Vindra adalah menantu yang tinggal di rumah keluarga istrinya dan selama itu juga, Vin selalu mendapatkan hinaan dan di rendahkan karena kastanya yang rendah.
Namun suatu hari, tanpa sengaja ia mendapatkan batu permata dan mengaktifkannya kembali yang membuatnya memiliki kemampuan medis dan berhasil menyelamatkan seorang anak yang berada diambang Kematian. Berkat pertolongannya membuat Vin mendapatkan black Card yang mampu mengubah hidupnya.
Bagaimana kisah Vindra, Mengubah hidupnya dari menantu hina menjadi Penguasa tak tertandingi bersama batu permata dan keahlian Medis yang dimilikinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dina Auliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Serangan
Dom segera memanggil Anak buahnya yang disiapkan untuk keluar, dan mereka pun keluar dengan anggota lebih banyak lagi mengelilingi Vin dan bersiap untuk mengeroyok tak tanggung-tanggung sekali datang ratusan anak buah dom dengan berperawakan besar-besar serta membawa senjata siap untuk mencincang tubuh Vin
Mendapati dirinya dikelilingi hampir seratusan orang dengan membawa senjata tajam, sedangkan dirinya hanya seorang diri tanpa senjata apapun. Sedikit saja melakukan kesalahan maka riwayatnya akan tamat.
Vin tak punya pilihan ia harus meminta bantuan batu permata untuk melindungi dirinya.
'Batu permata kali ini aku benar-benar butuh bantuan mu untuk melindungi ku.' ucap Vin sambil menggosok cincin batu permata itu.
Batu permata itu pun segera merespon, dan segera membuat perlindungan seperti baju baja yang kasat mata melapisi tubuh Vin, Batu permata itu pun memberikan kekuatan energi tak terbatas kepada Vin.
Mereka segera maju untuk menyerang Vin dari segala arah membuat Vin terjebak di dalam lingkaran maut.
Didalam Vin berusaha melindungi tubuhnya, tak ada perlawanan sama sekali. Sejenak suasana menjadi hening dan waktu seakan terhenti.
Namun beberapa saat kemudian, Vin mengeluarkan kekuatannya dan membuat hampir seratus orang terpental begitu saja, dan senjata tajam tersebut patah menjadi beberapa bagian.
Semua musuh terpental ke segala arah menghantam dinding, ada yang tumpang tindih bahkan ada yang langsung terkapar di lantai.
Mereka benar-benar tercengang dengan kekuatan yang dimiliki Vin dan sangat mustahil bisa merobohkan mereka semu dengan sekali tendang.
Mereka belum menyerah dan segera menyerang Vin kembali. Namun Vin dengan mudahnya melawan mereka, tak segan-segan pukulan Vin berhasil menghancurkan tulang rusuk puluh orang. mematahkan tulang leher dan bahkan memecahkan kepala. Vin terus membalas serangan demi serangan dengan kemampuan yang dia miliki membuat semuanya tergeletak tanpa daya.
Di atas, Martin mengepalkan tangannya penuh marahan, melihat anak buah pamannya tidak ada yang berhasil mengalahkan Vin.
"Payah mereka semuanya, melawan satu orang saja tidak akan yang berhasil, Paman. mencari Para sampah itu di mana, hah? tidak ada yang becus" ucap Martin kesal.
"Kenapa kamu tidak maju sendiri? buktikan kalau kamu bisa mengalahkan Vin dan jangan hanya memaki." saut Regina.
"Apa kamu meremehkan aku? Aku bisa saja melakukannya sekarang, tapi aku tidak ingin mengotori tanganku. Kita lihat saja, sampai dimana Vin akan bertahan." Mereka pun kembali menyaksikan hiburan di bawah.
Dom belum juga menyerah, ia terus-menerus menyuruh anak buahnya masuk untuk menghabisinya. Dengan mudah Vin menangkis serangan mereka, menghajar mereka sekenanya. Wajah, Dada perut dan alat vital pun tak luput dari tinjunya dan tendangan Vin, Bahkan dengan mudah Vin melempar mereka ke segala arah seperti Melempar bola.
Hasil pengeroyokan tersebut, Vin berhasil memecahkan kepala, mematahkan kaki, tangan dan leher mereka semua yang menyerang, bahkan paman Dom pun tak luput dari serangan Vin.
Saat lengah, tiba-tiba seseorang Ingin memukul pun dari belakang, Vin Yanga menyadarinya segera menghindar dan membalas serangan dadakan tersebut dengan meninju wajahnya, Darah segar pun langsung muncrat bahkan mengenai Wajah Vin dan langsung tersungkur.
"Martin sepertinya kita harus pergi dari sini. aku yakin walaupun kamu melawan tak akan menang.qJangan sampai kamu babak belur di hajar Vin lagi." Ajak Regina yang mulai takut.
Mereka pun segera meninggalkan perusahaan secara diam-diam seperti seorang pengecut.
Vin menghampiri Dom yang masih terduduk dilantai setelah mendapatkan tendangan dari Vin dan segera saja Vin mencengkeram kerah bajunya.
"Apakah hanya segini kekuatanmu? Jika masih ada perintahkan mereka untuk menyerang ku. Biar aku bisa menyelesaikannya sekarang juga." Ucap Vin dengan dingin.
Segera saja, Dom berteriak memanggil Anak buah yang tersisa dan yang lebih dari dua ratusan orang untuk menyerang Vin kembali.
Semuanya segera masuk untuk menghajar Vin. Namun lagi-lagi Vin berhasil melumpuhkannya dengan bengis Vin menghajar tanpa ampun, Hingga membuat ruangan tersebut di penuhi oleh anak buah dom yang sudah tidak berdaya seperti ikan yang ingin di jemur.
Vin yang belum puas pun kembali menghampiri Dom lalu menendangnya berulang kali hingga Dom memuntahkan darah dari mulutnya.
"Keluarkan lagi semua anak buah mu untuk membunuhku sekarang juga, Tau aku yang akan membunuhmu." Teriak Vin dengan
"Ampun, Tuan Vin. Ampuni aku. Berikan aku kesempatan. Aku akan melunasi hutang-hutang yang akan kamu tagih." Dom pun bersujud di kaki Vin.
Vin pun akhirnya bisa bernafas lega, dan segera membersihkan sudut bibirnya yang berdarah dan merapikan kembali bajunya.
"Coba dari awal kamu langsung membayarnya dan tak perlu membuat sambutan seperti ini, mungkin kamu tidak akan merasakan sakit yang teramat sangat." Vin menjambak rambu Dom dengan kuat dan segera meminta Dom memberikan uang itu.
To be continued ☺️☺️☺️
[ Maaf, Aksi perkelahiannya, penjabarannya kurang apik karena memang author tidak bisa mengungkapkannya ataupun caranya berkelahi 🙏🙏]
cuma nma2 nya aja yg beda ini versi indonesia tpi uang nya macam doktter lukas pke mode M M an