Bagaimana bila di malam pernikahan mu dengan kekasih mu, kamu malah menemukan calon istri mu sedang bermesraan dengan pria lain dan kamu yang merasa frustasi malah mabuk - mabukan dan dengan tidak sengaja malah merenggut kesucian dari gadis yang sudah kamu anggap sebagai adik kandung mu sendiri.
Itu semua terjadi pada Aydan Atallah Balendra yang merenggut sesuatu yang berharga dari gadis berkaca mata yang cantik dan periang juga sangat menyayangi nya yang bernama Nara Ayesha Razkya sehingga gadis itu berubah jadi gadis dingin yang sangat membenci nya.
Akankah Aydan dapat mengembalikan keceriaan dan kasih sayang Nara pada nya, atau sebalik nya rasa benci yang akan semakin bertambah saat Aydan berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkan maaf dari Nara. Dan apakah cinta akan tumbuh dalam hati kedua nya? Kalian bisa membaca nya dalam novel ini yang merupakan lanjutan dari novel Terjebak Cinta CEO Tampan. Semoga suka🥰🥰🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liest Holiest, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
" Assalamualaikum" terdengar salam dari depan pintu ruangan keluarga membuat Aydan dan yang lain nya menoleh saat mendengarkan suara yang tak asing lagi di telinga mereka.
Semua nya tampak sangat bahagia melihat kedatangan nya terutama Aydan, Aydan sangat bahagia tapi dia juga merasa cemas dan juga panik sehingga dia langsung menyembunyikan tubuh nya di belakang Rifki yang kebetulan berada di dekat nya.
" Nara, aku senang kamu mau datang kesini. Aku jadi tidak sendirian lagi" Alea langsung berlari memeluk Nara yang baru saja datang.
Ya, yang datang barusan adalah Nara. Aydan sangat senang saat melihat nya, tapi Aydan juga takut Nara akan ketakutan lagi saat melihat nya sehingga dia menyembunyikan diri nya sendiri di belakang Rifki.
" Aku tidak mungkin sembunyi terus kan" jawab Nara dengan nada datar nya.
" Kamu benar juga" Alea terkekeh saat mengatakan nya.
" Aku senang kamu mau datang ke sini" ucap Angga dengan senyum di bibir nya seraya berjalan memeluk Nara.
" Aku juga sangat senang" Rifki tersenyum kikuk sambil melirik Aydan yang ada di belakang nya. Rifki juga takut kalau Nara kembali histeris karena ketakutan saat melihat Aydan. Jadi dia memutuskan untuk tidak memeluk Nara saat itu.
" Apa kamu Nara? Wow kamu sangat berbeda dengan Nara yang terakhir aku lihat, kamu sangat cantik" Dimas yang sedari tadi memperhatikan mereka ikut mendekati Nara.
" Terima kasih, om juga sangat tampan" balas Nara masih dengan datar nya.
" Cih, pantas saja Aydan rela meninggalkan pekerjaan nya demi untuk mengejar mu" Dimas terkekeh saat mengatakan nya.
" Maksud om?" Nara mengerutkan kening nya sedangkan Aydan sudah tampak berkeringat dingin di belakang Rifki saat ini karena om nya terlalu banyak bicara. Aydan takut Dimas mengatakan kalau diri nya menyamar sebagai Ayan dan bekerja di perusahaan Angga.
" Kamu tidak tahu? Asal kamu tahu, aku ada di Jakarta itu karena dia" Dimas menolehkan kepala nya ke belakang dimana Aydan dan Rifki berdiri di sana. " Pekerjaan nya di perusahaan terbengkalai dan dia juga jarang sekali datang ke sana" tambah Dimas lagi.
" Oh ya, tapi aku sudah lebih dari satu minggu ini tidak melihat nya?" Nara tampak berfikir.
" Oh ya?" Dimas juga ikut berfikir. " Ah ya, tentu saja kamu tidak melihat nya. Dia kan bertemu dengan mu seba___ mpth" Dimas tak bisa melanjutkan kata - kata nya saat tangan Angga tiba - tiba membekap nya.
" Tentu saja Aydan mengikuti mu diam - diam, jadi kamu tidak mungkin mengetahui nya" Angga tersenyum kikuk.
" Ya, om Angga benar" Alea melakukan hal yang sama.
" Ish, si om ini kalau sudah ngomong gak ada rem nya" batin Aydan mendengus kesal di belakang tubuh Rifki.
Hampir saja om Dimas membuka rahasia Aydan yang menyamar sebagai Ayan untuk bisa dekat dengan Nara kalau Angga tidak menghentikan nya. Dimas tampak menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal saat sadar apa yang baru saja dia katakan. Sedangkan Nara tidak mengatakan apa pun lagi walau dalam kepala nya kini ada tanda tanya yang sangat besar.
Setelah itu mereka pun duduk di atas sofa sedangkan Aydan Rifki dan Angga duduk di karpet bulu tempat biasa mereka duduk saat bermain game, Aydan masih sembunyi di belakang Rifki dengan perasaan yang sangat cemas.
" Ssstt, bantu aku keluar dari ruangan ini!" Bisik Aydan pada Rifki seraya menarik ujung baju nya.
" Kenapa kau keluar, bukankah ini yang kamu inginkan?" Balas Rifki dengan berbisik juga.
" Aku takut Nara akan ketakutan kalau melihat ku, aku kasihan pada nya" balas Aydan lagi.
" Cih, merepotkan saja!" Rifki mendengus kesal.
Rifki pun mulai berdiri dengan Aydan yang ikut berdiri dan bersiap untuk keluar dari ruangan itu agar Nara tidak ketakutan saat melihat wajah Aydan.
" Kak Rifki mau kemana?" Tanya Alea saat melihat Rifki mulai berdiri.
" Ah, aku seperti nya harus ke toilet sebentar" Rifki menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
" Terus Aydan mau kemana?" Sambung Dimas membuat Angga, Rifki dan Alea menepuk jidat nya sendiri karena Dimas dengan polos nya malah mengatakan keberadaan Aydan di sana.
Semua mata menatap Nara takut kalau Nara akan menjerit atau gemetar ketakutan, tapi untung saja tidak. Seperti nya Nara sudah berhasil mengendalikan ketakutan nya walau pun belum sepenuh nya, karena terlihat wajah Nara sedikit memucat saat ini dengan keringat dingin yang mengalir dari di seluruh tubuh nya.
" Are you oke?" Alea pun memegang tangan Nara untuk menenangkan nya.
" I' am fine" Nara tersenyum tipis.
" Kamu tenang saja, ada aku di sini" Alea kembali menguatkan Nara.
Dimas yang melihat Alea menenagkan Nara seperti itu kembali teringat akan keadaan Nara saat ini yang ia ketahui dari cerita kakak nya Nanda pun menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal " haiz, seperti nya aku salah bicara lagi" batin Dimas dengan wajah yang tampak menyesal.
" Maaf, kalau begitu aku akan menunggu di kamar saja. Kalian lanjutkan acara nya!" Aydan yang merasa kasihan pada Nara akhir nya memutuskan untuk pergi saja dari sana dari pada harus melihat gadis yang dia sayangi terlihat gelisah karena ketakuatan yang dia rasakan saat melihat diri nya.
" Tunggu!" Baru saja Aydan akan melangkah kan kaki nya, Nara terdengar mencegah nya. " Kamu tidak perlu pergi, lagi pula aku harus melawan ketakutan ku" Nara berkata tanpa melihat Aydan sama sekali dengan nada dingin nya.
" Apa kamu yakin?" Ucap Aydan memastikan dengan wajah cemas nya.
" Ya Nara, apa kamu yakin?" Rifki ikut memastikan.
Alea dan Angga tampak menganggukan kepala mereka seraya menatap Nara dengan tatapan menyelidik, takut nya Nara semakin pucat dan ketakutan saat ini.
" Aku yakin" Nara mengangguk mantap seraya menatap Aydan yang menatap nya dengan wajah yang sendu dan cemas.
" Baiklah kalau begitu, seperti permintaan mu aku akan selalu di sisi mu" Aydan pun terkekeh untuk mencairkan suasana yang kaku sejak kedatangan Nara di sana sambil mendudukan diri nya di samping Nara yang terlihat acuh terhadap nya.
" Ish, aku hanya menyuruh mu tetap di sini sekarang. Bukan memintamu untuk menjadi pendamping hidup ku!" Nara mendengus kesal.
" Jadi pendamping hidup juga tidak apa - apa, dengan senang hati aku akan melakukan nya" ucap Aydan dengan nada menggoda nya seraya tersenyum manis pada Nara, sedangkan wajah Nara kini sudah terlihat merona.
" Kenapa jantung ku berdetak dengan cepat seperti ini?" Batin Nara memegang dada nya yang merasakan detak jantung nya semakin cepat saat Aydan tersenyum seperti itu kepada nya. Entah kenapa mendengar ucapan Aydan barusan hati Nara sedikit menghangat.
" Apa lebih baik kami membiarkan kalian berdua?" Ucap Dimas membuat Nara kembali sadar dari lamunan nya.
" Ya, aku rasa juga seperti itu" Alea tersenyum penuh arti menatap Angga dan juga Rifki yang juga tersenyum kepada nya sambil menganggukan kepala mereka.
" Kalau begitu, kalian bicaralah dari hati ke hati! Kami akan keluar dulu" Rifki pun langsung menarik tangan Alea yang masih duduk di samping Nara dan melangkah keluar ruang keluarga itu untuk memberikan ruang bagi Nara dan juga Aydan untuk menyelesaikan masalah mereka diikuti Angga dan juga Dimas di belakang nya.
Jangan lupa like, vote dan komen. Jangan lupa juga klik tanda hati untuk menambahkan ke favorit kalian dan berikan hadiah yang buanyak untuk karya ini. Terima kasih 🙏🙏
spill visual aydan dan nara dong plis 🙏🏼🥰🥰