Bercerita tentang seorang pria usia 30an yang jatuh dari kehidupan nya setelah bercerai dan terpuruk dalam kehidupannya, ketika di perjalanan pulang dirinya mengalami sebuah kecelakaan tragis yang menyebabkan dirinya meninggal dunia. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ada penyesalan dalam dirinya yang membuat dirinya begitu terpuruk dan berharap dapat memperbaikinya. Namun tanpa disadari dirinya kini bertemu seorang dewa dan di renkarnasikan di dunia lain dengan bantuan sistem. Bagaimanakah kehidupan nya di dunia lain? Apakah dia akan dapat bertahan hidup di dunia yang penuh monster dan sihir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERTEMPURAN KOTA TAKT
Keesokan harinya, kami semua telah bersiap di Gerbang utara ibukota. Nampak ada 2 kereta guild dengan ukuran besar yang dapat menampung kurang lebih 30 orang.
"Max, pedangmu cukup bagus" ucap Miki
"Ya, Ryo memberikan ini untuku, sangat kuat karena terbuat dari material Metal Lizard rank A" ucap Max
"Armor mu juga bagus Miki, itu membuatmu lebih mudah bergerak ketimbang armormu sebelumnya" ucap Tiana
"Benar, ini sangat nyaman namun kuat, merasa lebih percaya diri dengan ini" ucap Miki
"Tapi armor Tiana sepertinya jauh lebih bagus dari milik Miki" ucap Airen
"Itu design khusus untuk Tiana dari Borun, job tiana itu Hunter Assasin yang langka, jadi armornya juga berbeda" kataku
"Meski harganya tidak terlalu mahal tapi kekuatannya tidak dapat di ragukan" ucap Tiana
"Itu karena Borun memberi kita diskon untuk itu" kataku
"Tapi armor baru Airen adalah yang terbaik, itu memberinya kesan sangat hebat dan kuat" ucap Max
"Eh? I-ini hadiah dari Ryo ketika kami pergi bersama kemarin" jawab Airen dengan malu2
"Ho, jadi itu hadiah kencan pertama kalian ya" ucap Miki
"Kencan macam apa yang memberi hadiah sebuah armor" ucap Max
"Kau tidak memperhatikannya, lihatlah cincin yang di gunakan Airen, apa kau tidak menyadarinya?" ucap Tiana
Airen langsung menyembunyikan rasa malunya dengan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya..
"Whoaa, kalau begitu selamat untuk kalian berdua" ucap Max
Aku langsung menendang kaki Max dan berkata..
"Jangan menggodanya terus, cincin itu memiliki fungsi yang sama dengan gelang yang ku berikan pada kalian dan Grandmaster" kataku
"Aduh!! Tapi kau tidak perlu menendangku kan?" ucap Max
"Benar, fungsi komunikasi dan pelacakan nya adalah yang terbaik, ini membuat kita dengan mudah menemukan rekan kita jika terpisah, dan dapat berkomunikasi melalui fikiran" ucap Tiana
"Aku setuju, dengan begitu komunikasi kita selama pertarungan juga akan semakin baik" ucap Miki
"Tapi pertahanannya juga bagus, ini dapat mengurangi damage yang di terima penggunanya" ucap Airen
"Benar, ini lebih seperti harta karun ketimbang peralatan sihir" ucap Tiana
"Sudahlah teman2, keretanya sudah bersiap untuk berangkat, ayo kita naik dan berangkat" kataku
Setelah semua orang siap semua orang langsung menaiki kereta dan bergerak menuju kota Takt.
...***...
Diperjalanan kami berkenalan dengan dua orang petualang lain, mereka adalah petualang Rank A.
Huges adalah seorang beastman dengan telinga harimau sedangkan Katy adalah seorang beastman bertelinga kucing.
...---* Apraisal *---...
...Huges...
...Ras : Beastman...
...Job : Warrior Tank...
...Age : 28...
...Level : 53...
...Rank : A...
...Skill :...
...Earth Magic, Iron Wall, Earthquake, Sense...
...Skill Unik :...
...Iron Body, Unbreakable...
...Title :...
...-...
...----------------...
"Perkenalkan namaku Huges, aku dan Katy selalu berpetualang bersama sebagai Pair" ucapnya
"Itu benar kami di besarkan bersama dan juga selalu berpetualang bersama" ucap Katy
...---* Apraisal *---...
...Katy...
...Ras : Beastman...
...Job : Fighter...
...Age : 21...
...Level : 51...
...Rank : A...
...Skill :...
...Fire Magic, Iron Fist, Fire Fist, Sense...
...Skill Unik :...
...Rage, Instinct...
...Title :...
...-...
...----------------...
Mereka berdua memiliki skill dan kemampuan yang cukup bagus, selain itu job mereka juga sangat berguna di pertarungan.
"Perkenalkan, kami adalah party Silvermoon, aku adalah Leadernya, namaku Ryo" kataku
"Aku Max, aku ada seorang Swordmaster rank C" ucap Max
"Miki, rank C dan aku seorang Assasin" ucap Miki
"Salam kenal, aku adalah Mage rank C dari Silvermoon, namaku Airen" ucap Airen
"Dan dark elf yang duduk diatas seperti kera adalah Tiana, dia seorang Hunter Assasin rank A" ucap Max
Tiba2 sebuah panah tertancap di kursi tempat Max duduk hanya berjarak beberapa sentimeter dari adik kecilnya.
"Hei Tiana, itu hampir mengenai kebanggaanku kau tahu" ucap Max kesal
"Itu peringatan untukmu" ucap Tiana
"Awas saja kau, ketika aku mencapai rank A, aku akan mengalahkanmu" ucap Max
"Aku tidak sabar menantikan itu" ucap Tiana dari atas atap kereta yang melaju dengan kecepatan penuh
Huges dan Katy nampak sedikit terkejut..
"Ah jangan dengarkan si bodoh ini, dia memang selalu bertingkah seperti itu" ucap Miki
"Party kalian terlihat ramai dan seru sekali" ucap Katy
"Ya beginilah kami, Max dengan sifatnya selalu membuat party ini terasa hidup" kataku
"Benar, Tiana juga kadang sering mengatakan kata2 yang cukup menghibur meskipun sikapnya sangat tenang" ucap Airen
"Haha tapi kurasa kalian semua bukan orang biasa" ucap Huges
"Hmm? tidak, kami hanya orang biasa" ucap Miki
"Tapi intuisi ku berkata kalian semua orang2 hebat" ucap Katy
Kami pun berbincang selama perjalanan, dan mereka menjelaskan. Mereka sebenarnya tidak berasal dari kerajaan ini, mereka berasal dari Kerajaan Gleros di barat. Mereka dulunya di paksa menjadi pekerja tambang demi kepentingan militer, namun mereka menerima perlakuan yang tidak adil.
Alhasil mereka melarikan diri dan berakhir di kerajaan Windgate dan mereka memutuskan untuk menjadi petualang.
"Itu hebat, di usia muda kalian sudah mencapai Rank A" kataku
"Katy lah yang paling hebat, dia sudah di rank C diumur 12 tahun ketika mendaftar sebagai petualang" ucap Huges
"Kau juga sudah di rank B ketika mendaftar Huges" sambung Katy
"Tapi kalian berdua sangat hebat sudah bisa di posisi ini" ucap Miki
"Benar, aku bahkan baru rank C sekarang" ucap Airen
"Hmm? Tidak perlu khawatir, aku yakin kalian juga akan menjadi lebih hebat di masa depan" ucap Katy
Selama perjalanan kami dan kedua orang itu terus mengobrol tentang banyak hal, kami juga berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang petualang dan hal2 lainnya.
Tiba2 aku mendapat koneksi dari Grandmaster.
*Ryo, aku ada berita buruk* ucap Leonore
Semua orang party Silvermoon terkejut mendengar ini, semua orang bisa mendengar ini karena Leonore menghubungkan ini kesemua pemilik perangkat ini.
*Ada apa Grandmaster* kataku
*Kota Takt di serang ratusan monster, kelihatannya ada yang mengendalikan mereka* ucap Leonore
*Apa? Bagaimana keadaan disana* ucap Max
*Saat ini petualang dan ksatria bekerja sama menahan serangan monster di luar gerbang kota* ucap Leonore
*Tidak, kita tidak akan sempat* ucap Tiana
*Rombongan kami juga baru saja melewati desa Yoro, masih 1 hari lagi perjalanan dengan kecepatan penuh* ucap Miki
*Andai saja kita memiliki sesuatu yang bisa terbang dengan cepat* ucap Airen dengan polosnya
Mendengar itu aku kepikiran tentang Ikaruga, dan akan mencoba menghubunginya.
*Baiklah aku akan mengusahakan yang terbaik* kataku
*Baiklah, aku akan menunggumu di kota Takt" ucap Leonore
Koneksi kami pun terputus..
"Kita harus segera sampai di kota Takt" ucap Miki
Tiana turun dari atap dan bergabung dengan kami..
"Kita tidak akan sempat, seperti kata Miki tadi kita masih membutuhkan satu hari perjalanan dari sini" ucap Tiana
"Sial, kita tidak bisa berbuat apa2" ucap Max kesal
"Apa yang kalian bicarakan" tanya Huges dan Katy
Aku pun menjelaskan tentang alat sihir milik party kami, yang mana membuat kami bisa saling terhubung melalui fikiran kami seperti telepati.
Mendengar itu semua orang di kereta kami terkejut dan menanyakan dari mana kami mendapat alat sihir seperti ini.
Aku pum menjelaskan pada mereka kalau aku dan Grandmaster masih mengembangkan alat ini. Kedepannya nanti akan diperjual belikan untuk umum setelah semua proses pengembangan dan hal2 lainnya selesai di kembangkan.
Semua orang langsung tenang ketika tahu kalau aku mengembangkan alat ini bersama Grandmaster, aku yakin mereka pasti tidak berani mendesak karena tahu Grandmaster lah yang mengawasi perkembangan alat ini.
Yah setidaknya, untuk saat ini aku tidak harus kerepotan karena mereka. Untuk saat ini lebih baik kau menghubungi Ikaruga, mungkin dengan kecepatannya dia bisa membantu kami tiba lebih cepat di kota Takt.
*Ada apa nak?* tanya Ikaruga
*Apa kau bisa membawa ku dan beberapa orang terbang bersamamu ke kota Takt?* tanyaku
*Itu mudah, namun aku hanya bisa membawa 3 orang di tubuhku dan sisanya berpegangan pada kakiku* ucap Ikaruga
*Tidak masalah, anggota ku hanya 5 orang, tapi kurasa ada tambahan 2 orang yang akan ikut bersama kami* kataku
Aku berfikir untuk membawa Huges dan Katy ikut serta, kemampuam bertarung mereka bisa menutupi kekurangan di barisan depan fikirku..
*Tidak masalah, kau bisa men-summon ku dan aku akan langsung ada disana* ucap Ikaruga
*Baiklah, terima kasih* kataku
Setelah koneksi kami terputus aku bangkit dari tempat duduk ku..
"Ryo, apa yang kau lakukan" tanya Airen
"Kalian semua percaya padaku?" tanyaku
Semua anggota party silvermoon saling bertukar pandang, dengan kompak mereka menjawab "Tentu saja".
"Baiklah, setelah ini aku akan melompat dari kereta, jangan menahanku, kalian akan mengerti nanti" kataku
"Hei, kereta ini sedang melaju dengan cepat, kau bisa terluka" ucap Huges
"Huges benar, apa yang aku lakukan" ucap Katy
"Tenanglah, Leader kami itu bisa dipercaya, jangan lihat rank nya, buka mata kalian lebar2 dan lihat sendiri apa yang bisa dia lakukan" ucap Miki
Aku pun melompat tinggi ke langit seraya berkata..
"SUMMON : IKARUGA"
Seketika cahaya terang dan menyilaukan muncul, ketika cahaya itu perlahan memudar, semua orang nampak terkejut melihatku menunggangi Ikaruga Sang Badai.
Mereka baru menyadari kalau rumor yang beredar tentang orang yang menjalin kontrak dengan hewan suci sejak kemarin ternyata ada bersama mereka.
"K-kau.." ucap Huges
"T-tidak mungkin, i-ini bohong kan?" ucap Katy gemetar
"Tidak ada yang tidak mungkin bagi leader kami" ucap Max
Tanpa membuang waktu aku berkata pada mereka..
"Airen, Miki, melompat lah, aku akan meraih tangan kalian" kataku berteriak
Tanpa fikir panjang Airen dan Miki melompat, aku meraih kedua tangan mereka dan mereka memanjat keatas tubuh Ikaruga. Kini aku, Airen dan Miki menunggangi tubuh Ikaruga.
"Max, Tiana.. Berpeganglah pada kaki depan Ikaruga" teriakku
Max dan Tiana bertukar pandang sejenak, mereka langsung melompat meraih kaki depan Ikaruga
"Whoaaa aku terbang, ini hebat" ucap Max setelah berhasil meraih kaki ikaruga.
"Huges, Katy.. Jika kalian mau ikut berpeganglah pada kaki belakang Ikaruga, kami akan pergi menuju kota Takt lebih dulu" teriakku
Huges dan Katy bertukar pandang sejenak, keduanya mengangguk dan langsung melompat meraih kaki belakang Ikaruga.
"Yahooo aku terbang Huges, lihat aku terbang" ucap Katy kegirangan
"Heii, ini terlalu tinggi, kita bisa jatuh" ucap Huges seranya memeluk kaki Ikaruga dengan kuat
"Tenanglah pria besar, berpeganglah dengan kuat maka kau tidak akan terjatuh" ucap Tiana
"Baiklah kita akan terbang dengan cepat, berpeganglah dengan erat" ucap Ikaruga
Seketika Ikaruga mengepakan kedua sayapnya dengan kuat untuk menambah kecepatan. Dalam beberapa kali kepakan sayapnya rombongan kereta kuda sudah hilang dari pandangan.
Sementara itu di rombongan kereta kuda semua orang masih memperdebatkan apa yang baru saja mereka saksikan. Seorang petualang muda yang berkontrak dengan hewan suci ada bersama mereka dan baru saja pergi dengan menunggangi hewan suci Ikaruga Sang Badai.
Hal ini akan menjadi berita besar yang akan mengejutkan semua orang.
...***...
Sementara itu, pertempuran di kota Takt masih berlanjut. Henry memberi arahan pada para ksatria untuk membantu para petualang yang kesulitan menahan banyaknya jumlah monster yang mendekati kota. Sementara itu Henderson sampai turun ke medan pertempuran untuk membantu para petualang.
Meksi dulunya Henderson adalah mantan petualang rank S, dirinya kini memiliki cidera otot yang membuatnya tidak sekuat ketika masih menjadi petualang aktif.
"Semuanya, kita harus menahan para monster agar tidak sampai memasuki kota" teriak Henderson
"Ksatria, bantu para petualang, jika mereka kalah, monster akan memasuki kota dan itu akan menimbulkan korban jiwa" ucap Henry dengan penuh sangat
Kini entah itu petualang maupun ksatria, mereka semua bertarung demi melindungi kota Takt. Mereka dengan gagah berani menghadapi para moster yang menyerang dengan ganas.
"Tuan Henry, para petualang tidak bisa menahan mereka lebih lama lagi, jumlah monsternya tidak habis2" ucap Henderson
"Sial, ini berbahaya" ucap Henry
"Benar, sudah ada banyak korban yang terluka juga, jika di teruskan, aku khawatir akan ada banyak korban jiwa" ucap Henderson
"Bagaimana dengan bala bantuan kita" tanya Henry
"Ini baru 2 hari, kemungkinan baru 1 atau 2 hari lagi mereka tiba disini" ucap Henderson sambil terus bertarung di samping Henry
"Sial, itu tidak akan sempat, kota ini mungkin sudah hancur ketika mereka tiba disini" ucap Henry
Semua orang berusaha sekuat tenaga melawan serangan monster yang terus menerus datang.
Lalu tiba2, muncul seekor monster besar dengan kepa serigala, tubuh macan dan cakar beruang. Henderson dan Henry nampak terkejut dengan itu.
"Monster jenis apa itu" ucap Henry
...--* Identify *--...
...Chimera...
...Ras : Monster (Demonic)...
...Level : 40...
...Rank : A...
...----------------...
"Monster demonic rank A, Chimera" ucap Henderson dengan nada bergetar
"Apa? Chimera demonic katamu? Siapa yang membuat monster semacam itu, terlebih apa2an status demonic itu?" tanya Henry terkejut
Chimera adalah monster hasil penelitian terlarang yang menggabungkan banyak jenis monster menjadi satu, biasanya itu hanya dapat di lakukan oleh orang2 yang memiliki kemampuan sihir kegelapan atau biasa di sebut Dark Magic.
"Dia rank a berlevel 40 dengan status demonic kekuatannya setara dengan rank S level 10, ini berbahaya" ucap Henderson
"Sial sial sial, pasukan jangan gegabah, monster besar itu setara rank S level 10, gunakan serangan sihir jarak jauh" perintah Henry
"Petualang dengan job Mage atau Hunter, serang dengan segala yang kalian miliki, kita harus menghentikan nya sebelum mendekat" teriak Henderson
Sementara itu para petualang yang memiliki kemampuan serangan jarak dekat atau langsung membentuk barisan bersama para ksatria untuk melindungi pasukan sihir dan para petualang dengan job mage dan hunter.
Serangan demi serangan di lancarkan oleh pasukan sihir dan mage dari petualang, namun itu tidak cukup untuk menjatuhkan chimera itu, dia masih bisa berdiri tegak meski tubuhnya di penuhi luka.
Sedangkan para monster lainnya juga memporakporandakan barisan pertahanan yang di buat ksatria bersama dengan petualang. Barisan depan di perintahkan untuk mundur.
Henry dan Henderson pun sampai maju kebarisan depan untuk melindungi pasukan.
Seorang petualang terlambat mundur dan berada terlalu jauh dan terlambat untuk mundur, orang itu adalah Bert, petualang rank B yang sebelumnya berurusan dengan Tiana.
Dalam hatinya Bert berfikir *Ah jadi begini ya, kurasa hanya sampai sini perjalananku, tidak masalah* fikir Bert
Dengan sisa kekuatannya dia terus melawan monster yang mengepungnya, namun chimera bertubuh besar itu kini ada di hadapannya.
Bert memantapkan hatinya untuk mati dan bertarung layaknya seorang pria sejati.
Namun, tiba2 dentuman keras terdengar di seluruh medan pertempuran. Bert terdiam ketika tiba2 ada yang terjatuh dari langit dan menghantam chimera itu dengan sangat keras hingga menimbulkan kepulan asap tebal dan membumbung tinggi.
.hadehh