Ryn Moa, wanita dari tahun 2025, tiba-tiba saja mengalami kejadian aneh setelah mencoba sebuah jam tangan yang ada dipameran seni dan budaya. Ia terlempar kembali kemasa lalu, tepatnya saat musim dingin ditahun 2013 disebuah taman dikota seoul. disana ia bertemu dengan Namjoon dan Yoongi yang bersedia menolongnya. suatu hari, tanpa sengaja Yoongi menemukan catatan bahwa Ryn Moa datang dari masa depan dan selama ini dia selalu mencari cara agar bisa kembali ke masa depan. Namjoon yang mengetahui hal itu dari Yoongi, segera meminta penjelasan dan Ryn moa mengakui semuanya. Namjoon dan Yoongi memintanya untuk tetap tinggal, Namun Ryn Moa menolak, karena tidak ingin merubah garis waktu yang sudah ada. Setelah Ryn Moa kembali ke masa depan, Namjoon mulai mencari Ryn Moa yang ada dimasanya sekarang, dimana Namjoon berusaha meyakinkan wanita itu jika dia adalah jodohnya.
Bagaimana usaha Namjoon ? Dan apa yang dia lakukan agar Ryn Moa bisa terkoneksi dengan dirinya ?
ikuti ceritanya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Venus Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Mereka berdua berdiri di depan cermin, memandang penampilan Namjoon yang baru. Ryn Moa tidak bisa berhenti tersenyum, karena dia mengingat jika itu adalah penampilan Namjoon didebut BTS, 13 Juni nanti. Ya, debut pertama BTS era No More Dream.
"Aku ingin tahu, apa yang membuatmu memutuskan untuk memangkas rambutmu?" tanya Ryn Moa dengan penasaran.
Namjoon tersenyum dan berbalik memandang Ryn Moa. "Aku ingin mengubah penampilanku, karena aku merasa bahwa sudah waktunya untuk meninggalkan gaya rambut yang lama," kata Namjoon dengan suara serak yang jadi ciri khasnya.
Ryn Moa mendengarkan dengan seksama, dan kemudian dia tersenyum. "Aku pikir ada alasan lain ?"
"Mungkin ada," Namjoon tidak menyangkalnya sama sekali. "Apa aku terlihat Tampan ?"
"Tentu saja ! Bagiku, suamiku ini adalah pria yang tampan".
Mereka berdua tertawa bersama, namun kemudian Namjoon berkata dengan jujur. "Aku ingin mengakui, bahwa memang ada alasan lain juga"
"Apa itu?" tanya Ryn Moa penasaran.
Namjoon tersenyum dan memandang Ryn Moa dengan tatapan hangat. "Aku ingin meninggalkan masa lalu," kata Namjoon. "Aku ingin meninggalkan kenangan tentang Yang Soo dan apa yang terjadi di antara kami."
"Aku paham," Ryn Moa tersenyum. "Aku tahu kau masih memiliki perasaan tentang Yang Soo"
"Tapi aku telah memilihmu, Ryn. Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu."
Ryn Moa hanya tersenyum mendengar perkataan Namjoon tersebut. Itu terdengar seperti sebuah kebohongan. Sisa hidup ? bukankah masanya di dimensi waktu ini hanya sebentar ? dan saat dia kembali ke masa depan nanti, mereka akan berpisah di dua tempat yang berbeda seperti sedia kala.
Yang Soo yang tidak mengetahui bahwa Namjoon telah menikah dengan Ryn Moa, Ia pun kembali ke apartemen untuk menemui Namjoon disana. Ia merasa masih memiliki perasaan yang kuat untuk Namjoon dan ingin mengungkapkan perasaannya kepada mantan kekasihnya itu.
Saat Yang soo tiba di apartemen, dia mengetuk pintu dan menunggu seseorang membukanya. Namjoon yang kebetulan membukakan pintu, terkejut melihat Yang Soo berdiri di depannya.
"Yang Soo, apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Namjoon
Yang Soo memandang Namjoon dengan mata yang penuh perasaan. "Namjoona, Aku ingin mengungkapkan perasaanku kepadamu". jawab Yang Soo. "Aku masih memiliki perasaan yang kuat untukmu, dan aku ingin tahu apakah kamu masih memiliki perasaan yang sama untukku."
Namjoon memandang Yang Soo dengan sedikit kesulitan. Dia tidak tahu bagaimana cara menghadapi situasi ini, karena dia telah menikah dengan Ryn Moa. Bukankah saat dikafe tadi dirinya sudah mengatakan pada Yang Soo bahwa ia sudah menemukan sosok yang lain, yang ia cintai dan itu adalah Ryn Moa. Tapi Namjoon ingat, jika Yang Soo adalah sosok keras kepala yang tak akan berhenti sebelum keinginannya terpenuhi.
"Yang Soo, aku..." kata Namjoon tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena Ryn Moa muncul di belakangnya, dan memandang Yang Soo dengan mata yang lembut.
"Halo.." kata Ryn Moa dengan suara yang ramah. "Apa yang kamu lakukan di sini? Mengapa kau tidak mengajaknya masuk ". Dia menebak dalam hati jika wanita yang sedang bicara dengan suaminya ini adalah Yang Soo.
Yang Soo memandang Ryn Moa dengan sedikit keheranan karena wanita itu bersikap ramah padanya, dia tidak menyadari bahwa Ryn Moa adalah istri Namjoon. "Aku hanya ingin berbicara dengan Namjoon sebentar" kata Yang Soo dengan pelan.
Namjoon memandangi kedua wanita itu secara bergantian tapi juga dengan perasaan yang sedikit kesulitan. Dia tidak ingin menyakiti perasaan Yang Soo, tapi dia juga tidak bisa mengungkapkan status pernikahannya karena kontrak yang telah dia tandatangani dengan manajemen. Ia takut jika dirinya tanpa sengaja memberitahu keadaannya sekarang, dan gosip itu menyebar. maka kariernya akan tamat.
"Benar... kami hanya ingin berbicara tentang sesuatu" kata Namjoon berusaha untuk tidak mengungkapkan terlalu banyak.
Ryn Moa memandang Namjoon dengan sedikit kesadaran. Dia tahu bahwa Namjoon tidak bisa mengungkapkan status pernikahannya, jadi dia berusaha untuk tidak membuat situasi menjadi lebih sulit.
"masuklah, lebih baik ngobrol didalam saja" kata Ryn Moa dengan suara yang ramah. "Aku pergi kedapur dulu. kalian berdua ngobrol saja." Ucapnya sebelum pergi.
Namjoon tersenyum memandang Ryn Moa, berterima kasih atas kebijaksanaannya. Dia tahu bahwa Ryn Moa adalah wanita yang sangat bijaksana dan memahami situasi yang sulit ini.
Namjoon kemudian mempersilahkan Yang Soo untuk duduk di sofa. "Silakan duduk"
Yang Soo duduk di sofa, dan Namjoon duduk di sebelahnya. Mereka berdua berdiam diri selama beberapa saat, sebelum Yang Soo memulai percakapan.
"Namjoon, aku ingin mengungkapkan perasaanku kepadamu" kata Yang Soo dengan suara yang lembut. "Aku masih memiliki perasaan yang kuat untukmu, dan aku ingin tahu apakah kamu masih memiliki perasaan yang sama untukku."
"Yang Soo, aku..." kata Namjoon dengan suara yang lembut, tapi dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena dia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.
Yang Soo memandang Namjoon dengan mata yang penuh harapan. "Namjoona, apa yang kamu ingin katakan?" tanya Yang Soo.
Namjoon mengambil napas dalam-dalam dan kemudian menatap ke arah Yang Soo. "Yang Soo, aku... aku tidak bisa mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya," katanya lembut. "Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku pernah memiliki perasaan yang kuat untukmu, tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa tentang itu."
Yang Soo memandang Namjoon dengan mata yang sedih. "Apa yang kau maksud?" tanya Yang Soo dengan suara yang lembut.
Namjoon tidak bisa menjawab pertanyaan Yang Soo, karena dia tidak ingin mengungkapkan status pernikahannya. Dia hanya memandang Yang Soo dan berharap bahwa Yang Soo bisa memahami situasinya.bahwa ia sudah mencintai Ryn Moa dan tak ingin menyakiti perasaan istrinya tersebut.
Yang Soo memandang Namjoon, dirinya tidak mengerti apa yang Namjoon maksud, dan dia hanya merasa bahwa Namjoon sedang menyembunyikan sesuatu darinya.
"Namjoon, apa yang kau sembunyikan dariku?"
Namjoon berusaha untuk tidak mengungkapkan terlalu banyak. "Aku tidak menyembunyikan apa-apa darimu. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku masih memiliki perasaan yang kuat untukmu, tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa tentang itu.". Jawab Namjoon terpaksa, ia tau, bahwa kalimat itu yang ingin Yang Soo dengar darinya.
Entah kenapa, Yang Soo merasa bahwa Namjoon sedang berbohong kepadanya. Tiba-tiba, Ryn Moa keluar dari dapur membawakan sebuah nampan dengan dua gelas minuman diatasnya. Ia memandang Yang Soo dengan mata yang lembut. "Silahkan diminum" kata Ryn Moa dengan suara yang ramah. Sebenarnya sejak tadi, Ryn Moa mendengar semua pembicaraan mereka berdua dari balik dapur.
Yang Soo memandang Ryn Moa dengan mata yang sedih dan kecewa. "Tak perlu repot-repot begini. Lagipula, aku juga akan pergi," Yang Soo tersenyum