NovelToon NovelToon
Gadis Polos Kesayangan Tuan Al

Gadis Polos Kesayangan Tuan Al

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Mafia / Amnesia / CEO Amnesia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:394.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Delisa gadis yatim piatu yang tinggal di desa terpencil. Di usianya yang masih 18 tahun dia harus menjadi tulang punggung untuk membesarkan kedua adiknya yang masih kecil.

Hingga suatu saat Delisa dan kedua adiknya yang sedang mandi di sungai menemukan seorang pria tergeletak tak berdaya di tepi sungai.

Karna merasa kasihan Delisa membawa pria itu ke gubuk kecilnya lalu merawatnya sampai sembuh. Namun saat sadar pria itu malah tidak tau siapa dirinya yang sebenarnya.

"Siapakah pria itu?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34# Tidak Mengenal Lawan

Dewa langsung saja memberi kode kepada angotanya yang telah mengambil posisi mereka masing masing bersiap untuk menyerang dan membabat habis musuh yang mereka temui.

Dor... Dor...

"Kakak!" teriak Ayu dan Nana ketika mendendengar suara tembakan yang begitu keras.

Mendengar itu Gress dan angotanya yang berada di dalam gedung langsung saja panik. Dewa langsung saja mengambil kesepatan itu. Dia langsung saja berlari ke arah Ayu dan Nana dan membawanya menjauh dari Gress dan angotanya.

"Kau lindungi mereka" ucap Dewa memberikan Ayu dan Nana kepada angotanya yang telah berhasil masuk.

"Baik, Bos" ucap pria itu lalu membawa Ayu dan Nana untuk berlindung.

Dewa menatap keadaan Ayu dan Nana yang sedang ketakutan dengan tatapan penuh iba. Lalu dia menatap ke arah Gress dengan tatapab membunuhnya. Mereka salah karna tidak menyelidiki kemampuan lawanya terlebih dahulu.

"Sial! kita di serang" teriak Gress frustasi ketika melihat para penembak jitunya telah mati dan tinggal menyisakan anggotanya yang berjaga di bawah.

"Kau salah karna tidak menyelidiki siapa lawanmu terlebih dahulu" ucap Dewa tersenyum sinis sambil menatap Gress dengan tatapan iblis yang haus akan darah.

"Siapa kau sebenarnya" ucap Gress ketakutan ketika melihat mereka sudah di kepung oleh angota Dewa dan telah membunuh semua angotannya dan tinggal menyisakan dia dan beberapa angotanya yang ada di dalam gedung.

"Ha...ha.. Aku adalah Dewa Wilofers ketua mafia King Dragons" ucap Dewa tertawa renyah mendengar pertanyaan Gress.

Namun, tawa Dewa bukanlah tawa penuh kelucuan tapi tawa yang sangat mengerikan. Mendengar itu Gress dan angotanya langsung merinding ketakutan. Ternyata ketua mafia yang selama ini mereka cari tau ternyata ada di depannya.

Tampah Dewa yang tidak ada tampang brandal sedikitpun membuat semua orang mengira jika dia adalah anak polos yang tidak tau apa apa. Tapi di balik keplosannya ternyata ada raja iblis yang sangat mengerikan sedang bersemayam di dalam tubuhnya.

Gress langsung saja mencari celah agar dia bisa kabur dari kematian yang telah menanti di depannya. Hingga dia melihat pintu belakang tidak ada penjagaan dari angota Dewa. Gress langsung saja berlari ke arah pintu itu sambil menembaki setiap orang menghalanginya.

Dor....Dor....

suara tembakan langsung saja terdengar di gedung itu. Seluruh angota Dewa langsung saja membalas tembakan Gress dan angotanya sambil melindungi Dewa yang saat ini tidak mengunakan senjata.

Brak...

Dewa langsung saja menendang tubuh Gress hingga membuat wanita itu jatuh tersungkur ke lantai. Gress langsung saja menatap seluruh angotanya yang masih hidup kini telah tertangkap oleh angota Dewa dan sebagian telah mati sia sia di tangan angota Dewa.

"Bos, kita tidak boleh mebunuhnya. Kita harus cari tau siapa yang menyuruh mereka" ucap salah satu angota Dewa ketika melihat Dewa ingin membunuh Gress saat itu juga.

"Aku tidak akan membunuhnya. Tapi, aku ingin membalas perbuatannya kepada kedua Nona kecilku terlebih dahulu"

Dewa langsung saja menjambak rambut Gress sepert Gress menjambak rambut Nana tadi. Gress langsung saja memegang tangan Dewa sambil menatapnya dengan tajam. Gress tidak menyerah dia tetap saja memberontak walaupun tau jika nyawanya sedang terancam.

"Kau tidak akan mendapatkan apapun dariku" ucap Gress lantang tanpa ada rasa takut sedikitpun.

Brakk....

Dewa langsung saja melayangkan tinjunya hingga membuat Gress langsung saja teryatuh ke lantai. Bukannya takut Gress malah kembali bangkit lalu menyerah Dewa. Dewa langsung saja tersenyum sinis ketika melihat keahlian Gress dalam ilmu bela diri.

Namun, Dewa tidak gentar sedikitpun karna kemampuan Gress tidak sebanding dengannya. Gress terus saja menyerang Dewa namun Dewa dengan mudah menghindarinya.

Hingga akhirnya tiba tiba ponsel Dewa berbunyi sehingga membuat Dewa harus mengakhiri permainannya itu.

Brukk...

Dengan sekali pukulan yang mengenai wajah Gress membuat wanita itu langsung saja jatuh tersungkur di atas lantai. Dewa langsung saja memerintahkan angotanya untuk menangkap Gress.

Melihat perintah bosnya mereka langsung saja menganguk patuh lalu menangkap Gress. Namun, Gress terus saja memberontak sehingga membuat mereka sangat sulit membawa tubuh Gress. Karna tak punya pilihan angota DEwa langsung saja memukul punggung Gress sehingga membuat wanita itu langsung saja jatuh pingsan.

"Bawa mereka ke markas" perintah Dewa sambil menatap layar ponselnya yang tertera nama Ervan di sana.

Dewa langsung saja menekan tombil hijau lalu meletakkan menda pipih itu di telinganya.

"Dimana kedua adikku!" teriak Aldyanta dari sebrang sana sehingga membuat Dewa harus menjauhkan ponselnya lalu kemegang teliganya yang sakit karna teriakan Aldyanta.

"Mereka baik baik saja, Tuan" ucap Dewa menatao Ayu dan Nana yang terus saja menagis ketakutan di dalam gendongan angotanya.

"Apa kau sudah membereskan para sampah itu?"

"Sudah, Tuan. Aku sudah membawa mereka yang masih hidup ke markas besar"

"Bagus, cari tau siapa dalang di balik ini semua. Aku yakin mereka terlibat dengan kematian Deddy dan Mommy"

"Siap, Tuan" ucap Dewa pangsung saja mematikan ponselnya tanpa memperdulika Aldyanta yang masih mengoceh di sebrang sana.

"Dew... Sial bocah itu seenaknya saja mematikan pangilanku. Awas kau nanti ya" ucao Aldyanta geram ingin membanting pinsel Ervan yang ada di tangannya.

"Tuan, ponsel saya. Masih kredit belum lunas" ucao Ervan langsung saja mengamankan ponselnya dari amukan Aldyanta.

"Asisten pribadi Tuan Muda Aldyata Kusuma tapi ponsel saja kredit" ucap Aldyanta kesal lalu kembali melangkahkan kakinya meningalkan Ervan.

"Kredit ecek ecek Tuan. Mana mungkin seorang Ervan Aryanta membeli ponsel kredit" gumam Ervan terus saja memeriksa keadaan ponsel kesayangannya.

Setelah memastikan ponselnya aman dan tidak ada lecet sedikitpun, Ervan langsung saja memasukkannya kedalam saku celananya. Setelah kembali bergabung dengan tamu undangan dengan perasaan lega karna mendengar jika kedua Nona kecilnya sekarang baik baik saja.

Setelah mematikan pangilan Aldyanta, Dewa langsung saja menemui Ayu dan Nana.

"Kalian baik baik saja kan?" ucap Dewa memeriksa tubuh Ayu dan Nana untuk memastikan jika tidak ada luka lecet di sana.

"Kakak mereka siapa. Kami takut.. Hik...hiks" Ayu dan Nana langsung saja menghamburkan pelukannya ke Dewa.

"Mereka bukan siapa siapa. Mereka hanya orang yang ingin merusak kebahagian kita" ucap Dewa sambil menghapus air mata Ayu dan Nana.

"Tapi mereka bilang jika ada urusan dengan Kakak" ucap Ayu polos.

"Tidak apa apa. Sudah ayo kita pulang. Nyonya dan Tuan Muda sudah menunggu kalian"

"Tapi, wanita itu bilang jika dia menginginkan tubuh Kak Dewa. Memang tubuh Kakak mau di apakan?" ucap Ayu dengan polosnya.

Mendengar pertanyaan Ayu, Dewa langsung saja mengaruk kepalanya yang tindak gatal. Dewa langsung saja berpikir bagaimana cara menjelaskannya kepada bocah seperti Ayu dan Nana.

"Sudah tidak usah di pikirkan lagi. Lebih baik sekarang kita pulang. Ingat kalian jangan mengatakan hal ini kepada Nyonya muda ya. Kakak takut jika kejadian ini akan membuat Nyonya muda bersedih" ucap Dewa mengalihkan pembicaraan lalu membawa Ayu dan Nana kembali.

Bersambung.....

1
Ruk Mini
jiahhh..ko off thorr lgi dag dig dug...ihh kau bikin gemeszz dwehhh lgi seru2 ye lom otw debay y penisirin tau .mo lanjut kah..?? ok d tgg thorrr. tq 🙏👍👍👍
Ruk Mini
ada ye..lgi berlumur an darah sempet2 ye kawin 😋😋😋
Ruk Mini
dih... Oneng sihhh
Ruk Mini
tambah emozii lgi si abank😬😬😬
Ruk Mini
cpt ungkap bank.. gemeszz sm kunti dn setan
Ruk Mini
apes lo bank..bank..
Ruk Mini
duh...ko dh pinter aje..kpn belajar nenk
Ruk Mini
Oneng.. Oneng.....cari maut kau
Ruk Mini
kena ..kau ..slh pilih lawan bank her....😭😭😭
Ruk Mini
pengawal mn kau. mnt d suat sm Al
Ruk Mini
hadehhhh... ampyuunnn deh ..bank.. bank...
Ruk Mini
nah gitu jadi kn ga ada praduga saling percaya
Ruk Mini
wadohhh... kelemahan babank Al
Ruk Mini
udeh a tahan main drama jdi irg bae ye nek
Ruk Mini
konflik baru neh naga2 ye
Ruk Mini
ya elah nenk ga peka amat laki kwartir loh
Ruk Mini
ayooo donk kn Mafia pasti cpt terungkap
Ruk Mini
wq..wa..cari mslh aje lo sm boss
Ruk Mini
iblis yg cerdik... tpi pasti kepeleset..ati2 go
Ruk Mini
cari gebetan bank ev...🤗🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!