu. Akan ada kejutan spesial untuk mu.

from : Mr. Erick Davidson.

For : his wife Mrs. Davidson].

Elena tersipu membaca isi surat itu. Tanpa sadar bibirnya terkulum lebar. Ah, ia tak sabar dengan kejutan apa yang akan di berikan sang suami.

1
fayna
sama mas dokter aja clar 🫰🏻
Mayora
tenanglah Elena,,,tuh ada Erick💜💜💜
Flowers
Lumayan
Aris Bos
Menarik tapi kok konfliknya panjang bangat
Devi Handayani
duh bahagia nya bila dicintai😍😍😍😍
Devi Handayani
bagus erick ini baru laki..... punya prinsip👍🏻👍🏻👍🏻😍😍😍
Devi Handayani
bisa yaa begicuu.... oke deh😌😌😅😅
Devi Handayani
waduhh 😳😳😳😳😳😳
Devi Handayani
yaahhhhhh😩😩😩😩
Devi Handayani
jangan kasih nikah ama bagas dong thor elenanya 😒😒😒😒
Devi Handayani
aahhh..... so tuittt deh pak bos😍😍😍😍
Devi Handayani
wow kaka ketemu gede🤭😁😁
Devi Handayani
lanjut thor😍😍
Devi Handayani
semoga ada malaikat tanpa sayap nolongin elena.... yang sabar yaa😥😥😥
Devi Handayani
waahhh cowo matre cowo matre ga ada otak nyeee..... ke laut sje sono😒😒😒😒
Inar Fajar
Kecewa
deta
jangan dulu tamat donk thor.... kasih lah bagaimana kehidupan erick dan elena setelah menikah dan punya anak...
Sry Ainun
haduh GK sabar pengen lanjut cerita Marvin deh
Sry Ainun
aduh selamat kan dua" nya thor
Rahmi Rahmi
rasaiin itu mona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!