Jiang Ruo, anak dari seorang jendral besar di Kekaisaran Jiang,harus menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan Jiang kun.
karna konspirasi Kekaisaran yang mengharuskan ia berpisah untuk waktu yang lama.
belum lagi,ia harus berjuang dalam dunia kultivator yang kejam.
dimana segala sesuatu di ukur dri kekuatan.
bagaimana perjuangan seorang Jiang Ruo hingga ia sampai pada panggilan takdirnya sebagai kultivator semesta.....???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qian Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Identitas Ruo cs
Tengah hari Ruo baru saja sampai di ibukota, hendak kembali di kediamanya namun dari kejauhan, Ruo melihat kediamanya penuh dengan orang orang
"apa yang terjadi di kediaman kami" pikir Ruo yang melihat begitu banyaknya orang yang berada di kediaman yang menjadi kediaman rombongan sekte Lembah angin
wessss......
wesssssss.......
keenam saudara Ruo menghampiri Ruo
"Si pembuat onar sudah kembali rupanya" cletu Wan Li
"Eh... apa maksudmu, saudara Li" tanya Ruo kebingungan.
"sudahlah,,,, sebaiknya kau bergegas kembali di kediaman kita,,, nanti kau akan tau" ucap Zhang San, merekapun berjalan ke arah kediaman....
"Salam pemimpin..... " seribuan orang yang berada di kediaman Lembah Angin, serempak menyapa kedatangan Ruo, dan ternyata mereka adalah kelompok bandit, yang hari kemarin di perintahkan Ruo mengawal calon peserta dari perwakilan Kekaisaran Shong...
"eh... kalian,, kenapa bisa berada di sini" tanya Ruo heran pada para bandit
"kami sengaja berkunjung, dan ingin berterimakasih pada pemimpin, atas apa yang sudah pemimpin berikan pada kami" ketua kelompok bnadit beralasan...
"tunggu... tunggu,,,, dan juga, kenapa kalian memanggil ku pemimpin,,,kau,,,siapa namamu"Tanya Ruo pada ketua bandit...
"namaku Lung, pemimpin... dan tentang kenapa kami memanggil anda pemimpin, itu karna kami semua sepakat, mengangkat anda menjadi pemimpin tertinggi kami" jelas Lung
"Terima saja mereka nak Ruo,,,suatu saat mereka semua bisa berdampingan dengan sekte Lembah Angin kita" dari teriak Patriak dari balkon atas kediaman mereka...
"aiiisssss.... baiklah, aku menerima kalian semua, namun... ingat tugas kalian, dan setelah tugas kalian selesai,,,, berkumpullah kembali di kediaman ini" Ruo memberi perintah
" Baik pemimpin.... " setelah itu merekapun membubarkan diri....
"Heheheee,,,,, Saudara Li, sepertinya sekte anak Lembah Angin akan segera di bangun" melihat banyaknya anggota kelompok bandit yang sekarang di pimpin Ruo, Wuji jadi teringat gurauanya dulu bersam para saudaranya...
"Benar juga, ucapan mu saudara Wu" Qian Qin setuju dengan wuji
"apa apaan dengan kalian" Ruo protes pada para sahabatnya....
Ruo cs tak mau berlama lama, mereka masuk kediaman dan berkumpul dengan patriak serta dua tetua Li
"patriak,,, tetua, ada yang ingin kami sampaikan pada anda" Zhang San memulai
"Oh,,, bicaralah San'er" Patriak menyilahkan Zhang San
" patriak,,, kami berenam, tanpa saudara Ruo,,, kemarin sudah berencana, bahwa setelah turnament ini, kami memutuskan untuk bertualang, dan untuk itu, kami meminta izin pada patriak dan tetua" ungkap Zhang San menyampaikan maksudnya.
"haaahhhh" Patriak membuang nafas
"Pada akhirnya,,, kalian memiliki takdir kalian sendiri, sebagai patriak dan pengganti orangtua kalian, akupun tak bisa mencegah, selain berpesan agar kalian sllu mengingat jati diri kalian sebagai bagian dari Lembah Angin" patriak yang seakan tak rela, harus berlapang dada, dan menerima keputusan Ruo cs.
"Lalu,,, bagaimana denganmu nak Ruo" patriak mengalihkan pertanyaan pada Ruo.
" Saudara yang lain sudah memutuskan, namun aku akan memikirkanya nanti, setelah turnament ini selesai" ucap Ruo, yang masih belum memiliki rencana.
"kalian belum genap 17tahun, jadi nikmatilah waktu kalian, aku mengizinkan kalian bertualang dengan satu syarat, " pinta patriak
"apa itu patriak" tanya Ruo cs
"Dari pertama kali kalian bergabung dengan sekte, aku sama sekali tidak pernah tau asal muasal kalian, dan sekarang aku ingin tau identitas kalian,,, hanya itu syarat ku... " ucap patriak Li pada Ruo cs, sedangkan mereka sama sekali tak mengira, bahwa patriak akan menanyakan identitas asli mereka sebagai syaratnya...
"eeee.... itu,,,, aiiisssss, baiklah aku setuju dengan syarat patriak" ucap Qian Qin
"Hemmm,,, bagus, aku akan mendengarkan " kata patriak, yang sebenarnya sudah tak sabar ingin tau identitas Ruo cs.
"Nama asli ku Qin Qian,,, dan aku adalah putra mahkota Kekaisaran Qin, patriak" mendengar pernyataan Qian Qin, bibir Patriak mendadak keluh dengan tubuh gemetar
"Namaku Huang Bai feng, aku pangeran Kerajaan Huang, patriak"...
Deeggghhh
belum juga tenang dengan pernyataan Qian Qin, Bai Huang menambah kegentaran patriak
"Namaku Liu Bai eng,,, aku pangeran Kerajaan Liu"
"Aku Zhang San, pangeran dari Kerajaan Zhang"
"Wan Li, pangeran Kerajaan Lembah emas"
"Namaku Wu Ji, pangeran Kerajaan Wu"
" Apa semua ini mimpi,,,, bagaimana bisa" patriak berdiri dengan spontan, mengetahui identitas ke enam muridnya... begitu juga dengan dua tetua Li.
"Ayah,,,, apakah ini takdir dari langit untuk sekte Lembah angin" ucap tetua Ren... namun patriak Li tak menjawab pertanyaan anaknya...
"benar saudara,,, seakan langit memang merencanakan semua ini" Li RanYan sependapat dengan Li Ren
"kalian.... apa kalian benar benar tidak sedang bercanda" tegas patriak memastikan lagi
"benar patriak, kami sedang tidak bercanda" ucap Qian Qin,,, dan lucunya, mereka pun tak tau identitas asli mereka masing masing... jika hari ini mereka tak mengatakanya.
setelah patriak yakin,,, kini semua mata mengarah pada Ruo, karna tinggal dia yang belum mengatakan identitas nya.
"aaiiisssssss,,,,, kenapa kalian semua menatap ku sperti itu" ucap Ruo...
"identitas ku, tidak sehebat semua saudara" lanjut Ruo, namun tak ada tanggapan dari patriak dan lainya, mereka tetap dengan sikap yang sama menatap Ruo
"ya... ya.... akan aku katakan" ucap Ruo
"Namaku Jiang Ruo, Anak dari Jendral Jiangkun dan Ling suyuan" akhirnya Ruo mengungkap identitasnya...
"jendral Jiang,,, Ling... Ling Suyuan" Patriak mecoba mengingat dua nama yang di sebutkan Oleh Ruo
"Ling.... Ling.... nak Ruo,Benarkah ibumu bermarga Ling" tanya patriak.
"ehmmm.... ibuku memang bermarga Ling" angguk Ruo dan menjawab patriak.
"bruuugggghhhh.... "
Patriak langsung terduduk lemas
"apa apaan, identitas kalian ini,,,,, aiiissssss" Patriak berkata pelan menggelengkan kepala.
"kebaikan apa yang di lakukan leluhur sekte Lembah Angin, hingga mendapat berkah yang sebesar ini" patriak masih tak habis pikir dengan semuanya.
"memang ada apa dengan marga ibuku patriak, " kini giliran Ruo yang penasaran, melihat reaksi ptriak Li setelah tau marga ibunya.
"Sabarrrrr.... aku ambil nafas dulu"
ucap patriak sambil mengarahkan tanganya pada Ruo.
"Baiklah,,, sekarang aku akan sedikit bercerita.... " patriak pun mulai menceritakan tentang marga ibu dari Ruo.
Di katakan,,, Marga Ling, hanya boleh di gunakan oleh keturunan langsung dari keluarga utama, Ling juga merupakan nama dari sekte kuno dari benua tengah, di pedalaman suatu hutan yang sangat berbahaya, dan hanya anggota sektenya lah yg bisa keluar masuk ke dalam hutan trsebut.namun bukan semua hal itu yang membuat sekte Ling menjadi sebuah Legenda.... melainkan di suatu waktu, semua anggota sekte itu hilang bak di telan bumi dan hanya meninggalkan banguna sekte yang sudah kosong,,, dan hanya satu sekte di benua tengah yang mengetahui hal itu, karna sekte itu adalah satu satunya sekte yang bisa menjalin kerjasama dengan sekte Ling, dan semua cerita ttg sekte Ling bermula dari sana.... memang yang di ceritakan patriak Li sangat tidak lengkap, namun cukup membuat Ruo terdiam cukup lama, karna tak menduga ttg identitas ibunya.
"Nak Ruo,,, kalo aku tak salah ingat, Ling Suyuan, adalah putri dari patriak Ling... yang dulu di gegerkan keluar dari sekte" Patriak Li menutup ceritanya.