Dia adalah Velove Alexandra Keihl. Seorang wanita multitalenta. Pandai bela diri dan ilmu teknologi. Menjelma sebagai Hacker terkenal dan di pekerjakan di agent rahasia. Sempat di hianati pacar membuatnya semakin muak dengan semua lelaki.
Dalam perjalanan liburanya dia bertemu dengan Max Anderson Glover. Seorang ketua mafia yang kejam dan terjebak dalam cinta satu malam.
Setelah kejadian malam itu Velove kabur tanpa jejak kembali ke kota asalnya. Dan Max pun tidak bisa menemukan nya karena identitas Velove yang misterius.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FLASHBACK 3
Setelah melakukan perjalanan jauh Velove tiba juga di apartemennya. Mulai saat ini dia akan tinggal dengan tenang di rumah peninggalan sang ayah.
Velove masuk ke dalam rumahnya, dia tampak lemas sekali. Semenjak mengandung Velove jadi cepat merasa lelah meskipun tidak mengerjakan apapun. Jadi keputusannya untuk berhenti berkerja itu adalah keputusan yang paling tepat.
Velove sudah memutuskan untuk tidak berkerja selama dia hamil. Untuk kehidupan sehari-hari, Velove mengandalkan uang tabungannya yang selama ini dia kumpulkan dengan susah payah ditambah uang yang di berikan Max dulu itu sudah lebih dari cukup.
Bulan demi bulan berlalu kini kehamilan Velove sudah besar. Untuk mengusir kejenuhannya, Velove melakukan bakti sosial di sebuah panti asuhan di kota Manhattan. Velove menyibukkan dirinya dengan membantu setiap kegiatan di panti itu. Sekalian dia belajar bagaimana menjadi ibu yang baik untuk anaknya.
Kini Velove sudah mempunyai pengalaman untuk mengurus anak. Velove di terima baik di panti itu dan dia juga di sukai banyak anak-anak. Velove bahagia dengan kehidupannya, di panti itu Velove seakan mempunyai banyak keluarga. Ibu panti juga sangat menyayanginya.
Dan kini usia kandungan Velove sudah berumur 9 bulan. Usia yang cukup untuk anaknya lahir ke dunia. Selama hamil Velove tidak pernah merasakan hal-hal yang merepotkan bagi wanita hamil. Velove merasa sangat sehat, terkadang dia mengalami mual dan pusing itu adalah hal yang wajar, dan disaat kandungannya memasuki bulan persalinan Velove juga tidak merasakan hal-hal yang menyakitkan.
Berbeda dengan Max akhir-akhir kini dia merasakan sakit pinggang yang luar biasa. Untuk membungkukkan badan saja terasa sakit. Max berpikir dia kurang olahraga, tapi itu tidak mungkin karena setiap hari dia menyempatkan diri untuk nge-gym.
"Shiitt, sakit sekali pinggang ku." ucap Max sambil menggeliat kekanan dan kekiri.
"Luis kamu selesaikan pekerjaan ku, aku mau pulang pinggangku sakit sekali untuk duduk." perintah Max pada Luis.
"Baik Tuan." jawab Luis.
Max pun berjalan keluar untuk bergegas pulang. Dia sudah tidak tahan dengan sakit pinggangnya, ingin sekali dia merebahkan badannya.
Setelah satu jam berkendara Max sampai di Mansionnya. Max masuk dan membuat heran Nyonya Glover yang sedang bersantai di ruang tamu.
"Max tumben kamu sudah pulang?" tanya sang Mom.
"Yes Mom, Aku lagi tidak enak badan. Pinggang ku sangat sakit hari ini."
"Dibagian mana yang sakit Max." tanya Momnya.
"Bagian sini Mom, sakit sekali untuk duduk saja tidak bisa." ucap Max sambil menunjuk bagian tubuhnya yang sakit.
Nyonya Glover bergumam sambil menghitung jarinya dan tiba-tiba dia histeris tentu hal itu membuat Max terkejut.
"Oh My God, Akhirnya launching juga tapi sayang sekali kamu gak disisinya Max."
"Apanya yang launching Mom?" tanya Max heran.
"Tidak apa-apa Max, kamu masuk sana istirahat di kamarmu nanti juga pinggangmu akan sembuh dengan sendirinya." perintah sang Mom kepada Max.
Max langsung pergi menuju kamarnya. Dan Nyonya Glover pun sangat senang karena dia mempunyai cucu lagi.
Sakit pinggang Max berlangsung selama seminggu. Selama satu minggu itu Max benar-benar dibuat tak berdaya. Hingga dia harus absen dari pekerjaannya di kantor.
"Max apa pinggang mu belum sembuh?" tanya Nyonya Glover.
"Belum Mom, aku juga heran kenapa."
Manhattan, New York
Velove sedang sibuk dengan laptopnya. Tiba-tiba dia merasakan nyeri di bagian perut bawahnya. Velove berdiri berjalan pelan lalu duduk lagi. Semakin lama nyeri itu semakin terasa,l dan dia berpikir kemungkinan akan melahirkan.
Setelah itu Velove mengambil semua persyaratan serta tas persalinan yang sudah dia persiapkan jauh-jauh hari. Velove berjalan dengan sedikit tertatih, kemudian dia mencari taksi. Kebetulan ada taksi yang lewat jadi Velove tidak menunggu terlalu lama. Velove masuk kedalam taksi dan taksi itu dengan segera membawa Velove ke rumah sakit.
Di perjalanan Velove semaksimal mungkin menahan kontraksi yang lama-lama semakin sakit. Semua dia lakukan sendiri karena tidak dia tidak ingin merepotkan orang lain.
Supir taksi yang melihat Velove pun dengan cepat melajukan taksinya agar cepat sampai di rumah sakit. Setelah setengah jam, Velove sampai juga di rumah sakit. Velove keluar dibantu oleh sopir taksi.
Kemudian dari dalam muncul beberapa suster mendorong brankar menuju ke arah Velove. Velove pun naik ke atas brankar dibantu oleh suster. Kemudian Velove masuk ke ruang khusus persalinan.
Velove tampak tenang dengan persalinannya karena dia sudah mempersiapkan mentalnya jauh-jauh hari. Di dalam pikirannya justru terlintas bayangan Max. Dia berpikir akan lebih baik jika Max berada disisinya saat ini. Namun, karena rasa ego yang tinggi Velove memutuskan untuk menjalaninya sendiri.
Kini Velove sudah ada di dalam ruang persalinan dia menuruti semua arahan dari dokter. Velove mulai untuk mengejan, dia mengambil nafas dalam dalam dan dia hembuskan perlahan.
Velove mengejan dengan seluruh tenaganya, dan di dorongan terakhir Velove berhasil melahirkan seorang baby boy mungil yang tampan. Velove menghembuskan nafas lega, akhirnya dia bisa menghadirkan malaikat kecil yang selama ini menemani kesendiriannya.
"Max akhirnya aku melahirkan putra kita, wajahnya sangat mirip wajahmu. Hanya bagian hidung saja yang mirip denganku." batin Velove sambil memandangi wajah malaikat kecilnya.
Di dalam kamar Max terbangun dari mimpinya.
"LOVE" teriak Max.
"Huhh ternyata hanya mimpi. Aku merindukanmu Love sangat merindukanmu." ucap Max lirih dia sudah cukup tersiksa dengan kejadian yang dialaminya.
Max pun bangun dari ranjangnya, lalu dia keluar kamar menuju ke ruang tamu. Hampir sepekan dia tidak masuk kerja karena sakit pinggang. Max menuruni anak tangga dan Nyonya Glover pun mengamati putranya dari bawah.
"Pinggang mu sudah sembuh Max?"
"Sepertinya sudah baikan Mom." jawab Max.
Nyonya Glover pun tersenyum senang.
"Baguslah berarti cucuku sudah lahir dengan selamat."
**HAI READERS BUTUH BANTUAN NIH KIRA2 NAMA APA YANG BAGUS N COOL BUAT BABY LOVE NYA YA😂😂😂SILAHKAN KOMEN YA READERS TERCINTAH😍😍😍NAMANYA YANG BERBAU KEBARAT BARATAN GITU OKEY😂😂
JANGAN LUPA LIKE NYA YA 👍
HADIAH NYA JUGA OTHOR SANGAT BERHARAP😂🌹☕
YANG PUNYA VOTE SILAHKAN DI AMALIN SAMA OTHOR😂😂BIAR TAMBAH PAHALA🤣🤣
TERIMA KASIH😍😍😘😘😘**
lnjut kk
ceritanya menarik
so far im not boring to read ❤️💪
semangat author
klo ada yg tau bagi infonnya donk judul novelnya apa pgin baca lagi
mksih