Kata orang menikah adalah ibadah terpanjang. Betul itulah yang dirasakan Elmira. Masalahnya pernikahan yang dia rasakan bukan tentang bahagianya tapi tentang sakit hati saja. Selama 15 tahun menikah..selama itu pula suaminya berselingkuh.
"Maaf..maafkan aku sayang...aku berjanji kan menjadi suami yang lebih baik lagi untukmu"
Akankah Elmira memberi kesempatan lagi saat suaminya telah jauh melewati batas? Ataukah harus menjauh pergi menyambut cinta lain yang menunggu di depannya?
Ini karya pertamaku..dan ini tidak mudah..mohon dukungan dan sarannya yaa..terima kasih..I love u🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ElHi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permintaan Jeffry
Tidak berkedip sama sekali sejak notasi pertama dimainkan Elmira. Bahkan dia lupa mengambil nafas. Karena mengambil nafas hanya akan mengalihkan sedikit waktunya untuk mendengarkan secara detail tiap nada yang keluar dari bibir mungil Elmira. Jadi sebisa mungkin Jeffry bertahan tanpa bernafas.
Dan lirik terakhir pun kini telah selesai dilantunkan diiringi iringan musik penutupnya. Riuh sorak para tamu terdengar membahana. Jeffry mengembangkan senyumnya dengan spontan dan dia orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan dengan bangganya untuk Elmira.
Elmira yang melihat pemandangan itu seketika menunduk tersipu malu. Dia pun mengucapkan terima kasih dan segera turun dari panggung. Acara hari ini ditutup dengan makan siang bersama. Secara keseluruhan acara berjalan baik dan meriah, bahkan sangat baik dan begitu meriah.
Saat akan pulang hari itu, Jeffry menyempatkan diri menemui Elmira yang sibuk membantu panitia membereskan beberapa barang aset perusahaannya bersama rekan timnya yang lain.
"Masih lama beres-beresnya?"
Sontak Elmira berbalik ke belakang dan terkejut melihat atasannya sudah di belakangnya. "Ah, iya pak biar besok tidak ada tanggungan lagi, jadi sekalian bersih-bersih. Bapak mau pulang sekarang?"
"Iya saya ada keperluan dulu. Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk dedikasi kamu. Sungguh di luar ekspektasi saya. Seluruh pimpinan perusahaan dan pemegang saham sangat puas terhadap event hari ini dan atas pencapaian kamu El. Satu lagi, suara kamu..." lanjut Jeffry dengan menggantung kalimatnya.
"Suara saya kenapa pak? False ya? Duh maaf ya pak, saya sudah berusaha sebaik mungkin. Lain kali lebih baik yang ditunjuk rekan yang lain saja pak," jawab Elmira merasa rendah diri.
"Saya belum selesai bicara kamu sela. Iya..suara kamu.....bikin klepek-klepek gak bisa tidur," lanjut Jeffry dengan tersenyum dan berjalan menjauh pergi.
Elmira pun terbengong-bengong mendengarnya. "Apa mungkin si Bapak lagi jatuh cinta atau kenapa sih? Dengerin orang nyanyi aja sampe gak bisa tidur. Anehh....," batinnya. Belum sempat sadar dari lamunan, Elmira mendengar bunyi handphonenya berdenting tanda pesan masuk.
Ting tung..Ting tung...
"Kamu suka masak kan? Nanti malam kalau senggang masaklah sedikit. Bawa ke kamar unit apartemen saya diatas. Kita makan bersama. Saya tunggu."
Pesan WhatsApp dari Jeffry membuat Elmira semakin bingung. "Aku ini udah kerja dari pagi sampe sore. Kok malam disuruh masak lagi gimana ceritanya sih? Tolak tidak?..tolak tidak? Yang minta atasan langsung, direktur utama pula. Apa kubilang, tinggal dekat atasan malah bikin susah bin ribet!" omelnya dalam hati.
Karena merasa tak punya pilihan lain, selesai beres-beres sisa event di kantor, akhirnya Elmira putuskan berbelanja sebelum pulang. Di dekat kosnya ada toko sayur yang cukup besar tempatnya biasa berbelanja. Memang tidak terlalu murah seperti di pasar. Tetapi sayur, ikan dan dagingnya masih segar-segar semua. Dan harganya pun masih lebih murah daripada berbelanja ke supermarket. Elmira putuskan untuk membeli wortel, brokoli, sawi putih, sawi hijau, udang, baso dan ayam. Dia tidak mau memasak yang ribet karena badannya sudah lelah seharian mengurus event.
Sampai di kamar kos, langsung dia berkutat dengan dapurnya. Sayur dan basonya dia olah menjadi capcay. Tambah mie goreng stok dapur sendiri. Sedangkan udang dia kupas dan goreng dengan tepung panir. Ayamnya cukup di ukep dan di goreng saja. Satu setengah jam lamanya dia sibuk memasak sendiri. Sekarang sudah selesai, dia pun selesai mandi dan berdandan ala kadarnya. Bukan memasaknya yang dia bingungkan tetapi mau bertamu ke kamar Jeffry yang dia resahkan. Perasaannya antara bingung, malu, dan ingin tahu. Tapi kalau tidak jadi kesana malah Jeffry akan menerornya dengan pertanyaan terus. Jadi mau tidak mau harus tetap dijalankan. Susah payah Elmira menatanya di rantang untuk bisa naik ke lantai atas meski menggunakan lift tapi dia tak mau sajiannya berantakan. Setelah sempat bingung mencari unitnya akhirnya dia temukan satu unit kamar terbesar di lantai paling atas. Dan sesuai petunjuk security di dalam gedung memang itu unitnya Pak Jeffry.
Ting tong...Ting tong....
--------BERSAMBUNG--------