Secawan Anggur di Padang Gersang

Mario melampiaskan kekesalannya pada semua karyawan. Ada ada saja yang membuat nya marah.

'Hei,,,bos! tensi mu kok naik terus,,,, sakit yang lain berobat nya di tempat lain. kaki yang sakit obat nya kok di kepala?!" tegur Dandy mengejek.

Dia sampai terkekeh melihat Mario yang uring uringan dari tadi.

"Akan ku potong semua gaji mu" geram Mario menatapnya tajam.

"Sekalian aja pecat aku" Ujar Dandy malah menantang.

"Dandy!" bentak Mario melotot padanya.

"Kamu semakin imut, bila melotot seperti itu" Dandy terus mengejek nya.

"Sebaiknya kamu pergi dari sini" bentak Mario.

"Oh ya bos, aku pamit mau wakuncar, sekalian" Dandy pun pergi membiarkan Mario yang pusing sendirian.

Dandy tiba tiba masuk lagi "Oh ya bos, soal kahamilan Jenny, tes DNA nya sudah ada yang urus, kita harus bersabar tunggu sampai beberapa bulan lagi"

Mario hanya diam tidak menanggapi pikirannya jadi kalut.

Seandainya Lea tau akan kehamilan Jenny semua akan selesai.

Apa yang di takutkan Mario pun terjadi,Jenny menghampiri Lea sepulang kampus.

Dia membeberkan semua nya kepada Lea soal hubungan nya dengan Mario,sampai dirinya kini mengandung anak Laki laki itu.

Awalnya Lea tidak percaya tapi melihat perut Jenny yang mulai membesar wanita itu memang sedang mengandung.

Lea segera menghubungi pengacaranya untuk menanyakan kapan sidang perceraiannya akan di gelar. Lea sendiri sudah menyerahkan bukti bukti yang ada.

"Maafkan Lea Ma!" desis Lea sendu.

Lea memilih pulang ke apartemen nya dan menyendiri di sana.

Mario sudah keterlaluan menurut nya, dan Lea ingin segera berpisah dengan suaminya itu.

Mario terkejut ketika Dandy memberitahu kan, kabar pertemuan Jenny dengan Lea.

Dengan geram Mario memerintahkan orang orang nya untuk mengurus Jenny.

Dia lalu menemui Lea di apartemen nya, gadis itu dengan dingin menyambut nya.

"Mau apalagi kamu kemari?"

"Lea, dengarkan penjelasan ku dulu"

"Tidak ada yang perlu di jelaskan"

"Tapi kamu harus tau yang sesungguhnya"

"Aku tidak mau tau apa pun yang sesungguhnya tentang mu, jangan usik kehidupan ku" tolak Lea.

"Kamu Istri ku,Lea aku masih punya hak atas diri mu" ujar Mario tegas.

"Oh ya ,aku istri mu? kok wanita lain yang hamil bukan istri mu?" Lea berkata sinis.

"Kamu ingin aku menghamili mu? baikalah, penuhi kewajiban mu sebagai istri ku, aku akan meminta hak ku sekarang sebagai suami mu" Mario mendekati nya dengan wajah beringas.

"Tidak, jangan sentuh aku" Lea menjauh dari Mario, dengan melangkah mundur. Melihat Mario yang menatapnya seakan ingin melahap ya hidup hidup.

Lea menjadi ketakutan melihat Mario yang Mulai mendekati nya.

"Stop! stop! jangan mendekat" pekik Lea, dengan wajah yang mulai ketakutan.

Mario terus melangkah maju hingga Lea turus mundur. Sangking takut nya hingga membuat Lea mulai berkeringat dingin.

Senyum Mario menyerupai seringai melihat Lea yang ketakutan, dengan Keringat yang mulai bercucuran.

*

*

*

Di tempat tinggal nya Frans mengamati layar Laptopnya, di sana tertera foto seorang wanita dengan biodata nya yang lengkap.

Wanita yang menarik perhatian Frans sejak pertama kalinya dia melihat gadis itu.

"Hmmm,.. gadis yang unik" gumam nya.

Frans yang mulai terobsesi dengan Gadis itu hingga dia ingin memiliki gadis yang kini foto dan biodata nya ada di layar benda canggih nya itu.

"Ekhemm" seorang wanita mendekati meja Frans yang lagi asyik dengan Laptopnya.

"Lagi apa boss"

"Mengerjakan tugas kampus" jawab Frans asal.

"hahaaaa,,,sejak kapan jadi mahasiswa baru lagi,umur sudah tua masih mau jadi ABG,..!" cibirnya.

"Jangan usil di sini lihat sana pekerjaan mu" hardik Frans.

"Beres bos, semua aman" tawa wanita itu lalu pergi.

"Sofi,,,,hati hati ya" ujar Frans pada asisten nya yang bernama Sofi itu.

Setelah Sofi pergi datang lagi seorang pria seusia Frans.

"Ngapain bos serius amat" seru temannya itu.

"Lagi serius kerjakan tugas dari dosen tadi" jawab nya santai.

"Hei hanya karena seorang gadis kecil kamu rela menjadi mahasiswa ulang, ada ada saja, bagaimana kalau gadis itu tau kamu sebenarnya sudah sajana S2, lagi?!' serunya temannya yang bernama Biren.

"Biren, ku harap tidak akan ada orang yang tau di luar sana kalau aku sudah punya gelar kebanggaan itu"

"Lha ngapain lagi kamu mesti jadi murid, bisakan kamu jadi dosen nya" usul Biren.

"Tidak asyik kalau aku jadi dosen nya, yang ada kami tidak bisa berteman, terlalu formal".

"Apa tidak ada cara lain untuk mendekati doa?"

"Seperti inilah cara nya, mau cara lain yang bagaimana lagi?"

'Ya seperti menjadi bodyguard nya, atau jadi tukang kebun nya'" saran biren.

"Apa? masak sih aku sampai harus jadi tukang kebun segala, ih amit amit"

"Pufft" Biren menahan tawanya.

"Pergilah kamu jangan mengganggu ku,aku lagi serius mengerjakan tugas nih" usir Frans pada Biren.

"Bos, apakah Anda benar-benar jatuh cinta pada nya, ataukah hanya ingin bermain-main?" selidiki Biren.

Biren tau bos nya ini tidak pernah serius dengan satu wanita, setiap kali berkencan dia hanya akan memakai wanita penghibur yang berada di Club.

Entah mengapa kali ini dia nekat menjadi mahasiswa hanya karena ingin dekat dengan seorang gadis cantik yang baru sekali Frans melihat nya.

Zahira Milea Aldrich Albram Zie,,nama yang cantik unik seperti orang nya. Mata Frans tidak lepas dari sosok cantik yang ada di Laptopnya itu.

Frans tau Lea adalah generasi dari keluarga Lawrans, keluarga yang terkenal itu. tidak ada yang bisa menyentuh bisnis keluar mereka.

Rasa nya senang bisa menjadi bagian dari mereka tapi itu bukan lah hal yang mudah, perlu perjuangan, bahkan mungkin Frans harus rela melepaskan pekerjaan nya.

"Apakah benar nih seorang Fransseda Alfons, nekat menjadi mahasiswa hanya karena seorang gadis" Biren kembali mengganggu nya.

"Biren, angkat kaki mu segera, sebelum aku membuat mu lari terbirit-birit" bentak Frans.

"Buahahaaa,,,Frans, jangan lupa siapa diri mu" ejek Biren sambil tertawa.

"Siapa pun diri ku, itu tidak lah penting"

"Oh, jadi benar nih, bos jatuh cinta?"

"Biren..????"

"Ya bos,,!" Biren malah duduk seenaknya di tepi meja kerja Frans. Matanya menatap layar yang menampilkan seorang wanita.

Cantik sangat cantik alami masih muda dan bening. Biren berdecak kagum.

"Eh ini benaran apa sudah di filter, bukan editan?" tanya Biren.

"Mau tau ini benaran gambar asli bukan editan, cewek indo ini, asli sama dengan yang ada di dunia nyata Bro" sahut Frans sambil tersenyum.

"Aku pingin lihat sendiri seperti apa orang nya" kata Biren.

"Eits,,,no! untuk yang satu ini kamu jangan coba coba mendekati nya,aku akan menghabisi mu" ancam Frans.

"Haahhahhaaaa....!" Biren malah tertawa ngakak. Dia tau Frans takut teman nya ini akan mendekati semua wanita yang di kencani Frans.

"Untuk kali ini tidak aku tidak akan menggangu pilihan mu bos, kecuali kalau kamu sudah selesai" ujar Biren.

Frans dan Biren merupakan sahabat lama sejak kecil hingga sekarang. mereka berdua punya hobby dan pekerjaan yang sama. itu membuat keduanya begitu dekat dan selalu bersama.

Dua Lelaki tampan ini memang sangat di gilai kaum hawa.

*

*

*

*

sementara di apartemen nya Lea sedang mengumpat Mario dengan ketakutan.

Suami yang akan di ceraikan itu sedang membuat dirinya gemetar dengan keringat yang bercucuran.

Mario menyeringai menatap Lea yang terus memaki dirinya.

"Pergilah jangan coba coba menyentuh ku, aku benci kamu, kamu sudah tidak punya hak apa pun atas diri ku" Lea yang sudah tersudut di dinding merasa ketakutan yang luar biasa.

Lea benar benar takut kalau Mario akan melakukan sesuatu kepada dirinya.

"Selama ini aku tidak pernah meminta hak ku kan sebagai suami mu? sekarang saatnya aku meminta dan akan melakukan nya" Mario masih dengan seringainya.

"Tidak kamu bukan suamiku lagi, sebaiknya kamu nikahi jenny yang sedang mengandung anak mu itu" ujar Lea. mereka kini di batasi meja.

"Aku ingin istri ku juga mengandung anak ku, dan sekarang bersiaplah untuk melayaniku sebagai suami mu"

"Tidak Rio, sekali ku bilang tidak tidak!aku sudah menceraikan diri mu" bentak Lea.

"Sayang,,,,!? aku belum tanda tangan surat cerai mu itu,kamu masih sah menjadi istri ku" Selangkah lagi Mario akan memeluk dirinya.

"Tidaaaak, aku membeci mu seumur hidupku Mario!" teriak Lea histeris.

gadis itu sudah tidak kuat dia menahan ketakutannya. Lea terduduk di lantai dengan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Mario tertegun menatapnya dia tidak bersungguh-sungguh dengan ucapannya. dia hanya akan mengerjai Lea.

Mario tau kalau terjadi sesuatu dengan Lea, keluarga itu akan membunuhnya. Mario sendiri tau seperti apa keluarga besar Lawrans.

"Lea!" Mario menyentuh pundak nya.

"Tidaaaaak!" teriak Lea ketakutan.

"Lea, berdiri lah, aku tidak berniat melakukan hal buruk kepada mu" kata Mario pelan.

"Jangan sentuh aku!" Lea menepis tangan Mario dari pundak nya.

"Berdiriah jangan seperti ini! Maaf kalau aku membuat mu takut. Sedikit pun tidak ada niat ku untuk menyentuh mu. Aku bukan lah suami yang pantas untuk mu, bukan suami yang baik, beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya. soal jenny aku akui aku pernah tidur bersamanya, aku tidak yakin itu anak ku, bukan aku satu satunya laki laki yang dia miliki, aku akan melakukan tes DNA, karena aku yakin itu bukan janin ku, setelah itu aku akan menuruti kemauan mu, kita berpisah secara baik baik" tutur Mario sambil menutup mata nya. berusaha menahan sakit dari luka yang dia buat sendiri.

Perlahan Lea membuka matanya Menatap Mario yang duduk di hadapannya, tanpa menyentuh dirinya.

Mario menatapnya lembut, "Berdiri lah duduk di sini, kita bicara baik baik, setelah itu aku tidak akan pernah mengganggu diri mu, dan kita pisah, tapi aku mohon jangan blokir nomor ku, kalau pun kamu ganti, simpan nomor ku" Mario memberikan ponsel Lea yang ada di meja.

"Tolong buka password nya" pinta Mario.

Lea mengambil ponselnya, lalu memberikan kepada Mario. Mario mengetik nomor nya lalu melakukan panggilan.

Setelah itu dia kembali menyerahkan posel Lea.

"Aku akan jujur mengakui semunya pada mu, sesuatu yang tidak pernah kamu ketahui selama ini" ujar Mario pelan.

*

*

*

**** Hay Love ❤️❤️❤️ terima kasih atas dukungan kalian semua....

Kalau sudah baca tinggalkan jejak kalian, Like, komentar dan lain lain. Love you all ❤️❤️❤️