Dini, terpaksa menikah dengan Haidar. Pria yang tak ia kenal dan di temuinya di rumah sakit karena membutuhkan biaya oprasi ibunya.
Haidar, seorang tuan muda dari keluarga Sanjaya harus mencari pengantin pengganti saat mempelai wanita mengalami kecelakaan.
Akankah Haidar bisa menerima Dini sebagai istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akan Menjadi Istri Sungguhan
Seharian ini Dini bersama ibunya, Dini sangat terkejut saat mendengar cerita ibunya bagaimana perlakuan mereka semua pada ibunya, dia diperlakukan sama halnya dengan dirinya di rumah Haidar.
Di rumah itu ada satu koki, ada satu pembantu yang bertugas membersihkan rumah dan ada satu perawat yang bertugas untuk mengecek kondisinya, mengingatkannya untuk meminum obat.
"Benarkah mereka melakukan semua itu pada Ibu?" tanya Dini tak percaya.
"Iya, sepertinya kamu memang benar. Suamimu itu orang yang baik, mungkin memang ia terpaksa menjadikan mu pengantin pengganti untuk menggantikan wanita yang semestinya berada di posisimu, mari kita mengucapkan terima kasih padanya tentang apa yang telah dilakukannya selama 1 tahun ini, bersikap baiklah padanya, bersikaplah seperti seorang istri sesungguhnya walau ia hanya menganggapmu sebagai istri pengganti," ucap ibu membuat Dini pun mengangguk, ia sangat senang saat melihat kondisi ibunya tak seperti dulu lagi, bahkan ibunya jauh lebih segar saat ini.
"Bu, apa Ibu di izinkan untuk keluar?" tanya Dini.
"Keluar rumah? Maksudnya?" tanya ibu membuat Dini pun mengangguk.
"Apa ibu bebas keluar dari apartemen ini?"
"Ibu juga tak tahu, karena memang selama sebulan ini ibu masih dalam proses pemulihan, ibu sama sekali tak pernah berminat untuk keluar. Ibu lebih senang beristirahat di rumah, semua ada di rumah ini. Memangnya kenapa? Apa suamimu melarangmu keluar?"
"Iya, Bu. Ia melarangku keluar jika tak bersamanya."
"Jika memang dia melarangmu jangan sekali-kali kamu keluar, turuti apa yang dikatakannya, walaupun bagi kalian pernikahan ini hanyalah pernikahan di atas sebuah perjanjian. Namun, tetap saja kamu sah adalah istrinya, kamu harus menurut dan patuh pada apa yang dikatakannya dan ingat jika dia menginginkan haknya kamu harus memberikannya."
Dini yang mengerti apa maksud ibunya pun hanya mengangguk. Hari itu mereka lalui bersama di kamar yang ukurannya lebih besar dari rumah yang selama ini mereka tempati, apartemen itu sangat mewah. Dini tak menyangka Haidar mengistimewakan ibunya dengan menempatkannya di rumah semewah itu, belum lagi ibunya mendapat jaminan kesehatan, makanan dan juga tak perlu membersihkan semua rumah seorang diri, itu karena sudah ada yang di minta untuk melakukannya. Ibunya hanya duduk dan menerima apa yang mereka lakukan.
Sore hari Dini menunggu kedatangan Haidar. Namun, yang datang hanyalah sopir pribadinya.
"Dimana suami ku?" tanya Dini yang tak melihat Haidar datang untuk menjemputnya.
"Maaf, Bu. Tuan tiba-tiba ada urusan penting dan harus keluar negeri. Ia tadi berpesan agar Ibu pulang kembali ke rumah utama, mari saya antar Bu."
Mendengar itu Dini hanya mengangguk, ia tak heran jika memang suaminya sangatlah sibuk, melihat dari kekayaan yang mereka miliki pasti ada banyak pekerjaan dan tanggung jawab yang harus ia kerjakan.
"Ya sudah, Pak. Aku pamitan pada ibu dulu," ucap Dini kemudian ia pun masuk kembali ke kamar ibunya, mengambil tas tangan dan juga memberikan ponsel pada ibunya, ia sudah menyiapkan ponsel itu, ia memintanya pada Yana untuk membelikannya ponsel.
"Bu, kedepannya kita komunikasi lewat telepon saja ya, mungkin aku akan jarang menemui Ibu. Namun, jika Haidar tak sibuk aku akan mintanya kembali mengantarku ke sini, maaf ya Bu, aku tak bisa menemani Ibu."
"Iya nggak papa, ibu sangat mengerti. Ingat kamu sekarang adalah seorang istri," ucap ibu memperingatkan putrinya, membuat Dini pun mengangguk dan berpamitan pada ibunya, ibunya hanya melihat putrinya itu keluar kamar karena saat ini ia sedang mendapatkan perawatan dari perawat. Dini pulang bersama dengan sopir dan langsung disambut oleh Yana yang sudah menunggunya.
Mereka tak menyadari jika ada mobil lain yang mengikuti mereka sejak tadi dan mengambil foto Dini yang baru turun dari mobil.
Suami absurd
Suami rupa madu mulut racun
Perjodohan Arini