NovelToon NovelToon
Selir Hati Mr. Billionaire

Selir Hati Mr. Billionaire

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahkontrak / patahhati
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: alya aziz

Menjalani hubungan pernikahan, tanpa mengharap di cintai, tanpa tuntutan, dan tanpa mengharapkan sebuah pengakuan.

Tak pernah terlintas di dalam benak Arumi, bahwa ia akan menjalani sebuah hubungan pernikahan rahasia dengan seorang pria yang baru saja resmi menjadi seorang duda.

Pelariannya dari kejaran para rentenir, malah membuatnya kehilangan hal terakhir yang paling berharga baginya yaitu kesuciannya. Alfaro yang malam itu dalam kondisi mabuk telah merenggut kesuciannya di saat ia tidak sadarkan diri.

Sudah terlanjur basah, kenapa tidak sekalian menceburkan diri saja. Alfaro yang haus akan kehangatan dan belaian seorang wanita, memberikan sebuah penawaran gila kepada Arumi.

"Tugas mu hanya melayaniku selama satu tahun, aku akan melunasi semua hutang mu pada rentenir itu dan juga memberikan mu pekerjaan."


Hanya ada dua pilihan, mati secara perlahan di tangan rentenir atau menerima tawaran sang duda yang membutuhkannya sebagai penghangat ranjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alya aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.34 (Menjelaskan kesalahpahaman)

Alfaro dan Aril sudah masuk kedalam mobil yang sebenarnya sudah Aril siapkan sebelumnya. Aril menghidupkan mesin mobil itu dan melaju pergi meninggalkan lokasi camping. Aril melirik ke samping di mana Alfaro berada, ia harap rencananya kali ini akan berhasil. Meski rasa gugup mulai menghinggapi, ia takut Alfaro malah akan murka padanya.

Sekitar dua kilometer meninggalkan lokasi camping, tiba-tiba saja mobil itu berhenti. Ya, bagaimana tidak berhenti, jika bensinnya habis. Aril sengaja mengurangi bensin mobil itu, agar mobil itu berhenti seakan sedang mogok. Rencana sempurna yang di lakukan dalam waktu singkat. Otak Aril seolah berkerja dengan cepat jika Menyangkut masalah kehidupan Alfaro, masalah di kehidupan sang bos yang tidak ada habisnya, hingga membuat Aril menjadi terbiasa.

"Huh, mobil ini mulai lagi, seharusnya aku tidak meminta orang kantor membawanya kemari," ucap Aril.

"Lalu bagaimana kita akan pergi, bukankah mereka sudah menunggu di perbatasan?"

"Tuan tunggu disini sebentar, saya akan kembali ke lokasi, untuk meminjam mobil."

"Baiklah, jangan lama, ini sudah malam," kata Alfaro lalu menyadarkan tubuhnya di sandaran kursi seraya memajamkan mata."

Aril keluar dari mobil dan berjalan dengan cepat kembali ke lokasi camping. Alfaro tidak tahu jika tidak jauh dari sana, Arumi sedang bersembunyi di balik pohon, menunggu instruksi Aril selanjutnya. Arumi berharap Alfaro akan mendengarkan penjelasannya, ya meskipun ia tidak yakin, apakah Alfaro perduli jika ia berpelukan dengan Bima. Yang jelas ia tidak mau Alfaro Menyangka jika ia melanggar kontrak mereka.

"Nona bisa masuk sekarang," ujar Aril saat sudah menghampiri Arumi.

"Baiklah, terimakasih."

Arumi melangkahkan kakinya, menuju mobil yang saat ini sedang terparkir di bahu jalan tanah liat itu. Sesampainya di depan pintu mobil, ia menarik nafasnya secara perlahan kemudian menghembuskannya. Ia membuka pintu mobil itu dengan ragu-ragu dan duduk di samping Alfaro. Alfaro yang sedang memejamkan mata mengira jika Aril telah kembali. Padahal orang yang duduk di sampingnya sekarang adalah orang yang membuatnya uring-uringan sepanjang hari.

"Kamu sudah mendapatkan mo--" Ucapan Alfaro tepotong saat ia membuka mata. Orang yang duduk di sampingnya bukanlah Aril sang seketaris, melainkan Arumi yang sekarang sedang menatapnya dengan serius.

"Kenapa kamu bisa disini?" tanya Alfaro menatap tajam kearah Arumi.

"Ada sesuatu yang ingin saya jelaskan," ucap Arumi.

"Ck, pasti ini rencana Aril kan? Maaf, tapi aku tidak punya waktu untuk mendengar penjelasan mu," ucap Alfaro yang hendak keluar dari mobil, namun langsung do tahan oleh Arumi.

"Jangan terbiasa untuk kabur, sebelum mendengar penjelasan seseorang," ucap Arumi yang sudah menarik lengan Alfaro.

Alfaro kembali keposisinya, menoleh kearah Arumi saat ini masih memegang lengannya, "Baiklah, katakan apa yang ingin kamu katakan."

"Anda sudah salah paham, tentang Bima yang memeluk saya pagi tadi, semua itu tidak seperti apa yang anda pikirkan," ujar Arumi berusaha menjelaskan.

"Hah, kamu harap aku percaya. Bukan pertama kalinya aku menyaksikan sebuah pengkhianatan, jadi aku tidak akan pernah terkecoh dengan tatapan polos mu itu!" ketus Alfaro dengan wajah yang memerah penuh amarah.

"Saya dan Bima hanyalah teman biasa, tapi saya juga tidak menyangka jika ternyata dia memiliki perasaan khusus kepada saya, tentu saja saya langsung menolaknya, tapi saya tidak bisa mengelak karena tiba-tiba saja dia memeluk saya."

"Tuan ... meskipun saya hanyalah seorang istri kontrak, tapi saya menjunjung tinggi kesetiaan sebagai seorang istri, apalagi semua tertulis jelas di surat perjanjian kontrak pernikahan kita. Saya memang bukanlah wanita yang pantas untuk mendampingi anda, tapi selama pernikahan kita, saya tidak akan mencintai laki-laki lain, saya mengunci hati dan pikiran saya, hingga batas perjanjian pernikahan kita berakhir. Mungkin Tuan tidak akan percaya, tapi itulah kenyataannya," tutur Arumi.

Alfaro hanya diam seraya terus memandangi Arumi. Ia bisa melihat kejujuran terpancar dari mata Arumi saat menjelaskan semuanya. Hatinya kembali berdesir hebat, seolah memberinya peringatan jika ia harus mengungkapkan perasaan yang mulai menggelitik hatinya.

"Apa semua yang kamu katakan itu benar-benar hanya demi kontrak pernikahan kita, apa kamu benar-benar ingin semua ini berakhir?" tanya Alfaro tiba-tiba.

"Pernikahan kita memang di dasari surat perjanjian itu, dan memang harus berakhir sebagaiman mestinya. Perempuan seperti saya tidak akan pernah berani berharap lebih dari itu," tutut Arumi dengan susah payah, karena berusaha menahan perasaannya yang berlawanan dengan kata-katanya.

"Arumi?"

"Ya?"

"Bagiamana jika aku mulai menyukai mu?"

"A-apa ... apa tuan sedang menguji saya, itu tidak lucu--" Ucapan Arumi tertahan karena jari telunjuk Alfaro kini sudah menempel di mulutnya, sebagai pertanda agar Arumi berhenti bicara.

"Ayo kita coba ... menjalani hubungan pernikahan yang sesungguhnya, bukan lagi penikahan rahasia seperti sekarang."

"Ti-tidak Tuan, itu tidak boleh terjadi, saya bukalah wanita yang pantas untuk menggantikan posisi mantan istri anda, saya hanya wanita biasa dan tidak sederajat dengan anda, saya tidak siap untuk mendengar hujatan dari orang-orang," ucap Arumi, seraya menggeleng perlahan.

"Lihat aku ... aku hanya ingin tau satu hal dari mu. Apa kamu juga memiliki perasaan yang sama dengan ku?" tanya Alfaro seraya menangkup wajah Arumi dengan kedua tangannya.

Air mata keluar begitu saja. Ia sudah tidak bisa menahan perasaannya lagi. Rasa yang sama tapi derajat yang berada, apakah bisa berakhir indah? Apapun rintangan yang akan mereka hadapi nantinya, biarlah itu menjadi rahasia takdir. Arumi mengangguk pelahan, sebagai jawaban atas jawaban Alfaro.

"Saya minta, jangan mengumumkan pernikahan kita ke publik, karena saya belum siap untuk itu," tutur Arumi.

"Aku akan menunggu, sampai kamu siap untuk itu."

Perlahan Alfaro medekatkan wajahnya, dan kembali menyatukan bibir mereka. menyesapnya secara perlahan dan terasa begitu lembut. Akhirnya perasaan itu sudah tersampaikan juga.

Namun itu bukanlah akhir dari segalanya. Karena ini adalah sebuah awal untuk hubungan cinta yang sesungguhnya. Kedepannya akan banyak lika-liku perjalanan yang tentunya tidak akan mudah.

Bersambung 💓

Assalamualaikum readers 🙏😊, saya author Alya Aziz, minta maaf karena mungkin besok atau mungkin sampai lusa tidak bisa update bab terbaru. Karena kondisi HP yang tidak memungkinkan, dan harus segera di servis karena LCD nya harus di ganti. Secepatnya akan saya update lagi, setelah kondisi HP kembali pulih ... Btw, ini ngetiknya susah bgt karena layar di penuhi garis-garis vertikal yang sangat mengganggu. Hehe. Doain Hpnya cepet sembuh ya, 😅😅😅 biar author bisa ngelanjuttin kisah cinta Arumi dan Alfaro yang sudah memasuki babak baru. Terimakasih atas pengertiannya 🙏🙏🙏.

Jangan lupa like+komen+vote ya readers 🙏😊

1
tri
ets dah ada yg cemburu, ,/Shy//Shy//Shy/
tri
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
Riza Rama
Kecewa
Riza Rama
Buruk
tri
,/Facepalm//Facepalm/ dinda mmg the best kelakuannya, aril....aril, knp ga ngaku aja sik
Idha Giatno
Luar biasa
Nenie Chusniyah
luar biasa
MommaBear
Luar biasa
Anonymous
ok
Rahma Putri
Luar biasa
Alet
keren
Ririn Nursisminingsih
meleleh a thor😍😍
Ririn Nursisminingsih
thor semua karyamu udah a baca...penulisanya sangat bagus alurnya tidak berbelit2 a suka..💪💪
Ririn Nursisminingsih
hadech kok malah saling berbohong mending arumi bilang aja udah nikah
Ririn Nursisminingsih
ayoo arumi srmangat tunjukan kmu wanita cerdas,kuat,ndak mudah ditindas
Ririn Nursisminingsih
ambil aja arumi buat alvaro bucin sama kmu...biar tau rasa dia
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
Luar biasa
aisyahara_ㅏㅣ샤 하라
mampir di arumi
Novie Yanti
iy senyum senyum sendiri.. sweet banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!