NovelToon NovelToon
Jodoh Di Atas Kertas

Jodoh Di Atas Kertas

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak
Popularitas:837.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Kopii Hitam

Untuk membalas budi kepada Elkan yang sudah melunasi hutang ayahnya, Yuna terpaksa menikahi pria yang tak dia kenal itu. Hati Yuna hancur, dunianya seakan runtuh saat mendengar dua orang saksi berkata sah.

Disaat malam pertama yang tak diinginkannya itu, kegundahan hati Yuna lenyap seketika. Elkan ternyata hanya memberinya status sebagai seorang istri, bukan hak menjadi seorang istri. Yuna bahkan harus menandatangani sebuah perjanjian tertulis malam itu juga.

Mengetahui kenyataan yang sebenarnya, Yuna tentunya sangat bahagia. Namun dia harus menanggung siksaan bertubi-tubi karena hinaan dan perlakuan Elkan yang selalu melukai perasaannya.

Akankah Yuna sanggup bertahan menghadapi sikap Elkan yang kasar?
Ataukah dia malah terikat dengan perjanjian yang sudah mereka sepakati?

Halo Kakak 🖐
Intip yuk bagaimana kelanjutan ceritanya!
Jangan lupa dukungannya ya! Agar author lebih semangat lagi dalam menulis.

Lope lope segudang untuk kalian semua 🥰🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kopii Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

J.D.A.K BAB 34.

**Hai kak, salam kenal dari Author Kopii Hitam

Meskipun hitam, tetap manis seperti reader yang membaca novel ini kan**

**Jangan lupa tinggalkan jejak petualangannya ya

Happy Reading**

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sekitar pukul 1 siang, Elkan, Yuna dan Alvi sudah tiba di rumah. Setelah makan siang bersama, Elkan meninggalkan semua orang dan naik ke rumah pohon untuk beristirahat.

Sementara itu, Yuna masih berada di dalam rumah membantu Bu Asih membereskan lantai, kemudian mencuci piring kotor.

Setelah semua beres, Yuna pamit dan naik ke rumah pohon. Dia juga ingin beristirahat sebab matanya terasa semakin berat.

Melihat Elkan yang sudah terlelap, seulas senyum terpahat indah di wajah Yuna. Dia ikut berbaring, kemudian memeluk Elkan layaknya sebuah guling.

Sebelum memejamkan mata, Yuna menatap Elkan dengan intim, kemudian menyentuh rahang Elkan dengan jemarinya. Sebuah kecupan lembut mendarat bebas di bibir Elkan. Entah kenapa, Yuna mulai candu mengesap bibir sensual suaminya itu.

"Kenapa mencuri ciumanku?" gumam Elkan dengan mata yang masih terpejam.

"Curang ih, kenapa pura-pura tidur?" ketus Yuna kesal, lalu memukul lengan Elkan dengan kasar.

"Siapa yang pura-pura tidur? Salah sendiri, kenapa mencium ku diam-diam?" ucap Elkan sembari melebarkan senyumannya, namun matanya masih sangat sulit dibuka.

Yuna berbalik, lalu memunggungi Elkan. Sebenarnya dia sangat malu atas kejadian barusan, namun apa boleh buat, dia pun menutup mata untuk segera tidur.

Sekitar pukul 4 sore, Yuna terbangun dan mendapati Elkan yang tengah menindih sebagian tubuhnya. Dada Yuna seketika terasa sesak, untuk bergerak saja rasanya begitu sulit.

"Elkan, tubuhmu berat sekali." ucap Yuna sembari mendorong dada Elkan yang menempel di lengannya. Namun, Elkan malah semakin mengencangkan pelukannya.

"Astaga, kau ini manusia atau kerbau sih? Sudah didorong masih saja tak bergerak," umpat Yuna kesal.

"Anggap saja aku ini kerbau, lalu kamu sendiri siapa? Induk kerbau?" gumam Elkan sembari tersenyum lebar.

"Brengsek! Kau pura-pura tidur rupanya," maki Yuna, kemudian mendorong tubuh Elkan sekuat tenaga.

Kesal karena Yuna terus saja mendorongnya, Elkan pun membuka matanya perlahan, kemudian merangkak naik menguasai tubuh Yuna.

"Elkan, apa yang kau lakukan?" Yuna bergeming dengan mata terbuka lebar, perasaan cemas tiba-tiba bersarang di dalam hatinya.

"Kenapa takut? Bukankah kamu sendiri yang memintaku untuk tetap menjadi suamimu. Kalau begitu, tunjukkan padaku bagaimana peranmu sebagai istri yang sesungguhnya!"

Elkan menekan tubuh Yuna hingga wajah keduanya semakin dekat, hembusan nafasnya yang hangat membuat bulu kuduk Yuna meremang seketika.

"Jangan sekarang Elkan! Aku belum siap," gumam Yuna sembari memicingkan matanya, dia belum siap memberikan apa yang seharusnya menjadi milik Elkan.

"Hahaha," Tawa Elkan menggelegar dengan lantangnya.

Elkan beranjak dari tubuh Yuna, lalu menyandarkan punggungnya pada permukaan dinding. Seketika, tawanya terhenti mengingat ketakutan di wajah Yuna tadi.

Elkan mengusap wajahnya berulang kali, dia sadar hubungan diantara mereka tidak ada titik terang hingga detik ini. Bahkan dia masih ragu akan perasaan Yuna terhadap dirinya.

Dengan raut sendu, Elkan meraih ponsel yang tergeletak di dasar lantai, kemudian bangkit dari duduknya.

Setibanya di bawah, Elkan segera menghubungi Beno. Dia meminta saudara angkatnya itu untuk datang menjemputnya esok hari. Mau tidak mau, Elkan terpaksa kembali agar Yuna juga pergi dari tempat itu.

Setelah berbicara panjang lebar, Elkan menutup sambungan teleponnya. Namun saat berbalik, dia tertegun melihat Yuna yang sudah berdiri di hadapannya.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Elkan dengan santainya.

"Menguping pembicaraanmu, memangnya kenapa?" jawab Yuna tak kalah santainya.

"Dasar kepo!" Elkan tersenyum sembari mengacak rambut Yuna hingga berantakan, kemudian berlalu meninggalkan istrinya begitu saja.

Melihat perubahan yang cukup ekspres dari sikap suaminya, Yuna pun tersenyum bahagia. Setidaknya, Elkan sudah jauh berubah dari sebelumnya.

Yuna melenggang mengikuti Elkan yang tengah berjalan memasuki rumah. Entah kenapa, dia rasanya ingin terus berada di sisi suaminya itu.

Sadar akan gelagat mencurigakan dari arah belakang, Elkan segera berbalik dan mendapati Yuna yang tengah mengekori dirinya.

"Mau kemana?" tanya Elkan sembari mengulum senyumannya, dia mulai gemas sekaligus geram melihat tingkah istrinya.

Yuna tiba-tiba terdiam, dia bingung harus menjawab apa.

"Kenapa bengong?" tanya Elkan dengan kening sedikit mengkerut.

"Ti_tidak, aku mau ke kamar mandi." jawab Yuna gugup.

Elkan memberi ruang agar Yuna bisa lewat di sampingnya. "Kalau begitu pergilah! Kenapa masih berdiri?" ucap Elkan keheranan.

"Gak jadi, nanti saja!" sahut Yuna, kemudian berbalik dan melangkah menuju pintu.

"Dasar aneh!" Elkan menggelengkan kepalanya berulang kali, lalu menaikkan sebelah alisnya menatap kepergian Yuna.

Di dapur sana, Elkan menghampiri Bu Asih yang tengah sibuk menyiapkan makan malam. Dia berniat menyampaikan maksudnya yang ingin kembali ke Jakarta. Namun, Elkan berusaha meyakinkan Bu Asih jika dirinya akan kembali secepat mungkin.

Setelah mendengar penuturan dari Elkan, Bu Asih menganggukkan kepalanya berulang kali. Bagaimanapun, Elkan memang harus pergi meninggalkan dia dan keluarganya. Tidak ada alasan bagi Bu Asih menahan Elkan dan Yuna untuk tetap di sana.

Usai berbincang, Elkan melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi. Mengingat waktu yang sudah semakin sore, dia pun memilih mandi untuk menyegarkan diri.

Sekitar 10 menit berlalu, Elkan keluar hanya mengenakan handuk yang melingkar di pinggangnya. Kebiasaan yang tak pernah hilang dari dirinya, selalu lupa membawa pakaian ganti jika memasuki kamar mandi.

Di rumah pohon, Elkan mendapati Yuna yang tengah duduk di sudut pintu dengan wajah sendu. Elkan sampai kebingungan menebak apa yang tengah dipikirkan oleh istrinya itu.

"Jangan melamun, ntar ke sambet!" seru Elkan sembari melangkah masuk, lalu membuka kopernya mengambil pakaian.

Usai mengenakan pakaian, Elkan duduk di samping Yuna, kemudian mengacak rambut istrinya hingga berantakan.

"Mikirin apa? Kamu merindukan dia ya?" tebak Elkan sembari tersenyum pahit, lalu menatap Yuna dengan intim.

"Sok tau," ketus Yuna sembari memanyunkan bibirnya.

"Tidak usah malu padaku, aku bisa memahami perasaanmu. Besok kita kembali ya!" ajak Elkan dengan tatapan yang sulit dimengerti, lalu mengusap wajahnya berulang kali.

Yuna mendongakkan kepalanya, terkejut mendengar penuturan Elkan yang akhirnya mau kembali ke Jakarta.

"Kau yakin ingin kembali?" tanya Yuna memastikan.

"Iya, aku sudah bicara dengan Beno. Sekarang pergilah mandi, nanti keburu gelap!" suruh Elkan sembari tersenyum kecil.

Setelah Yuna menghilang dari pandangannya, Elkan menyandarkan punggungnya pada permukaan dinding. Tatapannya nampak kosong, entah apa yang sedang dia pikirkan.

Elkan menghela nafas berat, kemudian memegangi dadanya yang tiba-tiba berdenyut nyeri. Seketika, cairan di sudut matanya mengalir begitu saja. Dia bingung dengan situasi yang tengah dia hadapi saat ini.

Jika boleh memilih, Elkan tentunya ingin sekali Yuna tetap berada di sisinya. Namun dia tidak mungkin egois, dia tau pasti bagaimana rasanya kehilangan orang yang sangat dicintai.

Elkan tidak ingin Reynold dan Yuna merasakan hal yang sama dengan dirinya beberapa tahun lalu. Dan kini, hal yang sama harus dia rasakan kembali. Sakit memang sakit, tapi begitulah hidup.

Elkan meluruskan kakinya, kepalanya menengadah menghadap dedaunan yang bermekaran di atas atap rumah pohon itu. Perasaannya semakin berkecamuk hingga dia pun tak sadar kalau Yuna sudah berdiri di hadapannya.

Melihat tatapan Elkan yang begitu, Yuna kembali duduk di samping suaminya, kemudian merebahkan kepalanya di lengan Elkan. Dia tau suaminya sedang galau memikirkan sesuatu.

Bersambung...

1
Mamah Enung
paling mmh nya elkan kerjasama sama orang dalam nebak nebak aja sih
Nur Roudhotul Janah
knp cerita muter-muter ya thor
Erna M Jen
sombong sekali ya..si elkan
Vani_27
berbelit
Apriana Suci
Luar biasa
Aswi Yanti
buah dari kesabaran Elkan dalam menuggu sadarnya Yuna dari koma
lanjut👍
Omi Rohimah Omi
Luar biasa
Sri mulyanah Mulya
semua kalau di kerjakan dengan ikhlas jadi ringan TDK jadi beban
Enung Samsiah
yuna jngn marah marah terus suami palsumu aneh otaknya geser kali,, wkkw wkwk,,,
Jusniar AJ
lanjut
Yani Mulyani
Kecewa
Salsabila Saiful
Luar biasa
Jeni Safitri
Benar kata krg jodoh cerminan diri, sama" meras dan bisa kasar😊🤭
Lisa Icha
hi Thor Aku mampir LG Di karyamu ini.Semangat nulisnya.
Nurlaila Hasan
syukurin lelaki sombong,,, maaf yah jg gregetan akoh
Kopii Hitam: Makasih kk udah mampir 🙏🥰🥰🥰
total 1 replies
Kasmiwati P Yusuf
tak bentur pala mu dinding biar oon beneran kau jd org..
Darmawan Aja
kisah beno n rini di mulai..
Ifa Masrifah Basman
Biasa
Tungku Kayu
😍😍😍😍😍😍
Hasanah Ana
knapa si mantan slalu datang di saat si laki2 baru menerima istri dengan baik.
Kopii Hitam: 😂😂😂😂😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!