"Jangan salahkan takdir, terkadang jodoh itu datang di waktu yang kita tidak pernah duga sama sekali. -Darren
-----------------------------------------------------------------------
Kini ia harus menerima perjodohan itu, Darren Baron Alexi anak kedua dari keluarga zafano. Apalagi saat ia tahu siapa perempuan yang akan menikah dengannya nanti....?
By: manikutami.
Aku tidak peduli, ada ataupun tidak yang membaca novelku.- by author.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Manikutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 17
Hari semakin malam, Zeen dan Ratna memutuskan untuk pamit pulang.. Ia pun menghampiri kedua orang yang telah menjadi besannya itu.
"Zaf, Adel, kami sepertinya pamit untuk segera pulang... " pamit Zeen.
"oh, oke.. hati hati dijalan ya..." ucap tuan Zafano dan mereka saling berpelukan.
"Nyonya Ayse kami pamit pulang dulu ya." ujar Zeen kepada nenek Ayse, menghentikan perbincangannya memutuskan berbicara dengan dua orang yang baru saja menjadi anggota keluarganya.
"Kalian tidak menginap di sini selama beberapa hari,"
"lain kali saja, sementara Wahyu adik Anna kami tinggalkan sendirian dirumah takutnya Wahyu merajuk jika orang tuanya tidak sampai pulang...." nenek Ayse hanya mengangguk, ia baru tahu jika Anna memiliki saudara juga.
"Baiklah jika begitu..." putus Nenek Ayse.
Setelah itu, mereka mendekati putrinya. "Anna, mama sama ayah pamit pulang ya..."
"Darren, ayah titip Anna ya... jaga dia dengan baik, kalau istrimu nakal marahin saja dia... ayah tidak melarang mu untuk memarahinya."
Darren menatap pada Anna yang terlihat begitu kesal. Sepertinya kali ini Anna akan berpisah rumah dengan kedua orang tuanya.
"Ayah," Anna memeluk ayahnya, menangis dalam pelukan ayahnya. "ayah, jangan pergi Anna gak mau pisah sama kalian."
Zeen menangkup wajah putrinya, seketika membuat semua yang ada diruangan itu ikut sedih akan perpisahan antara putri dan kedua orang tuanya. "Anna, dengarkan ayah. Kamu sudah menikah, itu berarti kamu harus tinggal bersama suamimu, ayah janji setiap libur kerja ayah sama mama bakalan berkunjung ke sini untuk menemui putri ayah yang cantik ini." ujar Zeen membuat Anna menepis air matanya lalu mengangguk.
"Mama, " Anna pun memeluk Ratna ketika menangis dalam pelukan putrinya. "mama, jangan nangis.. Anna baik baik saja di sini.. Anna juga bakalan nangis kalau mama nangis.." membuat tangis Anna pecah lagi.
"Mama bakalan kangen kamu nak.. mama bakalan kesepian dirumah."
"Kan masih ada adek, adek pasti bakalan jagain mama kalau ayah pergi kerja." Ujar Anna. "Mama jangan nangis lagi, mama harus tegar jangan cegeng kayak Anna."
.........
Malam ini Anna sudah pindah ke kamar pengantin, untungnya kehadiran Darren tidak ada di kamar itu. Jadi Anna bisa lebih leluasa untuk segera tertidur sebelum Darren masuk ke dalam kamar untuk beristirahat.
Tanpa mengganti pakaiannya Anna langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang dipenuhi dengan kelopak bunga mawar. Seharusnya ini adalah malam pertama yang indah untuk Anna ketika menikah dengan orang yang dicintainya. Tetapi pria itu bukanlah sosok pria yang ia cintai.
Ketika suara pintu dibuka, Anna buru - buru memejamkan matanya. suara langkah kaki itu semakin mendekat, Anna bisa menebak dari aroma - aromanya yang datang suaminya. Darren melihat anna kala itu, mengetahui bahwa Anna sedang pura - pura tidur. Ide jahil tersemat dalam otaknya, dengan perlahan Darren naik ke atas ranjang dan tidur di samping Anna.. ketika Anna akan membalikkan badannya, dengan mata dalam keadaan terbuka gadis itu berteriak begitu kencang.
"Aaaaaaa....!!!" Anna semakin memberontak ketika Darren mencoba memeluknya begitu erat tanpa memberi celah untuknya kabur.
"Darren lepas !" teriak Anna.
"gak, kita harus bermalam pertama...malam ini..."Darren mencoba menggodanya.
Anna menjadi sangat takut dan berusaha untuk turun dari tempat tidur tetapi pada akhirnya mereka sama sama terjatuh ke bawah lantai dengan posisi mereka begitu intim.. Anna semakin panik dengan posisinya, wajah mereka begitu sangat dekat. "Darren, gue...." ujarnya gugup ketika Darren dengan tidak sadar semakin mendekati wajah Anna.
Anna yang tahu apa akan dilakukan Darren, langsung mendorong dada Darren sehingga terlepas dari cengkeraman pria itu. Anna berlari menuju kamar mandi dengan gaun sungguh membuatnya kesusahan untuk berjalan. Darren hanya bisa terduduk, menatap kepergian Anna.
"Dasar cewek aneh," ujarnya mencium bau aroma Anna yang menempel di pakaiannya.
•
•
Jangan lupa like jempolnya dan dukung terus karya aku sekian terima kasih banyak 🌼