NovelToon NovelToon
Pangeran Pertama Tidak Mau Menjadi Kaisar

Pangeran Pertama Tidak Mau Menjadi Kaisar

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Razux Tian

Dilahirkan sebagai salah satu tokoh yang ditakdirkan mati muda dan hanya namanya yang muncul dalam prologue sebuah novel, Axillion memutuskan untuk mengubah hidupnya.

Dunia ini memiliki sihir?—oh, luar biasa.

Dunia ini luas dan indah?—bagus sekali.

Dunia ini punya Gate dan monster?—wah, berbahaya juga.

Dia adalah Pangeran Pertama Kekaisaran terbesar di dunia ini?—Ini masalahnya!! Dia tidak ingin menghabiskan hidupnya menjadi seorang Kaisar yang bertangung jawab akan hidup semua orang, menghadapi para rubah. licik dalam politik berbahaya serta tidak bisa ke mana-mana.

Axillion hanya ingin menjadi seorang Pangeran yang hidup santai, mewah dan bebas. Tapi, kenapa itu begitu sulit??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razux Tian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

Berdiri menatap para Blue Royal Knight yang di ada depannya, Axillion bisa merasakan kegembiraan dalam wajah mereka. Ekspresi mereka semua memang datar dan tenang, tapi, tidak untuk mata mereka—mata mereka semua bersinar penuh harapan.

Axillion hanya dapat menggerutu dalam hati dan menoleh menatap Lilia yang ada di samping. Ibunya ini benar-benar hebat, dia tidak pernah menyangka bahwa tempat yang dimaksudnya kemarin sebagai kompensasi tinggal lebih lama di istananya adalah tempat pelatihan Blue Royal Knight. Sepertinya, beliau masih belum menyerah untuk memintanya mengangkat pengawal pribadi.

"Mereka semua terlihat sangat luar biasa, kan, Xion?" bertanya pelan pada Axillion, Lilia tersenyum lembut. Dia jelas sekali mengerti apa yang ada dalam pikiran putranya sekarang.

Axillion membalas senyum Lilia. "Iya, mereka semua luar biasa, Ibunda."

"Terima kasih untuk pujian anda berdua, Yang Mulia Ratu, Yang Mulia Pangeran," Clift, sang Komandan Blue Royal Knight yang berada di samping Axillion dan Lilia segera bersuara mendengar pujian mereka. Senyum lebar memenuhi wajahnya. "Mereka semua adalah Knight terpilih dari keluarga terhormat."

Axillion mengangguk kepala dengan senyum di wajah cantiknya. Dia tidak mengucapkan sepatah katapun lagi.

"Mereka semua sangat berbakat dan terlatih, Yang Mulia Pangeran Axillion." penuh semangat, Cliff mulai menjelaskan. Ada perasaan bangga dirasakannya karena dari semua kesatuan Royal Knight yang ada, Pangeran Pertama akan memilih pengawal pribadi dari kesatuan Blue Royal Knight.

Benar, pengawal pribadi!

Kemarin malam, Cliff menerima surat dari Ratu Ketiga Lilia yang mengatakan ingin mengunjungi tempat latihan Blue Royal Knight. Tujuannya tidak lain adalah untuk melihat dan memilih pengawal pribadi Pangeran Pertama Axillion.

Pangeran Pertama yang ingin ditemui begitu banyak orang penting dari seluruh benua akan memilih pengawal dari Knight di bawah pimpinannya, apakah ini berarti sang Pangeran mengakui bahwa dari lima kesatuan Royal Knight, Blue Royal Knight adalah yang terbaik? Cliff sungguh ingin melihat wajah para komandan kesatuan lainnnya saat mengetahui ini. Pangeran yang menjadi pahlawan dunia ini mengakui kesatuannya, bukan yang lain!

Terlebih lagi, meskipun Pangeran Axillion bukanlah Putra Mahkota, kemungkinan dirinya menjadi Kaisar berikutnya tetaplah yang paling besar di antara ketiga Pangeran. Dia memiliki bakat, kharisma dan kekuatan, keluarga ibu kandungnya juga merupakan keluarga bangsawan tinggi yang berkuasa. Jasanya luar biasa, dan dia sangat dicintai rakyat. Namun, yang paling penting, Kaisar Owen sangat menyayanginya. Interaksi mereka sebagai ayah-anak, dan juga hak kepemilikan tambang Batu Sihir Akreal yang diberikan pada Axillion—posisi Pangeran Axillion dalam hati Owen berbeda dengan Pangeran ataupun Putri lainnya.

Jika Axillion mau, dia akan dengan mudah menjadi Putra Mahkota. Ya, Cliff percaya, Kaisar Kekaisaran Agung Alexandria berikutnya pasti adalah Axillion, dan beliau akan menjadi Kaisar paling luar biasa yang akan pernah ada. Karena itu, bagaimanapun juga, hari ini dia harus menjalin hubungan yang baik dengannya—untuk masa depan dirinya yang cerah.

"Alberth, Putra Count Hendrick dan Jacklin, Putra Viscount Therbi adalah dua orang yang sangat berbakat dalam Blue Royal Knight, Yang Mulia Pangeran," berusaha memperkenalkan nama beberapa anggota Blue Royal Knight. Cliff bermaksud untuk mengajukan beberapa bawahan yang setia padanya sebagai pengawal pribadi Axillion, karena dengan begitu, kesepatannya untuk dekat dengan Axillion akan semakin besar. "Thirn, Putra Count Yudisth juga merupakan salah satu yang sangat berbakat..."

Axillion tidak peduli sedikitpun dengan penjelasn Cliff, dia hanya merasa pria tersebut sangat cerewet. Tapi, seperti biasa, dia menyembunyikan isi hatinya dengan senyum yang bukan senyum di wajah.

Lilia juga tidak mengatakan apa-apa, dia yang benar-benar ingin Axillion memiliki pengawal pribadi mendengar penjelasan Cliff dengan baik.

Axillion yang melihat keseriusan Lilia hanya dapat menghela napas pelan. Bagaimana cara dia menyakinkan Lilia bahwa dia memang tidak membutuhkan pengawal pribadi?

Menoleh pandangan pada para Blue Royal Knight di depan, mata hijau Axillion bisa melihat, Blue Royal Knight bukanlah kesatuan yang luar biasa. Mereka tidak buruk, namun juga bukan yang terbaik, atau lebih tepatnya bisa dikatakan—biasa-biasa saja.

Para Knight juga menggunakan mana, karena itu, dengan mata Mana Detector yang dimilikinya, Axillion bisa melihat jelas mana yang dimiliki para Blue Royal Knight. Tidak ada yang istimewa, mereka semua standart seperti para Knight biasa lainnya.

Lalu, mata hijau Axillion kemudian tertuju pada seorang pria yang berada pada barisan paling ujung kiri dan belakang. Berdiri dengan kepala tertunduk ke bawah, dia memiliki mana yang aneh. Dibandingkan dengan Knight lainnya, mana yang dimilikinya sangat sedikit dan kecil. Tapi, tidak seperti lainnya, mana yang dimilikinya terus bergerak dengan agresif tak beraturan seakan seperti tertahan sesuatu.

Rasa penasaran muncul dalam hati Axillion. Ini adalah pertama kalinya dia melihat mana seperti ini. Tidak mempedulikan Cliff yang masih dengan semangat berusaha memperkenalkan para bawahan setianya, Axillion melangkah maju mendekati Knight bermana aneh tersebut.

"Yang Mulia Pangeran.."

Cliff yang kebingungan memanggil Axillion. Tapi, Axillion yang penuh dengan rasa penasarannya tidak mempedulikannya. Semakin dekat dirinya, matanya bisa melihat semakin jelas mana aneh Knight tersebut. Mananya bukanlah sedikit dan kecil, malahan sebaliknya, mana Knight tersebut sangatlah banyak dan besar. Mananya bergerak agresif tanpa beraturan disebabkan karena ada sesuatu yang menghalanginya.

Berdiri tepat di depan Knight tersebut, Axillion membungkukkan punggung sedikit untuk melihat wajah yang tertunduk ke bawah. Saat mata mereka bertemu, dia tersenyum. "Sungguh sangat menarik."

Axillion tahu saat melihat Knight itu lebih dekat sekarang, kenapa mananya terlihat seperti ini. Ada yang salah dengan mananya. Cukup mirip dengan kasus Gate yang tercipta karena Mana yang terkoyak, di beberapa bagian dari mana Knight tersebut, ada yang terputus. Sangat kecil, tapi terlihat jelas dengan mata Axillion, bagian mana yang terputus tersebut membuat mananya tertahan dan tidak dapat tersalurkan.

Menatap Knight yang jelas terlihat sangat terkejut itu, Axillion tersenyum. "Siapa nama anda, Sir Knight?"

Lucius yang sangat terkejut tidak menjawab, dia juga sangat bingung, kenapa Pangeran Axillion menggunakan bahasa yang sopan seperti ini kepadanya?

"Hamba bernama Lucius Hart Eldmald."

"Senang bertemu dengan anda, Sir Lucius," balas Axillion dengan senyum di wajah yang semakin melebar. Pandangan matanya kemudian kembali jatuh pada tubuh Lucius, atau lebih tepat—mana Lucius.

"Dia bernama Lucius dari Keluarga Eldmald, Yang Mulia Pangeran Axillion," Cliff yang tiba di samping Axillion segera menyela. Wajahnya tersenyum, tapi hatinya tidak. Lucius yang baru bergabung dan selalu menyendiri serta diabaikan adalah pilihan terburuk yang dimilikinya jika menjadi Pengawal Pribadi Axillion. Karena itu, dia harus melakukan sesuatu untuk membuat sang Pangeran kehilangan ketertarikannya. "—dia adalah Knight terlemah di Blue Royal Knight. Dia tidak bisa menggunakan Aura."

Lucius tidak membantah atau mengatakan sepatah katapun mendengar ucapan Cliff. Dia tidak merasa malu dengan penghinaan tersebut, karena itu sudah biasa. Untuk sekarang ini, dia hanya merasa sangat bingung karena mata Axillion yang menatapnya jelas terlihat penuh rasa ingin tahu.

"Lucius memang tidak bisa menggunakan Aura," suara seorang pria tiba-tiba terdengar. "Tapi jika bertarung tanpa Aura, maka—Lucius adalah yang terkuat di Blue Royal Knight. Tidak ada yang dapat mengalahkannya."

Baik Lucius maupun Cliff segera menoleh menatap sumber suara. Mereka melihat, Erick, Captain Grup empat dari kesatuan Blue Royal Knight berjalan mendekat.

Erick adalah sahabat dari Kakek Lucius, sekaligus juga orang yang memasukkan Lucius ke dalam Blue Royal Knight. Dia adalah seorang pria berusia lima puluh tujuh tahun yang masih sangat kuat dan sehat.

"Seorang Knight yang tidak bisa menggunakan Aura bukanlah Knight sejati, Erick." Cliff membalas ucapan Erick dengan pandangan tidak suka. Sudah bukan rahasia lagi bahwa mereka berdua tidak pernah memiliki hubungan yang baik. Cliff yakin, Erick pasti berkeinginan menghancurkan rencana masa depan cerahnya.

"Cih," mencibir, Erick menatap penuh tantangan pada Cliff. "Kata siapa? Aku baru pertama kali mendengar kata-kata seperti itu."

"Semua Knight akan setuju dengan kata-kataku ini, Erick." Tidak mau kalah, Cliff menatap balik Erick penuh tantangan.

Lucius yang tidak dapat berbuat apa-apa melihat Cliff dan Erick yang saling menatap penuh pertikaian, kemudian kembali menatap Axillion yang diam membisu tanpa bersuara sedikitpun.

Kebingungan dalam hati Lucius hanya semakin membesar melihat Axillion yang masih saja menatapnya penuh rasa ingin tahu. Apa yang sebenarnya dilihat Pangeran di depannya ini pada dirinya?

Axillion yang sama sekali tidak peduli dengan pedebatan Cliff dan Erick kemudian mengangkat pandangan matanya yang sedari tadi ada pada tubuh Lucius. Senyum di wajahnya sama sekali tidak berubah. "Anda sungguh sangat menarik, Sir Lucius."

Ucapan Axillion yang ambigu membuat semua yang ada kebingungan. Apa maksudnya menarik dari seorang Knight yang tidak bisa menggunakan Aura?

"Ini mungkin akan sakit," ujar Axillion lagi. Mengangkat tangan kanannya, sebuah lingkaran sihir emas besar muncul di atas tanah mereka berpijak. Berpusat pada Axillion dan Lucius, lingkaran sihir tersebut bersinar dan berputar. Saat jari telunjuk Axillion menyentuh dahi Lucius, dia tertawa. "Jadi—bertahanlah."

Semua yang terjadi sangat cepat, Lucius yang sama sekali tidak mengerti hanya dapat berdiri diam. Namun, saat tepat jari telunjuk Axillion menyentuh dahinya, dia merasakan rasa sakit luar biasa menyelimuti seluruh dirinya.

"Ahhhh!!!"

...****************...

1
Raja Semut
dri berapa bab yg saya baca kenapa tidak pernh di jelaskan asal muasal kekuatan dari sang MC?
Razux Tian: Terima kasih untuk komentnya😀

Aku tidak bisa me jelaskan asal muasal kekuatan MC karena semuanya akan terjawab seiring dengan jalan cerita😄

Sekali lagi, terima kasih telah membaca novel ini🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!