Chen Niu seorang pembisnis besar yang mencapai prestasi besar diusia 40 tahun. Terlahir dalam keluarga yang miskin dan selalu bergerak maju untuk mencapai tujuannya.
Mempelajari Seni Beladiri Kuno dan menjadi seorang Grandmaster Beladiri yang disegani, membuat Kelompok besar dan menginjakan kakinya dengan kuat.
Status, Uang dan kehormatan semua sudah dia dapatkan. Namun bahkan saat kematian datang kepadanya masih banyak hal yang menjadi penyesalan.
Perlahan Chen Niu membuka matanya dan kembali kemasa lalu saat berumur 17 tahun yang merupakan seorang Siswa Sekolah Menengah yang menyelesaikan Ujian untuk masuk keperguruan tinggi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 - Berada Didalam Kendali
Yuan Lao bukanlah Anak kecil yang dapat dibodohi dengan mudah. Jika menghitung semuanya dengan baik Chen Niu ini terlalu hebat dan jauh melebihi Zhao Qi.
Sejak awal niat dari Chen Niu yang sebenarnya adalah menarik perhatian dirinya. Sheng Tian memang orang yang memprovokasi dan mencari masalah, tapi semuanya memang sudah diatur oleh Chen Niu dan mereka tidak lebih bergerak dibawah kendalinya.
Gaya dari seorang raja yang sebenarnya dan memainkan bidak sesuai dalam kendalinya, kemunculannya kali ini mungkin akan menarik perhatian Dunia Bawah Cina. Bahkan mungkin saja Raja Dunua Bawah yang keempat akan terlahir.
Zhao Qi memang memiliki pangkat yang luar biasa dan dimasa depan mau atau tidak mereka harus saling berkolaborasi. Laut Cina Timur dipenuhi dengan orang kuat, untuk menahan mereka memperluas kekuasaan maka semua hal ini sangat dibutuhkan.
....
Keesokan paginya Chen Niu berada dihalaman belakang dengan telanjang dada. Posisinya menghadap kearah Danau dan dia mulai melatih tenaga dalamnya dengan energi Alam disekitarnya.
Ponselnya mulai berbunyi dengan keras dan Chen Niu buru-buru berdiri mengambilnya. Chen Niu tidak tahu siapa yang memanggilnya namun tidak ada alasan untuk tidak mengangkatnya.
"Ini aku Zhao Qi !" Kata Zhao Qi dengan santai.
"Ya... ada perlu apa sampai Tuan Zhao Qi meneleponku sendiri ?" Chen Niu bertanya dengan dingin.
"Masterku Yuan Lao... aku adalah Muridnya dan memiliki kewajiban untuk berterimakasih kepadamu. Jika kau membutuhkan bantuan berurusan dengan aparat maka telpon aku, sisanya aku bisa membereskannya untukmu selama tidak ada tindakan ilegal." Kata Zhao Qi dengan jujur.
"Yah... aku rasa menerima kebaikanmu ini tidak terlalu buruk. Aku tidak tertarik dengan bisnis yang melanggar hukum, tapi aku yakin dimasa depan akan beberapa aparat kepolisian yang sengaja mencari masalah denganku." Kata Chen Niu dengan santai dan perlahan masuk kedalam kolam renang untuk berendam.
"Baguslah kalau begitu... Hukum memang bisa dibelokkan tapi sebisa mungkin aku tidak ingin melakukannya. Donghai sekarang menjadi Wilayah kekuasaanmu... aku merupakan Raja dari Barat Laut. Timur dan Selatan sudah ada yang mengisinya, Donghai berada diutara dan pusatnya merupakan Ibukota yaitu Beijing yang merupakan Wilayah Netral. Aku ingin kau menjadi Raja dari Utara, Xianjiang dan Jiang Bei... kuasai tempat itu dan bangun pasukanmu." Kata Zhao Qi dengan jujur.
"Kau tidak perlu mengatakannya karena sejak awal tujuanku memang itu. Aku hanya ingin hidup dengan tenang dan untuk itu aku akan menjadi Raja dari Utara, mereka harus berpikir dua kali untuk berurusan denganku dan selama mereka tidak menggangguku maka aku juga tidak akan mengganggu mereka." Kata Chen Niu dengan tegas.
"Kau memiliki ambisi tapi akan kulihat apakah kau mampu mencapainya. Suatu hari kita akan bertemu dan aku harap yang akan aku temui nanti adalah Raja Utara." Kata Zhong Qi dan segera dia mengakhiri panggilannya.
Chen Niu tersenyum dan tidak menyangka akan memiliki hubungan seperti ini dengan Zhong Qi, bahkan dulu Zhong Qi merupakan Raja Dunia Bawah yang paling santai. Dia hanya fokus pasa Wilayah kekuasaannya begitu pula Chen Niu yang kurang dalam ambisi.
Hanya Raja bagian Laut Cina timur yang sangat berambisi. Bahkan saat-saat terakhir kematiannya adalah rencana dari mereka, Chen Niu akan mengambil kembali semua miliknya dan suatu saat dia akan menagih hutang kepada mereka.
Sekali lagi Ponsel Chen Niu berdering dan itu merupakan telpon dari Lin Yu. Chen Niu mengangkat panggilan dan dia mendengar suara yang cukup berisik disana.
"Maaf... aku sedang berada di Bar dan tempanya sangat ramai." Kata Lin Yu yang berjalan keluar.
"Ini masih pukul 10 pagi dan kau sudah pergi ke Bar untuk minum. Kau juga harus menjaga kesehatanmu !" Kata Chen Niu dengan kesal.
Lin Yu merasa senang dan tersenyum, "Oh... apakah aku harus sering melakukan hal seperti ini kedepannya agar mendapatkan perhatian lebih darimu. Selalu aku yang menelponmu terlebih dahulu dan kau tidak pernah melakukannya bahkan jika hanya menanyakan kabarku. Aku tahu betul kau pasti juga melupakan janji kita untuk berkencan bukan ?"
Chen Niu hanya bisa tersenyum pahit dan berkata, "Maafkan aku... sekarang dimana kau berada, aku akan kesana dan mengosongkan Jadwal."
"Memangnya kau sedang sibuk dan memiliki jadwal yang padat ?" Tanya Lin Yu dengan penasaran.
"Tidak juga... keseharianku hanyalah makan, olahraga dan mandi. Bekerja mungkin sesekali dan selebihnya hanya memikirkanmu." Kata Chen Niu dengan sedikit menggoda.
"Gombalanmu itu basi... aku akan mengirim titik lokasinya. Setelah sampai telpon dan aku akan menjemputmu nanti diluar !" Kata Lin Yu dengan senyum yang penuh kebahagiaan.
"Kalau begitu tunggu kedatanganku Tuan Putri." Chen Niu keluar dari Kolam renang dan bersiap untuk pergi.